Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN FIELD TRIP

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN


KEPADA NY. U UP : 26 TAHUN G1P0A0 UK : 33 MINGGU

Penyusun :
1. Abelia Apriyantini (110119004)
2. Herlina Erli Ernayanti (110119005)
3. Olfiliyanti (110119006)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing klinik Ketua Kelompok

Salamah, A.Md, Keb Abelia Apriyantini


NIK. 285.02.99 NIM. 110119004

Pembimbing Akademik

(Sohimah, S.ST.,M.Keb)
NIDN. 0610117701

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
Yang Maha Agung, Maha Menuntun, dan Maha Memberi Petunjuk. Kepada-
Nyalah Kami Memuji, meminta, pertolongan dan memohon ampun.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada manusia yang adil, bijak,
penuh rahmat, dan tak pernah hilang kepercayaannya kepada Allah SWT,
Rasulullah Muhammad SAW. Beliaulah Rasul kita, teladan kita, penuntun kita,
dan pemberi syafaat bagi kita di Hari Kiamat kelak. Juga kepada keluarga, para
sahabat dan umatnya yang senantiasa mengikuti petunjuknya, semoga Allah
melapangkan jalan hidup mereka. Amin.

Penulis menyadari bahwa laporan field trip asuhan kebidanan pada


kehamilan ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila terdapat kesalahan, mohon
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang konstruktif dari berbagai pihak
yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai patokan bagi langkah penulis
selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan mendapatkan kebaikan pada berbagai pihak.

Cilacap, 20 Februari 2021

Penyusun,

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................6
1.2 Tujuan............................................................................................................6
1.3 Manfaat.........................................................................................................7
BAB II TUJUAN PUSTAKA...........................................................................................8
2.1 Kehamilan.....................................................................................................8
2.2 Asuhan Kehamilan Trimester III ................................................................17
2.3 Ketidaknyamanan Trimester III...................................................................18
BAB III HASIL OBSERVASI........................................................................................23
3.1 Masalah yang ditemukan..........................................................................................23
3.2 Analisi Masalah..........................................................................................................34
BAB V PENUTUP...........................................................................................................45
5.1 Kesimpulan......................................................................................................45
5.2 Saran................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan didefenisikan
mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester
pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28
minggu dan trimester ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).
Edema terjadi hampir 80% dari semua kehamilan dan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan selama kehamilan, seperti nyeri, merasa
berat, kram pada malam hari, parestesia, dyspnea, penebalan kulit, dan
pigmentasi. Edema terjadi sekitar 80% pada kehamilan.Edema yang umum
terjadi pada kehamilan adalah edema tungkai. Edema dapat menjadi gejala
awal yang mengarah pada kondisi patologis bahkan sebagai indikator
penyakit kronis yang serius pada kehamilan. Beberapa penyakit yang
menyebabkan munculnya edema antara lain adalah jantung kronis, gagal
ginjal, penyakit sendi, kehamilan, asupan garam yang berlebihan, dan
kelelahan fisik (Goroll & Mulley, 2009). Edema pada kehamilan dipicu oleh
perubahan hormon estrogen, sehingga dapat meningkatkan retensi cairan.
Peningkatan retensi cairan ini berhubungan dengan perubahan fisik yang
terjadi pada kehamilan trimester akhir, yaitu semakin membesarnya uterus
seiring dengan pertambahan berat badan janin dan usia kehamilan.
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang
disebabkan oleh perubahan hormonal dan faktor mekanik. Terjadi
peningkatan diafragma terutama setelah pertengahan kedua kehamilan
sehingga akan mengganggu sistem respirasi yang akan menurunkan kapasitas
vital paru. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh
penambahan Breathing Exercise pada Senam Hamil terhadap peningkatan

5
kapasitas vital paru ibu hamil. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan
quasi experiment dengan pre test and post test two group design sebanyak 10
orang ibu hamil dengan usia kandungan ≥ 20 minggu sebagai sampel yang
ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive
sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I mendapatkan
intervensi Senam Hamil, kelompok II mendapatkan intervensi Breathing
Exercise dan Senam Hamil.Senam Hamil dilakukan 2 kali seminggu dan
Breathing Exercise dilakukan 3 kali seminggu, keduanya dilakukan selama 6
minggu. Alat ukur dalam penelitian ini Spirometer
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada usia kehamilan 28 minggu,
Kepala janin mulai turun ke dalam panggul sehingga menekan kandung
kemih dan mengakibatkan Sering BAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil trimester
III tentang nocturia. Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah desain
pra-eksperimental dengan pendekatan One Group Pra-Post Test Design.
Populasi seluruh ibu hamil trimester III dengan sampel 22 responden diambil
dengan teknik total sampling.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah besar di negara berkembang. Persalinan lama merupakan salah satu
penyebab tingginya AKI di Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi
terjadinya persalinan lama antara lain power atau kekuatan ibu saat
melahirkan tidak efektif dan psikologis ibu yang tidak siap menghadapi
persalinan. Tidak semua ibu menyadari bahwa aspek fisik dan psikis adalah
dua hal yang terkait saling mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa kecemasan
merupakan suatu keadaan normal yang mungkin di rasakan oleh setiap orang
jika ada jiwa yang mengalami tekanan atau perasaan yang sangat dalam
sehingga dapat menyebabkan masalah psikiatris.
1.2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya laporan filed trip ini adalah agar mahasiswa
mampu mengetahi bagaimana cara membuat askeb yang baik dan benar,
kemudian mahasiswa mampu memahami dan mengatasi keluhan secara fisik

6
maupun psikologis yang dialami oleh ibu hamil dan mahasiswa mampu
melatih diri mereka agar mampu melakukan pengambilan keputusan klinis
yang baik dan tepat.
1.3 Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahi bagaimana cara membuat askeb yang
baik dan benar, mampu memahami dan mengatasi keluhan secara fisik
maupun psikologis yang dialami oleh ibu hamil dan mahasiswa mampu
melatih diri mereka agar mampu melakukan pengambilan keputusan klinis
yang baik dan tepat.

