Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melahirkan merupakan sebuah proses yang sangat diidamkan dan pasti

dialami oleh sebagian besar wanita. Namun hingga saat ini belum ada

fasilitas yang benar – benar memperhatikan dan melayani ibu hamil secara

berkesinambungan dan komprehensip. Kebanyakan fasilitas yang ada

sekarang hanya memfokuskan diri pada saat proses persalinan dari

seoarang ibu hamil dan kebanyakan dari fasilitas itu sendiri belum

sepenuhnya memperhatikan ibu hamil khususnya dari segi psikologis,

pada hal ibu yang mengalami kondisi tidak menyenangkan baik pada saat

proses persalinan dapat mengalami trauma dan stres.

Metode gentle birth tidak dapat diterapkan pada rumah bersalin karena

metode ini merupakan percampuran antara metode medis dengan metode

tradisional, selain itu rumah bersalin yang ada sekarang juga lebih

menganjurkan ibu hamil untuk menempuh proses persalinan operasi sesar

dengan alasan keuntungan ekonomi. Hal ini sangat bertolak belakang

dengan metode gentle birth yang sangat menganjurkan ibu untuk

melahirkan secara alamiah.

Gentle Birth adalah metode persalinan yang tenang, lembut, santun dan

memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Gentle

birth menggunakan metode Hypno breastfeending dan inisiasi menyusui

dini (IMD). Ibu yang melaksanakan gentle birth dengan latihan

1
hypnobreastfeending secara rutin dan IMD pada saat persalinan dapat

memproduksi ASI lebih lancar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gentle birth ?

2. Apa tujuan dan kunci persalinan gentle birth ?

3. Apa saja prinsip – prinsip dalam persalinan gentle birth ?

4. Apa saja aplikasi gentle birth ?

5. Apa saja syarat gentle birth ?

6. Apa saja keuntungan gentle birth ?

7. Apa saja jenis – jenis persalinan gentle birth ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian gentle birth

2. Untuk mengetahui tujuan dan kunci persalinan gentle birth

3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam persalinan gentle birth

4. Untuk mengetahui aplikasi gentle birth

5. Untuk mengetahui syarat gentle birth

6. Untuk mengetahui keuntungan gentle birth

7. Untuk mengetahui jenis – jenis persalinan gentle birth

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gentle Birth

Gentle birth merupakan konsep primitive yang dikemas dengan

perkembangan modernisasi yang ada sekarang ini. Konsep gentle birth

berbeda dengan persalinan konvensional biasa atau secsio cesaria, gentle

birth berfokus pada janin dan membantu ibu hamil untuk mendapatkan

pengalaman bersalin yang tenang, alami serta jauh dari trauma. Gentle

secara harfiah artinya lembut dan artinya kelahiran jika digabungkan

berarti lahir penuh dengan kelembutan.

Gentle birth adalah metode melahirkan dengan pendekatan holistic

yang ramah jiwa, menjunjung tinggi kearifan persalinan yang merunduk

pada prinsip alam dan dilakukan pada lingkungan yang bersahabat dan

familiar bagi seorang ibu. Gentle birth merupakan persalinan alami yang

menitikberatkan proses kelahiran yang tenang serta memanfaatkan semua

unsur alami dalam tubuh seorang manusia tanpa intervensi medis.

Menurut Aviasti Pratiwi, seorang penggiat Gentle Birth dari

Galenia, Bandung, Gentle Birth dilihat dari asal katanya, Gentle dan Birth,

merupakan suatu proses kelahiran yang lembut. Disebut juga sebagai

natural birth. Posisi Gentle Birth dalam sebuah kelahiran adalah

menyampaikan pada satu pemahaman bagaimana persalinan dianggap satu

3
hal alamiah yang merupakan siklus kehidupan manusia. Melahirkan

bukanlah sesuatu yang perlu dihindari ataupun ditakuti.

B. Tujuan dan Kunci Gentle Birth

Tujuan gentle birth adalah tentang pemberdayaan diri,dimana terdapat 4

hal yang perlu dicapai yaitu :

1. Menumbuhkan semangat

2. Bersungguh-sungguh berkomitmen

3. Tidak mudah terpengaruh fokus

4. Menyatu antara tubuh,pikiran,dan jiwa ( body,mind,& soul )

Kunci,beberapa elemen kunci dalam gentle birth antara lain :

1. Perlunya persiapan

2. Perlunya dukungan untuk melahirkan secara normal dan alami

3. Lingukan yang meyakinkan dan menyenangkan

4. Dukungan yang terus menerus selama persalinan

5. Suasana yang tenang

6. Cahaya yang remang-remang

7. Kebebasan bergerak dan selaras dengan alam serta memahami

tubuh

8. Percaya kekuatan alam

9. Belaian atau sentuhan pertama

10. Penundaan pemotongan tali pusat

11. IMD dan Rooming in

4
12. Hindari birth trauma dan kekerasan dalam persalinan dan

kelahiran.

