Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang
mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Oleh karena itu, para
calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih lagi ketika
hamil. Ibu yang hamil harus memiliki gizi yang cukup karena gizi yang didapat
akan digunakan untuk dirinya sendiri dan juga janinnya
(Kristiyanasari,2010:Hal:43)
Kehamilan akan memicu perubahan baik secara anatomis, fisiologis,
maupun biokimia. Adanya perubahan tersebut akan sangat mempengaruhi
kebutuhan gizi ibu hamil yang bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam memenuhi
kebutuhan gizi ibu hamil adalah: menu seimbang, porsi kecil tapi sering,
menghindari makanan yang berbumbu terlalu merangsang dan tinggi lemak,
mengutamakan konsumsi bahan makanan segar, serta cukup serat
(Sulistyoningsih, 2011. Hal 123 )
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis
dan berkesinambungan Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan,
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita
akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta
masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan
yang baik. Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi

1
yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah,
2009) (Marmi, 2011:11).
Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta
tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama
hamil adalah penambahan berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap
trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan
janin serta kesehatan ibu. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih
mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini
sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung, dan organ reproduksi
janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu mengalami mual muntah sehingga
tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhangizi secara kuantitas
(Sulistyoningsih, 2011. Hal: 110 )
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemenuhan gizi ibu hamil
adalah kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, ekonomi,
pengetahuan. Berdasarkan hasil survey study pendahuluan yang telah saya
lakukan di tempat penelitian ternyata masih ada masalah pada perilaku yang tidak
baik dalam pemenuhan gizi yang belum terpenuhi dengan baik, jika perilaku ibu
dalam pemenuhan gizi ibu hamil tidak segera terealisasi maka angka kejadian gizi
kurang pada ibu dapat mengakibatkan bagi janin yang dikandungnya. Malnutrisi
bukan hanya melemahkan fisik dan membahayakan jiwa ibu, tetapi juga
mengancam keselamatan janin, wanita yang bersikeras hamil dikala status gizinya
buruk, menghadapi risiko melahirkan bayi berberat badan rendah 2-3 kali lebih
besar ketimbang mereka yang berstatus gizi baik, disamping itu kemungkinan
bayi mati sebesar 1,5 kali (Arisman, 2009. Hal:4)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian didalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “bagaimana terjadinya kehamilan?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum

2
Untuk mengetahui bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan kebutuhan ibu hamil
b. Menjelaskan perubahan ibu hamil
c. Menjelaskan ketidaknyamanan pada hamil
d. Menjelaskan komplikasi pada ibu hamil
D.Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah bahan bacaan yang berkaitan dengan kehamilan
2. Manfaat Praktisa
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang kehamilan di lahan
praktik

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan di definisikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli, namun pada
prinsipnya memiliki inti yang sama. Wiknjosastro (2009), mendefinisikan
kehamilan sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan
ovum sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT).
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang pada
saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu keduanya menyatu
membentuk sel yang akan tumbuh.
Manuaba, dkk (2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari
ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa
(sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi
(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, dkk., 2012).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya
sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan
(Mandriwati,2008:3).
Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah matang
sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh berkembang sampai Kehamilan terjadi jika
ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani
(Spermatozoa). Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan fisiologis dan
perubahan psikologis (Saminem,2009:1).

4
B. Masa Kehamilan
1. Trimester pertama : Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2. Trimester kedua : Dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu).
3. Trimester ketiga : Dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu).
Yeyeh,2009:1).

C. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Siswosudarmo (2009), secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat
dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu sebagai berikut:
1. Tanda kehamilan yang tidak pasti (probable signs)
a. Amenorea, yaituwanita yang terlambatmengalami haid dalam masa wanita
tersebut masih mampu hamil.
b. Mual dan Muntah(morning sickness), sering muncul pada pagi hari dan
diperberat oleh makanan yang baunya menusuk.
c. Mastodinia, yaitu rasa kencang dan sakit pada payudara yang disebabkan
payudara membesar.Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus
berproliferasi karena pengaruh progesterone dan estrogen.
d. Quickening, yaitu persepsi gerakan janin pertama yang bisanya disadari
oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
e. Keluhan kencing(BAK), frekuensi kencing bertambah dan sering kencing
malam disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh
uterus ke kranial.
f. Konstipasi, terjadi karena reflek relaksasi progesterone atau dapat juga
karena perubahan pola makan.
g. Perubahan berat badan, yang terjadi pada kehamilan 2-3 bulan sering
terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan muntah-
muntah.
h. Perubahan temperature, kenaikan temperature basal lebih dari 3 minggu
biasanya merupakan tanda-tanda terjadinya kehamilan

5
i. Perubahan warna kulit, yaitu warna kulit kehitam-hitaman pada dahi,
punggung hidung, dan kulit daerah tulang pipi.
j. Perubahan payudara, akibat stimulasi prolaktin, payudara mensekresi
kolostrum bisanya setelah kehamilan enam minggu,
k. Pembesaran perut, menjadi nyata setelah minggu ke-16 karena pada saat
ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
l. Kontraksi uterus, tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
m. Balotemen, yaitu tanda adanya benda terapung melayang dalam cairan

D. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil


Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses
pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap, baik
berupa vitamin , mineral, kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Oleh
karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil perlu mengjonsumsi
makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang, karena pada dasarnya
selama kehamilan 41 berbagai zat gizi yang kita konsumsi akan berdampak
langsung pada kesehatan dan perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang
cukup, kebutuhan dasar selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini
sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologisnya
mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu dengan
ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama. Menurut Romauli (2011).
Kebutuhan dasar ibu hamil diantaranya:
1. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I
a. Diet dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah
dicerna dan makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa
mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Pasien
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150
mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari),
kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein
(74 gr/hari), vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium,

6
seng, yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan
frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
b. Pergerakan dan gerakan badan Selain menyehatkan badan, dengan
bergerak secara tidak langsung hal ini meminimakan rasa malas pada ibu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak terlalu berat bagi ibu
selama hamil, bergerak juga mendukung sistem kerja tubuh ibu selama
hamil sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan berat
badan yang lebih dapat terkontrol dan meminimalkan terjadi nya obesitas/
kegemukan selama hamil. Pergerakan badan ibu sebagai bentuk olahraga
tubuh juga bermanfaat melatih otot-otot dalam ibu menjadi lebih fleksibel/
lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu saat memasuki
proses persalinan.
c. Hygiene dalam kehamilan Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-
hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan
istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dn 1 jam
pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari,
kebersihan gigi juga harus dijaga 43 kebersihannya untuk menjamin
perencanaan yang sempurna.
d. Koitus Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilannya jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya dihentikan
karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Pada ibu yang
mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di tunda
sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah berbentuk.
Pola seksual pada trimester III saat persalinan semakin dekat, umumnya
hasrat libido kembali menurun, bahkan lebih drastis dibandingkan dengan
saat trimester pertama. Perut yang makin membuncit membatasi
gerakandan posisi nyaman saat berhubungan intim. Pegal dipunggung dan
pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena
besarnya janin mendesak dada dan lambung). Selain hal fisik, turunnya
libido juga berkaitan dengan kecemasan dan kekhawatiran yang meningkat

7
menjelang persalinan. Sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika
kehamilan tidak disertai faktor penyulit. Hubungan seks sebaiknya lebih
diutamakan 44 menjaga kedekatan emosional daripada rekreasi fisik
karena pada trimester terakhir ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita
hamil yang diakibatkan karena orgasme. Hal tersebut dapat berlangsung
biasanya sekitar 30 menit hingga terasa tidak nyaman. Jika kontraksi
berlangsung lebih lama, menyakitkan, menjadi lebih kuat, atau ada
indikasi lain yang menandakan bahwa proses kelahiran akan mulai. Akan
tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido pada trimester ketiga ini, hal itu
normal saja. Ibu hamil berhak mengetahui pola seksual karena dapat
terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena orgasme.
e. Ibu diberi imnisasi TT1 dan TT2 (Sartika, Nita. 2016: 16).
2. Kebutuhan ibu hamil trimester II
a. Pakaian Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengenakan pakaian
yang nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah
penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal
atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada
pinggang.
b. Pola Makan Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat makan
ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. saat
hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi 90 tablet Fe selama hamil. Besarnya angka kejadian
anemia ibu hamil disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe.
Efek samping tablet Fe adalah kadang terjadi mual karena bau tablet
tersebut, muntah, perut tidak enak, susah buang air besar, tinja berwarna
hitam, namun hal ini tidak berbahaya. Waktu yang dianjurkan minum
tablet Fe adalah pada pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk
mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu meminumnya. c. Ibu diberi
imunisasi TT3.
3. Kebutuhan ibu hamil trimester III

8
a. Nutrisi Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat
badan. Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya.
Kenaikan berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5 46
kg/minggu. Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari biasanya.
b. Seksual, Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada
beberapa riwayat berikut yaitu:
1) Pernah mengalami arbotus sebelumnya,
2) Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya,
3) Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai
rasa nyeri dan panas pada jalan lahir Walaupun ada beberapa
indikasi tentang bahaya jika melakukan hubungan seksual pada
trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan
yaitu turunnya rangsangan libido pada trimester ini yang membuat
kebanyakan ibu hamil tidak tertarik untuk berhubungan intim
dengan pasanganya, rasa nyama yang sudah jauh berkurang
disertai ketidaknyamanan seperti pegal/ nyeri di daerah punggung
bahkan terkadang ada yang merasakan adanya kembali rasa mual
seperti sebelumnya, hal inilah yang mempengaruhi psikologis ibu
di trimester III.
c. Istirahat Cukup Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani, rohani, untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan
tumbuh kembang janinya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur yang
efektif yaitu 8 jam/ hari.
d. Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Penting bagi ibu menjaga kebersihan
dirinya selama hamil, hal ini dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu.
kebersihan lain yang juga penting di jagayaitu persiapan laktsi, serta
penggunaan bra yang longgar dan menyangga membantu memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi ibu.
e. Mempersiapkan kelahiran dan kemingkinan darurat Bekerja sama dengan
ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana
kelahiran, termasuk mengindentifikasi penolong dan tempat persalinan,

9
serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk
mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk:
Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai
tempat tersebut, Mempersiapkan donor danar, Mengadakan persiapan
financial, Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat
keputusan pertama tidak ada ditempat.
f. Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan Beberapa tanda-
tanda persalinan yang harus
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada servik.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada.