7
BAB II

TUJUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan
didefenisikan mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester,
dimana trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu,
trimester kedua dari 13-28 minggu dan trimester ketiga dari 29-42 minggu
(Rukiah, 2013).
B. Perubahan Fisiologis Kehamilan
Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu
hamil adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30
gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Ketika usia
kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan janin normal, maka pada
kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri (TFU) 25 cm, pada 32
minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm, pada kehamilan 40 minggu
TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah Prosessus Xyfoideus
(PX)
2. Serviks Uteri
Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah
konsepsi perubahan itu meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks
menjadi lunak (tanda goodel), pembuluh darah meningkat, lendir

8
menutupi ostium uteri serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.
3. Segmen BawahUterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna bersama-sama istmus uteri. Segmen
bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung janin. Serviks bagian
bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi.
4. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri
di sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi
darah dalam plasenta.
5. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick.
Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah.
6. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatemammotropin, esterogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar, mammae akan membesar,
lebih tegang dan aerola mammae tampak lebih hitam karena
hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu
dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrums.
7. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun
dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar
endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal). Kadar
hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur
menjelang akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu
laktasi disurpresi sampai plasenta dilahirkan dan kadar esterogen

9
menurun.
8. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam
fungsi imunologi secara hormonal dan seluler untuk menyesuaikan
diri dengan graft janin. Titer antibodi humoral melawan beberapa
virus misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A menurun
selama kehamilan.
9. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena
pergerakan diafragma terbatas setelah mingu ke-30, wanita hamil
bernafas lebih dalam, dengan meningkatnya volume tidal dan
kecepatan ventilasi sehingga memungkinkan pencampuran gas dan
konsumsi oksigen meningkat.
10. Tractus Urinarus
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas
Panggul), keluhan sering kencing timbul karena kandung kencing
mulai tertekan. Pada ginjal seorang wanita hamil bertambah besar,
misalnya menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa
nifas awal dari pada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan fitrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal bertambah pada awal kehamilan,
pada awal trimester kedua sebanyak 50 persen, mekanisme tepat untuk
meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan belum diketahui.
11. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler
yang disebabkan oleh progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi,
sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa
terbakar di dada. Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih
lama berada di lambung. Otot-otot usus relaksi disertai dengan
penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih
banyak, sehingga menyebabkan konstipasi yang merupakan salah satu
keluhan utama wanita hamil.
12. Sistem Muskuleskeletal

10
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok, peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan.
C. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran
sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun,
membuatnya berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul (Rukiah, 2013).
Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan
peran (persiapan ibu untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena
perubahan peran, ibu juga dikhawatir dengan kesehatan bayinya. Ibu
khawatir jika bayinya lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan
dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini.
Hasrat seksual tidak seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini
dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan
adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya. (Hutahaean,
2013).
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu
ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan
(Dewi, 2011).
D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai berikut:
1. Oksigen

11
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat
membesarnya rahim. Kebutuhan meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya
tidak berada di tempattempat yang terlalu ramai dan penuh sesak
karena akan mengurangi masukan oksigen.
2. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300
kkal/hari atau sama dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr
daging atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan
pemenuhan kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola.
Selain itu ibu hamil juga perlu mengonsumsi tambahan vitamin dan
tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan yang berguna untuk
mencegah anemia defisiensi besi, meningkatkan jumlah sel darah
merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makanan
sehari-hari yang dapat dikonsusmsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
ibu adalah makanan yang mengandung karbohidrat, asam folat,
protein, zat besi, kalsium, vitamin, semua sumber nutrisi ini dapat
diperoleh dengan mengonsumsi nasi secukupnya, sayuran hijau, buah-
buahan, daging ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena
bila tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu
hamil sebaiknya mandi, menggosok gigi dan mengganti pakaian dalam
minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian
dalam dan menjaga kebersihan payudara.
4. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak
intake di siang hari dan menguranginya di malam hari dan mengganti
pakaian dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air
ceboklah dengan baik.
5. Pakaian

12
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan
baju biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan
membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali
untuk menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling
sedikit dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan
menyusui, sepatu kenakan yang rata bukan bertumit.
6. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila
hendak melakukan hubungan seksual sebaiknya gunakan kondom
karena prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa menyebabkan
kontraksi.
7. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.
Posisi tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau
tidur, walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan jangan bekerja terlalu lelah.
8. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan
kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi,
sambil menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah
melakukan senam ibu harus minum yang cukup.
E. Ketidaknyaman dalam Kehamilan Trimester III
Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering
dialami ibu hamil trimester ketiga yaitu:
1. Peningkatan Frekuensi Berkemih
Peningkatan frekuensi berkemih sering dialami ibu hamil trimester
ketiga .Uterus yang membesar atau bagian presentasi uterus juga
mengambil ruang di dalam rongga panggul sehingga ruang untuk

13
distensi kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa
perlu berkemih. Satu- satunya metode yang dapat dilakukan untuk
mengurangi frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal
tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam
sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba
tidur.
2. Keputihan Hiperplasia Mukosa Vagina.
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat
dari peningkatan kadar estrogen. Cara mencegah dengan memakai
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya bukan
nilon, menghindari pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke
belakang. Tanda bahaya yang harus diwaspadai dapat dilihat dari
banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau berwarna
kuning/abu-abu (seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).
3. Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang mulai timbul
menjelang akhir trimester kedua dan bertahan hingga trimester ketiga.
Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh.
b. Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau makanan
lain yang dapat mengganggu pencernaan.
c. Hindari makanan berat sesaat sebelum tidur.
4. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat
mengalami konstipasi saat kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek
samping dari penggunaan zat besi adalah konstipasi. Saran yang dapat
diberikan adalah :
a. Minum air putih minimal 8 gelas/hari.
b. Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltis.

14
c. Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti pepaya.
5. Hiperventilasi dan Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami
pada trimester ketiga. Selama periode ini, uterus telah mengalami
pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Hal ini menimbulkan
perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernafas. Saran yang dapat
diberikan adalah :
a. Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas kepala
secara berkala dan mengambil nafas dalam.
b. Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di tempat
tidur seperti saat sedang berdiri.
c. Jelaskan alasan terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan dan
ketakutan ibu.
F. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi
dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri (Pantiawati, 2015).
a. Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang
normal adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di
daerah fundus uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti gejala
yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-
tiba dan kapan saja, bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah
tidak dapat mendekati PAP dan ukuran panjang rahim berkurang
maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.
b. Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal

15
plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya terjadinya
perdarahan namun terkadang darah tidak keluar, terkumpul di
belakang plasenta. (perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam).
Perdarahan disertai nyeri, nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi
sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik dan denyut
jantung bayi biasanya tidak ada.
2. Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
4. Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat
berubah dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah pandangan
kabur dan berbayang dan perubahan penglihatan ini mungkin disertai
dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre
eklampsia.
5. Bengkak di Wajah Dan Jari-Jari Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia,
gagal jantung atau pre eklampsia.
6. Keluar Cairan Pervaginaan
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada
trimester ketiga namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput
ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37
minggu) maupun pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban
pecah pada akhir kala I atau awal kala persalinan, bisa juga belum
pecah saat mengedan.

