2. Penentuan Obesitas
Untuk menentukan obesitas biasanya digunakan pengukuran IMT, besar
lingkar pinggang, rasio pinggang-pinggul, dan ketebalan lipat kulit. 18 Pengukuran
menggunakan IMT dihitung dengan membagi massa tubuh (dalam kilogram)
dengan kuadrat dari tinggi badan (dalam meter).
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝐾𝑔)
𝐼𝑀𝑇 =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2
3. Epidemiologi
Pada tahun 2018 di Indonesia data menunjukan bahwa prevelensi obesitas pada
penduduk usia > 18 tahun sebesar 21,8 %. Data obesitas tiap provinsi
digambarkan pada grafik dibawah ini
5. Patofisiologi
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran kalori dari
tubuh serta penurunan aktivitas fisik (sedentary life style) yang menyebabkan
penumpukan lemak yang melebihi batas normal. Penelitian yang dilakukan bahwa
mengontrol nafsu makan dan tingkat kekenyangan sesorang diatur oleh mekanisme
saraf dan humoral yang dipengaruhi oleh pola makan, genetik, lingkungan dan
aktivitas. Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3
proses fisiologis yaitu mengendalikan rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju
pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan
penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-sinyal eferen (yang berpusat di
hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen (sinyal sensorik) dan perifer (jaringan
adiposa, usus dan jaringan otot) (Lynch et al., 2012).
6. Manifestasi klinis
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur dan berat badan meningkat
dengan pesat. Berikut bentuk tubuh, penampilan dan raut muka pada penderita
obesitas (Guyton & Hall, 2014) :
1) Paha tampak membesar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil
dengan jari-jari berbentuk runcing.
2) Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu
berbentuk ganda, wajah bulat dengan pipi tembem.
3) Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemuka pada bisep dan
trisep.
4) Leher relatif pendek.
5) Dada membusung dengan payudara membesar.
6) Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen.
7) Pubertas ginigenu valgum (tungkai berbentuk X) dengan kedua pangkal paha
bagian dalam saling menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan
laserasi kulit.
Pada penderita obesitas sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin
merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang
berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru
sehingga menimbulkan gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa
terjadi saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk semetara waktu
(apnue), sehingga pada siang hari penderita merasa ngantuk (Guyton & Hall,
2014).
Komplikasi yang terjadi pada bayi dari ibu yang mengalami obesitas :
a. Kelainan kongenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam struktur bayi yang timbul sejak
awal kelahiran atau kelainan bawaan. Beberapa penelitian menunjukan
peningkatan risiko kelainan kongenital sehubungan dengan obesitas pada ibu.
Kelainan tersebut antara lain Defek Tabung Saraf (DTS), defek jantung,
abnormalitas saluran cerna, dan kelainan kongenital lainnya pada sistem saraf
pusat (Stotland, Bodnar, & Abrams, 2014).
b. Prematuritas
Prematuritas merupakan suatu keadaan yang belum matang, yang ditemukan
pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Prematuritas
disebabkan oleh penyakit yang diderita oleh ibu yang mana resiko kejadiannya
meningkat apabila ibu mengalami obesitas (Yao et al., 2014).
c. Antepartum stillbirth
Antepartum stillbirth merupakan saat bayi dilahirkan dalam keadaan tidak
bernyawa, setelah 20 minggu kehamilan. Kematian bayi sebelum 20 minggu
kehamilan disebut keguguran. Peningkatan berat badan sebelum kehamilan
berhubungan dengan kejadian stillbirth, berhubungan dengan penyakit yang
ditimbulkan oleh obesitas seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Kejadian
obesitas
LANGKAH I
PENGKAJIANm
A. Identitas
Nama klien : Ny. F Nama suami : Tn. S
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
Suku : Banjar / Bugis Suku : Banjar
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Letjend Suprapto, RT.29/76
B. Anamnesa
Tanggal : 14 November 2021 Pukul : 17.00 Wita
Oleh : Novira
14
Hasil : Positif
Gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu : Usia kehamilan 5 bulan
Gerakan janin dalam 24 jam terakhir : ± 10x dalam sehari
d. Riwayat penyakit/gangguan reproduksi
Mioma uteri : Tidak ada
Kista : Tidak ada
Mola hidatidosa : Tidak ada
PID : Tidak ada