C. Prinsip-Prinsip Gentle Birth

Prinsip-prinsip gentle birth sebagai berikut :

1. Kelahiran adalah siklus kehidupan yang pasti terjadi

2. Pengetahuan ibu merupakan modal utama yang diperlukan agar ibu siap

menghadapi proses persalinan

3. Karena kesiapan ibu dalam menghadapi proses persalinan maka intervensi

medis akan lebih sedikit sehingga akan sedikit pula trauma yang dialami

ibu.

4. Bayi yang dilahirkan pada kondisi yang nyaman dan dari ibu yang tidak

stress akan memiliki kualitas yang lebih baik kedepannya dibandingkan

bayi yang lahir dengan kondisi trauma.

Selain prinsip diatas terdapat sejumlah prinsip yang perlu dipahami dalam

proses persalinan gentle birth antar lain :

1. Cahaya lampu harus redup,supaya ibu lebih rileks,nyaman dan santai serta

mudah mengakses alam nalurinya

2. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir dengan lembut

3. Membuat suasana hening didalam kamar bersalin,untuk mengurangi

kepanikan ibu dalam proses persalinan

4. Kebebasan bergerak untuk ibu,posisi persalinan yang bebas dapat

membantu sirkulasi ibu menjadi lebih baik

5
5. Membiarkan tali pusat ibu atau memotongnya

6. Bayi harus segera berada dipelukan ibunya,untuk memperkuat ikatan ibu

dan bayi serta menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat.

7. Membiarkan bayi merangkak didada ibunya untuk menyusu,dalam gentle

birth IMD adalah kewajiban kecuali jika bayi mengalami asfiksia.

8. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim,ini penting dalam

persalinan water birth karena memberikan ketenangan dan

kenyamanan,kadang-kadang bayi yang lahir dengan metode ini lahir

dengan tersenyum.

Meskipun sudah mendapat persetujuan WHO, konsep-konsep gentle birth

masih banyak ditentang dalam dunia kedokteran.Sejauh ini yang sudah

diterapkan di beberpa klinik dan rumah sakit adalah persalinan Water

Birth dan Hypnobirthing itupun dengan syarat kehamilan tidak mengalami

komplikasi dan resiko tinggi. Gentle birth memegang prinsip bahwa yang

memegang kendali dalam kehamilan dan persalinan adalah tubuhnya

sendiri bukan dokter, perlengkapan maupun teknologi canggih.

D. Aplikasi Gentle Birth

1. Gentle birth in conscious conception

2. Gentle birth in conscious pregnancy

3. Gentle birth in childbirth

4. Gentle birth in breastfeending

5. Gentle birth in parenting

6
Dimana semuanya harusalah dilakukan dengan mindfulness ( sangat

hatihati ),dengan consciousness ( penuh kesadaran ) dan dengan

keseimbangan serta keselarasan.

E. Persyaratan Gentle Birth

Persyaratan yang harus Anda penuhi terkait kondisi kesehatan dan

kehamilan, Jika Anda ingin mencoba berbagai pilihan gentle birth, Antara

lain:

1. Tidak berada pada rentang usia untuk hamil yang berisiko tinggi, yaitu

di atas 35 tahun.

2. Merupakan kehamilan tunggal, bukan kembar.

3. Selama masa kehamilan tidak ada masalah kesehatan berarti pada ibu

dan janin.

4. Posisi janin normal dan tidak memiliki risiko mengalami gangguan

kesehatan.

5. Tidak ada gejala cairan ketuban pecah dini.

6. Tidak ada riwayat komplikasi kehamilan maupun persalinan

sebelumnya

F. Keuntungan Gentle Birth

1. Bagi Ibu

a. Ibu merasa lebih puas dan diberdayakan.

7
b. Ibu tidak merasakan trauma baik dalam proses kehamilan hingga

pertolongan persalinan.

c. Ibu dapat bersalin dengan tenang dan bebas dari ketakutan dan

kecemasan.

d. Ibu dapat “berkuasa” dan memegang kendali penuh atas dirinya

dan tubuhnya sendiri.

e. Ibu dapat mengelola dan mengendalikan rasa sakit ketika

kontraksi.

f. Kurang atau bahkan tidak ada intervensi medis dalam persalinan.

g. Ibu lebih siap mental dan spiritual sehingga risiko postpartum

blues sangat minim, bahkan tidak ada.

h. ASI ibu lancar.

i. Ibu dapat melewati persalinan dengan nyaman, tenang, bahkan

tanpa rasa sakit.

j. Ibu terlindungi dari intervensi medis yang tidak perlu.

k. Proses persalinan pun lebih lancar karena ibu sangat relaks dan

tenang.