16
7. Gerakan Janin
Tidak Terasa Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya
selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan
bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik.
8. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat.
2.2 ASUHAN KEHAMILAN TRIMESTER III
2.2.1 Pengertian
Asuhan kebidanan pada kehamilan adalah pelayanan yang diberikan
kepada ibu hamil selama periode antepartum dengan memperhatikan standar
asuhan pada kehamilan. Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil, yang perlu dipahami adalah konsep antenatal care. Antenatal Care
adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010:110).
2.2.2 Tujuan
Menurut Manuaba (2010:110) tujuan ANC diantaranya:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
2.2.3 Kebijakan Pemerintah
Menurut Depkes RI (2010) Dalam memberikan asuhan kehamilan
standar minimal yang harus dilaksanakan adalah 14T yaitu:
1. Timbang berat badan.
2. Ukur Tekanan darah

17
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet Fe
5. Pemberian imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
7. Pemeriksaan VDRL
8. Perawatan payudara,senam payudara dan pijat tekan payudara
9. Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil
10. Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan
11. Pemeriksaan protein urine
12. Pemeriksaan reduksi urine
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
Menurut PERMENKES RI No. 97 tahun 2014 pada BAB II bagian
kedua tentang pelayanan kesehatan masa hamil pasal 12 ayat 1 mengatakan
bahwa pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan
komprehensif dan berkualitas melalui:
1. pemberian pelayanan dan konseling kesehatan
2. Deteksi dini masalah, penyakit, penyulit atau komplikasi kehamilan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman
4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukam rujukan
jika terjadi penyulit atau komplikasi
5. Penatalaksanaan kasus serta rujukan tepat waktu jika diperlukan
6. Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarganya dalam menjaga kesehatan
dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit atau komplikasi
2.2.4 Standar Minimal Kunjungan
Sesuai dengan PERMENKES RI No. 97 tahun 2014 bagian kedua
pasal 13 ayat 1 mengatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil
dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan yang
dilakukan1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada trimester
kedua dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga.
2.3 KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III

18
Menurut Romauli (2011:149) Ketidaknyamanan ibu hamil pada Trimester
III, adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Frekuensi berkemih
Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami
wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian
presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan
tekanan langsung pada kandung kemih.
Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus
karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan,
kapasitas kandung kemih berkurang dan mengakibatkan frekuensi
berkemih meningkat (Manuaba, 2010).
Sering buang air kecil merupakan suatu perubahan fisiologis dimana
terjadi peningkatam sensitivitas kandung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada
trimester III kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung
kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan
oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini
membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada 9 saat yang sama
pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih meskipun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi akibat terlalu sering buang air
kecil yaitu dysuria, Oliguria dan Asymtomatic bacteriuria. Untuk
mengantisipasi terjadinya tanda – tanda bahaya tersebut yaitu dengan
minum air putih yang cukup (± 8-12 gelas/hari) dan menjaga kebersihan
disekitar alat kelamin. Ibu hamil perlu mempelajari cara membersihkan
alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan kebelakang setiap kali
selesai berkemih dan harus menggunakan tissue atau handuk yang bersih
serta selalu mengganti celana dalam apabila terasa basah.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada ibu hamil trimester III

19
dengan keluhan sering kencing yaitu KIE tentang penyebab sering
kencing, kosongkan kadung kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum
pada siang hari dan kurangi minum di malam haru jika mengganggu tidur,
hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis, berbaring miring kiri saat
tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak perlu menggunakan obat
farmakologis (Hani, 2011 : 59) .
b. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf dan perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan
perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan
sikap ini dapat menimbulkan spasmus.
c. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan aktivitas metabolis selama kehamilan akan meningkatkan
karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak
nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan
diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm
selama kehamilan.
d. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena
panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur
terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan
kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
e. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan
bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi
otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah
progesteron dan tekanan uterus.

20
3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar.
f. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan
rasio dan fosfor. Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan
pembuluh darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf
yang melewati foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas
bawah.
g. Konstipasi
Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim yang
semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot dalam
usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone (Romauli, 2011).
Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron
yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem
pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot
yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar
meningkat sehingga feses menjadi keras (Pantiawati, 2010).
Konstipasi bila berlangsung lama lebih dari 2 minggu dapat
menyebabkan sumbatan/impaksi dari massa feses yang keras (skibala).
Skibala akan menyumbat lubang bawah anus dan menybabkan perubahan
besar sudut anorektal. Kemampuan sensor menumpul, tidak dapat 12
membedakan antara flatus, cairan atau feses. Akibatnya feses yang cair
akan merembes keluar . skibala juga mengiritasi mukosa rectum,
kemudian terjadi produksi cairan dan mukus yang keluar melalui selasela
dari feses yang impaksi (Romauli, 2011). Perencanaan yang dapat
diberikan pada ibu hamil dengan keluhan konstipasi adalah tingkatkan
intake cairan minimum 8 gelas air putih setiap hari dan serat dalam diet
misalnya buah, sayuran dan minum air hangat, istirahat yang cukup,
melakukan olahraga ringan ataupun senam hamil, buang air besar secara
teratus dan segera setelah ada dorongan (Hani, 2011 : 55).
h. Kesemutan dan baal pada jari

21
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur
dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan
penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan
kesemutan dan baal pada jari-jari.
i. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan
kecemasan.

22
BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1 Masalah Yang Ditemukan

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN


NY. U UP : 26 TAHUN G1P0A0 UK : 33 MINGGU

Tanggal kunjungan : Kamis, 18 Februari 2021 Jam : 11.30WIB


Tempat pengkajian : Poli Obsgyn RSI Fatimah
Cilacap
Pengkaji : 1. Abelia Apiyantini (110119004)
2. Herlina Erli Ernayanti (110119005)
3. Olfiliyanti (110119006)
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata :
Nama : Ny. U Nama : Tn. R
Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : Diploma III RM Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jln Penyu Barat Alamat : Jln Penyu Barat
Cilacap Cilacap

2. Alasan kunjungan
Ny.U mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan.

3. Keluhan utama :
Ny.U mengatakan adanya pembengkakan pada kaki, sering sesak
nafas dan sering buang air kecil namun dengan volume sedikit.

23
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 th.
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6-7 hari
Banyak : 4– 5 x ganti pembalut
Dismenorea : Pada hari pertama dan hari kedua

5. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu


Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya.
Kompli Bayi Nifas
An Tgl Tempat ka si
PB L
ak Lahi UK Jenis Persalin Peno
B I /B Ke Ke a
Ke r/U Persalina an lo
a b B a a kt
- mur n ng
yi u J daa daa a
K n n si

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


 G1P0A0
 HPHT : 11 Juli 2020
 HPL : 18 April 2021
 UK : 33 Minggu
 Kunjungan ANC : teratur, frekuensi 1x, tmp ANC : Poli Obgyn
 Obat yang biasa dikonsumsi selama hamil : Kalsium manfaat dari
kalsium pada kehamilan trimester ketiga yaitu :
a. Mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi janin.
b. Mengoptimalkan perkembangan saraf dan otot janin.
c. Menjaga kesehatan jantung
d. Mengurangi risiko hipertensi .

