Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PSIKOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS

“Adaptasi Psikologi Pada Bayi”

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Engsi
Erlindawati
Eriyati
Evy Cucu Cahaya

Kelas : V.C

Dosen Pengampuh:
Helni Anggaraini.,SST.,M.Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN KHUSUS


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Psikologi Kehamilan, Persalinan Dan
Nifas Tentang Adaptasi psikologi pada bayi” dengan sebaik – baik mungkin dan Insya
Allah dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Allah Swt, yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin dan
kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
b. Orang tua kami semua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
c. Ibu Helni Anggraini, SST,M.Keb selaku dosen pengampu pada mata kuliah Psikologi
Kehamilan, Persalinan Dan Nifas
d. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan makalah ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Psikologi
Kehamilan, Persalinan Dan Nifas di Jurusan Kebidanan Universitas Kader Bangsa
Palembang. Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini selanjutnya.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin

Palembang, November 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Cover..............................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II Pembahasan.......................................................................................3
A. Pengertian Psikologi...........................................................................3
B. Perubahan dan Adaptasi Bayai Baru Lahir (BBL).............................9
C. Proses Adaptasi Psikologi Pada Bayi Baru Lahir (BBL)................... 13
Bab III Penutup..............................................................................................22
A. Kesimpulan.........................................................................................22
B. Saran...................................................................................................22
Daftar Pustaka................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1.1. Pendahuluan
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental tetapi tidak
secara langsung karena bersifat abstrak. Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu
psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu. Psikologi adalah salah satu
bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial yang menggunakan metode pengetahuan
ilmiah yang sistematis untuk mengamati perilaku manusia dan menarik kesimpulan.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian psikologi adalah ilmu yang bersifat ilmiah yang
mempelajari tentang perilaku atau aktivitas individu dalam hubungan dengan
lingkungannya (Walgito, 1991)

Menurut yusuf syamsu,perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami


oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis,progesif dan berkesinambungan,baik
yang menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).Masa bayi adalah periode
perkembangan yang terus terjadi dari lahir sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa
bayi merupakan waktu ketergantungan yang ekstrim terhadap orang dewasa. Banyak
aktifitas psikologis baru dimulai seperti kemampuan berbicara,mengatur indera-indera
dan tindakan fisik,berfikir dengan simbol,dan meniru dan belajar dari orang tua.

Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi menyenangkan dan emosi yang
tidak menyenangkan. Bayi yang mendapat perawatan fisik yang memadai, mendapatkan
kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya akan menunjukkan emosi senang.Sedangkan
kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan emosi tidak senang, sering menangis
karena marah atau takut, dalam kondisi tertentu menjadikan bayi tidak bahagia atau
bahkan sakit-sakitan. Kondisi yang demikian juga mempengaruhi kebahagiaan orangtua
atau orang-orang di sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, orangtua menjadi tidak sabar,
merasa proses merawat bayi menjadi beban bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau
tidak sabar dari orangtua ini selanjutnya juga berpengaruh terhadap emosi bayi.

3
Tahun pertama kehidupan dipandang sebagai masa yang paling bahagia sepanjang
rentang kehidupan. Hal ini disebabkan ketergantungan bayi menarik perhatian anak yang
lebih besar, ibu atau orang dewasa tertarik menggendong atau memenuhi segala
kebutuhannya, bahkan membiarkannya menangis atau beberapa perilaku mengganggu
lainnya.  Ada beberapa sebab-sebab ketidakbahagiaan selama masa bayi, misalnya
kesehatan yang buruk (membuat bayi rewel dan mudah marah), tumbuhnya gigi (rasa
tidak enak atau kadang-kadang rasa sakit menyebabkan anak rewel dan mudah marah),
keinginan mandiri (dengan menolak bantuan orang lain atau bahkan mogok), kecewa
akan peran orangtua, permulaan disiplin, penganiayaan anak, dan meningkatnya
kebencian antarsaudara (sibling rivalry).

perilaku di masa depan. Hanya ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan antisosial
merupakan sikap bawaan. Bahkan seseorang menjadi introvert atau ekstrovert lebih
banyak dipengaruhi pengalaman-pengalamam sosial awal, dimana hal ini banyak terjadi
dalam rumah. Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini penting adalah
sekali terbentuk cenderung akan menetap pada masa-masa berikutnya. Bayi yang banyak
menangis cenderung menjadi anak yang agresif atau mencari perhatian. Sebaliknya bayi
yang ramah dan bahagia biasanya memiliki penyesuaian sosial yang lebih baik pada
masa besarnya nanti. Perlu dicatat bahwa mungkin saja dilakukan perubahan, tetapi
tidaklah mudah mengadakan perubahan pada pola perilaku yang sudah menetap.
Bimbingan yang di perlukan sehingga membantu anak mempersiapkan diri jika
dihadapkan pada masalah yang sifatnya traumatis . Orang tua harus memberi motivasi
kepada anaknya agar lebih mampu menghadapi ketakutan dan kecemasannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Psikologi?

2. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi?

3. Bagaimanakah Adaptasi Psikologi Pada Bayi?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Kehamilan persalinan dan nifas tentang Adaptasi Psikologi pada bayi, dan untuk
meningkatkan pengetahuan penulis dalam memahami Adaptasi perubahan Psikologi
Pada Bayi,dan peran bidan didalam memberikan konseling tentang perubahan
perubahan pada bayi baik secara fisik dan psikologi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Psikologi

2.1.1 Pengertian Psikologi


Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental
tetapi tidak secara langsung karena bersifat abstrak. Psikologi berasal dari
bahasa Yunani Kuno yaitu psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya
ilmu. Psikologi adalah salah satu bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial
yang menggunakan metode pengetahuan ilmiah yang sistematis untuk
mengamati perilaku manusia dan menarik kesimpulan. Sehingga dapat
disimpulkan pengertian psikologi adalah ilmu yang bersifat ilmiah yang
mempelajari tentang perilaku atau aktivitas individu dalam hubungan dengan
lingkungannya (Walgito, 1991)

2.1.2 Ruang Lingkup Psikologi


Beberapa jenis ruang lingkup psikologi yang dikategorikan sebagai
berikut:
a. Psikologi Sosial (Social Psychology)
Menurut Shaw dan Ostanzo tahu 1970, Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang
sosial. Individu merupakan unit analisis dari psikologi sosial. Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial merupakan suatu kajian
tentang fungsi, sifat, fenomena perilaku sosial dan pengalaman mental
dari individu dalam sebuah konteks sosial (Smet, 1994). Contoh fenomena
psikologi sosial antara lain perilaku membantu, kemarahan, sikap sosial,
ketertarikan dan hubungan sosial, sosialisasi dan perilaku seksual.
b. Psikologi Klinis dan Penyuluhan atau Konseling (Clinical Psychology
and Counseling)
Psikologi klinis dan penyuluhan atau konseling merupakan salah satu
bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin
kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk

5
memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah atau penyakit
psikologi (Mens, 2000:122). Pada tahun 1947, Dewan Profesi Psikologi
Amerika telah membentuk organisasi yang mengatur standar psikologi
klinis yaitu American Noart of Profesional Psichology. Lembaga inilah
yang melakukan pengujian, memberikan diploma, serta mendorong
pembinaan kecakapan psikologi professional. Psikologi keonseling
merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha menciptakan,
menyebarkan, menerapkan pengetahuan mengenai penanggulangan dan
pencegahan di berbagai kondisipada gangguan fungsi manusia (Robert W
Lent; Brown, 1992).
c. Psikologi Konstitusional Psikologi
konstitusional merupakan suatu nama psikologi yang masih controversial.
Psikologi konstitusional juga merupakan studi hubungan antara fungsi
tubuh serta dan struktur morfologis hubungan antara fungsi-fungsi
psikologi social.
d. Psikofarmakologi
Psikofarmakologi merupakan pengetahuan tentang obat untuk mengobati
gangguan psikiatris. Pada tahun 1995, terdapat tiga penemuan
farmakologi yang menandai revolusi pengobatan psikiatri yakni obat
antidepresan, antipsikotik, dan lithium. Obat anti psikotik berfungsi
sebagai penetralan khayalan maupun kepercayaan kepada hal-hal yang
halusinasi dan tidak nyata (mendengar suara dan sejenisnya serta perasaan
melihat) yang merupakan gejala umum dalam skizoprenia dan penyakit
gilaan depresif. Obat antidepresan berfungsi meringankan pasien yang
mengalami depersi mayor atau fase tertekan dari penyakit depresi
kejiwaan. Lithium merupkan obat yang unik diantara obat-obat psikiatrik
lainnya, terdiri atas sebuah ion sederhana dan bukan merupakan molekul
kompleks (Pope, 2000:867).
e. Psikologi Okupasional (Accupational Psichology)
Psikologi okupasional merupakan suatu terminology yang tampaknya
merangkum suatu bidang kajian psikologi industri, psikologi organisasi,
psikologi vokasional, dan psikologi sumber daya manusia.
f. Psikologi Politik

