Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI TERAPAN DAN TEPAT GUNA

DALAM PELAYANAN BAYI BARU LAHIR DAN BALITA

DOSEN PEMBIMBING
Ajeng Galuh W, SST, MPH

OLEH:
Desy harianti
PO71241190078

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
TEKNOLOGI TERAPAN DAN TEPAT GUNA
DALAM PELAYANAN BAYI BARU LAHIR DAN BALITA

A. IMUNISASI

Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah
agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhada penyakit tertentu.

B.TUJUAN IMUNISASI

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit.(Proverawati, 2010).Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi
kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta
dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

C.MANFAAT IMUNISASI

1. Untuk Anak.

Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau
kematian.

2. Untuk Keluarga.

Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong


pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa
kanak-kanak yang nyaman.

3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.
D.JENIS IMUNISASI

1.Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin)
agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap
antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh
imunisasi aktif adalah imunisasi polio dan campak.Dalam imunisasi aktif terdapat beberapa
unsur-unsur vaksin, yaitu :
a.Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan, eksotoksin yang
didetoksifikasi saja, atau endotoksin yang terikat pada protein pembawa seperti
polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal dari ekstrak komponen-komponen
organisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah antigen harus merupakan bagian dari
organisme yang dijadikan vaksin.
b.Pengawet/stabilisator, atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan agar vaksin
tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah tumbuhnya
mikroba.Bahan-bahan yang digunakan seperti air raksa atau antibiotik yang biasa
digunakan.
c.Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
yangdigunakan sebagai media tumbuh antigen, misalnya telur, protein serum, bahan
kultur sel.
d.Adjuvan, terdiri dari garam aluminium yang berfungsi meningkatkan sistem imun
dari antigen.Ketika antigen terpapar dengan antibodi tubuh, antigen dapat
melakukanperlawanan juga, dalam hal ini semakin tinggi perlawanan maka semakin
tinggi peningkatan antibodi tubuh.

2.Imunisasi Pasif
Merupakan suatau proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara memberikan zat
immunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal
dari plasma manusia (kekebalan yang didapatkan bayi dari ibu melalui plasenta) atau
binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi mikroba sudah masuk dalam tubuh
yang terinfeksi.
Contoh imunisasi pasif adalahpenyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka
kecelakaan.Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa
kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.

E.JENIS VAKSIN LIMA IMUNISASI LENGKAP

1. BCG
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat
terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC
pada selaput otak, TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang.Vaksin BCG
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.Frekuensi
pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejaklahir sebelum umur 3 bulan.
Vaksin BCG diberikan melalui intradermal/intracutan. Efek samping pemberian imunisasi
BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas

2.Hepatitis B
Imunisasi hepatitis Bmerupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis B. kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.Frekuensi
pemberian imunisasi hepatitis B adalah 3 dosis.Imunisasi hepatitis ini diberikan melalui
intramuscular.

3. Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin
ini adalah virus yang dilemahkan.Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4
dosis.Imunisasi polio diberikan melalui oral.
4. DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit difteri, pertusis dan tetanus.Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung
racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang
pembentukan zat anti (toksoid).Frekuensi pemberian imuisasi DPT adalah 3 dosis.Pemberian
pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan
mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti.Pada pemberian kedua dan ketiga
terbentuk zat anti yang cukup.Imunisasi DPT diberikan melalui intramuscular.Pemberian
DPT dapat berefek samping ringan ataupun berat.Efek ringan misalnya terjadi
pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam.Efek berat misalnya terjadi
menangis hebat, kesakitan kurang..
5.Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular.Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan.Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah 1 dosis.Imunisasi
campak diberikan melalui subkutan.Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya
ruam pada tempat suntikan dan panas.

