Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SOSIOLOGI

PEDESAAN

(MASALAH SOSIAL)

DOSEN PENGAMPU:
Setya Handayani, S.Pt.,M.Si
Dr. Sad Likah, S.Pt.,MP

OLEH:
ALFIN MEILA NATASYA
NIM: 04.03.21.801

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN


HEWAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
2021
1. Pendahuluan

Menurut Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo (2013) : merupakan masalah yang bertahan
untuk suatu periode waktu tertentu. suatu kondisi dianggap sebagai masalah sosial, namun hanya
terjadi dalam waktu singkat dan menghilangkan bukan termasuk masalah sosial. Secara garis
besar masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur
budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial sehingga perlu diatasi. Masalah sosial
timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realitas yang ada.
Sumber utama masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial serta gejala-gejala sosial
dalam masyarakat. Ketika proses sosial dan gejala sosial memberikan dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat, maka proses sosial dan gejala sosial tersebut dapat berubah menjadi
masalah sosial.

Salah satu masalah sosial yang sangat seius dihadapi oleh pemerintah yaitu kemiskinan yang
disebabkan oleh faktor ekonomi. Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan
diri dari kemiskinan, kenyataan memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa
melepaskan diri dari belenggu masalah kemiskinan. Sekelompok anggota masyarakat dikatakan
berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan kelompok anggota masyarakat tersebut
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.
Sedangkan, di Indonesia, salah satu landasan yang digunakan untuk menentukan menentukan
apakah seseorang termasuk kategori miskin atau tidak adalah dengan mengacu pada kriteria yang
telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar


yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk miskin adalah penduduk
yang berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan. Garis kemiskinan
merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik
kebutuhan hidup minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-makanan.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas
hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu
layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan,
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta
(40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya
krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada
Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya
kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi
sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta
(23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan
secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang
secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
2. Jenis-jenis kemiskinan

Dilansir dari buku Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin (2015) karya
Ali Khomsan dan kawan-kawan, dijelaskan beberapa jenis kemiskinan, yaitu:

 Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut merupakan jenis kemiskinan di mana orang-orang miskin
mempunyai tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan atau jumlah
pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, seperti pangan,
pakaian, dan tempat tinggal. Contohnya saat seseorang mengalami disabilitas
(lumpuh) maka ia tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan dan
minum.

 Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif merupakan jenis kemiskinan yang terjadi karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat. Sehingga
mengakibatkan terjadinya ketimpangan pada pendapatan atau bisa dikatakan bahwa
seseorang sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di
bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Contohnya seseorang yang menyadari
temannya memiliki sepeda motor, tetapi ia menyadari temannya telah memiliki,
ketika ia sadar kurang mampu dibandingkan teman-temannya.

 Kemiskinan Kultural
Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan
masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut memungkinkan golongan
masyarakat tidak ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya
tersedia bagi mereka
3. Faktor Penyebab Kemiskinan

 Tingkat Pendidikan yang Masih Rendah


Bila seseorang tidak memenuhi kebutuhan pokoknya, tersebut tidak dapat dipenuhi
oleh orang tersebut, dapat disimpulkan bahwa itulah penyebab kemiskinan. Tingkat
pendidikan yang rendah mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki
keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.
Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal untuk
bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah, terjadi
banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan disebabkan oleh tingkat pendidikan
yang rendah ini.

 Malas Kerja
faktor penyebab kemiskinan yaitu malas bekerja. Hal ini yang paling sering
menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa kemiskinan itu
adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh
tak acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat
kesejahteraannya menghilang. Seseorang dengan tingkat pendidikan rendah membuat
dirinya malas bekerja karena tidak punya keterlampilan dan pengetahuan. Orang yang
malas usaha bisa berdampak pada tingkat pengangguran yang makin tinggi.

 Terbatasnya lapangan pekerjaan


Dengan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat tidak dapat memenuhi
kebutuhannya, karena dengan bekerjalah seseorang mendapatkan upah yang nantinya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut. Keterbatasan lapangan
pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab kemiskinan pada masyarakat. Bisa
saja seseorang menciptakan lapangan kerja baru, tetapi kemungkinannya akan sangat
kecil untuk masyarakat miskin karena keterbatasan keterampilan maupun modal.  
Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa juga menjadi patokan kemiskinan di
suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran maka semakin bertambah pula
penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan oleh
ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara
tersebut.