2. Bagi Bayi

a. Dilahirkan kedunia dapat menjadi suatu pengalaman berat bagi

para bayi. Dengan persalinan gentle birth yang menggunakan

metode water birth, hangatnya air membantunya untuk

mempermudah dalam masa transisi dari jalan lahir ke luar dunia

8
luar karena air yang hangat tersebut menyerupai air ketuban yang

sangat akrab baginya, lembut dan tenang.

b. Bayi sedikit sekali mendapatkan trauma, dan ini sangat baik bagi

perkembangan psikologisnya nanti.

c. Bayi lebih pintar, lebih tenang, dan dapat bekerjasama dengan

ibunya.

3. Bagi Ayah dan Keluarga

a. Merasa lebih puas.

b. Mereka merasa diberdayakan dan hubungan bonding antara ayah,

ibu, dan anak sudah terjalin erat sejak dalam kandungan dan ini

sangat berdampak positif pada pola pengasuhan kelak.

G. Jenis-Jenis Gentle Birth

Gentle birth terdiri dari beberapa jenis persalinan antara lain :

1) Home Birth

Home Birth merupakan persalinan yang dilakukan di lingkungan dan

suasana yang nyaman dan familiar yaitu dirumah ibu sendiri. Dalam

melahirkan ibu bisa di dampingi tenaga medis atau tanpa didampingi

tenaga medisatau hanya ditemani pasangan, sahabat atau anggota

keluarga yang memberi dukungan moral untuk menciptakan rasa

aman, nyaman dan bahagia. Namun di Indonesia cara ini kurang

dianjurkan mengingat standar persyaratan higienis dan penunjang

lainya belum terjamin benar. Batalkan rencana ini bila terjadi

komplikasi pada kehamilan atau pada saat persalinan dan perlu

9
dirujuk kerumah sakit karena dibutuhkan penanganan dengan sarana

medis yang lengkap.

2) Water Birth

Water birth merupakan persalinan yang dilakukan di dalam air untuk

meringankan rasa sakit pada ibu.Water birth merupakan salah satu

alternative persalinan per vaginam berupa ibu hamil aterm tanpa

komplikasi bersalin dengan cara berendam dalam air hangat dengan

tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi rasa nyaman. Ibu

diberi kebebasan mengatur posisi senyaman mungkin didalam air dan

sebaiknya ibu masuk kedalam air hangat setelah mencapai pembukaan

6 cm karena jika masuk air hangat terlalu dini akan memperlambat

proses melahirkan. Sebelum masuk kedalam air ibu dianjurkan banyak

minum air putih karena berendam di dalam air hangat dapat

menyebabkan dehidrasi dan menurunkan energi.

Batalkan rencana ini jika mekonium keluar ketika ketuban pecah atau

terjadi komplikasi lainnya seperti perdarahan pada ibu.

3) Hypno Birth

Merupakan metode untuk mempersiapkan kelahiran yang dimulai

selama ibu mengandung, ibu lebih banyak bermeditasi dan

menenangkan diri. Latihan ini bertujuan untuk membebaskan diri dari

rasa takut melalui latihan pernafasan. Dalam kondisi ini tubuh akan

memproduksi senyawa pereda rasa sakit alami yaitu hormon

endorphin. Rasa sakit selama proses persalinan akan teralihkan dan

10
minimal atau hingga tak terasa. Dalam prosesnya ibu juga disemangati

untuk melakukan visualisasi positif bahwa melahirkan itu proses yang

alamiah dan lembut bebas dari rasa takut dan mudah. Batalkan

rencana ini jika terjadi komplikasi dan bayi dalam keadaan tidak

normal.

4) Silent Birth

Selama melahirkan ibu dibuat serileks mungkin tidak panik dan

menangis. Tidak ada lagi aba-aba atau perintah dari penolong

persalinan untuk menyemangati ibu mengejan pada persalinan dengan

cara ini. Metode yang dikembangkan oleh Ron L. Hubbart dari aliran

scientology ini menghindari suara, baik dari ibu maupun tenaga medis

dan pendamping sehingga tercipta suasana tenang, hening, damai serta

penuh cinta dan kebahagiaan. Suasana seperti itu menunjang ibu

mampu menggunakan alam bawah sadarnya untuk menjalani

persalinan serta mengalihkan persepsi rasa sakit dalam pikirannya.

