Anda di halaman 1dari 42

PENYAKIT PADA UNGGAS

1. VIRUS
Penyakit ayam (ND,IB,IBD,cacar Unggas, AI)

2. BAKTERI
Colibacillosis,CRD,Snot,
pullorum,kolera

3. PROTOZOA
Coccidiosis, leukocytozoonosis,
malaria unggas

4. HELMINTIASIS/
5. Ektoparasit KECACINGAN
Kutu unggas, tungau merah, gurem, Ascaridiasis, heterakis gallinarum,
caplak unggas. cacing pita
ND (NEWCASTLE DISEASE)
 Penyebab: virus golongan paramyxovirus yang
mempunyai struktur RNA, virus ini bersifat
menggumpalkan (haemagglutinasi) sel-sel darah merah
ayam.
 inkubasi bervariasi dan rata-rata 5 – 6 hari

 Penyebab gangguan pernafasan disertai, gangguan syaraf


dan diare
Penyakit Newcastle Disease/ Tetelo
Gejala Klinik ND

1. Frekuensi pernafasan meningkat, megap megap,


batuk dan bersin
2. Diare berwarna hijau
3. Kematian s/d 100%
4. Paralisa (kaki,sayap)kelumpuhan
5. Tremor Otot
6. Tortikolis/ leher terpuntir
7. Jalan berputar-putar
8. Produksi telur menurun s/d berhenti
9. Kerabang telur pucat
10.Daya tetas telur menurun
GEJALA PATOLOGI NATAOMI: PASCAMATI

 Proventriculus mengalami perdarahan yang berubah


bintik-bintik perdarahan (ptechiae).
 usus dapat terjadi enteritis dan nekrosa, eksudat kental
dan berwarna kehijauan bercampur darah.
 calon kuning telur yang mengalami perdarahan. Calon
kuning telur bentuknya menjadi tidak teratur. Kadang-
kadang ada calon kuning telur yang pecah di rongga
perut.
GEJALA PATOLOGI ANATOMI:
PROVENTRICULUS PTECHIAE
DIAGNOSIS LABORATORIS
 Sampel unjtu uji virus : paru, usus, otak dalam bentuk segar
dingin
 Sampel histpatologis: organ yang mengalami perubahan
dalam formalin 10%

PENULARAN:
 Kontak dengan virus dari udara pernafasan, tinja, ayam sakit
dan karkas ayam mati

PENCEGAHAN
 Vaksinasi ND (program vaksinasi)

 Sanitasi

 Ayam terjangkit dan mati dimusnahkan (dibakar dan dikubur)


AVIAN INFLUENZA
 Penyebab: Orthomyxoviridae tipe A, yang menyerang
ayam, burung, itik, kalkun, angsa dan burung liar
 Kelemahan virus tersebut adalah tidak tahan panas. Pada
daging akan mati pada suhu 80 0 C selama 1 menit. Pada
telur akan mati pada suhu 64 0 C selama 4,5 menit
GEJALA KLINIS

(HPAI= Highly Pathogenic Avian Influenza)


 Kematian mendadak
 Kelemahan, cangkang telur lembek, diare profus, keluar leleran
dari hidung dan mulut
 Pial dan gelambir mengalami pembengkakan dan berwarna
kebiruan (sianosis).
 Edema bawah kulit sekitar leher sering pula dijumpai pada
penyakit AI.
 Pendarahan meluas atau bintik-bintik sering dijumpai pada
mukosa trakea, proventrikulus, usus, lapisan lemak, otot dada
dan kaki.
GEJALA PATOLOGI ANATOMI:
GEJALA PATOLOGI ANATOMI:
CARA PENULARAN
 Cairan/ lendir yang berasal dari lubang hidung, mulut,
mata (konjungtiva), dan lubang anus (tinja) dari unggas
yang sakit ke lingkungan.
 Kontak langsung dengan ayam sakit.
 Secara tidak langsung melalui pakan, air minum, pekerja
kandang, dan peralatan peternakan, rak telur, keranjang
ayam dan alat transportasi yang tercemar AI.
 Unggas air yang berperan sebagai reservoir virus AI
melalui virus yang ada pada saluran intestinal dan
dilepaskan melalui kotoran.
PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN
 Peningkatan Biosekuriti
 Biosekuriti dilakukan antara lain dengan: isolasi, kontrol
lalu lintas ternak/ orang/ alat/ kendaraan serta peningkatan
sanitasi.
 Intensifikasi pengamanan lingkungan (untuk peternak
rakyat, agar terrnaknya tidak diumbar, tetapi supaya
dikandangkan).
 Semua ternak yang mati harus dikubur dengan kedalaman
± 1 m dan diberi kapur/ dibakar.
 Semua ternak tidak sehat (sakit) harus dimusnahkan
(stamping out).
C R D (CHRONIC RESPIRATORY
DISEASE)/PENYAKIT NGOROK
 CRD komplek merupakan gabungan penyakit dengan 2 (dua)
komponen yaitu Mycoplasma galisepticum dan bakteri
Escherichia coli.
 Faktor kelembaban, stress, sanitasi

 angka kesakitan yang tinggi

 Akibat immunosupressant ( menekan kekebalan)

 Penularan : (1) vertical induk menghasilkan keturunanyang


lemah (2) aerosol, litter, petugas kandang
PE N Y A K I T C R D
GEJALA KLINIS:
 susah bernapas, ngorok, nafsu makan turun,
 leleran eksudat dari hidung, sinus infraorbitalis
mengalami pembengkakkan,
 eksudat berbuih pada mata .