 Beban Hidup Keluarga


Ketika seseorang memiliki anggota keluarga yang banyak untuk dihidupi, beban
hidupnya tentu saja kan bertambah pula. Dengan begitu seseorang diharuskan untuk
meningkatkan pendapatannya sesuai dengan berapa jumlah anggota yang harus
dihidupinya.  

 Keterbatasan Sumber Daya (Alam ataupun Modal)


Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu
penyebab kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena
kehendak masing masing orang Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam
yang melanda suatu daerah. Bencana alam akan menyebabkan semua potensi alam,
infrastruktur maupun kondisi psikologis orang orang yang terdampak mengalami
kerusakan.
Kadang memang hal tersebut akan dapat diatasi dan kadang bahkan tidak ada yang
bisa berbuat apa apa. Untuk mengatasi kerusakan kerusakan tersebut biasanya juga
dibutuhkan waktu yang sangat lama. Selain itu, dari bencana alam, banyak orang
orang yang kehilangan harta bendanya, sehingga langsung jatuh miskin setelah itu.
Selain itu, keterbatasan modal juga menghambat perkembangan seseorang. Apalagi
untuk orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah, tidak hanya modal material,
orang tersebut juga akan memiliki keterbatasan modal keterampilan atau
pengetahuan. Hal ini tentunya menjadi penyebab kemiskinan yang juga cukup serius.

 Kualitas Kesehatan Buruk


Pasalnya, akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal bisa jadi masalah utama
bagi masyarakat ekonomi rendah. Mengingat, jasa dokter atau membeli obat ketika
sakit tidak murah. Masyarakat tidak mampu, justru terus sakit dan sulit melakukan
pekerjaan. Hingga hal ini bisa menjadi faktor penyebab kemiskinan.

 Harga Kebutuhan Tinggi


Harga kebutuhan tinggi adalah faktor penyebab kemiskinan yang kerap terjadi dan
jadi alasan mengapa masyarakat miskin merasa kurang dan tidak cukup memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Padahal, kian hari harga bahan makan melambung tinggi.
Konsekuensinya, mereka harus memotong pengeluaran untuk kebutuhan lain dan
dialihkan pada konsumsi makanan.
4. Pencegahan Kemiskinan

 Pembangunan Sektor Pertanian


Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor
tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat
dipedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama sekali
teknologi disektor pertanian. Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor
pertanian yang dibuka dengan kemajuan teknologi sehingga menjadi leading
sector (rural – led development) proses ini akan mendukung pertumbuhan seimbang
dengan syarat, kemampuan mencapai tingkat pertumbuhan output pertanian yang
tinggi serta dengan menciptakan pola permintaan yang kondusif pada pertumbuhan.

 Pembangunan Sumber Daya Manusia


Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup
besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan
dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah. Bila
dikaitkan pada sektor pertanian, akan lebih berkembang jika kebijakan pemerintah
bisa menitikberatkan pada transfer sumber daya dari pertanian ke industri melalui
mekanisme pasar.

 Resditribusi Pendapatan Secara Lebih Baik


Negara akan ikut bertanggungjawab terhadap mekanisme distribusi dengan
mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok, atau golongan
lebih-lebih kepentingan perorangan. Dengan demikian, sektor publik yang digunakan
untuk kemaslahatan umat jangan sampai jatuh ke tangan orang yang mempunyai visi
kepentingan kelompok, golongan dan kepentingan pribadi.

 Pembangunan Infrastuktur
Negara akan menyediakan fasilitas-fasilitas publik yang berhubungan dengan
masalah optimalisasi distribusi pendapatan. Seperti sekolah, rumah sakit, lapangan
kerja, perumahan, jalan, jembatan dan lain sebagainya.
5. Penutup

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu
seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,
pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Salah satu
masalah sosial yang cukup serius dihadapi oleh pemerintah yaitu kemiskinan yang amat
melonjak tinggi, dikarenakan beberapa faktor yang terjadi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai