Anda di halaman 1dari 7

cm

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. S dengan Retensio Plasenta di


BPM Bidan Johana Kota Bogor Tahun 2020

Rizka Dwi Lailliah1, Shanti Ariandini2


Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor
12

Jln. Brigjen H. Saptadji No 19, Cilendek Barat, Bogor, Indonesia Telp. (0251)8319922
Email : rizkadwilailliah12@gmail.com

ABSTRAK

Menurut data World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2018
adalah 830 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data yang diperoleh dari Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Bidan Johana Tapangan pada tanggal 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2019, angka kejadian Retensio
Plasenta yaitu sebanyak 20 orang dari 202 kelahiran hidup atau sebesar 9,9%. Pada tanggal 1 januari
sampai 31 juli 2020 angka kejadian retensio plasenta sebanyak 5 orang dari 153 kelahiran hidup atau
sebesar 3,2%. Tujuan: untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan pada kasus Ny. S dengan Retensio
Plasenta di BPM Bidan Johana Tapangan Kota Bogor tahun 2020. Metode pendokumentasian yang
penulis gunakan ialah dalam bentuk SOAP. Metode ini membantu mengungkapkan suatu kasus atau
kejadian berdasarkan teori yang ditetapkan pada keadaan yang sebenarnya. Subjek asuhan adalah ibu
bersalin Ny. S G3P2A0 usia 33 tahun dengan Retensio Plasenta. Cara pengambilan data melalui
wawancara, observasi langsung, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, sumber informasi
dekomenter dan sumber kepustakaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan SOAP. Hasil
diagnosa: Ny. S usia 33 tahun G3P2A0 usia kehamilan 40 minggu dengan Retensio Plasenta, HPHT: 20-
10-2019. Kesimpulan: tidak adanya kesenjangan teori dengan praktek.

Kata kunci: Retensio Plasenta

ABSTRACT

MMR according from the World Health Organization (WHO), the Maternal Mortility in the
world in 2018 was 830 per 100,000 live births. According to data obtained from the BPM
Midwife Johana Tapangan on January 1, 2019 - December 31, 2019, the incidence of placental
retention was 20 out of 202 live births or 9,9%. According to data obtained from the BPM
Midwife Johana Tapangan on January 1, 2020 - July 31, 2020, the incidence of placental
retention was 5 out of 153 live births or 3,2%. Purpose: to apply midwifery care to Mrs. S with
Retentio Placenta at BPM Bidan Johana Tapangan, Bogor City in 2020. The documentation
method that I use is in the form of SOAP. This method helps reveal an event or incident based
on the theory established in the actual situation. The subject of care was a 33 year old woman,
Mrs.S G3P2A0, with retentio placenta. How to collect data through interviews, direct
observation, physical examination and supporting examination, decomenter information
sources and literature sources. Data analysis was carried out descriptively based on SOAP. The
results of the diagnosis: Mrs. S age 33 years G3P2A0 gestation 40 weeks with Retentio
Placenta, HPHT: 20-10-2019. Conclusion: the absence of theoretical statements with practice.

Keywords: Retained Placenta

1
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor

PENDAHULUAN meninggal jika tidak mendapat perawatan

Menurut data WHO tahun 2018, 99% medis yang tepat (3).

kematian maternal terjadi dinegara Retensio plasenta adalah terlambatnya


berkembang. Setiap harinya sekitar 830 ribu kelahiran plasenta selama setengah jam
meninggal di dunia karena penyebab setelah persalinan bayi. Faktor-faktor yang
kematian yang dapat dicegah terkait berhubungan dengan retensio plasenta yaitu
kehamilan dan persalinan. Dan sebanyak paritas, umur, jarak persalinan, pekerjaan,
7000 bayi baru lahir di dunia meninggal his kurang kuat, kelainan pada uterus,
setiap harinya, 3/4 kematian neonatal terjadi manajemen persalinan, riwayat tindakan
pada minggu pertama, dan 40% meninggal pada uterus dan implantasi plasenta.
dalam 24 jam pertama. Kematian neonatal Berdasarkan WHO AKI di dunia mencapai
berkaitan erat dengan kualitas pelayanan 358.000 orang ibu dengan penyumbang
persalinan, dan penanganan BBL yang kematian terbanyak berasal dari Negara
kurang optimal segera setelah lahir dan berkembang. Tercatat di Afrika penyebab
beberapa hari pertama segera lahir . (1)
kematian ibu terbanyak karena perdarahan

