5. Penatalaksanaan
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
a. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR
mudah mengalami hipotermi
b. Mencegah infeksi dengan ketat , BBLR sangat
rentan terkena infeksi ,biasakan mencuci tangan
sebelum memegang bayi
c. pengawasan nutrisi /ASI , refleks menelan BBLR belum
sempurna
d. Penimbangan ketat, perubahan berat badan
mencerminkan kondisi gizi bayi, oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan teratur.
e. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang
kering dan bersih
f. Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu
g. Tali pusat dalam keadaan bersih
h. Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI
i. Bila tidak mungkin infuse dektrose 10% + bicarbonas
natricus 1,5% dan berikan antibiotik.
B. ASFIKSIA
1. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur. Bayi dengan
riwayat gawat janin sebelum lahir , umumnya akan
mengalami asfiksia pada saat dilahirkan.
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi
tidak dapat segera bernafas scra spontan dan teratur
setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin
dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan
faktor – faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan
atau segera setelah bayi lahir.
2. Etiologi (faktor penyebab)
- Faktor ibu : Pre eklampsia dan eklampsia, perdarahan
abnormal ( plasenta previa dan solutio plasenta), partus lama
atau partus macet, demam selama persalinan, infeksi berat
(malaria, sifilis, TBC, HIV) kehamilan lewat waktu (sesudah
42 minggu kehamilan).
- Faktor Tali pusat : Lilitan tali pusat, tali pusat pendek,
simpul tali pusat atau prolapsus tali pusat.
- Faktor Bayi: bayi prematur (sebelum 37 minggu
kehamilan), Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi
kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forceps),
kelainan bawaan (kongenital), air ketuban bercampur
mekonium (warna kehijauan).
3. Manifestasi Klinis
Bayi tidak bernafas atau nafas megap – megap
Kejang
refleks rangsangan.
DIAGNOSIS
Anamnesis : gangguan / kesulitan waktu lahir,
Nilai Apgar.
Kriteria penilaian skor Apgar
skor Apgar atau nilai Apgar (Apgar Score) adalah
sebuah metode yang diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1952 oleh Dr.Virginia Apgar sebagai
metode sederhana untuk secara cepat menilai
kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah
kelahiran.
Kata Apgar adalah singkatan dari Appearance,
pulse, Grimace, Activity, respiration, yaitu warna
kulit, denyut jantung, respon refleks, tonus
otot/keaktifan, dan pernafasan.
NILAI 0 NILAI 1 NILAI 2 AKRONIM
Warna kulit Seluruhnya Warna kulit Warna kulit appearance
biru tubuh normal tubuh , tangan,
merah muda, dan kaki
tetapi tangan normal merah
dan kaki muda, tidak ada
kebiruan sianosis
1. Pengertian
sindrom gawat nafas pada neonatus (SGN) atau
respiratory distress syndrome, merupakan
kumpulan gejala klinis pada bayi baru lahir
berupa kesulitan bernafas, yang ditandai dengan
gejala utama takipnea (frekuensi pernafasan >60
x/menit) sianosis sentral (lidah biru pada suhu
ruangan), retraksi dan merintih.
2. ETIOLOGI
Kelainan Paru
Aspirasi mekonium
Pneumonia
Perdarahan paru
Sumbatan jalan nafas
Kelainan metabolic
Kelainan jantung
3. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis RDS tergantung pada kematangan paru
sebagai faktor penyebab dan tentunya tergantung usia
kehamilan saat bayi dilahirkan, semakin rendah berat
badan dan usia kehamilan, semakin berat gejala klinis
yang ditunjukan , gejala dapat tampak 24 jam pertama
yaitu :
- Dispneu
- Merintih
- Retraksi dinding dada
- Sianosis
- Hipoksia
4. PENATALAKSANAAN
Pengobatan terhadap RDS meliputi tindakan
pendukung yang sama dengan pengobatan bayi
prematur dengan tujuan mengoreksi ketidak
seimbangan
Penanganan Awal :
- berikan O2 2liter/menit
- NGT
- Iv fluid
- injeksi vit K 1mg IM
Penanganan selanjutnya
- Pemantauan suhu tubuh
- Pemberian O2
- Berikan cairan parenteral (IV fluid) dengan
dekstrose 5-10% (hr I dan III) elektrolit 2-4
mEq/kgBB/hr
- Pencegahan infeksi dengan antibiotika
- Pengisapan lendir saluran nafas.
D. HIPERBILIRUBIN
1. PENGERTIAN
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana
kadar bilirubin dalam darah melebihi batas
normal . Nilai normal bilirubin indirek 0.3 – 1.1
mg/dl, bilirubin direk 0.1 – 0.4 mg/dl.
2. ETIOLOGI
Peningkatan kadar bilirubin dalam darah dapat terjadi
karena keadaan sebagai berikut :
- Pembentukan bilirubin yang berlebihan
- kelainan struktur dan enzim sel darah merah
- keracunan obat
- gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh beberapa
mikroorganisme atau toksin yg dapat merusak sel hati
dan sel darah merah seperti : infeksi toksoplasma, siphilis
- penyakit hemolitik , yaitu meningkatnya kecepatan
pemecahan sel darah merah, disebut juga ikterus
hemolitik
3. KLASIFIKASI
Ikterus Fisiologis
Pencegahan infeksi
E. SEPSIS NEONATORU,M
1. PENGERTIAN
Sepsis neonatorum adalah suatu infeksi bakteri
berat yang menyebar keseluruh tubuh bayi baru
lahir.
berat lahir memegang peranan penting pada
terjadinya sepsis neonatal , bayi dengan berat
lahir rendah mempunyai resiko 3x lebih tinggi
terjadi sepsis daripada bayi dengan berat lahir
lebih dari 2500 gram.