24
e. Mengurangi risiko preeklamsia.
f. Membantu pembekuan darah.
g. Menjaga kesehatan ibu dan janin.
 Gerakan janin : ±15x sehari, pergerakan janin pertama kali
pada usia kehamilan 20 minggu
 Imunisasi Toxoid Tetanus :
TT I : Sebelum menikah 1 x
TT II : saat memasuki kehamilan 8 minggu
 Kecemasan : Ibu mengatakan khawatir saat melakukan persalinan
normal ataupun persalinan SC ( cesarean section )
 Tanda-tanda bahaya kehamilan : Ibu mengatakan tidak merasakan adanya
tanda bahaya kehamilan seperti pendarahan, tidak adanya pergerakan pada
janin, berat badan ibu hamil tidak meningkat, ukuran perut ibu hamil tidak
membesar dan demam.
 Tanda-tanda persalinan : Ibu mengatakan belum merasakan ada tanda-tanda
persalinan, seperti air ketuban pecah, kontraksi teratur dengan nyeri
dijalarkan dari pinggang ke paha, pembukaan serviks.
 Ibu menanyakan ingin mengetahui tentang : Usia kehamilan saat ini,
menanyakan keluhan ibu hamil saat ini yang mengalami bengkak pada kaki
sering sesak dan buang air kecil.

7. Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang / yang lalu:


Jantung : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Diabetes Melitus : Tidak Ada
Malaria : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
Riwayat operasi abdomen / SC : Ada

25
8. Riwayat penyakit keluarga :
Hipertensi : Ada (Ayah)
Diabetes Melitus : Tidak Ada
Asma : Ada (Ibu)
Lain-lain : Tidak ada riwayat kehamilan kembar

9. Riwayat KB : Belum pernah melakukan KB

10. Riwayat Sosial Ekonomi & Psikologi :


 Status Perkawinan : Sah
 Kawin : 1 Kali
 Lama nikah >1 tahun, menikah pertama pd umur : 10 bulan, 25 Tahun
 Kehamilan ini Direncanakan / Tidak direncanakan : Direncanakan
 Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Bahagia
 Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah : Suami
 Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan : RSI
Fatimah Cilacap, Dokter dan bidan
 Tempat rujukan jika terjadi komplikasi : Rumah sakit yang lebih memadai.
 Persiapan menjelang persalinan : Ibu mengatakan sudah siap (Finansial,
tranportasi, perlengkapan ibu dan bayi, donor darah, pendamping
persalinan)
a. Finansial : Umum, sudah menyiapkan uang Rp 16.000.000,-
b. Transportasi : Mobil Pribadi
c. Perlengkapan ibu : Pakaian bersih, pakaian dalam, pampers, underpet,
jarit.
d. Perlengkapan bayi : Baju bayi, popok, jarit bayi, bedong, minyak
telon kaus kaki bayi, gurita bayi.
e. Donor darah : Ibu mengatakan calon pendonor darah hidup adalah
ibu.
f. Pendamping Persalinan : Suami
11. ACTIVITY DAILY LIVING :

26
a. Pola makan & minum : Frekuensi : 3x sehari,
Jenis : Nasi, Lauk Pauk, Sayur
Porsi : 1 piring
Keluhan / pantangan : Alergi udang, kepiting dan kerang
b. Pola istirahat : Teratur
tidur siang : Tidak ada
tidur malam : 5-6 jam
Keluhan : Sesak nafas
c. Pola eliminasi :
BAK : 7 – 8 x /hari, Konsistensi : Sedikit Tapi Sering, Warna Kuning
Terang
BAB : 1x /hari, Konsistensi : Agak lunak, Warna : Kuning Kecoklatan
lendir darah : Tidak Ada
d. Personal Hygiene Mandi : 3x sehari,
Ganti pakaian dan pakaian dalam : 3-4x sehari
e. Aktivitas
Pekerjaan sehari-hari : Bekerja di RSI fatimah cilacap, bekerja
sebagai bagian dari rekam medis, shift selama (7 jam), setelah pulang
bekerja di rumah ibu mengerjakan aktivitas seperti menyapu, memasak,
mencuci baju.
Keluhan : Sesak nafas
Hubungan sexual : 3x / minggu
f. Kebiasaan hidup
Merokok : Tidak Ada
Minum-minuman keras : Tidak Ada
Obat terlarang : Tidak Ada
Minum jamu : Tidak Ada

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum: Baik

27
Kesadaran: Compos Mentis
b. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 123/86 mmHg
Nadi : 65 x/mnt
Suhu : 36,4 C
Respirasi : 20 x/mnt
c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Berat badan sebelum hamil : 53 kg
Berat badan sesudah hamil : 66 kg
Tinggi badaan : 155 cm
LILA : 29 cm

2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi (tidak dilakukan karena waktu terbatas)

Palpasi
Payudara Tidak dilakukan pemeriksaan
Colostrum : Tidak dilakukan pemerksaan
Benjolan : Tidak dilakukan pemeiksaan

Abdomen
TFU Mc Donald : 25 cm
TFU : 5 Jari diatas pusat
Leopold I : Teraba lunak bulat, tidak melenting (bokong)
Leopold II : Sebelah kiri ibu teraba bagian – bagian kecil
(ekstremitas), sebelah kanan teraba kiri teraba keras memanjang seperti
papan (punggung)
Leopold III : Teraba bagian keras, bulat, melenting ( kepala ),
belum masuk pintu atas panggul (convergen)
Leopold IV : Tidak dilakukan tindakan karena kepala bayi
belum masuk PAP

28
TBJ : 2.170 Gram
(TFU-11) X 155 Gram = TBJ
Kandung kemih : Kosong

Auskultasi
DJJ
Frekuensi : 127 x /menit, teratur
Punctum maksimum : Berada di bagian tepi kanan dibawah pusat

Perkusi :
 Pemeriksaan Panggul
Lingkar panggul : 100 cm
Distansia cristarum : 27 cm
Distansia spinarum : 35 cm
Conjungata Bourdeloque : 30 cm
 Pemeriksaan dalam
(Tidak dilakukan pemeriksaan karena waktu terbatas)

 Pemeriksaan penunjang
(Tidak dilakukan pemeriksaan karena waktu terbatas)

II.INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan : Ny,U umur 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33
minggu dengan keadaan ibu mengalami edema, sesak nafas, sering buang
air kecil, cemas terhadap kelahiran janinnya dan janin dalam keadaan
baik.
Dasar :
Data subjektif : - Ibu mengatakan Ny. U umur 26 tahun.
- Ibu mengatakan kehamilan pertama.
- Ibu mengatakan belum pernah mengalami keguguran.
- Ibu mengatakan hari pertama menstruasi tanggal 11

29
juli 2020.