E. Komplikasi pada Ibu Hamil


Komplikasi/ Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-
tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan,
jika tidak dilaporkan atau tidak segera terdeteksi dapat menyebabkan kematian
pada ibu Menurut Pillitteri (2010), tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul
antara lain perdarahan pervagina, edema pada wajah dan tangan, demam tinggi,
ruftur membran, penurunann pergerakan 49 janin, dan muntah persistens (Isdiaty,
Nur, 2013: 19)
Tanda bahaya kehamilan, menurut Yuni dkk (2010) diantaranya terdapat
perdarahan pervaginam, mengalami sakit kepala yang berat, penglihatan mata
kabur, terdapat bengkak di wajar dan jari-jari tangan, keluarnya cairan
pervaginam, gerakan janin tidak terasa, dan nyeri abdomen yang hebat (Sartika,
2016: 15).
1. Perdarahan pada ibu hamil
Jika Ibu mengalami perdarahan di masa kehamilan sebaiknya Ibu waspada. Pada
masa hamil kurang dari 20 minggu, apabila terjadi perdarahan keadaan ini dapat

10
menimbulkan bahaya keguguran pada janin dalam kandungan. Di masa hamil tua
apabila tiba-tiba Ibu mengalami keluar darah merah segar maupun gumpalan
kehitaman dari jalan lahir kemungkinan besar berasal dari ari-ari atau plasenta
yang terlepas (Placenta previa) sebagian sebelum bayi lahir atau bisa juga
diakibatkan karena letak plasenta yang menutupi jalan lahir. Apabila terjadi
perdarahan maka sebaiknya Ibu segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
untuk dicari penyebab perdarahannya. Ibu juga disarankan untuk berbaring agar
perdarahan tidak semakin banyak. (dr.yashintabungur,2013)
2. Pembengkakan pada ibu hamil
Selama masa kehamilan memang akan ada beberapa perubahan pada
bentuk tubuh Ibu. Misalnya bertambahnya berat badan dan adanya sedikit
pembengkakan di tangan, kaki, dan wajah. Namun, bengkak yang ada di
kaki, tangan, atau wajah Ibu dengan disertai sakit kepala, pandangan
kabur, nyeri ulu hati dan tekanan darah tinggi (Pre-eklampsia) dan/atau
kejang1 harus Ibu waspadai. Semua tanda ini dapat mengarah kepada
keadaan yang disebut dengan pre-eklampsia dan eklampsia bila disertai
dengan kejang.(dr.yashinta Bungur, 2013)
3. Demam tinggi pada ibu hamil
Ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami demam atau
panas tinggi perlu segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan utuk
mendapatkan pertolongan karena kemungkinan terjadi infeksi yang
mungkin membahayakan Ibu maupun si Kecil. Selama mengalami demam,
sebaiknya Ibu minum air putih yang cukup agar tidak terjadi kekurangan
cairan tubuh. Sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang mengalami demam
untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan, sebagai pertolongan
pertama dapat meminum obat penurun panas (KesehatanRI,2013).

F. Macam – Macam Tanda Bahaya Kehamilan


1. Tanda Bahaya Kehamilan Muda
a. Hyperemesis Gravidarum
Hyperemesis gravidarum sebagai suatu keadaan yang
dikarakteristikan dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan,

11
kehilangan berat badan dan gangguang keseimbangan elektrolit,
ibu terlihat lebih kurus, turgor kulit berkurang dan mata terlihat
cekung. Jika tidak ditangani segera masalah yang timbul seperti
peningkatan asam lambung yang selanjutnya dapat menjadi
gastristis. Peningkatan asam lambung akan semakin memperparah
hyperemesis gravidarum (Rahma, 2016: 52). Mengemukakan
dampak yang terjadi pada hyperemesis gravidarum yaitu
menimbulkan konsumsi O2 menurun, gangguan fungsi sel liver
hingga terjadi ikterus. Mual muntah yang berkelanjutan dapat
menimbulkan gangguan fungsi alat-alat vital dan menimbulkan
kematian Menurut Manuaba (2010). Klasifikasi hyperemesis
gravidarum menurut Manuaba (2010), yaitu:
1) Tingkat I Hyperemesis gravidarum tingkat I ditandai dengan
muntah yang terus menerus disertai dengan penurunan nafsu
makan dan minum.
2) Tingkat II Pada hyperemesis gravidarum tingkat II, pasien
memuntahkan semua yang dimakan dan diminu, berat bada
cepat menurun, dan ada rasa haus yang hebat.
3) Tingkat III Hyperemesis gravidarum tingkat III sangat jarang
terjadi. Keadaan ini sangat merupakan kelanjutan dari
hyperemesis tingkat II yang ditandai dengan muntah yang
berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran menurun
(delirium dampai koma) hingga mengalami ikterus, sianosis,
nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan
billirubin dan protein (Rahma, 2016: 52).
b. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami
perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu pertama
terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi
(penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim) yang dikenal

