A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa:
1. Dapat memahami dan menjelaskan tentang Konsep Kemiskinan
2. Dapat memahami dan menjelaskan tentang Kesenjangan Distribusi
Pendapatan
3. Dapat memahami dan menjelaskan tentang Hubungan antara tingkat
kemiskinan dan kesejangan pendapatan terhadap pertumbuhan ekonomi
yang tinggi
B. URAIAN MATERI
1. Konsep Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat
tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak. Secara kuantitatif, kemiskinan
merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia serba kekurangan
atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati, pengertian
kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak. Kemiskinan
sangat berhubungan dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan menjadi
tingkat minimum yang didapatkan berdasarkan standar hidup masyarakat di
suatu negara. Kemiskinan sudah menjadi masalah global, dimana setiap
negara memiliki anggota masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
Berikut adalah pengertian kemiskianan menurut para ahli
(maxmanroe.com):
1. Hall dan Midgley. Menurut Hall dan Midgley pengertian kemiskinan adalah
kondisi deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di
bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi di mana individu
mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya
dalam masyarakat.
2. Faturachman dan Marcelinus Molo. Menurut Faturachman dan Marcelinus
Molo, pengertian kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau
beberapa orang (rumah tangga) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
3. Reitsma dan Kleinpenning. Menurut Reitsma dan Kleinpenning pengertian
kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non-material.
4. Suparlan. Menurut Suparlan arti kemiskinan adalah standar tingkat hidup
yang rendah karena kekurangan materi pada sejumlah atau golongan
orang bila dibandingkan dengan standar kehidupan yang berlaku di
masyarakat sekitarnya.
5. Friedman. Menurut Friedman pengertian kemiskinan adalah
ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan kekuasaan sosial
berupa asset, sumber keuangan, organisasi sosial politik, jaringan sosial,
barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan, serta informasi.
6. Levitan. Menurut Levitan, pengertian kemiskinan adalah kekurangan
barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup
yang layak.
7. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Menurut
BAPPENAS, arti kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena
keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang
dimilikinya.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Secara umum, ada beberapa jenis kemiskinan yang ada di masyarakat. Berikut
ini adalah jenis-jenis dan contoh kemiskinan tersebut:
1. Kemiskinan Subjektif. Jenis kemiskian ini terjadi karena seseorang memiliki
dasar pemikiran sendiri dengan beranggapan bahwa kebutuhannya belum
terpenuhi secara cukup, walaupun orang tersebut tidak terlalu miskin.
Contohnya: pengemis musiman yang muncul di kota-kota besar.
2. Kemiskinan Absolut. Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana
seseorang/ keluarga memiliki penghasilan di bawah standar kelayakan atau di
bawah garis kemiskinan. Pendapatannya tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Contoh
kemiskinan absolut: keluarga yang kurang mampu.
3. Kemiskinan Relatif. Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang
terjadi karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menyentuh
semua lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan
penghasilan dan standar kesejahteraan. Contohnya: banyaknya
pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.
4. Kemiskinan Alamiah. Ini merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam
sekitarnya langka akan sumber daya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat
setempat memiliki produktivitas yang rendah. Contohnya: masyarakat di
benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus.
5. Kemiskinan Kultural. Ini adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat
kebiasaan atau sikap masyarakat dengan budaya santai dan tidak mau
memperbaiki taraf hidupnya seperti masyarakat modern. Contohnya: suku
Badui yang teguh mempertahankan adat istiadat dan menolak kemajuan
jaman.
6. Kemiskinan Struktural. Kemiskinan ini terjadi karena struktur sosial tidak
mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang ada.
Contohnya: masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari
Freeport.
GK = GKM + GKNM
GK : Garis Kemiskinan
GKM : Garis Kemiskinan Makanan
GKNM : Garis Kemiskinan Non Makan
Dimana :
α = 1
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada
dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z
q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
n = jumlah penduduk.
Indeks Keparahan Kemiskinan
Konsep :
Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara
penduduk miskin.
Sumber Data :
Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) Panel Modul Konsumsi dan Kor.
Rumus Penghitungan :
Dimana :
α = 2
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada
dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z
q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
n = jumlah penduduk.
Tabel 5.1
Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi, 2015-2019
PROVINSI 2015 2016 2017 2018 2019
Aceh 859.41 841.31 829.8 831.5 809.76
Sumatera utara 1508.14 1452.55 1326.57 1291.99 1260.5
Sumatera barat 349.53 376.51 359.99 353.24 343.09
Riau 562.92 501.59 496.39 494.26 483.92
Jambi 311.56 290.81 278.61 281.47 273.37
Sumatera selatan 1112.53 1096.5 1086.76 1076.4 1067.16
Bengkulu 322.83 325.6 302.62 303.55 298
Lampung 1100.68 1139.78 1083.74 1091.6 1041.48
Kep. Bangka
belitung 66.62 71.07 76.2 69.93 67.37
Kep. Riau 114.83 119.14 128.43 125.36 127.76
Dki jakarta 368.67 385.84 393.13 372.26 362.3
Jawa barat 4485.65 4168.11 3774.41 3539.4 3375.89
Jawa tengah 4505.78 4493.75 4197.49 3867.42 3679.4
Di yogyakarta 485.56 488.83 466.33 450.25 440.89
Jawa timur 4775.97 4638.53 4405.27 4292.15 4056
Banten 690.67 657.74 699.83 668.74 641.42
Bali 218.79 174.94 176.48 168.34 156.91
Nusa tenggara
barat 802.29 786.58 748.12 735.62 705.68
Nusa tenggara
timur 1160.53 1150.08 1134.74 1134.11 1129.46
Kalimantan barat 405.51 390.32 388.81 369.73 370.47
Kalimantan
tengah 148.13 137.46 137.88 136.45 131.24
Kalimantan
selatan 189.16 184.16 194.56 195.01 190.29
Kalimantan timur 209.99 211.24 218.67 222.39 220.91
Kalimantan utara 40.93 47.03 48.56 49.59 48.61
Sulawesi utara 217.15 200.35 194.85 189.05 188.6
Sulawesi tengah 406.34 413.15 423.27 413.49 404.03
Sulawesi selatan 864.51 796.81 825.97 779.64 759.58
Sulawesi tenggara 345.02 327.29 313.16 301.85 299.97
Gorontalo 206.51 203.69 200.91 188.3 184.71
Sulawesi barat 153.21 146.9 149.47 152.83 151.87
Maluku 327.78 331.79 320.42 317.84 319.51
Maluku utara 72.65 76.4 78.28 81.93 87.18
Papua barat 225.54 223.6 212.86 213.67 207.59
Papua 898.21 914.87 910.42 915.22 900.95
Indonesia 28513.57 27764.32 26582.99 25674.58 24785.87
Sumber: Data BPS (2020)
Sumber:
C. LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar:
1. Coba saudara jelaskan bagaimana tanggapan saudara tentang kemiskinan?
2. Menurut saudara, apakah kemiskinan di Indonesia sudah tidak ada?
Jelaskan.
3. Coba saudara jelaskan bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi
kemiskinan di Indonesia?
4. Coba saudara jelaskan dampak kemiskinan bagi kehidupan masyarakat?
5. Coba saudara jelaskan kondisi kemiskinan di Indonesia lima tahun terakhir?
6. Apakah Anda sudah Merasakan dampak dari program pemerintah dalam
mengatasi kemiskinan di Indonesia?
7. Coba saudara jelaskan tentang kurva Lorez dan kofisien gini?
D. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Indonesia, 2020,
https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-
ketimpangan.html#subjekViewTab1 (diakses pada hari Rabu, 22 Januari
2020).