F.ALAT
a. Ingkubator
Kelahiran bayi prematur adalah bayi yang belum cukup bulan untuk lahir tapi
diharuskan lahir karena adanya masalah dalam kandungan.Ketuban yang peceh lebih
cepat bisa membuat air ketuban terinfeksi kuman, jika terlalu lama dibiarkan lebih dari
18 jam, akibatnya bayi bisa sesak nafas. Penyebab pecahnya ketuban karena stres yang
dialami bayi dalam kandungan. Stresnya dapat disebabkan oleh infeksi.Selain itu lahir
prematur bisa jadi karena kontraksi sang ibu. Jika kontraksi terjadi sebelum waktunya,
bukan tak mungkin bayi akan lahir prematur. Karena bayi stres, katup mulut janin pun
jadi terbuka dan air ketuban bisa terminum oleh bayi, sehingga bayi akan mengalami
sesak nafas.
b. PROCEDURE
Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pentingnya kontak kulit dan IMD, Inisiasi
Menyusui Dini sangatlah penting karena mendatangkan manfaat yang sangat banyak
bagi si bayi khususnya. Beberapahal pentingyang didapatkandari IMDantara lain :
a).Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari
payudara. Ini akan menurunkan kematian karena kedinginan (hypotermia).
b).Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Bayi akan lebih jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.
c.Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya dan
ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri baik di kulit ibu. Bakteri baik ini akan
berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, menyaingi bakteri jahat
dari lingkungan.
d.“Bonding” (ikatan kasih sayang) antara ibubayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam
pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang
lama.
e.Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu
manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi
usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
f.Bayi yang diberi kesempatan menyusu lebih dinilebih berhasil menyusui ekslusif dan
akan lebih lama disusui.
g.Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan
sekitarnya, emutan, jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon
oksitosin.
h.Bayi mendapatkan ASI kolostrumyaitu ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas
ini kadang juga dinamakanthe gift of life.Bayi yang diberi kesempatan inisiasi
menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi
kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting
untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan
kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding
usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.

c. Metode kanguru
1).Pengertian
Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus menerus dengan
sentuhan kulit ke kulit (Skin to skin contact) antara ibu dan bayi prematur dan BBLR
dalam posisi seperti kanguru (Hadi, 2005).
2).Prinsip Metode Kanguru
Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator dengan ibu bertindak
seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi
stabil dan optimal (36.5 –37.5oC).
3).Tujuan metode kanguruIbu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya
dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini
diperoleh dengan kontak langsung secara terus menerus.
4).Keuntungan metode kanguru
a).Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak
b).Menstabilkan suhu tubuh (36,50C-37,50C), denyut jantung (120-160x/menit), dan
pernafasan bayi (40-60x/menit).
c).Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik.
Mengurangi stress pada ibu dan bayi
e).Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
f).Meningkatkan produksi ASI
g).Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
h).Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.

PENGOBATAN YANG DAPAT DIBERIKAN PADA BAYI AN BALITA

Nama obat : Bcg

Nama dagang : Vaksin bcg kering

Dosis : Vaksin bcg diberikan 1x saat bayi lahir hingga 2 bulan

Indikasi : Sebagai imunisasi untuk mencegah tuberkulosis

Kontraindikasi : Penderita HIV, kanker dan status gizi buruk


Cara pemberian : Suntikan vaksin bcg diberikan dengan menyuntikkan kebawah kulit pada
salah satu sisi lengan

Efek samping : Demam dan jaringan parut pada lokasi suntikkan

Nama obat : Dpt

Nama dagang : Vaksin Dpt-hb-hib

Dosis : Dosis vaksin DPT adalah 0,5 mL untuk tahap pengenalan sebanyak 3 kali

Indikasi : Mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus

Kontraindikasi : Anak yang hipersensitif terhadap komponen vaksin DPT tidak dapat
menerima vaksin DPT

Cara pemberian : IM / SC, jumlah suntikan : 3 x

Efek samping : Demam, nyeri, bengkak atau merah pada daerah tubuh yang disuntik, anak
rewel,muntah,lemas atau tidak nafsu makan

Nama obat : Polio

Nama dagang : Oral polio vaccine

Dosis : Dosis pertama 0,5 ml vaksin polio tetes pada usia 6-12 minggu. Dosis kedua diberikan
8 minggu setelah dosis pertama. Dosis ketiga diberikan pada usia 6 bulan, paling lambat
diberikan pada usia 18 bulan

Indikasi : Vaksin polio secara aktif membentuk kekebalan tubuh untuk melawan


virus penyebab polio pada anak-anak maupun orang dewasa

Kontraindikasi : Kontraindikasi Umum : Hipersensitivitas: pasien dengan reaksi alergi berat


(anafilaktik) setelah pemberian vaksin polio, atau polymyxin B, atau neomycin.
Kehamilan: pasien hamil tanpa risiko tambahan terhadap polio tidak disarankan mendapat
vaksin. Walaupun tidak ada bukti bahwa vaksin memberi efek buruk pada ibu atau janin.