Endometriosis : Tidak ada
KET : Tidak ada
Hydramnion : Tidak ada
Gemelli : Tidak ada
Lain – lain : Tidak ada
e. Riwayat kehamilan
G1 P0 A0
Kehamilan I :-
Kehamilan II :-
Kehamilan III :-
f. Riwayat imunisasi : LENGKAP
4. Riwayat kesehatan :
1) Riwayat penyakit yang pernah dialami
a. Penyakit jantung : Tidak ada
b. Hipertensi : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. DM : Tidak ada
e. Anemia : Tidak ada
f. PSM/HIV/AIDS : Tidak ada
g. Campak : Tidak ada
h. Malaria : Tidak ada
i. TBC : Tidak ada
j. Gangguan mental : Tidak ada
k. Operasi : Tidak ada
l. Hemorrhoid : Tidak ada
m. Lain-lain : Tidak ada
2) Alergi
a. Makanan : Tidak ada
b. Obat – obatan : Tidak ada
15
j. Haemorrhoid : Tidak
k. Nyeri pada tungkai : Tidak
l. Oedema : Tidak
m. Lain-lain : Tidak
7. Riwayat menyusui
Anak I :- Lamanya : Alasan :
Anak II :- Lamanya : Alasan :
8. Riwayat KB
a. Pernah ikut KB : Belum pernah
b. Jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan :-
c. Lama pemakaian :-
d. Keluhan selama pemakaian :-
e. Tempat pelayanan KB :-
f. Alasan ganti metode :-
g. Ikut KB atas motivasi :-
16
Malam : ± 5-6 jam tetapi suka terbangun tengah malam
h. Pola aktivitas sehari – hari
Di dalam rumah : Melakukan pekerjaan IRT
Di luar rumah : -
i. Pola seksualitas
Frekuensi : Sebulan 2-3 kali
Keluhan : Tidak ada
12. Pemeriksaan
a) Keadaan umum
Berat badan
Sebelum hamil : 85 kg
17
Saat hamil : 99 kg
Penurunan : Tidak ada
Tinggi badan : 165 cm
Lila : 33 cm
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah : Ceria
Keadaan emosional : Stabil
c) Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1. Kepala
a. Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe
b. Kontriksi rambut : Tidak ada rontok
c. Distribusi rambut : Merata, tidak ada kebotakan
d. Lain – lain : Tebal dan berwarna hitam
2. Mata
a. Kelopak mata : Peka terhadap rangsangan cahaya
b. Konjungtiva : Merah muda
c. Sklera : Putih
d. Lain – lain : Simetris antara kanan dan kiri
3. Muka
a. Kloasma gravidarum : Tidak ada kloasma gravidarum
b. Oedema : Tidak ada oedema
c. Pucat / tidak : Tidak pucat
d. Lain – lain : Tidak berjerawat dan tidak berminyak
4. Mulut dan gigi
a. Gigi geligi : Baik
b. Mukosa mulut : Tidak ada mukosa
c. Caries dentis : Tidak ada caries
d. Geraham : Tidak ada karang gigi
e. Lidah : Merah muda
f. Lain – lain : Bibir merah, tidak pecah-pecah
5. Leher
a. Tonsil : Tidak ada pembesaran tonsil
b. Faring : Tidak ada pembesaran faring
c. Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis
d. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
f. Lain-lain : -
6. Dada
a. Bentuk mammae : Simetris kanan dan kiri
b. Retraksi : Tidak ada retraksi dada
c. Puting susu : Tenggelam
18
d. Areola : Hiperpigmentasi
e. Lain-lain : -
7. Punggung ibu
a. Bentuk /posisi : Condong ke belakang
b. Lain-lain : Tidak ada skoliosis
8. Perut
a. Bekas operasi : Tidak ada bekas operasi
b. Striae : Ada striae
c. Pembesaran : Terjadi pembesaran rahim
d. Asites : Tidak terdapat asites
e. Lain-lain : -
9. Vagina
a. Varises : TIDAK DILAKUKAN
b. Pengeluaran : TIDAK DILAKUKAN
c. Oedema : TIDAK DILAKUKAN
d. Perineum : TIDAK DILAKUKAN
e. Luka parut : TIDAK DILAKUKAN
f. Fistula : TIDAK DILAKUKAN
g. Lain – lain : TIDAK DILAKUKAN
10. Ekstremitas
a. Oedema : Tidak ada oedema
b. Varises : Tidak ada varises
c. Turgor : Tidak ada pembesaran turgor
d. Lain – lain : -
11. Kulit
Lain – lain : Tidak terdapat luka
Palpasi
1. Leher
a. Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis
b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
c. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Lain – lain : -
2. Dada
a. Mammae : Tidak ada oedema
b. Massa : Padat
c. Konsistensi : Padat
d. Pengeluaran Colostrum : Belum ada pengeluaran colostrum
e. Lain-lain :-
3. Perut
a. Leopold I : TFU 29 cm, teraba lembek dan tidak melenting
(bokong)
b. Leopold II : Lateral kanan teraba rata dan memanjang
(punggung) dan bagian kiri teraba bagian-bagian
kecil yang terputus (ekstremitas)
c. Leopold III : Teraba keras, bulat dan melenting (kepala)
d. Leopold IV : Divergen (belum masuk PAP)
4. Tungkai
a. Oedema
19
- Tangan Kanan : Tidak ada oedema
Auskultasi
1. Paru – paru
a. Wheezing : TIDAK DILAKUKAN
b. Ronchi : TIDAK DILAKUKAN
2. Jantung
a. Irama : TIDAK DILAKUKAN
b. Frekuensi : TIDAK DILAKUKAN
c. Intensitas : TIDAK DILAKUKAN
d. Lain-lain : TIDAK DILAKUKAN
3. Perut
Bising usus ibu : TIDAK DILAKUKAN
DJJ
a. Punctum maksimum : 156x/menit
b. Frekuensi : Frekuensi normal
c. Irama : Irama normal
d. Intensitas : Intensitas normal
e. Lain – lain :-
Perkusi