5) Lotus Birth

Merupakan persalinan yang membiarkan ari-ari lepas dengan

sendirinya. Lotus birth adalah proses melahirkan bayi dengan tetap

membiarkan tali pusat terhubung dengan plasenta beberapa hari ( 3-5

hari ) tali pusat dan plasenta yang menempel di pusat bayi tidak

langsung dipotong usai ibu bersalin namun dibiarkan mengering

sendiri dan terputus sendiri. Biasanya plasenta dibalut dengan kain

dan diletakkan di sebuah wadah seperti baskom yang sudah diberi

11
bunga-bungaan atau herbal tertentu kadang juga ditaburi garam laut

untuk mempercepat proses pengeringan. Manfaat dari lotus birth

sendiri adalah mempererat ikatan ibu dan bayi, memberi ketenangan

dan perasaan tetap terhubung dengan bayinya walaupun bayinya telah

lahir.

6) Teknik Rebozo

a) Pengertian Rebozo

Rebozo adalah garmen datar panjang yang kebanyakan

digunakan oleh wanita di Meksiko . Bisa dipakai dengan berbagai

cara, biasanya dilipat atau dililitkan di sekitar kepala dan / atau

badan bagian atas hingga naungan dari sinar matahari,

memberikan kehangatan dan sebagai aksesori pada pakaian. Hal

ini juga digunakan untuk membawa bayi dan kumpulan besar,

terutama di kalangan perempuan pribumi. Asal mula garmen tidak

jelas, tapi kemungkinan besar berasal pada masa penjajahan awal,

karena versi tradisional dari pertunjukan garmen tersebut

mempengaruhi orang-orang pribumi, Eropa dan Asia. Rebozo

tradisional dipasangkan dari kapas, wol, sutra dan rayon dalam

berbagai ukuran tapi semua memiliki semacam pola (biasanya dari

metode ikat yang sekarat) dan memiliki pinggiran , yang bisa jadi

jari berkelok - kelok menjadi desain yang rumit. Pakaian itu

dianggap bagian dari identitas Meksiko dan hampir semua wanita

Meksiko memiliki setidaknya satu. Sementara semua rebozo

12
adalah kain tenun persegi panjang dengan pinggiran, ada variasi

yang signifikan dalam batasan ini. Ada tiga kelas rebozos. Yang

tradisional memiliki desain yang dibuat dengan teknik tenun ikat

dan hadir dalam berbagai pola. Daerah rebozo lebih berwarna dan

asal-usulnya dapat diidentifikasi, terutama yang berasal dari

Oaxaca , Chiapas dan Guerrero . Rebozos kontemporer

bereksperimen dengan serat dan desain nontradisional. Ukuran

bervariasi dengan panjang bervariasi dari 1,5 sampai sekitar 3,5

meter

Teknik rebozo adalah teknik dengan kain yang dililitkan

pada perut ataupun pinggang yang berfungsi agar posisi bayinya

optimal dan mengurangi nyeri kontraksi saat bersalin. Gerakan ini

sangat membantu ibu hamil yang melahirkan agar merasa nyaman.

Lilitan yang tepat akan memicu keluarnya hormon oksitoksin atau

hormon senang agar persalinan ibu lebih lancar.

b) Manfaat Rebozo

Rebozo memiliki dua manfaat utama, yaitu garmen dan itu

sebagai alat bantu pengangkut. Sebagai garmen, ini bisa menjadi

bagian tak terpisahkan dari pakaian mestizo dan wanita pribumi,

terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Sebagai

selendang , dapat memberikan kehangatan (terutama yang lebih

tebal dan wol), dikenakan di kepala untuk menghalangi sinar

matahari dan juga untuk kesopanan terutama di gereja, untuk kota

13
dan atas Wanita kelas yang menggunakannya, mereka bisa dipakai

di dalam rumah tapi paling sering digunakan sebagai aksesori

untuk pakaian, terutama pada kesempatan tertentu. Sebagai alat

bantu, dapat diikatkan di kepala atau bahu paling sering untuk

membawa anak kecil dan bungkusan besar, umumnya di kalangan

perempuan pribumi. Teknik rebozo dalam persalinan ini

berfungsi untuk merilekskan otot ligamen di daerah rahim dan

ligamen otot daerah panggul.

c) Teknik Rebozo

Beberapa teknik di sini untuk mempelajarinya dengan benar.

(1) Gerakan ritmis disebut 'sifting' Minta wanita itu bersandar di

dinding dengan hanya bagian atas punggungnya yang

menyentuhnya. Kakinya lebar selebar pinggul, tubuhnya cukup

lurus dan bagian bawahnya tidak menyentuh dinding. Bagian

tengah Rebozo ditempatkan di belakangnya, menutupi area dari

garis bra sampai tepat di bawah pantatnya. Pasangan itu berdiri

menghadapnya sambil memegang Rebozo di dekat bagian depan

perutnya. Menghabiskan waktu untuk memastikan bahwa ada

ketegangan yang baik pada kain membuat semua perbedaan pada

teknik karena jika kain kendor di tempat itu akan terasa tidak

nyaman dan tidak efektif. Ketegangan kemudian diangkat ke kain

lebih jauh oleh pasangan kelahiran sebelum gerakan dimulai.

Gerakan ini disebut 'pengayakan' dan kain dipindahkan dari satu

14
sisi ke sisi lain untuk memberikan gerakan ritmis panggul yang

menyenangkan yang dapat mendorong relaksasi dan dapat

memudahkan pergerakan bayi yang berguna. Kebanyakan wanita

sangat menikmati teknik ini.

(2) Santai ligamen lebar Bidan homebirth AS Gail Tully

menunjukkan bahwa ketegangan di dalam ligamen pelvis dapat

berdampak pada ruang yang harus ditempuh bayi di dalam rahim

dan teknik ini bertujuan mengurangi ketegangan itu. Dengan

wanita dalam posisi merangkak semua (atau meletakkan tubuhnya

di atas pada beanbag, bola kelahiran atau kursi) berdiri di atasnya,

menghadap ke arah yang sama dan menempatkan Rebozo di

sekitar perutnya memastikan seluruh 'benjolan' ada di dalam kain.

Informasikan kepada wanita bahwa Anda akan menggunakan

gerakan yang sama seperti di atas, tapi kali ini untuk

mengendurkan ligamentum besar yang terletak di bagian depan

rahimnya. Dorong dia untuk membiarkan perutnya menggantung

dan memikirkan relaksasi. Pastikan tidak ada bagian longgar atau

longgar dari Rebozo, tarik kain ke arah Anda untuk meningkatkan

ketegangan sedikit, lalu mulailah gerakan pengayak.

(3) Membantu dengan bernafas Memperlambat pernapasan seorang

wanita dalam persalinan adalah kunci perasaannya untuk

mengelola kontraksi. Teknik ini melibatkan menempatkan rebozo

di sekitar wanita dari pinggang ke bawah bawahnya sebelum dia

15
duduk dalam di kursi. Angkat ketegangan di kain lalu amati

napasnya. Di dalam napasnya, tarik dia ke arah Anda dengan

Rebozo - tidak cukup untuk mengangkatnya dari kursi tapi agar

ada ketegangan kuat di kain.Saat dia bernafas, perlahan lepaskan

ketegangan saat dia kembali tenggelam ke dalam kursi. Saat Anda

melanjutkan ritme ini bekerja bersamaan dengan nafas, mulailah

berlama-lama di luar nafas sebelum mengangkat ketegangan lagi

dengan nafas masuk. Hal ini akan mendorong outbreath menjadi

lebih lama daripada nafas dan membantu dia untuk menghindari

hiperventilasi.

(4) Gemetar apel Wanita itu berlutut dan meletakkan kepalanya di

lantai, kain itu diletakkan di atas bagian bawah dan ujung kainnya

menempel di dekatnya. Dalam posisi ini, bentuk kain di bagian

dasarnya menyerupai permen dan satu siswa di bengkel barubaru

ini dengan manis menamai kembali teknik ini 'toffee wiggle'.

Semua teknik lain yang dijelaskan menggunakan gerakan

'pengayak' yang cukup lambat dan lembut; Namun, gerakan ini

lebih cepat 'gemetar'. Pastikan untuk memiliki ketegangan yang

baik di kain untuk menyebabkan goyangan yang baik; Ini

seharusnya tidak menjadi gerakan 'menggergaji' yang menyeret

daging, tapi sebuah aplikasi kain untuk mendapatkan daya tarik

pada area yang luas dan gerakan yang menyebabkan bokong

goyah. Selalu menimbulkan senyuman di kelas, tapi wanita juga

16
melihat manfaatnya dalam mempromosikan relaksasi otot-otot

besar itu.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. S G1P0A0H0 UMUR 24


TAHUN UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 3 HARI

DENGAN TINDAKAN GENTLE BIRTH “TEKNIK REBOZO”

DI PUSKESMAS WONOKERTO

Tanggal masuk : 22 Mei 2019, pukul 10.30 WIB


Tanggal pengkajian : 22 Mei 2019, pukul 10.30 WIB
Nama pengkaji : Bidan A

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama : Ny S Nama : Tn M
Umur : 24 tahun Umur : 26 tahun
Agama : islam Agama : islam
Suku / bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sijambe Alamat : Sijambe

17
2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, merasa cemas menghadapi persalinan, sudah
merasakan sakit dan nyeri yang menjalar dari perut sampai pinggang, terasa
sangat nyeri saat perut kencang, keluar lendir campur darah sejak tanggal 20
Mei 2019, belum keluar cairan.

3. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun
Bau : khas darah haid
Siklus : 28 hari
Konsistensi : cair
Lama : 6 – 7 hari
Keluhan : Tidak ada

4. RIWAYAT OBSTETRI

Tgl / Keadaan
Tempat Masa Jenis Anak
No Tahun Penolong Penyulit anak
Partus Gestasi Persalinan / JK
partus sekarang

1 Hamil Ini

5. RIWAYAT KB
Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun
sebelumnya
6. DATA KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (HIV/AIDS,
hepatitis dan TBC), Menurun (DM, Jantung, Hipertesi dan Asma), dan
penyakit Menahun (paru-paru, ginjal dan jantung)
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

18
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (HIV/AIDS,
hepatitis dan TBC), Menurun (DM, Jantung, Hipertesi dan Asma), dan
penyakit Menahun (paru-paru, ginjal dan jantung)
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak ibu ataupun suami tidak ada yang menderita
penyakit DM, hepatitis, hipertensi dan jantung
d. Alergi
Ibu mengatakan tidak alergi terhadap obat apapun ataupun makanan jenis
apapun
e. Riwayat Keturunan Kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar

7. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


a. HPHT : 22 Agustus 2018, TP : 29 Mei 2019, UK : 39 minggu
b. Frekuensi Kunjungan ANC
TM I : 2 kali, keluhan : mual, pusing
TM II : 2 kali, keluhan : tidak ada keluhan
TM III : 4 kali, keluhan : pinggang sakit
c. Imunisasi yang pernah didapat
TT I : 1 kali saat catin
TT II : tanggal 12 Desember 2018
TT III : tanggal 12 Januari 2018
d. Gerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir kurleb 24 kali

8. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI

Pola Pemenuhan
NO Kebutuhan Sehari- Sebelum Hamil Selama Hamil
hari
1 Makan
Frekuensi 2-3 kali sehari 2-3 kali sehari

19
Porsi 1 piring sedang 1 piring sedang
Nasi , lauk,
Jenis Nasi , lauk, sayur
sayur
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2 Minum
Frekuensi 5-6 kali sehari 7-8 kali sehari
Air putih dan
Jenis Air putih dan teh
teh
Jamu / alkohol Tidak Tidak
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3 Eliminasi
BAK
Frekuensi 2-3 kali sehari 5-6 kali sehari
Warna Kuning Kuning
Bau Khas urine Khas urine
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Konsistensi Lunak Agak keras
Warna Kuning Kekuningan
Bau Khas feses Khas feses
Tidak ada
Keluhan Tidak ada

4 Istirahat
Tidur siang 1 jam 1 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada

20
Tidur Malam 8 jam 8 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada

5 Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari
Keramas 2 kali seminggu 2 kali seminggu
Gosok Gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti Pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti Pakaian Dalam 2 kali sehari 3-4 kali sehari

6 Seksualitas
1-2 kali
Frekuensi Tidak tentu
seminggu
Keluhan Tidak ada Tidak ada

9. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Perkawinan
Kawin : 1 kali
Umur Menikah : 22 tahun
Lama Perkawinan : 2 tahun
Status : sah
b. Respon Ibu Terhadap Kehamilan
Ibu sangat senang dengan kehamilannya saat ini
c. Respon Ibu terhadap Persalinan
Ibu senang dan sangat menginginkan kelahiran anaknya dan
pengambilan keputusan oleh suami
d. Dukungan Keluarga
Baik dari pihak keluarga ibu maupun keluarga suami sangat
mendukung kehamilan ini
e. Aktivitas

21
Ibu mengatakan melakukan aktivitas / pekerjaan dirumah seperti
menyapu, mencuci, dan memasak, terkadang dibantu suami
f. Interaksi Ibu dalam Masyarakat
Hubungan ibu dengan masyarakat baik
g. Psikososiospiritual
Ibu dan suami mengatakan senang dengan persalinan
h. Persiapan Persalinan
Ibu sudah mempersiapkan persalinan baik perlengkapan bayi,
perlengkapan ibu, dana, kartu KIS dan tempat

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign : TD : 110/80 S : 37’C
N : 84 x/menit Rr : 24 x/menit
Antropometri : TB : 155 cm, BB : 54 kg, Lila : 27,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesochepal, tidak ada benjolan dan tidak ada
bekas
operasi
Rambut : Rambut hitam, ikal, tidak berketombe, rontok
sedikit
Muka : Oval, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
dan tidak ada bekas luka operasi
Mata : Simetris, tidak ada secret, tidak strabismus,
konjungtiva merah muda, tidak oedema pada
palpebra, dan sclera kuning
Hidung : tidak ada secret dan tidak ada polip