12
dengan tanda Hartman dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain
dalam kehamilan, perdarahan 52 ringan mungkin terjadi pertanda
servik yang rapuh (erosi). Perdarahan dalam proses ini dapat
dikatakan normal namun dapat diindikasikan terdapat tanda-tanda
infeksi.Perdarahan pervaginam patologis dengan tandatanda seperti
darah yang keluar berwarna merah dengan jumlah yang banyak,
serta perdarahan dengan nyeri yang hebat. Perdarahan ini dapat
disebabkan karena abortus, kehamilan ektopik atau mola
hidatidosa. Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil
konsepsi pada kehamilan < 20 minggu dengan berat janin < 500
gram atau sebelum plasenta selesai (Kusmiyati, 2009). Jenis-jenis
abortus menurut Kusumawati (2014) , diantaranya:
1) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah
tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut.
2) Abortus provokatus (induced abortion) adalah bentuk abortus
yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun
alat–alat.
3) Abortus medisinalis adalah abortus yang terjadi karena indikasi
medis seperti riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.
4) Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakan– tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan
indikasi medis.
5) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah bentuk
abortus dimana hanya sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Perdarahan berlangsung banyak, dan dapat membahayakan ibu.
6) Abortus imminens Abortus yang mengancam terjadi di mana
perdarahan kurang dari 20 minggu, dengan atau tanpa kram
perut bagian baway tanpa dilatasi serviks.

13
7) Abortus insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung
dimana ekspulsi hasil konsepsi belum terjadi tetapi telah ada
dilatasi serviks. Kondosi ini ditandai pada wanita hamil dengan
perdarahann.
c. Anemia
WHO menetapkan standar hemoglobin (Hb 11%) pada ibu hamil,
jika kurang dari standar maka dikatakan mengalami anemia.
Depkes RI (2009) mengklasifikasikan anemia pada ibu hamil
berdasarkan berat badannya dikategorikan sebagai anemia ringan
dan berat. Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah yaitu 8 gr
% hingga kurang dari 11 gr%. Anemia berat apabila kadar Hb
dalam darah kurang dari 8 gr% (Nurhidayati, 2013: 4). Komplikasi
anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran serta dampak
pada janin menyebabkan berat lahir rendah. Macam-macam
anemia dalam kehamilan meliputi:
1) Anemia defisiensi zat besi.
Anemia yang ditandai dengan keluhan lemas, pucat dan
mudah pingsan, karena kekurangan zat besi dalam darah
dan kadar Hb < 11 gr%. Dapat ditanggulangi dengan
mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti sayur-
sayuran dan daging.
2) Anemia megaloblastik.
Anemia yang terjadi karena kelainan proses pembentukan
DNA sel darah merah yang disebabkan kekurangan
(defisiensi) vitamin B12 dan asam folat.
3) Anemia hipoplastik.
Anemia yang terjadi karena kelainan sumsung tulang yang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru.

14
4) Anemia hemolitik. Anemia yang terjadi karena kerusakan
sel darah merah yang berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya.

d. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan sistolik dan
distolik sampai atau melebihi 140/ 90 mmHg. Ibu hamil yang
mengalami kenaikan takanan sistolik sebanyak 30 mmHg atu
diastolik sebanyak 15 mmHg perlu dipantau lebih lanjut
(Lindarwati, 2012: 4). Hipertensi disebabkan oleh peningkatan
tekanan darah yang dipengaruhi oleh faktor perubahan curah
jantung, sistem saraf simpatis, autoregulasi, dan pengaturan
hormon. Hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi 5
yaitu:hipertensi kronis, preeklamsi, superimposed, hipertensi
gestasional dan eklamsia. Hipertensi gestasional ditegakkan pada
wanita yang tekanan darahnya mencapai 140/ 90 mmHg atau lebih
untuk pertama kali selama kehamilan, tetapi belum mengalami
proteinuria. Hipertensi gestasional disebut hipertensi transien
apabila tidak terjadi preeklampsia dan tekanan darah kembali
normal dalam 12 minggu postpartum. Hipertensi gestasional dapat
memperlihatkan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan
preeklampsia, 58 seperti nyeri kepala, nyeri epigastrium,
trombositipenia (Lindarwati, 2012: 4).
2. Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut
a. Perdarahan Pervaginam Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Perdarahan
pervaginaan dikatakan tidak normal bila ada tandatanda seperti
keluarnya darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan,
perdarahan kadang banyak kadang tidak terus menerus, perdarahan
disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta

15
previa, solusio plasenta, ruptur uteri, atau dicurigai adanya
gangguan pembekuan darah (Kusumawati, 2014).
1) Plasenta Previa Plasenta previa didefinisikan sebagai
plasenta yang berimplantasi diatas atau mendekati ostium
serviks interna. Beberapa faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya plasenta previa diantaranya
kehamilan ibu sudah usia lanjut (> 22 minggu),
multiparitas, serta mempunyai riwayat seksio caesaria
sebelumnya. Gejala umum yang terjadi pada kasus plasenta
59 previa seperti terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri secara
tiba-tiba dan kapan saja, uterus tidak berkontraksi dan
bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul.
Jenis-jenis plasenta previa diantaranya: (a) Plsenta previa
totalis yaitu posisi plasenta menutupi ostium internal secara
keseluruhan, (b) Plasenta previa parsialis yaitu posisi
plasenta yang menutupi ostium interna sebagian saja, (c)
Plasenta previa marginalis yaitu posisi plasenta yang berada
di tepi ostium interna, (d) Plasenta previa letak rendah.
yaitu posisi plasenta yang berimplantasi di segmen bawah
uterus.
2) Solusio Plasenta Pada persalinan normal, plasenta akan
lepas setelah bayi lahir, namun karena keadaan abnormal
plasenta dapat lepas sebelum waktunya atau yang disebut
solusio plasenta. Beberapa faktor komplikasi sebagai
penyebab solusio plasenta yaitu hipertensi, adanya trauma
abdominal, kehamilan gemelli, kehamilan dengan 60
hidramnion, serta defisiensi zat besi. Tanda gejala yang
ditimbulkan seperti terjadinya perdarahan dengan nyeri
yang menetap, hilangnya denyut jantung janin (gawat
janin), uterus terus menegang dan kanin naik, perdarahan
yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok.

16
3) Ruptur Uteri Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus
pada saat kehamilan/ persalinan, pada saat umur kehamilan
lebih dari 28 minggu.

D. Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat dan
perubahan yang tidak dapat dilihat. Perubahan yang dapat dilihat meliputi:
1. Perubahan pada kulit.
Terjadi hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada
wajah,pipi dan hidung mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai
topeng (Kloasma gravidarum). Pada daerah areola mamae da puting susu,
daerah yang berwarna hitam di sekitar putting susu akan menghitam.
Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan berwarna hitam. Hal ini
disebut areola mamae sekunder. Putting susu menghitam dan membesar
sehingga lebih menonjol. Pada area suprapubis, terdapat garis hitam yang
memanjang dari atas sympisis sampai pusat. Warnanya lebih hitam
dibandingkan sebelumnya, muncul garis baru yang memenjang di tengah
atas pusat (linea nigra). Pada perut, selain hiperpigmentasi, terjadi strie
gravidarum yang merupakan garis pada kulit. Terdapat dua jenis strie
gravidarum, yaitu strie livide (garis yang berwarna biru) dan strie albikan
(garis yang berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis.
2. Perubahan kelenjar.
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher
pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
3. Perubahan payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin
dekatnya persalianan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi

17
makanan pokok untuk bayi setelah lahir. Perubahan yang terlihat pada
payudara adalah:
a. Payudara membesar, tegang, dan sakit.
b. Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas.
c. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putung susu serta muncul
areola mamae sekunder.
d. Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae
membesar dan kelihatan dari luar. Kelenjar motgomery
mengeluarkan lebih banyak cairan agar putung susu selalu lembab
dan lemas sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak bakteri.
1. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai
kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan jernih. Pada
kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak
putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32
minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental,
berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini
disebut kolostrum.
2. Perubahan perut.
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar.
Biasanya, hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut
belum kelihatan. Setelah kehamilan lima bulan, perut mulai
kelihatan membesar. Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan
pusat menonjol ke luar timbul strie gravidarum dan
hiperpigmentasi pada linea alba serta linea nigra.
3. Perubahan alat kelamin luar.
Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya
kongesti pada peredaran darah. Kongesti terjadi karena
pembuluh darah membesar, darah yang menuju uterus sangat
banyak, sesuai dengan kebutuhan uterus membesarkan dan
memberi makanan janin. Gambaran mukosa vagina mengalami

18
kongesti berwarna hitan kebiruan tersebut disebut tanda
Chadwick.
4. Perubahan pada tungkai.
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada
hamil tua, sering terjadi endema pada salah satu tungkai.
Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena
femoralis sebelah kanan atau kiri.
5. Perubahan pada sikap tubuh.
Sikap tubuh itu menjadi lordosis karena perut yang membesar.

Perubahan yang tidak dapat dilihat:

1. Perubahan pada alat pencernaan.


Alat pencernaan lebih kendur, peristaltik kurang baik, terjadi
hipesekresi kelenjar dalam alat pencernaan sehingga
menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dan lain-lain.
Pristaltik yang kurang baik dapat emnimbulkan konstipasi atau
obstipasi
2. Perubahan pada peredaran pembuluh darah
Perubahan pada darah. Volume darah semakin meningkat
karena jumlah serum lebih besar daripada pertumbuhan sel
darah sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Masa
puncak terjadi pada umur kehamilan 32 minggu. Serum darah
(volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan sel darah
bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada umur
kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, Ibu hamil yang
mengidap penyakit jantung harus berhati-hati. Jumlah sel darah
merah semakin meningkat, hal ini untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Namun, pertambahan sel
darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah

19
sehingga terjadi hemodilusi yang disertai dengan anemia
fisiologis.
3. Perubahan pada jantung. Selama hamil, jantung memompa
untuk dua orang, yaitu ibu dan janin. Bertambahnya cairan
darah menambah volume darah, tetapi kepekatan darah
berkurang dam pembuluh darah membesar. Oleh karena itu,
kerja jantung bertambah berat.
4. Perubahan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah tidak tinggi
meskipun volume darah bertambah, bahkan sedikit turun.
Turunya tekanan darah ini disebabkan oleh kepekatan darah
berkurang.
5. Perubahan pada paru.
Paru juga bekerja lebih berat karena menghisap zat asam untuk
kebutuhan ibu dan janin. Pada kehamilan tua posisi paru
terdesak ke atas akibat uterus membesar.