6
Psikologi politik merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substansif
dasarnya adalah untuk menyingkap saling keterkitan antara proses
psikologi dan politik. Bidang ini memiliki sumber dari berbagai disiplin
keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi, sosiologi,
psikologi, sarta ilmu politik.
g. Psikologi Sekolah dan Pendidikan (Psychology for the Classroom and
Educational psychology)
Psikologi sekolah merupakan perilaku peserta didik sekolah yang
substansinya merupakan gabungan psikologi pendidikan, psikologi
perkembangan anak dan psikologi klinis yang berhubungan dengan setiap
anak untuk evaluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan
menafsirkan, tes hasil belajar, hasil tes intelegensi dan tes kepribadian
yang merupakan sebagian dari tugas mereka. Sedangan untuk psikologi
pendidikan merupakan kajian tentang perilaku dalam bidang proses
belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat mengadakan penelitian
pendidikan yang dapat membantu meingkatkan kualitas pembelajaran bagi
gurunya maupun hasil belajar bagi peserta didiknya.
h. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mengarah kepada perkembangan manusia yang
terdiri dari faktor yang membentuk perilaku sejak lahir sampai berumur
lanjut. Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang
mempelajari berbagai perubahan interindividual. Perubahan tersebut tidak
hanya mendiskripsikan, tetapi juga menjelaskan perubahan perilaku
berdasarkan tingkat usia sebagai sumber masalah hubungan anteseden
(gejala mendahului) dan konsekuensinya.
i. Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian mengarah kepada pandangan yang menekankan hal
penanaman dan peletakkan tingkah laku didalam kepribadian individu.
Menurut Alfred Adler yaitu ilmu perilaku mengenai gaya hidup individu
dalam bereaksi dengan masalah dan tujuan hidup. Menurut Carl Jung
psikologi kepribadian mengarah kepada perilau yang menyangkut
integrasi dari ego, ketidaksadaran pribadi, kompleks- kompleks,
ketidaksadaran kolektif, dan arketip-arketip pesona serta anima.

7
j. Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya menurut Brislin, Lonne, dan Thorndike adalah
kajian empiris tentang anggota berbagai kelompok budaya yang memiliki
perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku.
K. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)
Pada masa awal pertumbuhan psikologi industry dapat ditelusuri tentang
sejarah perkembngan psikologi yang terjadi pada awal tahun 1898. Pada
masa itu Fredick W. Tailor dikenal dengan studinya yang membahas
tentang dimensi waktu dan kerja manual. Setelah perang dunia II, semakin
menonjol peranan psikologi rekayasa, terutama setelah dirasakan
meningkatnya kompleksitas mesin atau peralatan mekanis yang menuntut
sejumlah tenaga operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.
l. Psikologi Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang mengarah pada
efek komulatif dari respons-respons individu terhadap rangsangan
lingkungan individu dalam hidupnya. Psikologi lingkungan dapat
mengjangkau berbgai aneka permsalahan. Bidang ini tidak sekedar
mengkaji akibat yang sebelumnya sudah terpikirkan manusia, melainkan
juga akibat yang diperhitungkan sebelumnya.
m. Psikologi Konsumen (Consumen Psychhology) Pada psikologi ini
diawali dengan psikologi periklanan dan penjualan, objeknya adalah
komunikasi yang efektif, baik dari pihak pabrik maupun distrIbutor kepad
akonsumen. Melalui periklanan, konsumen mendapat informasi
tentang jasa yang mempunyai manfaat khusus dari produk dan jasa
tersebut.
n. Psikologi Organisasi dan Industri
Pada psikologi ini telah menerapkan dari prinsip-prinsip psikologi
industri dan pertambangan.
2.1.3 Teori dan Konsep Perilaku