Penyakit akut dengan tingkat keparahan sedang-berat (baik dengan maupun tanpa demam).

Kontraindikasi Spesifik Vaksin Polio Oral : Muntah dan diare, Individu dengan imunosupresi /
gangguan imunodefisiensi (atau orang serumah yang berhubungan dengan pasien gangguan
imunodefisiensi)

Cara pemberian : Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan magnesium
sulfate sebelum penggunaan.

Efek samping :Ada kemungkinan efek samping dengan obat apa pun, termasuk vaksin.
Kondisi ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi reaksi serius juga
kemungkinnan terjadi.Beberapa orang yang mendapatkan IPV merasakan sakit pada area
bekas suntikan. Sementara, IPV belum diketahui menyebabkan masalah serius, namun
biasanya orang yang mendapatkan IPV tidak memiliki masalah.

Nama obat : campak

Nama dagang : Measles rubella

Dosis :Pemberian imunisasi campak melalui vaksin MR tentunya harus sesuai dengan dosis.
Dosis imunisasi campak adalah 0,5 ml.

Indikasi :Imunisasi campak sekarang diberikan melalui vaksin MR yang mencegah penyakit
campak dan rubella. Pemberian vaksin MR sebagai program imunisasi campak diberikan
kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga sebelum memasuki usia 15 tahun sebagai upaya
pencegahan penyakit campak dan rubella.

Kontraindikasi :imunisasi campak tidak bisa dilakukan apabila orang tersebut memiliki
penyakit asma kronis, diabetes kronis, ginjal kronis, dan anemia yang kronis

Cara pemberian :diberikan secara subkutan yang disuntikkan dengan sudut kemiringan 45
derajat pada otot deltoid di lengan kiri atas.
Efek samping :Gangguan penglihatan atau pendengaran, Rasa kantuk berlebihan,Mudah
memar atau berdarah, Tubuh terasa lemas.Kejang, Demam, Bengkak, nyeri,kemerahan pada
bagian yang disuntik, Sakit kepala atau pusing, Nyeri otot atau sendi, Mual muntah, dan Diare

Nama obat : Vit k

Nama dagang : Tiavit k inj

Dosis : 0,5-1 mg dalam 1 jam setelah kelahiran

Indikasi :Perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin KSebagai pencegahan pada
bayi lahir sehat

Kontraindikasi :Hipersensitivitas pada Vitamin K

Cara pemberian :diberikan secara Intramuskular 1-6 jam setelah bayi dilahirkan

Efek samping :Bibir membiru, Kulit dan putih mata menguning

Nama obat : Hb 0

Nama dagang :Hbv

Dosis :0,5 ml

Indikasi :Mencegah infeksi hepatitis B

Kontraindikasi :Vaksin hepatitis B tidak boleh diberikan kembali bila penerima vaksin
mengalami reaksi alergi serius, seperti syok anafilaktik

Cara pemberian : secara intramuskular Waktu pemberian vaksin hepatitis b pada bayi
dilakukan paling cepat 12 jam setelah kelahirannya

Efek samping :nyeri, kemerahan, dan bengkak di daerah sekitar bekas suntikan yang akan
hilang dengan sendirinya setelah dua hari
Nama obat : Salep mata

Nama dagang :Erlamycetin chloramphenicol

Dosis :sesuai anjuran dokter

Indikasi :Mengatasi infeksi bakteri

Kontraindikasi : tidak boleh diberikan bayi yang baru lahir dan menderita penyakit infeksi
mata bawaan, penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dan virus,

Cara pemberian :mengoleskan obat pada bagian dalam kantung mata secara perlahan

Efek samping : demam, Kejang, Gangguan penglihatan

Anda mungkin juga menyukai