(42 hari) (Dewi danSunarsih, 2012: 1).Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati, 2015).
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1502100036/6._BAB_2_.pdf
Suatu hubunganberkembang seiring berjalannya waktu dan bergantung pada partisipasi kedua pihak
yang terlibat. Ibu mulai berperan mengasuh bayinya dengan kasih saying. Kemampuan untuk
mengasuh agar menghasilkan bayi yang sehat hal ini dapat menciptakan perasaan puas, rasa
percaya diri dan perasaanberkompeten dan sukses terhadap diri ibu.
b. Perilaku penghambat :
1) Menjauh dari anak, tidak mempedulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk
menyentuh anak.
2) Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak memberikan nama pada
anak.
3) Mengannggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai
4) Tidak menggenggam jarinya
5) Terburu- buru dalam menyusui
6) Menunjukan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi kebutuhannya.
Bila kehamilan dan kelahiran diinginkan dan diharapkan oleh orang tua maka orang tua terutama
ayah akan memperlihatkan perilku yang memfasilitasi terjalainnya ikatan batin yang baik begitu
juga sebaliknya. Bila kehamilan dan kelahiran tersebut tidak diinginkan maka orang tua cenderung
berperilaku menghambat sehingga ikatan kasih saying tidak akan terjadi.
C. SIBLING RIVA
Merupakan suatu perasaan cemburu atau menjadi pesaing dengan bayi atau saudara kandung yang
baru dilahirkan. Perasaan cemburu inipun dapat timbul terhadap sang ayah. Sibling rivalry dapat
diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak
karena merasa ada ancaman gsngguan kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara
baru.
Kenyataannya semua anak akan merasa terancam oleh kedatangan seorang bayi barumeskipun
dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan maupun setelah kelahiran. Anak-anak
yang lebih tua yang telah membentuk semacam independensi dan ikatan batin yang kuat biasanya
tidak begitu merasa terancam oleh oleh kedatangan bayi baru dari pada anak-anak yang belum
mencapai kekuatan ikatan batin yang sama, anak-anak yang berusia 3 tahun atau lebih akan
cenderung menunggu –nunggu kelahiran adiknya sedangkan anak-anak yang lebih muda dari itu
mungkin merasa cemas dalam proses pembentukan ikatan batin.
Jika anak yang lebih tua merasakan aman didalam kedudukannya dalam keluarga maka ia akan
merasa bebas untuk memberikan / mengikuti perubahan dalam keluarganya tetapi jika ia merasa
terancam akan kedudukannya maka perasaan saudara kandung sebagai pesaing / rival yang akan
muncul. Apabila hal ini berlanjut dapat mengakibatkan sifat kakak berubah setelah adiknya lahir
dapat menyakiti atau memusuhi adiknya.
Hal terpenting untuk meminimalkan masalah yang akan datang anak perlu dipersiapkan untuk
menerima saudaranya yang baru lahir dimulai sejak masa kehamilan,ini ditujukan untuk
meneruskan jaminan bahwa anak yang lebih tua masih mendapatkan kasih sayang walaupun hadir
adiknya nanti.
Hal yang dapat dilakukan :
1. Informasikan kehamilan, dengan memperkenalkan kakaknya kepada bayi didalam kandungan,
libatkan dia dalamkehamilan seperti: mengantar kedokter, belanja baju bayi dll.
2. Perluas lingkup sosial anak pertama
3. Jujurlah soal perubahan fisik dan mental seperti gampang lelah,disertai minta maaf karena
tidak bisa menggendongnya sesuka hati
4. Dihari-hari pertama kelahiran bayi bersikaplah sewajarnnya seperti biasanya dan libatkan ia
dalam menyambut tamu dan tugas-tugas ringan perawatan bayi.
Perasaan cemburu inipun dapat timbul terhadap sang ayah. Kadang-kadang para ayah menjadi
cemburu terhadap hubungan antara ibu /istrinya dengan anak-anak mereka sendiri, bayi adalah
produk dari hubungan mereka dan semestinnnya memperkaya hubungan itu.meskipun demikian
kadang para ayah merasa ditinggalkan terutama bila ibu dan bayi adalah pusat perhatian dalam
keluarga, sehingga muncullah perasaan
“disingkirkan” pa
da diri sang ayah.
Untuk mencegah kecemburuan sang ayah ini agar diupayakan keterlibatan ayah dalam merawat
bayi karena merawat dan mengasuh bayi dewasa ini bukan hannya tugas seorang ibu, ayah
diupayakan sebanyak mungkin terlibat dalam proses mengasuh bayi seperi memberi
makan,mengganti popok,menidurkan bayi dll.
https://www.academia.edu/9005320/RESPON_ORANG_TUA_TERHADAP_BAYI_BARU_LAH
IR
1) Klausa dan kennel ( 1983): interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun
sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera setelah lahir.
2) Nelson ( 1986): bounding adalah dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi
segera setelah lahir, sedangkan attachment adalah ikatan yang terjalin diantara individu yang
meliputi pencurahan perhatian, yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab.
3) Bennet dan Brown (1999): bounding adalah terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal
kehidupan,sedangkan attachment adalah pencurahan kasih saying di antara individu.
4) Brozelton ( dalam Bobak,1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antara
orang-orang seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
5) Parmi ( 2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling
merespon antara orang tua dan bayi lahir.
6) Perry ( 2002): bounding adalah proses pembentukan attachment atau membangun ikatan ,
sedangkan attachment adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas
yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
7) Subroto ( cit Lestari, 2002):sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin
antara orang tua dan bayi.