Data objektif :
 TTV
Tekan darah : 123 / 86 mmHg
Suhu : 36,4 C
TB : 155 cm
Gerakan patella : Normal
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 66 kg Peningkatan Berat Badan selama
hamil 12kg
BB sebelum hamil : 53 kg
LILA : 29 cm
 DJJ : 127, teratur
 TFU Mc Donald : 25 cm
 Leopold I : TFU 5 jari diatas pusat, bagian fundus teraba
lunak bulat, tidak melenting yaitu (bokong)
 Leopold II : Sebelah kiri ibu teraba bagian – bagian kecil
(ekstremitas), sebelah kanan teraba keras memanjang seperti papan
(punggung)
 Leopold III : Bagian bawah teraba bagian keras, bulat,
melenting, yaitu (kepala), masih bisa digoyang.
 Leopold IV : Tidak dilakukan karena belum masuk pintu atas
panggul
 TBJ : 2.170 gram
 Gerakan Janin : ±15 kali selama 24 jam

b. Masalah : Mengalami edema, sering sesak nafas, sering


buang air kecil dan cemas saat melahirkan janinnya.
Kebutuhan :

30
1) Saat ibu hami tidur kaki diletakan lebih tinggi dari kepala.
2) Untuk mengurangi adanya penekanan diafragma yang menyebabkan
sesak nafas maka ibu diharuskan memakai pakaian yang longgar dan
hindari aktifitas yang terlalu berat.
3) Ibu hamil diharuskan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya
dengan meminum minimal 8 gelas air putih sehari, agar tubuh tidak
dehidrasi.
4) Ibu hamil tidak boleh menahan keinginan buang air kecil, karena
akan berisiko menyebabkan otot panggul melemah.
5) Berikan dukungan emosional agar ibu tidak mengalami kecemasan
atau ketakutan saat melahirkan nanti.

III. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN
a. Berikan informasi kepada ibu tentang kondisi pada kehamilannya
saat ini.
b. Berikan konseling kepada ibu mengenai perubahan fisik dan
psikologi pada ibu hamil trimester 3.
c. Libatkan suami mengenai kondisi kehamilan istrinya.
d. Anjurkan suami untuk selalu memberikan motivasi kepada istrinya.
e. Libatkan dukungan dari keluarga pada kehamilan ibu.
f. Penatalaksanaan pemberian vitamin C dan D.
g. Berikan tablet Fe.
h. Berikan Health Education tentang istirahat yang cukup, gizi pada ibu
hamil seerta kebersihan diri pada ibu hamil.
i. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin dan Tablet Fe

31
j. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu kemudian
atau apabila ada keluhan.

VI. PELAKSANAAN

Tgl/jam : 18 februari 2021/12.00

1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan

a. TD :123/86MmHg

b. Nadi : 65x/menit

c. Suhu : 36,4°c

d. Respirasi : 20x/menit

2. Menyampaikan kepada ibu mengenai kondisi kehamilannya

a. Edema pada kaki ibu masih di katakan wajar bukan sebuah hal
yang bersifat patologis karena edema pada kaki terjadi karena
terjepitnya pembuluh darah besar di bagian tulang belakang
sehingga menyebabkan ketidak lancaran darah yang mengalir pada
bagian bawah tubuh,

b. Sesak nafas yang kadang terjadi merupakan hal yang wajar bagi
ibu hamil trimester 3 karena pada trimester ini janin akan
menyebabkan dorongan pada diafragma,

c. Sering buang air kecil dalam volume yang sedikit juga merupakan
hal yang bersifat alamiah karena semakin besarnya janin maka
semakin tertekannya kandung kemih sehingga menyebabkan ibu
sering buang air kecil, kemudian

d. ibu mengalami kecemasan saat akan melahirkan nanti sehingga


bidan memberi dukungan emosional seperti harus meyakinkan
pasien bahwa persalinan ibu nanti akan baik baik saja.

3. Memotivasi ibu untuk cukup makan dan minum untuk memenuhi

32
nutrisi ibu dan bayi dalam kandungan

a. Karbohidrat, untuk sumber energi (nasi, roti, jagung,ubi)

b. Protein, berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan


sel (daging sapi, ayam, ikan, hati sapi)

c. Asam folat, mengurangi resiko cacat lahir(sayuran hijau, kacang-


kacangan, telur)

d. Zat besi, untuk mencegah anemia (sayuran hijau, biji bijian)

e. Lemak, untuk mendukung pertumbuhan otak dan mata bayi


sebelum lahir

f. Kalsium, membangun tulang dan gigi janin (susu, keju, yogurt,


bayam)

4. Memberikan konseling kepada ibu mengenai perubahan fisik dan


psikologis ibu hamil trimester 3.

5. Penatalaksanaan pemberian Vitamin C, D dan tablet Fe

6. Memberikan Health Education tentang istirahat yang cukup,


pemenuhan gizi pada ibu hamil dan kebersih pada ibu hamil.

7. Menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya 2


minggu kemudian, namun apabila ada keluhan ibu boleh datang
kapan saja.

VII. EVALUASI
1. Ibu memahami dan mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Ibu antusias untu melakukan cukup makan dan cukup minum untuk
memenuhi nutrisi ibu dan bayi dalam kandungan.
3. Ibu sudah mengerti tentang perubahan fisik dan psikologis ibu hamil.
4. Ibu bersedia untuk menerapkan apa yang telah di katakan oleh bidan saat
penyampaian kondisi kehamilan ibu mengenai konsumsi vitamin C,
vitamin D kalek dan tablet Fe kemudian ibu bersedia menerapkan istirahat

33
yang cukup, pemenuhan gizi yang cukup dan kebersihan pada ibu hamil.
5. Ibu bersedia datang kembali 2 minggu kemudian untuk kontrol kehamilan
namun apabila ada keluhan ibu bisa datang kapan saja.

3.2 Analisis Masalah


Ny. U usia 26 tahun G1P0A0 umur kehamilan 33 minggu datang
untuk memeriksakan kehamilannya dengan keluhan pembengkakan pada
kaki, sering sesak nafas dan sering buang air kecil namun dengan volume
sedikit, HPHT 11 Juli 2020 HPL 18 April 2021 dengan gerakan janin
±15x sehari, pergerakan janin pertama kali pada usia kehamilan 20
minggu.
Ny. U pernah melakukan Imunisasi toxoid tetanus sebelum menikah 1 kali
dan saat memasuki kehamilan 8 minggu melakukan imunisasi toxoid
tetanus yang kedua, Ny. U mengatakan khawatir saat melakukan
persalinan normal ataupun persalinan SC ( cesarean section ).
Ny. U mengatakan tidak merasakan adanya tanda bahaya
kehamilan seperti pendarahan, tidak adanya pergerakan pada janin, berat
badan ibu hamil tidak meningkat, ukuran perut ibu hamil tidak membesar,
demam dan belum merasakan adanya tanda-tanda persalinan, seperti air
ketuban pecah, kontraksi teratur dengan nyeri dijalarkan dari pinggang ke
paha, pembukaan serviks.
Ny. U datang dengan tujuan menanyakan ingin mengetahui
tentang usia kehamilannya saat ini, menanyakan keluhan ibu hamil saat ini
yang mengalami bengkak pada kaki sering sesak dan buang air kecil.
Ny. U memiliki riwayat operasi usus buntu, memiliki riwayat
penyakit dari keluarga yaitu hipertensi dan asma. Ny. U belum pernah
melakukan KB karena pernikahan baru berusia 10 bulan dan berkeinginan
langsung mempunyai anak dengan status pernikahan sah. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami dari Ny. U. Tempat dan petugas
yang diinginkan untuk membantu persalinan adalah di RSI Fatimah
Cilacap dan dibantu oleh dokter dan bidan, Ny. U mengatakan sudah siap