2. ETIOLOGI
- semua infeksi pada neonatus dianggap oportunistik
dan setiap bakteri mampu menyebabkan sepsis
- Mikroorganisme berupa bakteri, jamur, virus
- pertolongan persalinan yang tidak higiene
- faktor ibu : ketuban pecah sebelum waktunya, partus
lama, infeksi intrapartum
- faktor anak : berat badan lahir rendah, prematuritas,
kecil untuk masa kehamilan, kehamilan kembar, dan
lain - lain
3.MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala sepsis neonatorum umumnya
tidak jelas dan tidak spesifik. Tanda dan gejala
sepsis neonatorum yaitu ; tanda dan gejala umum
meliputi hipotermi, aktifitas lemah atau tidak
tampak sakit, berat badan menurun tiba-tiba,
distress pernafasan, gangguan kardiovaskuler,
gangguan metabolik, gangguan neurologik
4. PENATALAKSANAAN
1. Perawatan Umum
- tindakan aseptik seperti cuci tangan
sebelum dan sesudah memeriksa bayi
- pertahankan suhu tubuh sekitar 36,5 – 37’c
- cairan diberikan dengan infus
- jalan nafas harus bersih
- lakukan perawatan bayi dan tali pusat
dengan baik
2. Perawatan khusus
- terapi O2 bila ditemukan sianosis, distress penafasan
- pemberian cairan dan elektrolit. Pada keadaan umum yang
jelek, diberikan secara parenteral sesuai dengan umur dan
berat badan bayi, bila keadaan umum baik dapat diberikan
nutrisi enteral secara bertahap dan parenteral dikurangi sampai
kebutuhan rumatan terpenuhi peroral
- atasi kejang
- atasi hiperbilirubin
- atasi anemia syok
- pemberian antibiotik
F. NEONATUS DENGAN TRAUMA LAHIR
1. Pengertian
trauma pada bayi baru lahir adalah trauma yang
diterima dalam atau karena proses persalinan.
istilah trauma lahir digunakan untuk
menunjukkan trauma mekanik dan anoksik, ba
ik yang dapat dihindarkan maupun yang tidak
dapat dihindarkan yang didapat pada masa
persalinan dan kelahiran.
2. ETIOLOGI
- makrosomia
- mal presentasi ( bagian terendah janin yang tidak sesuai)
- presentasi ganda ( bagian terendah janin lebih dari satu
bagian )
- disproporsi sephalo pelvik (ketidaksesuaian panggul
dengan kepala janin)
- kelahiran dengan tindakan (proses persalinan yang tidak
spontan tapi dengan menggunakan alat)
- persalinan lama (persalinan yang lebih dari 24 jam)
- persalinan presipitatus ( persalinan dimana gejala kala I
tidak dirasakan sakit dan berakhir dengan lahirnya bayi
- distosia bahu (kemacetan bahu)
PENYEBAB TRAUMA PERSALINAN
trauma persalinan salah satunya terjadi akibat
lamanya persalinan yang berlangsung, sehingga ibu
merasakan sakit yang lama pula. Kemungkinan
perlamaan ini disebabkan berbagai faktor.
Faktor hambatan fisik : kecilnya lingkar panggul
1. Pengertian
kelainan kongenital atau kelainan bawaan atau
cacat bawaan adalah kelainan dalam
pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur.
kelainan bawaan dapat dikenali sebelum
kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa
tahun kemudian setelah kelahiran.
2. FAKTOR PENYEBAB
a. obat-obatan
b. alkohol
c. merokok
d. narkoba
e. faktor fisik didalam rahim
f. faktor kromosom dan genetik
g. Faktor Gizi
3. Macam – macam Kelainan Kongenital
Labioskiziz dan labiopalatoskiziz
sedikit
Berikan makanan / minuman dengan menggunakan
sendok
Menjaga jangan sampai makanan tertelan ke paru- paru
(aspirasi)
Merujuk bayi
Atresia Ani
Adalah : suatu kelainan bawaan dimana tidak terdapat
lubang anus
Etiologi : - ketidak normalan perkembangan janin dalam
1. PENGERTIAN
adalah : kejang yang timbul pada masa neonatus
atau dalam 28 hari sesudah lahir.
Kejang bukan suatu penyakit tetapi merupakan
gejala dari gangguan saraf pusat, lokal atau
sistemik
Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat
berupa tremor, hiperaktif, kejang-kejang, tiba-
tiba menangis melengking.
2. ETIOLOGI
1. Bayi yang tidak menangis pada waktu lahir
adalah penyebab yang paling sering.
2. perdarahan pada otak sebagai akibat dari
kekurangan oksigen atau trauma pada kepala.
3. kekurangan gula darah (hipoglikemia)
4. infeksi sekunder akibat bakteri dan non bakteri
5. adanya cidera persalinan
6. ikterus ( bayi kuning)
7. Infeksi saat kehamilan (TORCH).
3. MANIFESTASI KLINIK
1. Tremor
2. Hiperaktif
3. Kejang-kejang
4. Tiba-tiba menangis melengking
5. Tonus otot hilang disertai dengan hilangnya
kesadaran
6. Pergerakan tidak terkendali
4. PENATALAKSANAAN
1. Menjaga jalan nafas tetap bebas
2. Mengatasi kejang secepat mungkin
3. Mengobati penyebab kejang
TERIMA KASIH