1. Dada
Suara : TIDAK DILAKUKAN
2. Perut : TIDAK DILAKUKAN
3. Ekstremitas
Refleks patella : Kanan : (+)
Kiri : (+)
4. Lain – lain : Bunyi resonan normal
LANGKAH II
INTERPRESTASI DATA DASAR
Diagnosa Dasar
DS :
Ibu mengatakan hamil anak pertama
dan tidak pernah keguguran
20
G1P0001 usia kehamilan 37 minggu janin sebelumnya
tunggal hidup intrauterine presentasi kepala
DO :
Keadaan umum : Baik
Berat badan
Sebelum hamil : 85 kg
Saat hamil : 99 kg
Penurunan : Tidak ada
Tinggi badan : 165 cm
Lila : 33 cm
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah : Ceria
Keadaan emosional : Stabil
Pemeriksaan Palpasi
a. Leopold I : TFU 29 cm, teraba lembek dan
tidak melenting (bokong)
b.Leopold II : Lateral kanan teraba rata dan
memanjang (punggung) dan bagian kiri
teraba bagian-bagian kecil yang terputus
(ekstremitas)
c. Leopold III : Teraba keras, bulat dan
melenting (kepala)
d.Leopold IV : Divergen (belum masuk PAP)
Masalah Dasar
1. Ibu mengalami kenaikan berat badan yang 1. DO :
21
berlebih (obesitas)
2. Puting susu kanan tenggelam Berat badan
Sebelum hamil : 85 kg
Saat hamil : 99 kg
Penurunan : Tidak ada
Kenaikan : 14 kg
IMT : 31,22
2. DO :
Pemeriksaan Inspeksi
Bentuk mammae : Simetris kanan dan
kiri
Retraksi : Tidak ada retraksi dada
Puting susu : Tenggelam
Areola : Hiperpigmentasi
LANGKAH III
MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Diagnosis Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : 1. Diabetes Melitus Gestasional
Dasar : Ibu mengatakan makan dengan porsi sedikit tapi sering, ibu
suka makan-makanan yang manis, ibu suka minum es. Lila 33 cm.
LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
LANGKAH V
MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Bina hubungan dengan pasien dan keluarga
2. Jelaskan hasil pemeriksaan
3. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah
22
4. Anjurkan ibu untuk diet rendak lemak, karbohidrat dan gula serta perbanyak makan buah
dan sayur
5. Anjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan/senam hamil selama 15 menit 3 kali
dalam seminggu kemudian dapat ditingkatkan selama 30 menit setiap hari sesuai yang
dapat ditoleransi
6. Berikan KIE mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
7. Berikan KIE mengenai tanda-tanda persalinan
8. Berikan KIE mengenai persiapan menghadapi persalinan
9. Anjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan (puskesmas) apabila sudah
terdapat tanda-tanda persalinan atau ada pada saat mengalami keluhan
LANGKAH VI
PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN / IMPLEMENTASI
1. Membina hubungan dengan pasien dan keluarga dengan cara menyapa pasien dan
keluarga serta memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan kehamilan ibu saat ini, mengenai tekanan
darah, pertambahan BB, suhu dan pernapasan dalam batas normal. Menjelaskan bahwa
kehamilan ibu normal, janin sehat, letak janin normal dan kepala sudah masuk PAP. Ibu
tidak perlu khawatir dengan keadaan janin dan dirinya.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah
4. Menganjurkan ibu untuk diet rendak lemak, karbohidrat dan gula serta perbanyak makan
buah dan sayur
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan/senam hamil selama 15 menit 3 kali
dalam seminggu kemudian dapat ditingkatkan selama 30 menit setiap hari sesuai yang
dapat ditoleransi
6. Memberikan KIE mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, antara lain :
Perdarahan jalan lahir
Sakit kepala yang hebat dan menetap
Pengelihatan kabur
Bengkak pada wajah dan tangan
Nyeri perut yang hebat
Keluar cairan pervaginaan / ketuban
Janin kurang bergerak seperti biasanya
23
Demam tinggi
Anemi berat
7. Memberikan KIE mengenai tanda-tanda persalinan, antara lain :
Perut terasa mulas secara teratur, mulasnya sering dan lama
Nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan
Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluarnya air ketuban dari jalan lahir
8. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan
Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan pada
proses persalinan
Mempersiapkan tempat bersalin atau penolong persalinan yang memadai
Mempersiapkan transportasi ke tempat persalinan
Menyiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan
Memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu dalam menghadapi
proses persalinan
Menyiapkan donor darah
9. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan (puskesmas) apabila sudah
terdapat tanda-tanda persalinan agar proses persalinan dapat segera ditolong oleh petugas
kesehatan.