Jadi bounding attachment adalah suatu ikatan yang terjadi di antara orang tua dan bayi baru lahir,
yang meliputi pemberian kasih sayang dan pencurahan perhatian yang saling tarik menarik. Selain
itu,pengertian bounding attachment adalah suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi terus-
menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai serta memberi keduanya
pementuan emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan batin antara ibu dan bayinya ini
diawali dengan kasih sayang terhadap bayi yang dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan.
Ikatan batin antara bayi dan orang tuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan
tumbuh kembang bayi.
Respon terhadap bayi baru lahir berbeda antara ayah yang satu dengan yang lain. Hal ini
tergantung, bisa positif bisa negatif.
a. Respon positif
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
1. Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.
b. Respon negatif
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:
1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan.
2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat
perhatian.
4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina
keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu dan aib
bagi keluarga.
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap bayi
baru lahir, terbagi menjadi Perilaku memfasilitasi dan Perilaku penghambat.
Ø Perilaku Memfasilitasi :
1. Menatap, mencari ciri khas anak.
2. Kontak mata.
3. Memberikan perhatian.
4. Menganggap anak sebagai individu yang unik.
5. Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
6. Memberikan senyuman.
7. Berbicara/bernyanyi.
8. Menunjukkan kebanggaan pada anak.
9. Mengajak anak pada acara keluarga.
10. Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak.
11. Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
Ø Perilaku Penghambat :
1. Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk menyentuh
anak.
2. Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak memberikan nama pada anak.
3. Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
4. Tidak menggenggam jarinya.
5. Terburu-buru dalam menyusui.
6. Menunjukkan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi kebutuhannya.
Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
1. Faktor internal.
2. Faktor eksternal.
1. Faktor internal
Yaitu genetika, kebudayaan yang mereka praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka,
moral dan nilai, kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah
mereka lakukan selama kehamilan (mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai orang tua,
keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan).
2. Faktor eksternal
Yaitu perhatian yang diterima selama hamil, melahirkan dan postpartum, sikap dan perilaku
pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari
dalam kehidupannya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak
dapat bergaul dengan baik, antara lain:
1. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
7. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak
satu dengan yang lain berbeda.
8. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah
cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.
Daftar Pustaka :
Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/respon-orang-tua-terhadap-bayi-baru.html
Perubahan emosi dan psikologis ibu nifas terjadi akibat perubahan tugas
dan peran menjadi orang tua. Ibu akan merasa memiliki tanggung jawab
keluarga baru (bayi), dan peran baru sebagai ibu bagi bayi. Hubungan awal
antara orang tua dan bayi (bounding attachment) dipengaruhi oleh banyak
keinginan ibu untuk merawat diri dan bayinya sangat meningkat pada
Bayi baru lahir memberikan dampak yang besar terhadap ayah. Sebagai
c. Responsitivity
respon tersebut.
1) Fase ini berlangsung secara pasif dan dependen. Ibu menjadi pasif
perubahan tubuh.
nyata.
bersama.
6) Pada periode ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima
2) Keinginan dan rasa percaya diri untuk merawat diri dan bayi
meningkat
yang terjadi dalam satu tahun setelah kelahiran bayi. Ketiga gangguan
tersebut memiliki gejala yang saling tumpang tindih, belum jelas apakah
dan bayi maka diperlukan intervensi ahli lebih lanjut (rujukan) untuk
Blues/Baby Blues)
pertama atau dalam jangka waktu satu minggu pasca persalinan dan
cenderung lebih buruk pada hari ketiga dan keempat (Suririnah, 2008).
yang dialami oleh ibu setelah melahirkan, hal ini berkaitan dengan
seorang ibu. Seringkali terjadi pada saat ibu masih dirawat di rumah
sakit atau klinik bersalin, tetapi juga bisa berlangsung setelah ibu di
24
rumah. Baby blues lebih berat dialami oleh ibu primipara daripada
Oleh karena begitu umum, keadaan ini tidak dianggap sebagai penyakit.
postpartum, misalnya rasa sakit akibat luka jahit atau bengkak pada
payudara
jika tidak ada bantuan dari suami atau anggota keluarga yang lain.
dan jarum. Ada dugaan bahwa semakin besar trauma fisik yang
dengan suami atau mertua, KDRT, dan jenis kelamin bayi yang
kelelahan, ibu memberi tahu suami mengenai apa yang sedang ibu
Persalinan)
timbul.
merasakan gejala dengan intensitas lebih sering, lebih hebat, dan lebih
antara 3-6 bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun
Pe
an
m
2) Gangguan pada pola tidur dan pola makan
da
libido 30
5) Tidak memiliki tenaga atau hanya sedikit saja tenaga yang dimiliki
menghawatirkan bayinya
bayinya
10) Depresi berat akan terjadi biasanya pada wanita atau keluarga yang
menyusui)
1) Primipara
kehamilan
Mencatat berat dan lamanya gejala serta perilaku dan ucapan ibu yang
(Sulistyawati, 2015)
c. Psikosis pasca persalinan (Postpartum Kejiwaan)
ibu setelah proses persalinan dan ditandai dengan agitasi yang hebat,
psikosis postpartum ini adalah 1-2 per 1000 dari ibu yang baru
pasca persalinan.
dukungan sosial dan emosional, rasa rendah diri, merasa terpencil atau
bisa jadi masalah keuangan. Gejala tampak ada perbaikan 95% dari ibu
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1502450053/7._BAB_II__.pdf