Anda di halaman 1dari 9

MODUL

TABLET TAMBAH DARAH (TTD)

Mata Kuliah :

PKL Manajemen Intervensi Gizi (MIG)

Dosen Pengampu : Purnomo Leksono, DCN, M.Kes

DI SUSUN OLEH :

Desa Lalonona

1. ALMAIDAH TOBARASI (P00313018002)


2. INTAN REGINA PUTRI (P00313018019)
3. POPON YUNINGSIH (P00313018033)
4. RISKI AMELIA (P00313017037)
5. WEMPY MORIST (P00313017047)
6. YULTI MINDIANI (P00313017050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI PRODI DIV
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas modul yang berjudul "Tablet Tambah Darah" dengan tepat waktu.

Modul disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PKL Manajemen Intervensi Gizi. Selain
itu, modul ini bertujuan menambah wawasan tentang pemberian tablet tambah darah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Purnomo Leksono, HDC, M.Kes


selaku dosen Mata Kuliah PKL Manajemen Intervensi Gizi. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya modul ini.

Penulis menyadari modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan modul ini.

Kendari, 29 Agustus 2021

Penulis
TABLET TAMBAH DARAH (TTD)

A. Pengertian TTD Secara Umum


Remaja perempuan merupakan kelompok usia yang paling banyak membutuhkan zat
gizi dibanding kelompok usia lainnya. Pematangan seksual pada remaja menyebabkan
kebutuhan zat gizi meningkat. Kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan remaja laki-laki, karena dibutuhkan untuk mengganti zat besi
yang hilang pada saat menstruasi.
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi pada remaja, karena
kebutuhan zat besi yang tinggi untuk pertumbuhan. Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun
2013, prevalensi anemia pada kelompok remaja usia 15-24 tahun mencapai 18,4%. Remaja
puteri menjadi rentan terhadap anemia sebab remaja puteri mengalami siklus menstruasi
Ketidakseimbangan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja puteri
biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi
makanan dan banyak pantangan terhadap makanan.
Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas,
konsentrasi,prestasi belajar, kebugaran remaja. Kesehatan remaja sangat
menentukankeberhasilandaripembangunan kesehatan, terutama dalam upaya mencetak
kualitas generasi penerus bangsa di masa depan. mengingat mereka adalah para calon
ibu yang akan hamil danmelahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian
ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR)
Oleh karena itu Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengatasi hal tersebut
yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 yaitu pada sasaran pokok yang pertama berupa
meningkatnya status kesehatan ibu dan Anak. Usaha yang dilakukan pemerintah
indonesia yaitu melalui usaha kesehatan sekolah dan remaja
Salah satu program pemerintah yaitu pemberian Tabet Tambah Darah (TTD)
pada remaja puteri. Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) bahwa Remaja puteri yang
mendapatkan tablet tambah darah (TTD) sebesar 76,2% yang terdiri dari sebanyak 80,9%
diantaranya mendapatkan TTD di sekolah dan 19,1% menyatakan tidak didapatkan dari
sekolah. Sedangkan yang tidak mendapatkan TTD sama sekali yaitu sebesar 23,8%. Tingkat
konsumsi TTD yang < 52 butir sebesar 98,6% dan yang mengkonsumsi ≥ 52 butir sebesar
1,4%.
Upaya suplementasi tablet tambah darah di Indonesia diatur alam buku Pedoman
Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur yang diterbitkan
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2006. Dalam pedoman tersebut
disebutkan bahwa kegiatan Suplementasi TTD dilakukan secara mandiri dengan dosis satu
tablet seminggu sekali minimal selama 16 minggu, dan dianjurkan minum satu tablet setiap
hari selama masa menstruasi.
B. Pengertian TTD (Zat Besi)
Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengndung zat besi. Zat besi adalah
mineralyang di butuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Hemoglobin (Hb)
yaitu suatu oksigen yang mengantarkan eritrosit berfungsi penting bagi tubuh. Hemoglobin
terdiri dari Fe (zat besi), protoporfirin, dan globin (1/3 berat Hb terdiri dari Fe). Besi bebas
terdapat dalam dua bentuk yaitu ferro (Fe2+) dan ferri (Fe3+). Konversi kedua bentuk
tersebut relatif mudah. Pada konsentrasi oksigen tinggi, umumnya besi dalam bentuk ferri
karena terikat hemoglobin sedangkan pada proses transport transmembran, deposisi dalam
bentuk feritin dan sintesis heme, besi dalam bentuk ferro. Dalam tubuh, besi diperlukan untuk
pembentukkan kompleks besi sulfur dan heme. Kompleks besi sulfur diperlukan dalam
kompleks enzim yang berperan dalam metabolisme energi. Heme tersusun atas cincin porfirin
dengan atom besi di sentral cincin yang berperan mengangkut oksigen pada hemoglobin
dalam eritrosit dan mioglobin dalam otot.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan
hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa
fungsi esensial di dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi
enzim di dalam jaringan tubuh (Almatsier, 2004). Zat besi merupakan microelemen yang
esensial bagi tubuh. Zat ini diperlukan dalam pembentukan darah, yaitu dalam sintesa
hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal yang peningkatanmasa
sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk kehilangan basal (Sediaoetama,2004).
Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapatdalam hemoglobin
dan mioglobin makanan hewani, dan besi-nonhem dalammakanan nabati. Besi-hem
merupakan bagian kecil dari besi yang diperolehdari makanan (kurang lebih 5% dari besi
total makanan), namun yang dapat diabsorbsi dapat mencapai 25% sedangkan nonhem hanya
5% (Almatsier, 2004).
C. Manfaat Zat Besi
Manfaat dari zat besi yaitu :
a) Meningkat produksi hemoglobin
b) Mencegah anemia
c) Menjaga kesehatan janin
d) Mencegah infeksi
e) Meningkatkan konsentraasi
f) Memperbaiki kualitas tidur
D. Gejala Akibat Kekurangan Zat Besi
Kekurangan zat besi pada umumnya menyebbkan pucat, rasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja,
menurunnya kekebalan tubuh, dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan
mengatur suhu tubuh yang menurun. Pada anak-anak kekurangan zat besi menimbulkan
apatis, mode tersinggung, meurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
Ada
pun penyebab kekurangan zat besi yaitu kehilangan darah, misalnya dari uterus atau
gastrointestinal seperti ulkus peptikum, karsinoma lambung, dll. Dapat juga disebabkan
karena kebutuhan meningkat seperti pada ibu hamil, malabsorbsi dan diet yang buruk.
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia defisiensi besi. Terjadinya anemia defisiensi besi
juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya kandungan zat besi dalam
makanan sehari-hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, adanya zat-zat
yang menghambat penyerapan zat besi, dan adanya parasit di dalam tubuh seperti cacing
tambang atau cacing pita, diare, atau kehilangan banyak darah akibat kecelakan atau operasi.
Sumber lain mengatakan bahwa Etiologi Anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu :
a) Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah
b) Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
c) Kurangnya zat besi dalam makanan
d) Kebutuhan zat besi meningkat
e) Gangguan pencernaan dan absorbsi