LANGKAH VII
EVALUASI
1. Terjalin hubungan yang baik antara bidan, pasien dan
keluarga
2. Ibu dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan yang telah
dijelaskan
3. Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan kadar gula
dalam darah
4. Ibu bersedia untuk diet rendak lemak, karbohidrat dan
gula serta perbanyak makan buah dan sayur
5. Ibu bersedia untuk melakukan olahraga ringan/senam
hamil selama 15 menit 3 kali dalam seminggu kemudian dapat ditingkatkan selama 30
menit setiap hari
24
6. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang tanda
bahaya kehamilan
7. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang tanda-tanda
persalinan
8. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang persiapan
persalinan
9. Ibu dan keluarga bersedia untuk segera datang ke
petugas kesehatan (puskesmas) apabila sudah ada tanda-tanda persalinan
DOKUMENTASI KEBIDANAN
S : Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, belum pernah melahirkan dan tidak
pernah mengalami keguguran. HPHT 13 Maret 2021 dan HTP 20 Desember 2021. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan, selama hamil ibu tidak pernah
mengkonsumsi obat- obatan atau jamu - jamuan tanpa resep bidan. Ibu tidak pernah
mengalami keluhan saat BAK dan BAB.
O : Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, serta keadaan emosional ibu baik.
Tinggi badan ibu 165 cm, Berat badan ibu 99 kg dan berat ibu sebelum hamil 85 kg.
LILA 33 cm.
Hasil pemeriksaan TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 96 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / menit
Suhu : 36,8º C
Hasil Pemeriksaan Fisik
Mata : simetris kiri dan kana, konjungtive tapak anemis, sclera putih, tidak
ada sekret
Mulut : bibir lembab, gigi lengkap dan tidak berlubang, tidak ada karies,
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis
Payudara : simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, bengkak (-), areola
lebar, putting susu terbentuk dan menonjol, tampak hiperpigmentasi
pada areola mamae.
25
Perut : tidak ada bekass operasi, tampak ada strie, tonus otot tegang,
pembesaran perut sesuai dari umur kehamilan.
Palpasi : teraba normal dan tida ada oedema, ekstermitas atas dan bawah :
tidak ada udema, varises pada vulva, nampak ada pengeluaran secret.
Pemeriksaan Palpasi
a. Leopold I : TFU 29 cm, teraba lembek dan tidak melenting (bokong)
b. Leopold II : Lateral kanan teraba rata dan memanjang (punggung) dan bagian kiri
teraba bagian-bagian kecil yang terputus (ekstremitas)
c. Leopold III : Teraba keras, bulat dan melenting (kepala)
d. Leopold IV : Divergen (belum masuk PAP)
A : G1P001 dengan usia kehamilan 34-35 minggu tunggal hidup intra uterin.
P :
1. Membina hubungan dengan pasien dan keluarga dengan cara menyapa pasien dan
keluarga serta memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan kehamilan ibu saat ini, mengenai
tekanan darah, pertambahan BB, suhu dan pernapasan dalam batas normal.
Menjelaskan bahwa kehamilan ibu normal, janin sehat, letak janin normal dan
kepala sudah masuk PAP. Ibu tidak perlu khawatir dengan keadaan janin dan
dirinya.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah
4. Menganjurkan ibu untuk diet rendak lemak, karbohidrat dan gula serta perbanyak
makan buah dan sayur
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan/senam hamil selama 15
menit 3 kali dalam seminggu kemudian dapat ditingkatkan selama 30 menit setiap
hari sesuai yang dapat ditoleransi
6. Memberikan KIE mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, antara lain :
Perdarahan jalan lahir
Sakit kepala yang hebat dan menetap
Pengelihatan kabur
Bengkak pada wajah dan tangan
Nyeri perut yang hebat
Keluar cairan pervaginaan / ketuban
26
Janin kurang bergerak seperti biasanya
Demam tinggi
Anemi berat
7. Memberikan KIE mengenai tanda-tanda persalinan, antara lain :
Perut terasa mulas secara teratur, mulasnya sering dan lama
Nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan
Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluarnya air ketuban dari jalan lahir
27