Menurut SDKI tahun 2012 sebesar 48%, eklampsia sebesar 32%,

menunjukkan peningkatan AKI yang infeksi 18% dan lain-lain 2. Penyeb;ab

signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu perdarahan terbanyak dialami ibu post

per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali partum sebesar 49% (retensio plasenta,

menujukkan penurunan menjadi 305 rupture perineum, sisa plasenta), perdarahan

kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (2). antepartum sebesar 28% dan lain-lain 23%
.
(4)

Menurut WHO dilaporkan bahwa 15-


20% kematian ibu karena retensio plasenta Jawa Barat termasuk provinsi yang

dan insidennya adalah 0,8-1,2% untuk memberikan kontribusi terbesar terhadap

setiap kelahiran. Dibandingkan dengan tingginya angka kematian ibu di Indonesia

resiko-resiko lain dari ibu bersalin, Menurut bina pelayanan kesehatan dinas

perdarahan post partum dimana retensio kesehatan provinsi Jawa Barat AKI pada

plasenta salah satu penyebabnya dapat tahun 2014 sebanyak 747/100.000 kelahiran

mengancam jiwa dimana ibu dengan hidup. Perdarahan dan khususnya

perdarahan yang hebat akan cepat perdarahan postpartum dini yang

2
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor

dikarenakan oleh kejadian retensio plasenta Johana Tapangan pada tahun 2018 untuk
dan atonia uteri yaitu sebesar 28% (5). kejadian persalinan dengan retensio plasenta
terdapat 12 kasus dari jumlah ibu bersalin
Retensio Plasenta merupakan salah satu
sebanyak 191 orang atau sebanyak 6,2 %,
penyebab perdarahan pada ibu bersalin.
sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 20
Retensio Plasenta pada ibu bersalin dapat
kasus dari jumlah ibu bersalin sebanyak 202
dipengaruhi oleh usia dan paritas. Usia yang
orang atau sebanyak 9,9% dan pada tahun
dapat beresiko mengalami retensio plasenta
2020 jumlah persalinan dari bulan Januari
adalah kurang dari 20 tahun dan lebih dari
sampai bulan Juli sebanyak 153 orang
35 tahun. Umur adalah usia individu yang
dengan angka kejadian retensio plasenta
terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
sebanyak 5 kasus atau sebanyak 3,2%.
berulang tahun (6).
Berdasarkan latar belakang diatas
Penyebab terjadinya retensio plasenta
maka Penulis tertarik untuk menyusun
secara fungsional dapat terjadi karena his
Laporan Tingkat Akhir dengan judul
kurang kuat (penyebab terpenting), dan
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
plasenta sukar terlepas karena tempatnya
Ny. S Dengan Retensio Plasenta Di BPM
(insersi disudut tuba), bentuknya (plasenta
Johana Tapangan Kota Bogor Tahun
membranasea, plasenta anularis), dan
2020”.
ukurannya (plasenta yang sangat kecil).
plasenta yang sukar lepas karena penyebab LAPORAN KASUS
diatas disebut plasenta adhesive (6). Metode yang digunakan adalah studi
Berdasarkan kejadian retensio di kasus, metode yang dilakukan sebagai upaya
ruang bersalin RSUD Raden mattaher Jambi pendekatan manajemen kebidanan yaitu
pada tahun 2016 sebanyak 51 kasus retensio salah satu proses pemecahan masalah yang
plasenta. Peneliti melakukan survey awal digunakan sebagai metode. Subjek asuhan
pada tanggal 06 febuari 2019 dengan adalah Ibu bersalin Ny. S G3P2A0 umur 33
menggunakan data sekunder dari buku tahun dengan Retensio Plasenta.
register dikamar bersalin RSUD Raden Cara pengambilan data melalui
mattaher Jambi, dari 15 kejadian retensio wawancara, observasi langsung,
plasenta 6 kasus (40%) terjadi pada pasien pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
dengan umur >35 tahun . Sedangkan hasil
(6)
penunjang, sumber informasi dekomenter
penelitian yang didapatkan di BPM Bd.
3
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor

dan sumber kepustakaan. Analisis data yang karena plasenta belum juga lahir.
dilakukan secara deskriptif berdasarkan Selanjutnya, memberitahukan ibu bahwa
SOAP. plasenta belum lahir sudah 30 menit dan
inform consent untuk pemasangan infus.
Ny. S datang ke BPM Bidan Johana
Memasangkan infus 500 ml ringer laktat
Tapangan dengan keluhan mules yang
dengan oksitosin 20 IU dengan 40
semakin sering, sudah keluar lendir darah,
tetes/menit. , memberikan obat pronalges
belum keluar air-air, perut bagian pinggang
pada anus untuk pereda nyeri, memeriksa
sakit. Dilakukan pemeriksaan keadaan ibu
kandung kemih, selanjutnya melakukan
baik, tanda tanda vital dalam batas normal,
peregangan tali pusat terkendali, plasenta
dan dilakukan pemeriksaan dalam, Vulva
masih belum lahir. Melakukan inform
dan vagina tidak ada kelainan, porsio teraba
consent untuk dilakukan tindakan manual
tipis, pembukaan 7 cm, ketuban positif,
plasenta, Sesuai dengan prosedur manual
presentasi kepala, Posisi UUK depan,
plasenta (7).
Penurunan di H III+, Moulase tidak ada (0).
Dan Ny. S di lakukan pemantauan sampai Hasil asuhan kebidanan pada Ny. S,
pembukaan lengkap dengan partograf. yaitu keadaan umum, perubahan fisiologis
dan perubahan psikologis mulai membaik
HASIL
karena proses penanganan kasus ini
Pada pukul 12.01 WIB, oxytocin
sebagian besar sudah sesuai dengan teori
pertama sudah diberikan 1 menit setelah
yang ada.
bayi lahir. Pukul 12.16 WIB Oxytocin
Pada tanggal 01 Agustus 2020 Ny. S
kedua, setelah 30 menit plasenta belum juga
melakukan kunjungan ulang post partum 6
lahir. Menurut teori, Retensio plasenta
hari ibu mengatakan tidak ada keluhan, ASI
adalah tertahannya plasenta atau belum
lancar dan bayi mau menyusu. Dilakukan
lahirnya plasenta hingga atau melebihi
pemeriksaan umum keadaan umum baik,
waktu 30 menit setelah bayi lahir (7).
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80
Penatalaksanaan pertama yang
x/menit, suhu 36,6 0
C, pernapasan 20
dilakukan adalah menjelaskan hasil
x/menit, TFU pertengahan sympisis pusat,
pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa
pengeluaran lochea sanguinolenta. Hasil
plasenta belum lahir. Memberitahu ibu
pemeriksaan dalam keadaan normal.
bahwa ibu akan disuntik oksitosin kedua
PEMBAHASAN
4
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor

Pada bab ini penulis membahas setelah 30 menit plasenta belum juga lahir.
mengenai apa saja yang dilakukan selama Pada pemeriksaan didapatkan bahwa
melaksanakan asuhan kebidanan Intranatal keadaan umum ibu tampak cemas,
Care (INC). Kegiatan asuhan kebidanan ini kesadaran composmentis, dan pada
dilakukan pada Ny. S usia 33 tahun dengan pemeriksaan fisik yaitu pada abdomen TFU
Retensio Plasenta di BPM Bidan Johana sepusat, uterus teraba lembek, kandung
Tapangan Kota Bogor, yang dilaksanakan kemih kosong, terjadi perdarahan +150 cc.
mulai tanggal 25 Juli 2020. Kesesuaian serta Hal ini sesuai dengan tanda dan gejala
kesenjangan-kesenjangan pada Ny. S akan klinik retensio plasenta yaitu plasenta tidak
penulis uraikan pada bab ini. lahir setelah 30 menit, perdarahan segera,
kontraksi uterus lemah (10).
Data subjektif yang didapatkan Ibu
merasa tidak mulas dan merasa takut karena Berdasarkan data subjektif dan objektif
ari-arinya belum lahir sudah 30 menit. yang diperoleh, maka dapat ditegakkan
Menurut Imron Tahun 2016, retensio analisa “Kala III Persalinan dengan
plasenta adalah tertahannya atau belum Retensio Plasenta”
lahirnya plasenta hingga atau melebihi Berdasarkan hasil pengkajian data
waktu 30 menit setelah bayi lahir . Data
(8)
subjektif dan objektif serta analisa yang
yang didapatkan tidak ada kesenjangan telah dibuat, maka dilakukan
antara teori dan praktik. penatalaksanaan asuhan yang sesuai dengan
Berdasarkan tindakan yang dilakukan kebutuhan klien. Penatalaksanaan pertama
pada pukul 10.20 WIB, oxytocin pertama yang dilakukan adalah menjelaskan hasil
sudah diberikan 2 menit setelah bayi lahir. pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa
Pukul 10.35 WIB Oxytocin kedua, setelah plasenta belum lahir. Memberitahu ibu
30 menit plasenta belum juga lahir. Menurut bahwa ibu akan disuntik oksitosin kedua
teori, Retensio plasenta adalah tertahannya karena plasenta belum juga lahir.
plasenta atau belum lahirnya plasenta Selanjutnya, memberitahukan ibu bahwa
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah plasenta belum lahir sudah 30 menit dan
bayi lahir (9). inform consent untuk pemasangan infus.
Memasangkan infus ringer laktat 500 ml
Pada pukul 12.01 WIB oxytocin pertama
dengan oksitosin 20 IU dengan tetesan 40-
sudah dierikan 1 menit setelah bayi lahir.
60 x/menit, memberikan obat pronalges per
Pukul 12.16 WIB oxytocin kedua diberikan,
5
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor

rektal untuk mengurangi nyeri, memeriksa Kesehatan-Indonesia-2016.pdf

kandung kemih, melakukan inform consent 3. Magdalena ummiati hasifah. Karakteristik


untuk dilakukan tindakan manual plasenta. Terjadinya Retensio Plasenta Pada Ibu
Bersalin Dirumah Sakit Umum Daerah
Dilakukan tindakan manual plasenta dengan
Syekh Yusuf Kab.Gowa. 2013;2:105–8.
menggunakan sarung tangan panjang untuk
4. Wati N, Ramon A, Husin H, Elianto R.
mencegah infeksi. Plasenta lahir secara
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 –
manual. Melakukan massase fundus uteri.
0664 EISSN: 2654 – 3249. Hub jarak
Hasil asuhan kebidanan pada Ny. S, kehamilan dan kejadian retensio plasenta di
Rumah sakit Islam Palembang.
yaitu keadaan umum, perubahan fisiologis
2018;13(3):1–63.
dan perubahan psikologis mulai membaik
5. Akhir LT, Dewi S. DENGAN RETENSIO
karena proses penanganan kasus ini
PLASENTA DI BPM DEDE ASMARA ,
sebagian besar sudah sesuai dengan teori
SST. 2016;
yang ada.
6. Hardiana H. Hubungan Umur Ibu Dengan
KESIMPULAN Kejadian Retensio Plasenta Di Rsud Raden

Dari hasil laporan tugas akhir, kasus Mattaher Jambi Tahun 2019. Sci J.
2019;8(1):169–74.
asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S
dengan retensio plasenta di BPM Johana 7. Imron R, Asih Y, Indrasari N. Asuhan
Kebidanan Patologi. Jakarta: CV. Trans Info
Tapangan kota bogor tahun 2020. Tidak
Media; 2016.
adanya kesenjangan antara teori dengan
8. Maternity Dinty, Yantina Yuli DPR. Asuhan
lahan praktik.
Kebidanan Patologis. Dr. Saputra Lyndon,
DAFTAR PUSTAKA editor. Tangerang Selatan: BINARUPA
1. Mendez A, Sawan M. Chronic monitoring of AKSARA TANGGERANG SELATAN;
bladder volume: A critical review and 2016.
assessment of measurement methods. Trend 9. Khotijah, Anasari T, Khosidah A. Hubungan
Matern Mortal 1990 to 2015. Usia Dan Paritas Dengan Kejadian Retensio
2011;18(1):5504–16. Plasenta Pada Ibu Bersalin. Akad Kebidanan
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan.
Profil Kesehatan Indonesia 2016 [Internet]. 2011;2011:27–32.
Profil Kesehatan Indonesia. 2016. 1–220 p. 10. Kusumastuti S, Sarjana P, Kebidanan T,
Available from: Kebidanan J, Kesehatan P, Kesehatan K.
http://www.depkes.go.id/resources/download Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil- Retensio Plasenta Di Rsud Kota Yogyakarta
6
Jurnal Ilmu Kebidanan AKBID Prima Husada Bogor
Tahun 2013-2017 Retensio Plasenta Di Rsud
Kota Yogyakarta. 2018;

Anda mungkin juga menyukai