8
a. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri,
perilaku juga merupakan sesuatu yang dikerjakan oleh organisme tersebut,
dapat dimati secara langsung atau tidak langsung dan hal ini berarti bahwa
perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi perilaku tertentu. Perilaku manusia juga merupakan
suatu aktivitas yang bersangkutan dan dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Di Indonesia dalam 15 tahun yang lalu telah
mengenal tentang perilaku kesehatan khususnya dibidang antropologi
medis dan kesehatan masyarakat.

b. Proses Pembentukan Perilaku

Kebutuhan telah membentuk suatu perilaku manusia. Proses


pembentukan perilaku berdasarkan kebutuhan dasar menurut para
ahli yaitu
1) Kebutuhan fisiologis atau biologis merupakan suatu kebutuhan pokok
yang utama seperti H2, H2O, seks, makanan dan cairan elektrolit.
Terjadinya ketidakseimbangan fisiologis akan terjadi apabila
kebutuhan pokok tidak terpenuhi misalnya kekurangan O2 yang dapat
menimbulkan sesak nafas dan dehidrasi terjadi apabila kekurangan
H2O serta eletrolik.

2) Kebutuhan rasa aman seperti rasa aman terhindar dari perampokan,


penodongan, pencurian serta kejahatan lain. Rasa aman terhindar dari
konflik, kerusuhan, tawuran. Rasa aman terhindar dari dari sakit dan
penyakit. Rasa aman memperoleh perlindungan hukum.

3) Kebutuhan mencintai dan dicintai seperti mendambakan kasih sayang


dari orang lain baik dari saudara, orang tua, kekasih, teman dan lain-
lain. Kebutuhan mencintai dan dicintai di kelompok ia berada dan
bisa menerima keberadaan dirinya.

9
4) Kebutuhan aktualisasi diri seperti ingin disanjung oleh orang lain,
ingin sukses mencapai cita-cita, dan ingin menonjol dari orang lain
baik dalam usaha atau karir kekayaan dan lain-lain

2.1.4 Tahap-tahap Proses Adaptasi


Hakikat manusia dalam perspektif psikologi merupakan salah satu bentuk
proses penyesuaian. Bentuk penyesuaian diri telah berkembang berdasarkan
tahap yang dialami manusia tentang perkembangan kepribadian. Bentuk-
bentuk penyesuaian diri terbagi dua yaitu:

a. Adaptif Bentuk penyesuaian diri adaptif dikenal dengan sebutan adaptasi.


Sifat bentuk penyesuaian diri merupakan segala bentuk perubahan yang
terjadi dalam proses badani yang semta-mata untuk menyesuaikan diri
dapa lingkungan sekitar. Manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan tetpi tidak selalu manusia yang selalu berubah tetapi justru manusia
yang harus mengubahnya. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai
daya upaya untuk dpat menyesuaikan diri baik aktif maupun pasif.

b. Maladaptif Terdiri dari manipulasi, impulsif dan narkisisme. Menarik diri


termasuk dalam transisi antara respon adaptif dengan maladaptif sehingga
individu cenderung berfikir ke arah negatif. Bentuk deteksi respon
meladaptif yaitu sensitive terhadap kritik, tidak mampu berkompetisi,
tetapi hanya mau berkompetisi dengan lawan yang sudah diketahui.
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
maladaptif, yaitu:

1. Sensitif terhadap kritik, contohnya individu tidak bias merespon


secara positif terhadap koreksi, juga tidak dapat mengkritik diri
sendiri. b. Tidak mempu kompetisi, contohnya individu hanya mau
berkompetisi dengan kawan yang jelas dapat dikalahkan. Reaksi
Penyesuaian Diri:

a) Rasionalsisai, yaitu pemberian informasi/penjelasan yang


menyenangkan (rasional).

b) Kompensasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk


mengatasi perasaan tidak aman. Contoh: seseorang yang meniggal

10
dunia anaknya karena cacat lahir kemudian menghabiskan seluruh
kemampuan, waktu, dan tenga untuk membantu anak-anak
cacat/terbelakang.

c) Negatifisme yaitu reaksi yang dinyatakan sebagai perlawanan bawah


sadar pada orang/objek-objek lainnya.

d) Kepasrahan (resignation) ialah tipe kekecewaan mendalam yang


sangat kuat yang adakalanya dialami oleh individu dan bias
berlangsung lama atau sebentar

e) Pelarian (flight) yaitu reaksi penyesuaian diri dari situasi khusus yang
menyebabkan kekecewaan atau kegelisahan.