Perubahan pada kehamilan :


1. Ginjal bekerja lebih berat kerena harus menyaring ampas dua
orang, yaitu ibu dan janin.
2. Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga
panggul. Ureter juga semakin berkelak-kelok dan kendur
sehingga menyebabkan perjalanan urine ke kandung kemih
melambat. Kuman dapat berkembang di kelokan dan
menimbulkan penyakit.
3. Pada bulan kedua kehamilan, ibu lebih sering berkemih kerena
ureter lebih antefleksi dan membesar.
4. Perubahan pada tulang. 
Keadaan tulang pada kehamilan juga mengalami perubahan,
bentuk tulang belakan menyesuaikan diri dengan keseimbangan
badan karena uterus membesar. Oleh karena itu, pada

20
kehamilan lebih dari enam bulan, sikap tubuh ibu tamapak
menjadi lordosis
5. Perubahan pada jaringan pembentuk organ. 
Jaringan menjadi lebih longgar dan mengikat barang.
(Saminem,2009:1-5).

E. Perubahan Psikologis
Menurut teori Rubin, perubahan psikologi yang terjadi:
1. Trimester I : Meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
2. Trimester II :Perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta kebutuhan
mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin meningkat. Kadang
tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
3. Trimester III :Perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh,
sembrono, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman masa lalu.
(Saminem,2009:5).

F. Perubahan-perubahan Fisik
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
Perubahan Fisik pada Trimester I Menurut Kurnia (2009, 185-189),
perubahan fisik pada trimester I adalah :
a) Pembesaran Payudara Payudara akan membesar dan mengencang, karena
terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
b) Sering buang air keci Keinginan sering buang air kecil pada awal
kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung
kencing. Keadaan ini akan menghilang pada 33 trimester II dan akan
muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan
oleh kepala janin.
c) Konstipasi Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot

21
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini
adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
d) Morning Sickness, mual dan muntah Hampir 50% wanita hamil
mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual
muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual
muntah ini dapat terjadi setiap saat.
e) Merasa lelah Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur.
f) Sakit Kepala Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil
pada awal kehamilan karena adanya peningkatan 34 tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
g) Kram Perut Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
h) Meludah Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
i) Peningkatan Berat Badan Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan
merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini
bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim
telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.

22
2. Perubahan Psikologis pada Trimester I
Periode Penyesuaian Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan psikologis
pada trimester I adalah:
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.

3. Perubahan Fisik pada Trimester II


Perubahan Fisik pada Trimester II Menurut Kurnia (2009, 190-194),
perubahan fisik pada trimester II adalah :
a) Perut semakin membesar Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan
membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh
sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas
rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin Sendawa dan buang angin akan sering terjadi
pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya
perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu
hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c) Pelupa Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama
kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah

23
karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
d) Rasa panas di perut Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering
terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot
saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku Perubahan hormonal juga menyebabkan
kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang
di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak
perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena
akan hilang setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan
merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu
atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan 38 ligamentum dan otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi
beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
g) Pusing Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
h) Hidung dan Gusi berdarah Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran
darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di
hidung. Ini disebabkan karena adanya perubahan hormonal.
i) Perubahan kulit Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit.
Perubahan tersebut bisa berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari
puser (umbilicus) sampai ke tulang pubis yang disebut linea nigra.
Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng
kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa 39 gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.

24
j) Payudara Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan
yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan timbul disekitar
putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih
lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum
kalsium yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur,
cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan Pembengkakan adalah kondisi normal pada
kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena
perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada
trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan
terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. 40
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri
yang terlalu lama.

4. Perubahan Psikologis pada Trimester II


Periode Kesehatan Yang Baik Menurut Sulistyawati (2009, 76-77)
perubahan psikologis pada trimester II adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru 41

25
5. Perubahan Fisik pada Trimester III
Perubahan Fisik pada Trimester III Menurut Kurnia(2009, 194-197)
perubahan fisik pada trimester III adalah :
a) Sakit bagian tubuh belakang Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-
pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan
yang dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang belakang
b) Payudara Keluarnya cairan dari payudara,yaitu colostrum, merupakan
makanan bayi pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester
ini, ibu hamil akan merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum.
c) Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan
rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
d) Pernafasan Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran
darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar 42 yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan
dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3
minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma / tulang iga ibu.
e) Sering kencing Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga
panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
f) Masalah tidur Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam
hari sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
g) Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

26
h) Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di
bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat.
i) Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
j) Kram pada kaki Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang
menurun, atau karena kekurangan kalsium.
k) Cairan vagina Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.
Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak
kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan
lebih cair.