22
Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, lidah bersih, gigi
tidak caries, gusi tidak berdarah, dan tidak ada
pembengkakan kelenjar tonsil
Telinga : Simetris, tidak ada secret, dan tidak ada cerumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, limfe,
vena jugularis, dan tidak ada pembengkakan
kelenjar parotis
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
wheezing dan ronkhi
Ekstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah pergerakan aktif,
jumlah jari lengkap dan tidak ada kelainan
b. Pemeriksaan Obstetri
Payudara : Mammae membesar, pusing susu menonjol, areola
mammae hiperpigmentasi dan tidak ada benjolan
Abdomen : Memanjang sesuai umur kehamian, tidak ada luka
bekas operasi, terdapat striae gravidarum dan
terdapat linea nigra
Palpasi
Leopold I : TFU 2 jari bawah PX (33 cm), bagian atas
fundus teraba bagin lunak, agak bulat, dan
tidak melenting (bokong)
Leopold II : Sebelah kanan perut ibu teraba bulat,
lunak, berbenjol-benjol (ekstremitas), pada
bagian kiri perut ibu teraba keras,
memanjang dan tahan kuat seperti papan
(punggung)
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,
tidak melenting, tidak dapat digoyangkan
lagi (kepala)

23
Leopold IV : Kedua tangan pemeriksa divergen (kepala
sudah masuk panggul) dan kepala teraba 3/5
bagian
Mc. Donald : TFU : 33 cm, TBJ : (33-11)x155= 3.410 gram
Auskultasi : DJJ dengan punctum maximum dibawah
pusat perut sebelah kiri.
Frekuensi : 136x/menit
His : 3x10’, Durasi : 38 detik
c. Genitalia
Tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini, terdapat pengeluaran lendir darah dan anus
tidak ada haemorroid

d. Pemeriksaan Dalam I, tanggal 22 Mei 2019, Pukul 10:45 WIB


Tujuan : untuk mengetahui kemajuan persalinan
Indikasi : pengeluaran lendir darah, kencang – kencang
teratur 3x10
menit lamanya 38 detik
Hasil : vulva uretra tenang, dinding vagina licin, porsio
tebal, pembukaan 3 cm, selaput ketuban (+), preskep, Kepala
turun di H I

II. INTERPRETASI DATA


Tanggal 22 Mei 2019, Pukul : 10:55 wib
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa ibu : Ny. S G1P0A0H0 Umur 24 tahun hamil 39 minggu janin
tunggal, hidup. Intra uterine, puki, preskep, U ,inpartu
kala I fase Laten.
Dasar :
S :

24
 Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah
melahirkan
 Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
 Ibu mengatakan berumur 24 tahun
 Ibu mengatakan kencang – kencang teratur yang menjalar
dari perut ke pinggang, merasakan kecemasan menghadapi
persalinan, merasa tidak kuat dengan nyeri yang dirasakan
saat mulas, keluar lendir bercampur darah, dan belum
keluar cairan.
O : KU : Baik , Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/80mmHg, Rr : 24x/menit, N : 84x/menit, S : 370C
Palpasi :
Leopold I : Teraba bokong
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Teraba Kepala
Leopold IV : Divergen
DJJ : 136x/menit
His : 3x10’ lamanya 38 detik
TBJ : 3.410 gram
b. Masalah : merasa cemas dalam menghadapi persalinan dan
merasakan nyeri saat mulas atau saat ada His

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Bagi Ibu : Rasa tidak nyaman saat adanya kontraksi

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Menganjurkan ibu untuk nafas panjang saat adanya Kontraksi.

V. PERENCANAAN
Tanggal 22 Mei 2019, Pukul : 11:00 WIB
a. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

25
b. Jelaskan pada ibu untuk mencoba teknik Rebozo dan manfaatnya
c. Beri inform consent pada pasien untuk dilakukan teknik Rebozo
d. Lakukan teknik Rebozo pada pasien
e. Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan memberikan suport pada
pasien
f. Pantau kemajuan persalinan
g. Lakukan dokumentasi