6) Represi, yaitu mengeluarkan pengalaman atau perasaan tertentu dari


kesadaran dan manusia cenderung menekan aspek-aspek yang tidak
menyenangkan

2.2. Adaptasi Bayi Baru Lahir (BBL)

2.2.1. Pengertian BBL


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai 40
minggu dengan berat badan lahir 2.500-4000 gram dengan nilai Apgar lebih >7 dan
tanpa cacat bawaan (Jamil, 2017).

2.2.2.Perubahan dan Adaptasi Bayi Baru Lahir


A. Adaptasi Fisik Pada bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir Adalah periode adaptasi terhadap kehidupan
keluar rahim Periode ini dapat berlangsung hingga satu bulan atau lebih
setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi. Transisi paling nyata dan
cepat terjadi pada sistem pernapasan dan sirkulasi, sistem kemampuan
mengatur suhu, dan dalam kemampuan mengambil dan menggunakan glukosa
(Setiyani, 2016).
1. Perubahan Sistem Pernafasan
a. Perkembangan paru-paru

11
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari paring yang
bercabang-cabang membentuk struktur percabangan bronkus. Proses
ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai jumlah
bronchiolus dan alveolus dan akan sepenuhnya berkembang, walaupun
janin memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua
dan ketiga (Jamil, 2017).

1) Awal adanya nafas


Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi :
a) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik
lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan di
otak
b) Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi
paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya
udara kedalam paru-paru secara mekanis Interaksi antara
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan,
Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal (Jamil,
2017).
2) Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk


mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan
alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai
pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai
paru-paru matang sekitar 30-40 minggu kehamilan (Jamil, 2017).

2. Perubahan Sistem Peredaran Darah

Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk
mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik
pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar yaitu Penutupan Foramen
ovale pada atrium jantung,Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-
paru dan aorta (Jamil, 2017).

12
Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh
sistem pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan sistem pembuluh
mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatrkan
resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang
mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:

a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat


dan tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun
karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua
kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit
mengalir ke poaru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang
(Jamil, 2017).

b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru


dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan
pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya sistem
pembuluh darah paru-paru. Peningkatana sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium
kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan
tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan
menutup (Jamil, 2017).

3. Perubahan Sistem Pengaturan Suhu


Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan, Mekanisme
Kehilangan Panas :
a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan
ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak
segera dikeringkan (Jamil, 2017).
b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkkan di atas meja,
timbangan atau tempat tidur (Jamil, 2017)

13
c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin. Adanya tiupan kipas angin, penyejuk
ruangan tempat bersalin (Jamil, 2017).
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan
dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari
temperatur tubuh bayi. Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka
(Jamil, 2017).
4. Perubahan Sistem Gastro Intestinal
Kemampuan menelan dan mencerna selain susu bayi baru lahir cukup
bulan masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambungmasih
belum sempurna yang menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan
neonatus. Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi
baru lahir cukup bulan. Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam,
itulah sebabmya bayi memerlukan ASI sesering mungkin. Pada saat
makanan masuk kelambung terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini berarti
bahwa pemberian makanan sering diikuti dengan refleks pengosongan
lambung. Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling
sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum PASI bertinja 4-6 kali
sehari, tetapi terdapat kecenderungan mengalami konstipasi (Jamil, 2017).
5. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas bayi belum matang, sehingga menyebabkan neonatus
rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba dan deteksi dini infeksi menjadi sangat penting.
Kekebalan alami dari struktur kekebalan tubuh yang mencegah infeksi. Jika
bayi disusui ASI terutama kolostrum memberi bayi kekebalan pasif dalam
bentuk laktobaksilus bifidus, laktoferin, lisozim dan sekresi Ig A (Jamil,
2017).
6. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh
melalui proses hipertropi. Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada
waktu lahir karena tulang pembungkus tengkorak belum seluruhnya
mengalami osifikasi (Jamil, 2017).

14
7. Perubahan Sistem Intergumentary
Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit
verniks kaseosa. Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan
banyak verniks. Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena
diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam. Bayi baru lahir tidak
memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat kimia dapat
memengaruhi Ph kulit bayi (Jamil, 2017).

