Pemerintah sebagai regulator sekaligus dinamisator dalam suatu perekonomian merupakan salah
satu pihak yang memiliki peran sentral dalam upaya untuk menanggulangi permasalahan
kemiskinan. Di Indonesia, pelaksanaan penanggulangan permasalahan kemiskinan
dikoordinasikan oleh Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan yang bekerja sama dengan
Departemen Kesehatan dan Departemen Sosial. Program penanggulangan masalah kemiskinan
ini dibiayai melalui Anggaran Pembangunan dan Belanja Nasional (APBN) melalui pos
pengeluaran untuk Program Pembangunan. Prinsip yang digunakan untuk program ini bahwa
penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui upaya untuk meningkatkan pembangunan di
bidang sumber daya manusia dan pemenuhan sarana maupun pra sarana fisik. Kedua bentuk
pelaksanaan dalam APBN ini disebut juga investasi pemerintah untuk sumber daya manusia
daninvestasi pemerintah di bidang fisik.
Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Kesehatan
Dari berbagai data kemiskinan yang dihimpun menyebutkan adanya keterkaitan antara kemiskinan
dan kualitas kesehatan masyarakat. Rendahnya kemampuan pendapatan dalam
mencukupi/memenuhi kebutuhan pokok menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk
menjangkau atau memperoleh standar kesehatan yang ideal/layak baik dalam bentuk gizi maupun
pelayanan kesehatan yang memadai. Dampak dari kondisi seperti ini adalah tingginya resiko
terhadap kondisi kekurangan gizi dan kerentanan atau resiko terserang penyakit menular.
Kelompok masyarakat yang disebut miskin juga memiliki keterbatasan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan/pengobatan yang memadai sehingga akan menyebabkan resiko kematian yang
tinggi.
PENYEBAB KEMISKINAN
1. Tingkat pendidikan yang rendah
Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki
keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.Sedangkan untuk
dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal untuk bersaing dalam mendapatkan
kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah, terjadi banyak pengangguran.
2. Lapangan Kerja Terbatas
Dengan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya,
karena dengan bekerjalah seseorang mendapatkan upah yang nantinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut.
3. Malas Bekerja
Hal ini yang paling sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan
bahwa kemiskinan itu adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan
bersikap acuh tak acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan
membuat kesejahteraannya menghilang.
4. Keterbatasan Modal
Keterbatasan modal juga menghambat perkembangan seseorang. Apalagi untuk orang yang
memiliki tingkat pendidikan rendah, tidak hanya modal material, orang tersebut juga akan
memiliki keterbatasan modal keterampilan atau pengetahuan. Hal ini tentunya menjadi penyebab
kemiskinan yang juga cukup serius.
5. Harga kebutuhan yang tinggi
Hal ini juga menjadi alasan kenapa masyarakat yang miskin selalu
merasa kurang atau bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat keluarga miskin menghabiskan 60–80 persen dari
penghasilannya untuk mencukupi kebutuhan makanan.
U PAYA P E M E R I N TAH M E N GATA
SI
KEMISKINAN
L A N J U T A N. . . .
Selain tiga instrumen utama penanggulangan kemiskinan di atas, pemerintah menerbitkan Keputusan
Presiden Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Tim Koordinasi Peningkatan Dan Perluasan Program Pro-
Rakyat. Upaya peningkatan dan perluasan program pro-rakyat (Klaster IV) dilakukan melalui:
1. Program Rumah Sangat Murah.
2. Program Kendaraann Angkutan Umum Murah.
3. Program Air Bersih Untuk Rakyat.
4. Program Listrik Murah dan Hemat.
5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan.
2. Kemiskinan Absolut
Bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga memiliki penghasilan di bawah standar
kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatannya tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Contoh : keluarga yang kurang mampu.
3. Kemiskinan Relatif
Bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum
menyentuh semua lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan
dan standar kesejahteraan.
Contoh : banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.
4. Kemiskinan Alamiah
Bentuk kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya langka akan sumber daya alam. Hal ini
menyebabkan masyarakat setempat memiliki produktivitas yang rendah.
Contohnya: masyarakat di benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus.
5. Kemiskinan Kultural
Bentuk kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau sikap masyarakat dengan
budaya santai dan tidak mau memperbaiki taraf hidupnya seperti masyarakat modern.
Contoh : Suku Badui yang teguh mempertahankan adat istiadat dan menolak kemajuan jaman.
6. Kemiskinan Struktural
Bentuk kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan
masyarakat dengan sumber daya yang ada.
Contoh : masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari Freeport.
DATA K E M I S K I NAN D I I N D O N E S
IA
DATA KEMISKINAN DI INDONESIA 10 TAHUN TERAKHIR
Tujuan khusus
(1) Terlaksananya registrasi masyarakat miskin yang tepat sasaran sebagai peserta program
Askeskin;
(2) (2) Terlaksananya pelayanan yang efisien dan efektif dalam meningkatkan pemanfaatan dan
taraf kesehatan masyarakat miskin; dan
(3) (3) Terlaksananya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan efisien dalam program jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Sasaran > masyarakat miskin di seluruh Indonesia.
Kekerasan
ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya
maka jalan pintas pun dilakukan misalnya merampok menodong mencuri atau menipu
Pendidikan tingkat putus sekolah yang tinggi akibat mahalnya biaya pendidikan membuat
masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau Pendidikan
L A N J U T A N. . .
Kesehatan
Masyarakat miskin umumnya rentan terhadap penyakit ke dikarenakan mereka tinggal di lingkungan
yang kumuh di sungai dan lain-lain di samping itu biaya rumah sakit yang mahal sehingga tak
terjangkau oleh kalangan miskin
Konflik SARA
tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi
miskin yang akut hal ini menjadi bukti lain dari kemiskinan yang kita alami
THANKS!