E. Bahan Makanan Sumber Zat Besi

Bahan makanan sumber zat besi adalah makan hewani, seperti daging, ayam
dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau
dan beberapa jenis buah. Disamping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi di dalam
makanan, dinamakan juga ketersediaan biologik (bioavability). Pada umumnya besi di dalam
daging, ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi di dalam serealia dan
kacangkacangan mempunyai mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi dalam
sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam
mempunyai ketersediaan biologik rendah. Sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan
sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan
serta sumber gizi lain yang dapat membantu sumber absorbsi. Menu makanan di Indonesia
sebaiknya terdiri atas nasi, daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, serta sayuran dan
buahbuahan yang kaya akan vitamin C. 10 Berikut bahan makanan sumber besi
Bahan Makanan Kandungan Besi
Daging 23,8
Sereal 18,0
Kedelai 8,8
Kacang 8,3
Beras 8,0
Bayam 6,4
Hamburger 5,9
Hati sapi 5,2
Susu formula 1,2

Bahan makanan sumber besi didapatkan dari produk hewani dan nabati. Besi yang
bersumber dari bahan makanan terdiri atas besi heme dan besi non heme. Berdasarkan tabel
diatas dapat dilihat bahwa walaupun kandungan besi dalam sereal dan kacang-kacangan
relatif tinggi, namum oleh karena bahan makanan tersebut mengandung bahan yang dapat
menghambat absorpsi dalam usus, maka sebagian besar besi tidak akan diabsorpsi dan
dibuang bersama feses
F. Manfaat TTD Bagi Bumil

Minum tablet tambah darah (TTD) alias tablet zat besi untuk ibu hamil tidak
hanya dapat membantu mencegah anemia. Asupan zat besi yang cukup selama kehamilan
juga mencegah ibu mengalami perdarahan selama persalinan dan meninggal saat melahirkan
akibat perdarahan.Zat besi (Fe) berperan sebagai sebuah komponen yang membentuk
mioglobin, yakni protein yang mendistribusikan oksigen menuju otot, membentuk enzim, dan
kolagen. Selain itu, zat besi juga berperan bagi ketahanan tubuh.Selama masa kehamilan,
kebutuhan zat gizi harian ibu hamil mengalami peningkatan. Salah satu zat gizi yang
mengalami peningkatan dan sangat dibutuhkan oleh ibu hamil adalah zat besi. Ibu hamil
disarankan untuk mencukupi kebutuhan zat besi saat hamil dengan minum obat tambah darah
bentuk tablet atau pil.Hampir semua kebutuhan nutrisi ibu hamil mengalami peningkatan
ketimbang sebelum hamil. Peningkatan ini berhubungan dengan perubahan tubuh ibu
sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dalam kandungan Berbagai zat gizi yang
kebutuhannya bertambah saat hamil di antaranya vitamin untuk ibu hamil, kalsium untuk ibu
hamil, dha untuk ibu hamil, hingga vitamin b kompleks untuk ibu hamil.Selain itu, ibu hamil
juga butuh asupan mineral zat besi yang lebih banyak dibandingkan dengan sebelum
mengandung janin.
Zat besi merupakan salah satu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
Bahkan sebelum hamil, seorang wanita direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan zat
besi hariannya.

Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa fungsi berikut
ini:

 Menambah asupan nutrisi pada janin


 Mencegah anemia defisiensi zat besi
 Mencegah pendarahan saat masa persalinan
 Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan

G. Jumlah TTD Yang Dikonsumsi Bumil


Jumlah tablet tambah darah yang dikomsumsi Bumil yaitu sebaanyak 90 tablet. Untuk
mengetahui efek 90 tablet suplemen besi setara 60 mg elemen besi dan 0,25 mg asam folat
pertablet saat hamil terhadap kejadian anemia dan status besi pada ibu hamil. Bagi bumil
yang mengalami anemia perlu rutin minum tablet tambah darah sesuai anjuran dokter. Hal ini
perlu dilakukan demi pertumbuhan janin yang sehat selama kehamilan. Menurut Direktur
Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Kirana Pritasari, ada jumlah
tertentu tablet tambah darah yang harus diminum bumil yaitu minimal 90 tablet penambah
darah untuk bumil yang anemia selama 9 bulan kehamilan.

Konsumsi tablet tambah darah penting dilakukan untuk mendorong agar perkembangan
sistem saraf janin. Sehingga mencegah bayi lahir cacat. Tenaga kesehatan harus mengecek
secara berkala kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah. Kepatuhan minum obat
tersebut juga menilai apakah ibu mengalami efek samping dari obatnya. Harus patuh rutin
kapan minum tablet tambah darah. Karena obat itu menimbulkan efek samping, seperti mual
sehingga ibu hamil akan sulit buat makan adanya mual bisa saja ibu hamil malah enggak
minum tablet tambah darah. Padahal, itu buat mendukung pertumbuhan sistem saraf janin di
awal kehamilan.Bidan di fasilitas kesehatan, misal puskesmas juga harus gencar memberikan
konseling soal obat penambah darah yang harus diminum ibu hamil anemia. Di dalam tablet
tambah darah mengandung asam folat dan zat besi, yang termasuk bagian mikronutrien (zat
gizi mikro).
EVALUASI

1. Apa yang dimaksud dengan tablet tambah darah ?


a. Obat untuk penyakit hipetrensi
b. Suplemen yang dapat menambah darah
c. Suplemen yang mengandung zat besi
2. Apa saja manfaat zat besi ?
a. Mencegah anemia dan meningkatkan produksi hemoglobin
b. Menambah berat badah
c. Menambah nafsu makan
3. Sebutkan beberapa gejala kekurangan zat besi ?
a. Sakit kepala secara terus menerus
b. Lemah, letih, pusing dan pucat
c. Susah tidur
4. Apa yang dampak akibat kekurangan zat besi pada anak-anak ?
a. Menimbulkan apatis, mode tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkosentrasi
dan belajar
b. Menurunnya berat badan
c. Meningkatnya prestasi belajar
5. Apa saja bahan makanan sumber zat besi ?
a. Daging, ayam dan ikan
b. Sayur kol
c. Hati ayam
6. Manfaat tablet tambah darah bagi ibu hamil ?
a. Mencegah anemia
b. Mencegah terjadinya pendarahan
c. Benar semua
7. Fungsi tablet tambah darah untuk ibu hamil ?
a. Menambah nafsu makan
b. Menambah asupan nutrisi bagi janin
c. Mencegah terjadinya migran
8. Tablet tambah darah dapat diminum setiap ?
a. 1 hari sekali selama kehamilan
b. 3 kali sehari selama kehamilan
c. 2 hari sekali selama kehamilan
9. Berapakah jumlah tablet tambah darah yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil selama
kehamilan?
a. 30 tablet TTD
b. 60 tablet TTD
c. 90 tablet TTD
10. Apa saja tanda dan gejala anemia bagi ibu hamil ?
a. Muntah-muntah
b. Sering buang air kecil
c. Lemah dan kurang nafsu makan
Kunci jawaban :

1. C
2. A
3. B
4. A
5. A
6. C
7. B
8. A
9. C
10. C

Anda mungkin juga menyukai