B.Proses Adaptasi Psikologi pada Bayi Baru Lahir


1. Keadaan Psikologi Bayi dan Anak
Bayi adalah masa dasar atau tahun-tahun dasar yang sesungguhnya,
karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi
terbentuk. Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan
berjalan pesat baik secara fisik maupun psikologi yaitu adanya perubahan
dalam penampilan dan kemampuan. Masa bayi adalah masa berkurangnya
ketergantungan, merupakan efek dari pesatnya perkembangan pengendalian
tubuh yang memungkinkan bayi duduk, berdiri, berjalan dan menggerakkan
bendabenda. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas,
kemandirian memungkinkan bayi mengembangkan hal hal yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Di masa ini permulaan sosialisasi yaitu
bayi cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok
sosial, misalnya protes ketika di biarkan sendiri selama beberapa waktu.
Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks,
misalnya:
a) Bayi laki-laki dengan warna biru
b) Bayi perempuan dengan warna pink
c) Mainan laki-laki berbeda dengan mainan perempuan
Masa bayi adalah masa yang menarik karena
a) Perbandingan tubuh yang belum wajar
b) Memakai baju dan diselimuti
c) Ketidakberdayaan dan ketergantungan
d) Terlihat menarik
Masa bayi adalah permulaan kreativitas, bulan pertama bayi belajar
mengembangkan minat dan sikap merupakan dasar bagi kreativitasnya

15
kemudian untuk penyesuaian diri dengan pola yang diletakkan oleh orang
lain, ditentukan oleh perlakuan orang lain terutama orang tua. Masa bayi
adalah masa berbahaya, baik fisik maupun psikologisnya.
a) Bahaya fisik: penyakit dan kecelakaan sering menyebabkan
ketidakmapuan atau bahkan kematian.
b) Bahaya psikologis: karena pola perilaku, minat dan sikap terbentuk
selama masa bayi maka bahaya psikologis dapat terwujud jika di
letakkan dasar-dasar yang buruk pada masa itu
Keadaan Psikologi Bayi dan Anak Masa bayi merupakan periode
perkembangan dari lahir sampai sekitar 18 hingga 24 bulan. Banyak
aktivitas psikologi baru yang dipelajari seperti kemampuan berbicara,
mengaur indera-indera dan tindakan fisik, berpikir dengan simbol, dan
meniru dan belajar dari orang tua. Masalah pada anak meliputi perubahan
yaitu emosi, fungsi fisik, perilaku dan mental. Permasalahan tersebut dapat
disebabkan karena faktor-faktor seperti gaya pengasuhan, masalah keluarga,
kurangnya perhatian, dan rasa kehilangan atau perpisahan. Anak tidak
langsung bereaksi ketika masalah tersebut terjadi, akan tetapi menunjukkan
reaksi dikemudian hari. Bimbingan yang membantu anak yaitu
mempersiapkan diri jika dihadapkan pada masalah yang sifatnya traumatis
pada anak. Orang tua harus memberi memotivasi kepada anaknya agar lebih
mampu menghadapi ketakutan dan kecemasannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi


Perkembangan atau development merupakan suatu tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Tahapantahapan perubahan yang
progresif yang terjadi pada kehidupan manusia dan organisme lainnya,
tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme
tersebut. Perkembangan dapat berupa proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu fungsi organorgan jasmaniah, bukan organ-organ
jasmaniah itu sendiri. Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum
dalam dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal:

a) Faktor internal, segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang
keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan.
16
b) Faktor eksternal, segala sesuatu yang berada diluar diri individu yang
keberadaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan


individu:

1. Faktor keturunan bagi perkembangan. Ada beberapa asas tentang


keturunan, sebagai berikut:

a) Asas reproduksi

b) Asas variasi

c) Asas regresi filial

d) Asas jenis menyilang

e) Asas konformitas

2. Faktor keluarga bagi perkembangan. Ada empat pola dasar relasi orang
tua ke-anak yang bipolar yang berpengaruh terhadap perkembangan
anak.

a) Tolerance-intolerance

b) Permissiveness-Strichtness

c) Involvement-Detachment

d) Warmth-Coldness

3. Lingkungan bagi perkembangan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan
fisik. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh
lingkungan karena lingkungan senantiasa tersedia di sekitarnya.

4. Lingkungan membentuk makhluk social

5. Lingkungan membentuk perilaku budaya.

17
Terkait dengan pembentukan jiwa budaya, lingkungan memiliki peranan
sebagai alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan
menjadi alat pergaulan sosial individu, tantangan bagi individu dan
individu berusaha untuk menundukkannya, sesuatu yang diikuti
individu, objek penyesuaian diri bagi individu.