6. Perubahan Psikologis pada Trimester III


Menurut Sulistyawati (2009, 76-77) perubahan psikologis pada trimester
III adalah:
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik 44
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menuruna

G. Ketidaknyamanan Kehamilan
1. Trimester I 

27
a. Sesak nafas
Sesak nafas terjadi karena dipengaruhi oleh estrogen yang tinggi sehingga
menyebabkan lendir bertambah, Anjurkan untuk menghirup udara segar,
support suami dan keluarga, atau memakai obat tetes hidung bila sesak
bertambah (Yeyeh,2009:159).
b. Keletihan
Pada trimester pertama disebabkan peningkatan konsumsi oksigen,
peningkatan progesterone dan kebutuhan janin juga karena perubahan
psikososial. Hindari kehidupan penuh stress selama kehamilan, minum
penambah zat besi jika terjadi anemia, tidur cukup beri kesempatan
istirahat, pertahankan postur tubuh yang baik, kenakan sepatu berhak
rendah, lakukan latihan pelvic-rock (goyang panggul), atasi masalah
nutrisi yang tidak adekuat, hindari kafein dan makanan porsi besar pada
sore hari (Morgan, 2009:119).
c. Nokturia (Peningkatan frekuensi berkemih pada malam hari)
Hal ini disebabkan oleh, pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan
pada kandung kemih. Tindakan istirahat dan tidur pada posisi rekumben
lateral untuk meningkatkan fungsi ginjal, lakukan latihan kegel,
pertahankan asupan cairan cukup (sebanyak 6-8 gelas), kurangi asupan
cairan 2-3 jam sebelum waktu tidur, hentikan minuman ringan yang
mengandung kafein (Morgan, 2009:132).
d. Leukorea
Disebabkan oleh, kadar estrogen yang tinggi yang menyebabkan
peningkatan vaskularitas dan hipertrofi kelenjar serviks dan sel vagina.
Tindakan hindari celana dalam ketat dan celana berselubung atau baju
berlapis, kenakan celana dalam katun atau baju tidur tanpa mengenakan
celana dalam pada malam hari, bila menggunakan panty liners, Pilih yang
tampa deodorant atau parfum dan ganti secara berkala, hindari
mengkonsumsi gula putih dalam jumlah banyak, makan yogurt bebas gula
yang mengandung kultur l. acidopilus, pertahankan diet tinggi karbohidrat
(Morgan, 2009:129).

28
e. Mual dan muntah
Mual dan muntah (50-75%) terjadi syok, mulai kehamilan 2-8 minggu,
penyebab tidak diketahui mungkin perubahan hormonal HCG, perubahan
emosi ambivalen, penolakan kehamilan. Intervensi jaga agar tidak terlalu
lapar atau kekenyangan. Tidak merokok, bangun pagi makan biskuit,
berbaring sebentar sampai keluhan berkurang, minum ter rendah kafein
hangat, makan sedikit- sering dalam porsi sering. Hindari makanan yang
menyengat dan berbumbu (Salamah, 2006:71).
f. Hipersalivasi
Hipersalivasi dapat terjadi 2-3 minggu pada awal kehamilan, disebabkan
oleh peningkatan ekstrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan
vaskularisasi malas menelan karena emesis. Intervensi kumur dengan obat
kumur, sering mengunyah permen, diet seimbang, sayur-buah, sikat gigi
berhati-hati, jaga kebersihan mulut, kalau perlu ke dokter gigi (Salamah,
2006:71)
g. Hidung tersumbat kadang-kadang terjadi mimisan
Penyebabnya hyperemia mukosa mulut karena peningkatan ekstrogen.
Intervensi pakai ihaler, hindari trauma, irigasi dengan cairan garam
fisiologis atau spray (Salamah, 2006:71).

H. Jadwal kunjungan Kehamilan


1. Antenatal Care
1) Pengertian
Antenatal Care Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental
(Wiknjosastro, 2005). Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal (Saifuddin dkk,. 2006)
2) Pelayanan Antenatal Care

29
Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal
merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan,
sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu.
Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboraturium atas indikasi, serta intervansi dasar dan khusus
(Depkes RI, 2004). Tujuan Pelayanan Antenatal Care :
1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan
ibu dan perkembangan bayi yang normal.
2. Mengenali secara dini peyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam
rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik,
emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan
kemungkinan adanya komplikasi dengan melakukan ANC,
kehamilan dan persalinan akan berakhir dengan hal-hal sebagai
berikut:
1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan, dan
nifas tanpa trauma fisik maupun mental yang merugikan.
2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.
3. Ibu sanggup merawat dan memberikan ASI kepada bayinya.
4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk
mengikuti keluarga berencana setelah kelahiran bayinya.
3) Fungsi Antenatal Care Menurut Fitrihanda
1. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan
aktifitas pendidikan.
2. Melakukan screning, identifikasi wanita dengan kehamilan
risiko tinggi dan merujuk bila perlu.
3. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi
dan menangani masalah yang terjadi. Universitas Sumatera

30
Utara 15 Perilaku antenatal care penting untuk mengetahui
dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri, sementara faktanya
masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal
yang biasa, alamiah dan kodrati, mereka merasa tidak perlu
memeriksakan kehamilannya secara rutin ke Bidan atau tenaga
kesehatan sehinga menyebabkan tidak terdeteksinya faktor
resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka (Maas, 2004).

