Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tanggap Darurat Bencana dalam Kesehatan
Reproduksi
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Kelompok 9
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur kehadirat
Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah pencegahan kesakitan maternal dan neonatal pada situasi
darurat
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal serta mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga Makalah tanggap darurat dengan topik pencegahan
kesakitan maternal dan neonatal pada situasi darurat dapat bermanfaat serta memberikan
pembelajaran untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.2 Tata laksana dan koordinasi rujukan maternal dan neonatal pada situasi bencana
darurat 8
BAB III 15
PENUTUP 15
3.1. Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu hamil, ibu pasca persalinan dan bayi baru lahir merupakan kelompok rentan,
terlebih pada saat bencana. Mereka memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga
diperlukan penanganan yang tersendiri, misalnya untuk pemenuhan kebutuhan gizi,
pemantauan ibu hamil risiko tinggi, pemantauan ibu pasca-persalinan, dll. Pada situasi
normal, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih tinggi dan jumlah kematian akan dapat meningkat pada situasi krisis kesehatan
sehingga upaya mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal
harus menjadi prioritas penting. Pada situasi krisis kesehatan, pelayanan kesehatan
reproduksi ada kalanya tidak tersedia bahkan justru meningkat pada situasi bencana.
Ibu hamil dapat melahirkan sewaktu-waktu dan bisa saja terjadi komplikasi, sehingga
membutuhkan layanan kesehatan reproduksi berkualitas. Penanggung jawab komponen
maternal neonatal harus berkoordinasi untuk memastikan setiap ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
PEMBAHASAN
Pencegahan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal dalam situasi darurat
Krisis merupakan salah satu topik yang akan dipelajari dalam Paket Pelayanan Awal
Minimum (PPAM) dalam situasi Krisis. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi.
Kondisi ini akan lebih buruk bila terjadi Krisis, arena terganggunya sistem kesehatan.
Sampai saat ini data kasus kematian ibu pada daerah Krisis belum terdokumentasi,
sehingga data yang digunakan sebagai rujukan adalah Angka Kematian Ibu pada situasi
normal.
Menurut (Rosyati, 2017) tanda dan gejala persalinan yaitu sebagai berikut.
1) Tanda Inpartu
● Penipisan serta adanya pembukaan serviks.
● Kontraksi uterus yang menyebabkan berubahnya serviks
(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).
● Keluar cairan lendir yang bercampur dengan darah melalui
vagina.
2) Tanda-tanda persalinan
● Ibu merasa ingin meneran atau menahan napas bersamaan
dengan terjadinya kontraksi.
● Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada bagian rektum
dan vagina.
● Perineum mulai menonjol.
● Vagina dan sfingter ani mulai membuka.
● Pengeluaran lendir yang bercampur darah semakin meningkat.
2. Pindahkan ibu bersalin ke lokasi yang aman
3. Tenangkan Ibu
Ibu yang akan bersalin harus berada dalam situasi yang tenang, suasana hati
dan psikologis yang tenang akan mempengaruhi hormon ibu dalam lancarnya
proses persalinan. Oleh karena itu sebisa mungkin tenangkan ibu yang akan
bersalin agar tidak panik, dampingi terus, berikan teh manis hangat, dan
usap-usap punggungnya agar terasa rileks, usahakan orang terdekatlah yang
mendampinginya
4. Panggil Bantuan
Hal pertama yang harus dilakukan seorang penolong saat tiba di tempat
kejadian bencana adalah menilai potensi bahaya yang ada di lokasi, yang
mungkin mengancam pasien, penolong ataupun orang lain di sekitar tempat
kejadian. Hubungi ambulan gawat darurat untuk pertolongan medis dan
paramedis, bisa menghubungi 118 atau 119 jika menggunakan telepon, hub
112 jika menggunakan telepon seluler
2.2 Tata laksana dan koordinasi rujukan maternal dan neonatal pada situasi bencana
darurat