6. Masalah-masalah psikologi pada anak yang sering terjadi

Gangguan psikologis pada anak biasanya susah untuk dikenali. Ciri-ciri


yang menjadi petunju bagi orang tua dalam melakukan diagnosis
terhadap anak yang mengalami gangguan psikologis pada fungsi fisik
dan kinerja mental, yaitu:

a) ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Menurut


Psikolog Klinis Adriana S Ginanjar, Anak yang mengalami ADHD
dengan ciri yakni dia tidak bisa memusatkan perhatian, anak-anak
semacam ini akan mudah bosan dan cenderung ingin menyerang,
bahkan bisa memiliki reaksi berlebihan terhadap frustasi

b) Autisme adalah gangguan yang terjadi pada anak yang telah


mengalami kondisi menutup diri. Gejalanya termasuk anak tidak
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan ini
terlihat pada anak saat mencapai usia 3 tahun, dan membuat anak
bertindak tidak tepat seperti membenturkan kepala mereka. Pada
perlaku non-verbal seperti dia suka menyendiri serta terlambat untuk
bisa berbicara.

c) Syndrome Asperger merupakan gangguan kejiwaan pada diri


seseorang yang ditandai adanya dengan rendahnya kemampuan
bersosialisasi dan berkomunikasi.

d) Retardasi mental pada anak yaitu ciri anak tersebut memiliki


hambatan dalam menyelesaikan tugas sehari-harinya. Berikut ini
adalah masalah psikologi anak berupa perubahan emosi:

18
1. Gangguan Kecemasan

Kecemasan adalah jenis yang sangat umum dari gangguan


psikologis yang mempengaruhi anak-anak. Pada pada gejala
utama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran yang
sangat berlebihan, ketakutan serta kegelisahan.

2. Depresi Parah

Depresi adalah gangguan psikologis yang sangat umum pada


anak-anak. Depresi mempengaruhi emosi anak, membuat mereka
merasa sedih atau tidak berharga. Mereka merasa kehilangan
motivasi untuk kegiatan yang mereka gunakan untuk sangat
menikmati, dan mungkin memiliki perubahan nafsu makan dan
pola tidur.

3. Bipolar Disorder

Gangguan bipolar terlihat pada gejala perubahan suasana hati


berlebihan dengan tampak berubah dengan cepat.

4. Hiperaktif

Gangguan psikologi anak yang sering terjadi. Seorang anak akan


mendapatkan gangguan perilaku dimana mereka cenderung
bergerak aktif, bahkan super aktif di dalam rumah dan di
lingkungan bermain bersama temantemannya.

5. Pemurung dan penyendiri

Berbicara benar membuat seorang anak, mendapatkan perlakuan


yang kurang menyenangkan, merasakan kesakitan, dicubit
bahkan ditampar oleh Ibunya, sedangkan dengan berbohong
mengatakan yang tidak sebenarnya akan mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan. Pengalaman itu mengajarkan bagi anak
bahwa Ibu lebih suka kepada anaknya yang berbohong. Solusi:
memberikan teguran serta nasihat yang baik. Ini termasuk metode
pendidikan yang sangat baik juga bermanfaat untuk meluruskan

19
kesalahan pada anak kemudian berilah pengertian dengan penuh
kasih sayang.

6. Kebutuhan bimbingan psikologis

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam layanan


bimbingan untuk memenuhi kebutuhan bimbingan psikolog pada
anak. Menurut Myrick (dalam Muro & Kottman, 1995) ada
empat pendekatan yang dirumuskan sebagai suatu pendekatan
dalam bimbingan, yaitu pendekatan krisis, remedial, preventif
dan perkembangan.

a) Pendekatan krisis Pendekatan krisis layanan bimbingan


dilakukan bilamana ditemukan adanya suatu masalah yang
krisis yang harus segera ditanggulangi, dan guru ataupun
pembimbing bertindak membantu anak menghadapi masalah
tersebut untuk menyelesaikannya. Teknik yang digunakan
dalam pendekatan ini adalah teknikteknik yang secara
“pasti” dapat mengatasi krisis tersebut. Contoh: seorang anak
menangis. Ketika anak bermain di luar kelas sebab
tangannya berdarah dilempar batu oleh teman sebayanya.
Guru atau pembimbing yang menggunakan pendekatan krisis
akan meminta anak untuk membicarakan agar menyelesaikan
masalah dengan teman yang telah melukainya. Bahkan guru
atau pembimbing akan memanggil anak yang telah bersalah
tersebut untuk menghadap dan membicarakan penyelesaian
masalah yang telah dilakukannya.

