A. KEMISKINAN
1. Pengertian
Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang atau
sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat (Syawie, 2011).
Sedangkan menurut ideologi konservatif yang berakar pada kapitalisme dan
liberalism abad ke-19. Umumnya kaum konservatif melihat masalah kemiskinan
sebagai kesalahan pada orang miskin sendiri. Mereka cenderung menilai positif
struktur sosial yang sudah ada, maka orang-orang yang miskin dianggap sebagai
orang yang gagal menyesuaikan diri dalam tata sosial yang ada atau bahkan
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diharapkan dan yang sudah disetujui
masyarakat. Kaum konservatif senang menyebarluaskan contoh-contoh orang yang
berhasil naik jenjang. Kaum konservatif tidak memandang kemiskinan sebagai
masalah yang serius dan percaya bahwa kemiskinan akan terselesaikan dengan
sendirinya (Wijaya, 2015).
Menurut pendapat para ahli dan tokoh mengenai definisi kemiskinan,
diantaranya adalah:
a. Hall dan Miidgley
Menurut Hall dan Midgley pengertian kemiskinan adalah kondisi deprivasi
materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan
yang layak, atau kondisi di mana individu mengalami deprivasi relatif
dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat.
b. Faturachman dan Marcelinus Molo
Menurut Faturachman dan Marcelinus Molo, pengertian kemiskinan adalah
ketidakmampuan seseorang atau beberapa orang (rumah tangga) untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya.
c. Suparlan
Menurut Suparlan arti kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah
karena kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan
dengan standar kehidupan yang berlaku di masyarakat sekitarnya.
d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS)
Menurut BAPPENAS, arti kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena
keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang
dimilikinya.
2. Klasifikasi Kemiskinan
a. Kemiskinan Subjektif
Jenis kemiskian ini terjadi karena seseorang memiliki dasar pemikiran sendiri
dengan beranggapan bahwa kebutuhannya belum terpenuhi secara cukup,
walaupun orang tersebut tidak terlalu miskin. Contohnya: pengemis musiman
yang muncul di kota-kota besar.
b. Kemiskinan Absolut
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga
memiliki penghasilan di bawah standar kelayakan atau di bawah garis
kemiskinan. Pendapatannya tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan,
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Contoh kemiskinan absolut:
keluarga yang kurang mampu
c. Kemiskinan Relatif
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar
kesejahteraan. Contohnya: banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan
sedikit.
d. Kemiskinan Alamiah
Ini merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya langka akan
sumber daya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat memiliki
produktivitas yang rendah. Contohnya: masyarakat di benua Afrika yang
tanahnya kering dan tandus.
e. Kemiskinan Kultural
Ini adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau sikap
masyarakat dengan budaya santai dan tidak mau memperbaiki taraf hidupnya
seperti masyarakat modern. Contohnya: suku Badui yang teguh
mempertahankan adat istiadat dan menolak kemajuan jaman
f. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan ini terjadi karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan
masyarakat dengan sumber daya yang ada. Contohnya: masyarakat Papua yang
tidak mendapatkan manfaat dari Freeport.
3. Penyebab Kemiskinan
Setelah memahami pengertian kemiskinan dan jenis-jenisnya, maka kita juga perlu
mengetahui apa penyebanya. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab
kemiskinan yang paling umum :