I. Dasar Teori
Segera setelah lahir bayi diletakkan di atas kain bersih dan kering yang disiapkan di
atas perut ibu. Pastikan area tersebut bersih dan kering. Keringkan bayi terutama muka
dan permukaan tubuh dengan kain kering, hangat dan bersih. Penilaian awal harus
dilakukan terdiri dari 1. apakah bayi cukup bulan, 2. apakah ketuban bercampur
mekonium, 3. apakah menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan, 4. apakah
bergerak dengan aktif. Apabila semua jawaban Ya, maka lakukan asuhan bayi baru
lahir normal. Jika ada salah satu jawaban Tidak, maka lakukan tindakan resusitasi.
Adapun asuhan bayi baru lahir meliputi perlindungan termal, pemeliharaan
pernafasan, pemberian ASI awal/IMD, pemberian vitamin K, salep mata, vaksin
hepatitis, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan secara head to toe.
II. Tujuan
Tujuan memberikan asuhan bayi baru lahir adalah untuk mencapai dan mempertahan
kan jalan nafas dan mendukung pernafasan bayi, mempertahankan kehangatan dan mencegah
hipotermia, memastikan keamanan dan mencegah cidera dan infeksi, memfasilitasi
terbinanya hubungan dekat orang tua dan bayi. Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara teliti
dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk mengindentifikasi masalah-masalah aktual atau
potensial yang memerlukan perhatian segera.
III. Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembar kerja
3. Alat Pelindung Pendiri (Apron, Mitela, Kaca Mata Pelindung, Handscoen, dan
Sepatu)
4. Kapas alkohol
5. Senter
6. Termometer
7. Stetoskop
9. Bengkok
13. Vaksin Hb 0
14. Vitamin K
VI. Referensi
2 Lakukan penilaian sepintas pada BBL segera setelah lahir. Penilaian tersebut
terdiri dari apakah bayi cukup bulan, apakah ketuban bercampur mekonium,
apakah bayi menangis kuat, apakah tonus otot baik.
3 Berikan kehangatan pada bayi. Menerima bayi dengan kain bersih dan hangat
dan letakkan bayi di bawah alat pemancar panas.
10 Melakukan pemeriksaan leher bayi dilakukan dengan cara meraba leher bayi
dari bagian bawah telinga hingga leher bagian bawah untuk merasakan ada
pembengkakan kelenjar limfe dan vena jugularis.
11 Melakukan pemeriksaaan dada bayi. Apakah ada tarikan dinding dada ke
dalam. Dengan menggunakan stetoskop, periksa frekuensi jantung bayi,
kemudian ukur lingkar dada.