b. Pendekatan remidial Pendekatan remedial, guru atau


pembimbing akan lebih memfokuskan bantuannya kepada
upaya penyembuhan atau perbaikan terhadap
kelemahankelemahan yang ditampakkan anak. Tujuan
bantuan pendekatan ini adalah untuk menghindarkan
terjadinya krisis yang mungkin dapat terjadi. Berbagai
strategi dapat digunakan untuk membantu anak, seperti
mengajarkan kepada anak keterampilan belajar, keterampilan

20
bersosial dan sejenisnya yang belum dimiliki anak
sebelumnya

c. Pendekatan preventif Pendekatan preventif merupakan


pendekatan yang mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin akan muncul pada anak dan mencegah terjadinya
masalah tersebut. Masalah-masalah pada anak taman
kanakkanak dapat berupa perkelahian, pencurian, merusak,
menyerang dan sebagainya. Pendekatan preventif didasarkan
pemikiran bahwa jika guru atau pembimbing bisa membantu
anak agar supaya menyadari bahaya dari berbagai aktivitas
itu makamasalah dapat dihindari sebaik-baiknya. Pendekatan
preventif ini dapat dilakukan dengan cara menyampaikan
informasi kepada anak tentang akibat dari suatu tindakan
tertentu.

d. Pendekatan perkembangan, kebutuhan layanan bimbingan di


taman kanak-kanak muncul dari karakteristik serta
permasalahan perkembangan anak didik, baik permasalahan
yang berupa dengan perkembangan fisik sosial, emosi,
maupun bahasa. Beberapa teknik dapat digunakan dalam
pendekatan seperti ini mengajar, tukar informasi, bermain
peran, melatih, tutorial dan konseling

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu yang bersifat ilmiah yang mempelajari tentang perilaku atau
aktivitas individu dalam hubungan dengan lingkungannya. Masa bayi adalah periode
perkembangan yang terus terjadi dari lahir sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa
bayi merupakan waktu ketergantungan yang ekstrim terhadap orang dewasa. Banyak
aktifitas psikologis baru dimulai seperti kemampuan berbicara,mengatur indera-indera
dan tindakan fisik,berfikir dengan simbol,dan meniru dan belajar dari orang tua.

Adaptasi bayi baru lahir (Bbl) yaitu adaptasi fisik pada bayi, perubahn sistem
peredaran darah, perubahan sistem pengaturan suhu, perubahan sistem gastri intestinal,
perubahan sistem kekebalan tubuh, perubahan sistem muskulosketal, perubahan sistem
integumentary.

Perubahn adaptasi psikologik pada bayi baru lahir (Bbl) yaitu Bayi laki-laki
dengan warna biru, Bayi perempuan dengan warna pink ,Mainan laki-laki berbeda
dengan mainan perempuan. Faktor-faktor mempengaruhi perkembangan psikologik
Faktor keturunan bagi perkembangan, Faktor keluarga bagi perkembangan, Lingkungan
bagi perkembangan, Lingkungan membentuk makhluk social, Lingkungan membentuk
perilaku budaya. Masalah psikologi anak berupa perubahan emosi yaitu Gangguan
Kecemasan, Depresi Parah, Bipolar Disorder, Hiperaktif, Pemurung dan penyendiri, .
Kebutuhan bimbingan psikologis.

B. Saran
Penulis berharap semoga tenaga kesehatan bidan dapat memahami tentang
perubahan psikologi pada bayi sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien
yang lebih efektif dan lebih baik lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Kurniarum,2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakarta. Kemenkes


RI.
Sarwono Prawihardjo. Wulandari Diah. 2009. Pengantar Komunikasi dan Konseling
dalam Praktik Kebidanan.Yogyakarta : Mitra Cendikia Offiset.
Israini S, Yusnidar. 2020. Buku Ajar Psikologi Kebidanan. Yogyakarta : Universitas
Muhamadiyah Palopo.
Jamil SN, Sukma F, Hamidah 2017, Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita,
Dan Anak Pra Sekolah, Jakarta; Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas
Muhamdiyah.

23

Anda mungkin juga menyukai