VI. PELAKSANAAN
Tanggal 22 Mei 2019, Pukul : 11.15 WIB
a. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa sudah dalam proses persalinan,
pembukaan sudah 3 cm, dan semakin lama kencang – kencang akan
semakin sering dan mules
b. Menjelaskan :
 Teknik Rebozo adalah Salah satu tehnik relaksasi untuk mengurangi
nyeri persalinan dengan menambah alat berupa jarik/kain.
 Manfaat :
a. Membantu mengurangi nyeri persalinan
b. Membukan Panggul dalam persalinan.
c. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent pada klien
untuk dilakukan Teknik Rebozo
d. Melakukan teknik rebozo pada klien :
 Pasien duduk bersandar diatas gym ball/ dengan posisi seperti
akan merangkak
 Variasi gerakan :
 Lilitkan jarik atau kain dan tutupkan pada perut ibu lalu
goyangkan kedepan kebelakang seperti mengayuh
sepeda
 Lilitkan atau tutupkan jarik di bokong ibu lalu
goyangkan ke kanan kekiri sedikit cepat
 Pasien tidur telentang lilitkan jarik dibokong dan pinggang

26
ibu, posisikaki ibu litotomi dan sedikit mengangkat bokong
lalu goyangkan kain/jarik
e. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan memberi suport
kepada klien
f. Memantau kemajuan persalinan
g. Mendokumentasikan tindakan yang diberikan

VII. EVALUASI
Tanggal 22 Mei 2019
a. Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan
b. Ibu bersedia untuk diberikan terapy teknik rebozo
c. Telah dilakukan teknik rebozo dan ibu merasa lebih nyaman
d. Pada pukul 15.00 WIB dilakukan VT : pembukaan 6 cm, portio tipis
lunak, ketuban positif, preskep, kepala turun di Hodge 2. His 3x10’ –
45 “, ibu merasa lebih nyaman dalam menghadapi rasa sakit dari
kontraksi.
e. Dokumentasikan tindakan dan isi partograf.

27
BAB IV

PEMBAHASAN

Persalinan merupakan kejadian fisiologis yang normal yaitu proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42

minggu). Persalinan akan terasa menyenangkan karena janin yang selama

sembilan bulan berada di dalam perut akan terlahir ke dunia. Di sisi lain

persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru,

dimana terbayang proses persalinan yang mengeluarkan energi yang begitu

banyak, sebuah perjuangan yang cukup melelahkan, dan menyakitkan

karena nyeri yang sangat luar biasa.

28
Disinilah Teknik Rebozo berperan besar, membantu mengontrol

dan mengurangi nyeri pada persalinan terutama kala I dengan sebuah kain

jarik yang dapat digunakan dalam berbagai posisi. Teknik ini dapat

membuat rasa nyaman dan membantu mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan ibu.

Dengan teknik rebozo, kain yang dililitkan pada perut ataupun

pinggang berfungsi agar posisi bayinya optimal dan mengurangi nyeri

kontraksi saat bersalin. Gerakan ini sangat membantu ibu hamil yang

melahirkan agar merasa nyaman. Lilitan yang tepat akan memicu

keluarnya hormon oksitoksin atau hormon senang agar persalinan ibu

lebih lancar. Teknik rebozo dalam persalinan ini berfungsi untuk

merilekskan otot ligamen di daerah rahim dan ligamen otot daerah

panggul.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gentle secara harfiah artinya lembut dan birth artinya kelahiran

jika digabungkan berarti lahir penuh dengan kelembutan. Gentle birth

merupakan persalinan alami yang menitikberatkan proses kelahiran

yang tenang serta memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh

seorang manusia tanpa intervensi medis. Gentle birth terdiri dari 6

jenis persalinan antar lain water birth, hypnobirthing, silent birth, lotus

29
birth, home birth dan rebozo. Gentle birth memiliki tujuan dan prinsip

serta aplikasi yang bisa digunakan oleh wanita yang ingin bersalin

sesuai dengan keinginannya. Meskipun sudah mendapat persetujuan

dari WHO, konsep-konsep gentle birth masih banyak ditentang dalam

dunia kedokteran.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya tugas makalah asuhan kebidanan terkini

tentang gentle birth penulis dan pembaca dapat menambah wawasan dan

pengetahuannya tentang persalinan terkini. Penulis sangat menyadari

bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena

itu penulis sangat berharap kepada pembaca atau dosen pembimbing agar

dapat memberikan masukan baik dalam bentuk kritikan ataupun saran.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol.4 No.1 Edisi Desember 2013

hlm.150-156 Opini CDK 185/Vol.38 No.4/Mei-Juni 2011

http://igi.fisipol.ugm.ac.id//adopsi”GentleBirth”YayasanBumiSehatUbud.

hlm.1-23 http://life.viva.co.id/news/read/321148-8-prinsip-persalinan-

gentle-birth

https://en.wikipedia.org/wiki/Rebozo

https://id.theasianparent.com

30
www.ayahbunda.co.id //”Gentle birth pilihan persalinan masa

kini”//September 2017

www.HaiBunda.co.id //”Rebozo dan Endorphin massage untuk

memperlancar proses melahirkan”//11 November 2017

31

Anda mungkin juga menyukai