34
secara finansial, tranportasi, perlengkapan ibu dan bayi, donor darah,
pendamping persalinan. Tanda-tanda vital Ny. U tekanan darah 123/86
mmH, nadi 65 x/mnt suhu 36,4 C, respirasi 20 x/mnt. Berat badan
sebelum hamil 53 kg sesudah hamil 66 kg, tinggi badan 155 cm, LILA 29
cm.
Hasil pemeriksaan palpasi abdomen Ny. U meliputi, TFU 5 Jari
diatas pusat,TFU Mc Donald 25 cm, Leopold I : teraba lunak bulat, tidak
melenting (bokong), Leopold II : Sebelah kiri ibu teraba bagian – bagian
kecil (ekstremitas), sebelah kanan teraba kiri teraba keras memanjang
seperti papan (punggung), Leopold III : teraba bagian keras, bulat,
melenting ( kepala ), belum masuk pintu atas panggul (convergen),
Leopold IV : Tidak dilakukan tindakan karena kepala bayi belum masuk
PAP, TBJ : 2.170 Gram, Kandung kemih dalam keadaan kosong.
Auskultasi Frekuensi DJJ : 127 x /menit, teratur, punctum maksimum
berada di bagian tepi kanan dibawah pusat. Hasil pemeriksaan panggul
pada Ny. U meliputi lingkar panggul 100 cm, distansia cristarum 27 cm,
distansia spinarum 35 cm, onjungata bourdeloque 30 cm.
Karena Ny. U memiliki masalah mengalami edema, sering sesak
nafas, sering buang air kecil dan cemas saat melahirkan janinnya maka ibu
memiliki kebutuhan untuk :
a. Saat ibu hami tidur kaki diletakan lebih tinggi dari kepala.
b. Untuk mengurangi adanya penekanan diafragma yang menyebabkan sesak
nafas maka ibu diharuskan memakai pakaian yang longgar dan hindari
aktifitas yang terlalu berat.
c. Ibu hamil diharuskan mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya
dengan meminum minimal 8 gelas air putih sehari, agar tubuh tidak
dehidrasi.
d. Ibu hamil tidak boleh menahan keinginan buang air kecil, karena akan
berisiko menyebabkan otot panggul melemah.
e. Berikan dukungan emosional agar ibu tidak mengalami kecemasan atau
ketakutan saat melahirkan nanti.

35
3.2.1 Mengkaji keluhan ibu hami mengenai edema pada bagian kaki
pada trimester 3
Edema adalah pembengkakan pada bagian tubuh yang disebabkan
karena adanya penumpukan cairan dibagian tubuh tertentu seperti tangan ,
kaki dan wajah. Kondisi ini dapat timbul karena terlalu lama berdiri,terlalu
lama berjalan atau terlalu lama duduk .
Pada trimester ketiga Kaki bengkak lebih umum terjadi pada
trimester ketiga (kehamilan yang telah memasuki usia 28 minggu).
Biasanya, hal ini disadari ketika sepatu yang biasanya dipakai terasa lebih
sempit atau bahkan tidak cukup lagi.
Selain meningkatnya cairan tubuh, penyebab kaki bengkak saat
hamil di trimester akhir adalah rahim yang terus membesar seiring
berkembangnya janin. Kondisi rahim yang makin membesar dapat
menekan pembuluh darah vena di panggul.
Tekanan tersebut memperlambat kembalinya darah dari kaki
menuju jantung, sehingga darah berkumpul di pembuluh darah kaki dan
menyebabkan pembengkakan.
Cara mengatasi edema pada ibu hamil yaitu :
a. Ketika duduk atau tidur, ganjal kaki dengan bantal, tujuannya
untuk memperbaiki sirkulasi darah.
b. Pijat kaki (foot massage)
c. Umumnya edema terjadi pada ibu hamil yang kurang berolahraga.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk rutin berolahraga
ringan, seperti berenang atau berjalan kaki.
d. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
Keluhan ibu hamil mengenai adema yang telah dikaji sudah sesuai
dengan evidance based dalam praktik kebidanan karena sesuai dengan
bukti jurnal yang telah kami cantumkan.
HUBUNGAN FOOT MASSAGE DENGAN DERAJAT EDEMA
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

36
Oleh :
Selli Junita*, Rully Hevrialni*, Fathunikmah*
Edema terjadi hampir 80% dari semua kehamilan dan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan selama kehamilan, seperti nyeri, merasa
berat, kram pada malam hari, parestesia, dyspnea, penebalan kulit, dan
pigmentasi. Edema terjadi sekitar 80% pada kehamilan.Edema yang
umum terjadi pada kehamilan adalah edema tungkai. Edema dapat menjadi
gejala awal yang mengarah pada kondisi patologis bahkan sebagai
indikator penyakit kronis yang serius pada kehamilan. Beberapa penyakit
yang menyebabkan munculnya edema antara lain adalah jantung kronis,
gagal ginjal, penyakit sendi, kehamilan, asupan garam yang berlebihan,
dan kelelahan fisik (Goroll & Mulley, 2009).
Edema pada kehamilan dipicu oleh perubahan hormon estrogen,
sehingga dapat meningkatkan retensi cairan. Peningkatan retensi cairan ini
berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi pada kehamilan
trimester akhir, yaitu semakin membesarnya uterus seiring dengan
pertambahan berat badan janin dan usia kehamilan. Selain itu, peningkatan
berat badan akan menambah beban kaki untuk menopang tubuh ibu. Hal
ini akan memicu terjadinya gangguan sirkulasi pada pembuluh darah balik
di kaki yang berdampak pada munculnya edema (Davis, D. C., 2006).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pemberian foot
massage selama 20 menit setiap hari selama 5 hari berturut-turut secara
signifikan dapat mengurangi hingga menghilangkan edema fisiologis.
Pada saat melakukan foot massage pada sampel penelitian tidak terdapat
kendala atau masalah. Hal ini kemungkinan dikarenakan bahwa sebagian
besar sampel penelitian dalam kategori umur risiko rendah (82,4%),
sebagian besar paritas multigravida (64,7%), dan sebagian besar
berpendidikan terakhir SMA (64,7%), sehingga sampel penelitian dapat
diajak bekerja sama dalam melakukan asuhan foot massage dan tidak
terjadi kendala atau masalah selama intervensi. Hasil penelitian ini sama
dengan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan yaitu penelitian