31
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Nama Ibu : Ny.C 1) Nama Suami : Tn.R
b. Umur : 25 Tahun 2) Umur : 25
Tahun
c. Agama : Islam 3) Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA 4) Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : IRT 5) Pekerjaan :
Swasta
f. Suku : Jawa 6) Suku : Jawa
g. Alamat : Jl.Indragiri 1 no.4 7) Alamat :Jl.Indragiri
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini sering merasakan mual dan nafsu makan
berkurang
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun dan menahun.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak pernah menderita penyakit
menular, menurun dan menahun.

32
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 12tahun
Lamanya : 6-7 hari
Siklus : 28 hari
Ganti pembalut : 3 xsehari
Masalah : tidak ada
5. Riwayat Pernikahan
Status : menikah sah
Lama menikah : 4 tahun
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Hamil Persalinan Nifas

Ke Tgl lahir UK Jenis Penolong JK BB PB kompli


lahir

1 28 april 37 mg Spontan Bidan L 250gr 47 cm tidak

7. Riwayat Keluarga Berencana (KB)


a. Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 1 bulan
b. Lama pemakaian : 2 tahun
8. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 7 Agustus 2019
b. TP : 15 mei 2020
c. BB sebelum hamil : 54 kg
d. BB sekarang : 63 kg
e. Riwayat kunjungan ANC
Frekuensi ANC : 8x
Tempat : PMB
Oleh : bidan
9. Riwayat imunisasi TT
TT1 : Sebelum menikah
TT2 : uk 3 minggu

33
10. Pola kehidupan Sehari-hari
a. Nutrisi
1) Makan
Frekuensi : 3 xsehari
Jenis : Nasi,sayur dan lauk
Porsi : Sedang
2) Minum
Frekuensi : 7-8xsehari
Jenis : Air putihdan teh manis

b. Eliminasi
1) BAB
Frekuensi : 1 xsehari
Warna : kuning khas feses
Konsistensi : lembek
2) BAK
Frekuensi : 5-6 xsehari
Warna : kuning jernih/pekat
Bau : khas urine
c. Istirahat
Tidur siang : 2-3 jam
Tidur malam : 8 jam
Masalah : tidak
d. Aktifitas
Jenis Aktivitas : pekerjaan rumah tangga
Masalah : tidak
e. Hubungan seksual
Frekuensi : 1-2xseminggu
Masalah : tidak
f. Personal hygine
Mandi : 2 xsehari

34
Gosok gigi : 3 xsehari
Keramas : 2 xseminggu
Ganti pakaian : 2 xsehari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/60 MMHg
Nadi : 70x/m
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 36,5°C
Lila : 23 cm
d. Berat Badan : Penambahan BB pada ibu hamil 6,5 kg
e. Tinggi badan : 145 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka
Mukosa : tidak
Oedema : tidak ada
b. Mata
Konjungtiva : An anemis
Sclera : An ikterik
c. Payudara
Inspeksi
Aerola Mammae : Hyperpigmentasi
Papilla Mammae : Menonjol
Bekas Operasi : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Palpasi
Benjolan Patologis : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada

35
Pengeluaran colustrum : Tidak ada
d. Abdomen
Inspeksi
Bekas Operasi : Tidak ada
Linea : nigra
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, pada bagian
atas ibu teraba bagian yang lunak,bulat,tidak melenting(bokong)
Leopold II : Bagian kiri/kanan perut ibu teraba
keras, memanjang seperti ada tahanan (punggung)/teraba
bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat,
keras, melenting (kepala).
Leopold IV : divergen
DJJ :+
Frekuensi : 145x/menit
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
e. Genitalia
Oedema : tidak ada
Varices : tidak ada
f. Ekstremitas
Kelainan : tidak ada
Oedema : tidak ada
Masalah : tidak ada
Reflek Patella : (+)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 11 gr/dl
b. Protein Urine : -(negatif)
c. Urine reduksi : -(negatif)

36
C. Analisa
Ny. C Umur 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu, janin
tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala,kedaan jalan lahir normal,
keadaan umum ibu dan janin baik.

D. Penatalaksanaan
1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan ibu dan janinnya.
EV : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/60 MMHg
Nadi : 70x/m
Pernapasan : 24x/m
2. Ajarkan pada ibu teknik perawatan payudara untuk persiapan
menyusui
EV : ibu siap dan bersedia
3. Anjurkan dan ajarkan ibu untuk senam hamil
EV : ibu mau untuk diajarkan
4. Jelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan
EV : ibu mengerti dan memahainya
5. Anjurkan ibu untuk konsumsi gizi seimbang agar kebutuhan gizi ibu
hamil tercukupi dan pertumbuhan janin.
6. Jelaskan pada ibu untuk selalu menjaga Personal Hygiene agar ibu
bersih merasa nyaman, dan tidak terjadi infeksi
7. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup guna menjaga kesehatan ibu
8. Anjurkan ibu untuk tetap menkonsumsi tablet Fe, dan vitamin yang
diberikan oleh bidan.
9. Beritahu ibu waktu kunjungan ulang

DAFTAR PUSTAKA MANA????


SIMPULAN DAN SARAN MANA???

37

Anda mungkin juga menyukai