Perlu disadari bahwa Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana dimana
bencana bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi dengan tepat. Ibu hamil termasuk
dalam kelompok rentan dalam bencana, dimana kelompok masyarakat rentan
(vulnerability) harus mendapatkan prioritas. Karena bila tidak ditangani dengan baik
akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti abortus (keguguran),
kelahiran prematur, stres, perdarahan dan gawat janin. Kejadian bencana akan
berdampak terhadap stabilitas tatanan masyarakat.Kelompok masyarakat rentan
(vulnerability) harus mendapatkan prioritas. Salah satu kelompok rentan dalam
masyarakat yang harus mendapatkan prioritas pada saat bencana adalah ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi (Setyaningrum, N. dkk., 2022)
1. Pada setiap kehamilan dapat terjadi komplikasi sewaktu waktu yang dapat
mengakibatkan keadaan kegawatdaruratan maternal neonatal. Untuk itu
penanggung jawab komponen maternal neonatal wajib memastikan
tersedianya:
● Petugas kesehatan terlatih dengan jadwal jaga 24 jam/7hari
● Alat dan obat kegawatdaruratan tersedia
● Sistem rujukan yang berfungsi (transportasi, radiokomunikasi,
stabilisasi pasien, kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan yang dituju)
2. Jika pelayanan rujukan 24 jam/ 7 hari tidak tersedia maka penanggung jawab
komponen maternal neonatal perlu memastikan adanya petugas kesehatan di
puskesmas yang tetap dapat melakukan pelayanan kegawatdaruratan maternal
neonatal melalui bimbingan dan konsultasi ahli.
3. Pelayanan dan asuhan pasca keguguran
Suatu sistem rujukan yang memadai memerlukan protokol rujukan yang rinci yaitu
bilamana dan kemana harus dirujuk serta pencatatan yang memadai dari kasus-kasus
yang dirujuk. Hal ini membutuhkan koordinasi, komunikasi, kepercayaan dan saling
pengertian antara bidan dan diantara puskesmas dengan rumah sakit yang memiliki
fasilitas yang lebih lengkap. Suatu sistem rujukan yang efektif harus pula
memperhitungkan keadaan keamanan, keadaan geografis dan kesulitan transportasi.
Hal yang perlu dilakukan pada pelayanan persalinan dalam kondisi bencana
adalah:
Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan pasca persalinan.
Manajemen aktif kala tiga akan mengurangi risiko plasenta tertahan dan
perdarahan pasca melahirkan. Petugas kesehatan kompeten harus melakukan
manajemen aktif kala tiga ke semua ibu. Tata laksana ini mencakup:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pencegahan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal dalam situasi darurat
Krisis merupakan salah satu topik yang akan dipelajari dalam Paket Pelayanan Awal
Minimum (PPAM) dalam situasi Krisis. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi.
Kondisi ini akan lebih buruk bila terjadi Krisis, arena terganggunya sistem kesehatan.
Sampai saat ini data kasus kematian ibu pada daerah Krisis belum terdokumentasi,
sehingga data yang digunakan sebagai rujukan adalah Angka Kematian Ibu pada situasi
normal.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa, kita harus selalu mencari berbagai ilmu pengetahuan dan
memahami hal tersebut. Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa diharapkan dapat
membantu dan memberikan pertolongan persalinan dalam situasi darurat bencana.
Maka dari itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk mengetahui dan memahami
berbagai ilmu pengetahuan khususnya mempelajari mengenai dasar pencegahan
kesakitan maternal dan neonatal pada situasi darurat dan penerapannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pelayanan : Paket Pelayanan Awal Minimum
(PPAM) Kesehatan Reproduksi Pada Krisis Kesehatan. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.
Kristiana, Lusi dan Ristrini. (2013). Sistem Pelayanan Kesehatan Tanggap Darurat Di
Kabupaten Ciamis. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 16(3). 297 – 304.
Atika, Zummatul. (2019). Pertolongan Ibu Melahirkan Saat Terjadi Bencana. Surabaya:
Stikes Surabaya.