37
Coban, A. & Sirin, A., (2010) menyatakan bahwa ada penurunan lingkar
kaki ibu hamil yang signifikan setelah pemberian foot massage selama 20
menit setiap hari selama 5 hari berturut-turut. Penelitian lain menyebutkan
bahwa foot massage merupakan salah satu jenis pijat refleksologi yang
mampu mengurangi berbagai gangguan selama kehamilan, salah satunya
adalah untuk mengurangi edema serta memperlancar aliran darah (Wang,
E. Y. et. al., 2008).
3.2.2 Mengkaji keluhan ibu hamil mengenai sesak nafas pada ibu hamil
trimester 3
Sesak nafas pada trimester ketiga terjadi karena rahim mendesak otot
dibawah tulang rusuk sehingga turut mendorong paru-paru. Ibu hamil
kemungkinan dapat bernafas lega beberapa minggu seeblun persalinan ,
karena bayi sudah bergerak turun kearah panggul.
Cara mengatasi sesak pada ibu hamil trimester ketiga yaitu :
1. Mengatur posisi duduk
Dududk tegak dan tarik bahu kebelakang. Posisi duduk ini akan
memberikan ruang yang cukup untuk paru-paru mengambil
oksigen yang diperlukan.
2. Luangkan waktu untuk rilek.
Ibu hamil yang mengalami sesak nafas disarankan meluangkan
waktu untuk rileks. Ketegangan hanya akan memicu sesak nafas
lebih terasa lagi.
3. Gunaka baju longgar dan tidak ketat.
Ibu disarankan menggunakan baju yang longgar dan tidak ketat
yang berfungsi agar ibu lebih leluasa untuk bergerak dan tidak
merasa sesak dari baju yang dipakai karena ketat.
4. Gunakan bantal tambahan .
Jika sesak nafas dirasakan saat posisi tidur. Ibu hamil dapat
menggunakan beberapa bantal tambahan yang menyangga bagian
punggung.
Keluhan ibu mengenai sesak nafas pada trimester ketiga yang

38
telah
dikaji sudah sesuai dengan Evidance Based Dalam Praktek
Kebidanan sudah sesuai dengan bukti jurnal yang telah kami
cantumkan .
5. Senam hamil
Tujuan dari dilakukannya senam hamil adalah agar ibu rileks dan
berpengaruh positif penambahan Breathing Exercise
(meningkatkan kinerja paru-paru) pada senam hamil terhadap
peningkatan kapasitas vital paru ibu hamil.
Contoh gerakan senam hamil pada ibu hamil usia 33 minggu :
a. Senam kegel
Senam kegel merupakan gerakan olahraga yang paling
mudah dan bisa kamu lakukan di mana saja. Caranya,
kontraksikan otot sekitar saluran kencing dan vagina
dengan gerakan seperti menahan kencing, tahan selama 3 –
10 detik.
b. Senam jongkok
- Mulai dengan posisi berdiri tegak, lalu turunkan badan
secara perlahan hingga posisi tegak dengan punggung
tegak lurus.
- Bernafaslah secara normal dan tahan posisi ini selama
10 detik, lalu kembali ke posisi berdiri secara perlahan.
c. Pose tailor
- Duduk bersila dengan posisi punggung tegak.
- Pertemukan kedua telapak kaki di depan, lalu dorong
lutut hingga menyentuh lantai.
- Tahan posisi ini selama kurang lebih 10 – 20 detik
d. Mini sit-ups
- Berbaringlah terlentang dan letakkan bantal di bawah
panggul.
- Tekuk lutut dengan posisi telapak kaki menyentuh

39
lantai, agar perut tidak terlalu tertekan.
- Hembuskan nafas sambil mengangkat kepala dan bahu,
serta coba raih lutut dengan tangan.
- Kembali ke posisi awal sambil menarik nafas.
- Ulangi gerakan ini beberapa kali.
e. Gerakan duduk bersila
- Tarik kedua tangan ke depan dada.
- Tarik dan hembuskan nafas secara berulang.
- Lakukan gerakan lain seperti mengangkat kedua tangan
ke arah atas kepala sambil menarik nafas secara
perlahan. Lalu turunkan tangan sambil menghembuskan
nafas.
f. Mengangkat panggul
- Berbaring telentang dan tekuk kedua lutut.
- Tarik nafas lewat hidung sambil kencangkan otot perut
dan bokong.
- Pastikan punggung rata dengan lantai atau matras.
- Angkat panggul ke atas dan tahan selama 5 tarikan
nafas.
- Kembali ke posisi awal secara perlahan.
g. Yoga ball
- Duduklah santai di atas bola dengan posisi punggung
tegak
- Buka kedua kaki hingga selebar pinggul
- Luruskan tangan ke arah depan, lalu tahan 5 – 10 detik
- Turunkan tangan sambil menghembuskan nafas
- Ulangi gerakan ini sebanyak beberapa kali
h. Merangkak
- Ambil posisi seperti merangkak
- Arahkan pandangan ke arah depan dengan kepala dan
punggung terangkat

40
- Tarik nafas secara perlahan dengan melengkungkan
punggung ke arah dalam
- Luruskan kembali punggung ke posisi semula sambil
menarik nafas secara perlahan
- Lakukan gerakan ini berulang-ulang.

PENGARUH PENAMBAHAN BREATHING EXERCISE


PADA SENAM HAMIL TERHADAP PENINGKATAN
KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL
Oleh :
Zubaydatul Ulum
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan
yang disebabkan oleh perubahan hormonal dan faktor mekanik. Terjadi
peningkatan diafragma terutama setelah pertengahan kedua kehamilan
sehingga akan mengganggu sistem respirasi yang akan menurunkan
kapasitas vital paru. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
pengaruh penambahan Breathing Exercise pada Senam Hamil terhadap
peningkatan kapasitas vital paru ibu hamil. Metode Penelitian: Penelitian
ini merupakan quasi experiment dengan pre test and post test two group
design sebanyak 10 orang ibu hamil dengan usia kandungan ≥ 20 minggu
sebagai sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok I mendapatkan intervensi Senam Hamil, kelompok II
mendapatkan intervensi Breathing Exercise dan Senam Hamil.Senam
Hamil dilakukan 2 kali seminggu dan Breathing Exercise dilakukan 3 kali
seminggu, keduanya dilakukan selama 6 minggu. Alat ukur dalam
penelitian ini Spirometer. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro
wilk test. Uji hipotesis kelompok I dan II menggunakan Paired samples t-

41
test. Hasil: Hasil uji hipotesis I dan II menggunakan Paired samples t-test
pada kelompok A p = 0,000 (p < 0,05) dan pada kelompok B p = 0,000 (p
< 0,05), hal ini menunjukkan bahwa kedua intervensi memiliki pengaruh
terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada ibu hamil pada masing-
masing kelompok. Kesimpulan: Ada pengaruh penambahan Breathing
Exercise pada senam hamil terhadap peningkatan kapasitas vital paru ibu
hamil. Saran: Penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah responden,
menambah waktu yang lebih efektif dan perlu dilakukannya pengendalian
sampel terutama aktivitas fisik sehari-hari dan mengukur usia kandungan
sampel yang sama.
3.2.3 Mengkaji keluhan ibu hamil mengenai sering buang air kecil pada
kehamilan trimester 3
Keluhan sering buang air kecil saat hamil merupakan hal yang
umum dialami ibu hamil terutama ketika usia kehamilan memasuki
trimester ketiga. Pada trimester terakhir kehamilan, dorongan untuk sering
buang air kecil biasa lebihparah hingga mengganggu waktu tidur ibu
hamil. Hal ini dikarenakan ukuran janin semakin membesar dan posisinya
berada dibawah panggul, sehingga memberi tekanan lebih kuat padaa
kandung kemih.
Keluhan ibu hamil mengenai sering buang air kecil pada ibu hamil
trimester tiga yang telah dikaji sudah sesuai dengan Evidance Based Pratik
Kebidanan karena sesuai dengan bukti jurnal yang telah kami cantumkan.
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU
HAMIL TRIMESTER III TENTANG NOCTURIA DI BPS Ny. EMY
DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH
KABUPATEN
KEDIRI TAHUN 2015
Resmita Ardiansyah
Akademi Kebidanan Medika Wiyata
email: machsun_s@yahoo.com
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas

42
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap
lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri
akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon
rektosigmoid di sebelah kiri (Kusmiyati, 2008: 65).
Rahim yang tumbuh membesar akan menekan kandung kemih.
Untuk menghindari bangun di malam hari, batasilah minum menjelang
tidur. Saat batuk, tertawa, atau bersin kadang-kadang keluar air kencing
sedikit. Untuk menghindari hal ini, lakukan latihan panggul dengan
teratur, hindari sembelit dan sering-seringlah mengosongkan kandung
kemih (Prasetyo, 2008:98)
Nocturia ini dapat diatasi, upaya dalam mengatasi nocturia adalah
sebagai berikut banyak minum pada siang hari. Jangan mengurangi porsi
air minum di malam hari, kecuali apabila nocturia menganggu tidur
sehingga menyebabkan keletihan. Membatasi minuman yang mengandung
bahan cafein (teh, kopi, cola). Bila tidur (khususnya malam hari) posisi
miring dengan kedua kaki ditinggikan untuk meningkatkan diuresis
(Marmi, 2011:134).
3.2.4 Mengkaji keluhan ibu mengenai kecemasan ibu pada trimester 3
Pada kehamilan pertama trimester ketiga sejumlah ketakutan
muncul , saat hamil muda cendrung merasa cemas terhadap kehidupannya
sendiri. Perasaan takut dan cemas yang dialami ibu hamil , jika
berlebihan , maka dapat menjebabkan stress.
KECEMASAN DALAM MENJELANG PERSALINAN DITINJAU
DARI PARITAS, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ANXIETY
IN NEARLY OF LABOR BASED ON PARITY, AGE AND LEVEL
OF EDUCATION
Oleh :
Heriana
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin

43
merupakan masalah besar di negara berkembang. Persalinan lama
merupakan salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia. Beberapa
faktor yang berkontribusi terjadinya persalinan lama antara lain power atau
kekuatan ibu saat melahirkan tidak efektif dan psikologis ibu yang tidak
siap menghadapi persalinan. Tidak semua ibu menyadari bahwa aspek
fisik dan psikis adalah dua hal yang terkait saling mempengaruhi. Perlu
diketahui bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan normal yang
mungkin di rasakan oleh setiap orang jika ada jiwa yang mengalami
tekanan atau perasaan yang sangat dalam sehingga dapat menyebabkan
masalah psikiatris.
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa ibu hamil yang
mengalami kecemasan tingkat tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran
bayi prematur bahkan keguguran. Jika hal itu dibiarkan terjadi, maka
angka mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil akan semakin meningkat.
Pada wanita primigravida, mereka secara aktif mempersiapkan diri
untuk menghadapi persalinan. Walaupun persalinan adalah sebuah proses
alami bagi seorang wanita untuk menjalaninya, tetapi seringkali ibu hamil
tidak dapat menghilangkan rasa khawatir dan takut dalam menghadapi
proses persalinan tersebut. rasa takut dan cemas berlebihan dengan
sendirinya menyebabkan ibu sakit. Kemudian, perasaan cemas yang
berkepanjangan dapat membuat ibu hamil tidak bisa berkonsentrasi
dengan baik dan hilangnya rasa kepercayaan diri. Bahkan untuk beberapa
ibu penderita cemas berat menghabiskan waktunya dengan merasakan
kecemasan sehingga mengganggu aktivitasnya.
Paritas ibu pada primigravida, kehamilan yang dialaminya
merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan
semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan.
Ibu akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah,
dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor
penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil
sebelumnya (multigravida), mungkin kecemasan berhubungan dengan

44
pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya. Menurut J. M. Seno Adjie,
ahli kebidanan dan kandungan dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, untuk
umur yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan
adalah >20.

45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ny. U usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu mengalami
keluhan edema, sesak nafas, sering buang air kecil namun dengan volume
sedikit dan merasa cemas akan kelahiran janinnya nanti.
Edema pada kaki ibu hamil trimester 3 masih di katakan wajar bukan
sebuah hal yang bersifat patologis karena edema pada kaki terjadi karena
terjepitnya pembuluh darah besar di bagian tulang belakang sehingga
menyebabkan ketidak lancaran darah yang mengalir pada bagian bawah tubuh,
sesak nafas yang kadang terjadi merupakan hal yang wajar bagi ibu hamil
trimester 3 karena pada trimester ini janin akan menyebabkan dorongan pada
diafragma yang mengakibatkan semakin berkurangnya ruang pada paru-paru
untuk oksigen, sering buang air kecil dalam volume yang sedikit pada
kehamilan trimester 3 juga merupakan hal yang bersifat alamiah karena
semakin besarnya janin maka semakin tertekannya kandung kemih sehingga
menyebabkan ibu sering buang air kecil, kemudian keadaan yang dimana ibu
mengalami kecemasan saat akan melahirkan nanti merupakan hal yang wajar
sehingga bidan perlu berperan memberi dukungan emosional seperti harus
meyakinkan pasien bahwa persalinan ibu nanti akan lancar dan baik baik saja
seiring dengan jalannya doa.
5.2 Saran
Pada saat kegiatan kunjungan atau Field Trip sebaiknya mahasiswa
harus benar – benar memperhatikan apa yang di sampaikan oleh narasumber,
agar informasi yang disampaikan dapat di jadikan sebagai bahan laporan.

46
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.binawan.ac.id/bsj/article/download/82/87/
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 08.50
https://journal.binawan.ac.id/bsj/article/download/79/84/#:~:text=Pada
%20kehamilan%20trimester%20ke%20III,stress%20(Jenny%2C%202013)
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 08.54
https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JPK/article/view/76/69
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 08.56
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/994/BU
%20PUR%20LENGKAP%20pdf.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 08.58
http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1402100052/LTA_BAB_2.pdf
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 08.59
http://e-journal.akbid-purworejo.ac.id/index.php/jkk19/article/view/36
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 09.02
file:///C:/Users/acerr/Downloads/79-Article%20Text-264-1-10-
20200407%20(1).pdf
Diakses pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 09.06

47

Anda mungkin juga menyukai