 Kepala menunduk/ dikibaskan

 Ayam menjadi kerdil

 Produksi telur menurun


GEJALA PATOLOGI ANATMI
 Radang kantung udara, berbusa seperti keju
 Pericardium keruh (infeksi sekunder)
PENGOBATAN
 Jangan memberikan obat dari golongan penisillin,
karena penisillin bekerja secara inhibisi (menghambat)
pembentukan dinding sel sedangkan Mycoplasma tidak
memiliki dinding sel
 Rekomendasi:

Golongan tetrasiklin,Tylosin, Eritromisin,


gentamisin, lincomisin, Golongan quinolon

Streptomisin: 1 gram per 4 ml aquades sterill1cc


per 2 kg BB ayam
CORYZA, SNOT/ PILEK AYAM
 Penyebab: bakteri Haemophilus gallinarum
 menyerang rongga hidung , sal pernafasan atas dan sinus
infraorbitalis
GEJALA KLINIS
 radang pada sinus
 kebengkakan muka dan
terjadi leleran hidung
yang berbau khas (amis
hingga busuk),
 kadang ditemukan
eksudat serupa keju pada
rongga hidung
 Ayam bersin bersin dan
mengguncangkan kepala
PATOLOGI ANATOMI CORYZA: RADANG
SINUS DAN SELAPUT MATA
PENGOBATAN
 Sulfatiasol
 Sufadimetoksin

 Sulfametasin

 eritromicyn
BERAK KAPUR/ PULLORUM
 Penyebab : Salmonella Pullorum (bakteri gram negatif)
 Disebut: berak kapur/ berak putih

 Masa inkubasi : 1-7 hari

 Biasa menyerang ayam muda sampai 4 minggu

 Penularan: vertikal (parrent stock) dan horizontal (antar


unggas)
GEJALA PULLORUM:
 Mengantuk, merunduk, menggigil
 Bergerombol mendekati sumber panas,

 Nafsu makan menurun dan sesak nafas.

 Pada umumnya terjadi diare berwarna putih yang menggumpal


menyerupai pasta
 Pantat kotor dengan bulu yang lengket

 Hambatan pertumbuhan.

 Penurunan produksi telur

 Penurunan daya tetas pada peternakan ayam bibit.


DIARE PUTIH
PATOLOGI
ANATOMI
DIAGNOSA PULLORUM
 Test Ag pullorum

Pengendalian:
 Trimezyn dapat menekan pullorum

 Pengobatan dengan sulfa

 Penambahan vitamin
COLIBACILLOSIS

Penyebab Penyakit

Avian Colibacillosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh


Escherichia coli serotipe patogen.

E.coli termasuk bakteri Gram-negatif dan merupakan bakteri yang secara


normal hidup dalam saluran pencernaan.
Bentuk – Bentuk Colibasilosis

Gejala Klinis

Anak ayam terlihat lemah


Perut membesar dan kurus
1. infeksi yolk sac dan ompalitis Malas bergerak
Bertumpu pada lutut
Kedinginan
Bulu kusam
Kaki terlihat kering
Berat badan ayam dibawah setandar
Gejala klinis

3. Air Sacculitis Ayam ngorok,


(radang kantong Udara) lesu,
mengantuk,
mata berair.

Gejala Klinis

4. Enteritis Isi usus yang encer


(Radang pada usus) Kekuningan bercampur busa
Mukosa usus mengelupas
Terjadi 1/3 usus bagian depan.
Gejala klinis

Persendian membengkak

5. Arthritis Terdapat cairan bening atau mengkeju pada lesi


(radang sendi)
Tidak bisa mengerakan kaki

Tidak mampu berdiri sempurna


Pengobatan

•Neomisin dan gentamisin


•Cilisin / polomixin
•Tetrasiklin,
•oxitetrasiklin.
•Doxcycycline
•Golongan quinolon.

Pencegahan

•Pemberian clorin dosis 3-10 ppm ( 3 cc cc/ 10 liter air minum)

•Sodium hypoclorit (1 sendok sodium hypoclorite dicampur 1 m3 air).


PENYAKIT PARASI PADA UNGGAS
COCCIDIOSIS/ BERAK DARAH
 Penyebab: protozoa Eimeria (9 jenis)
 Gejala: kurus, bulu kusam, pucat, nafsu makan turun,
nafsu minum meningkat, feses bercampur darah
 Gejala PA: radang usus terutama secum

 Diagnosa Lab: pemeriksan feses  ditemukan oosista;


pemeriksaan histopat usus
OOSIT PADA FESES
CACING ASCARIS
 Penyebab: Ascaridia galli
 Gejala??

 Gejala PA: selaput lendir usus menebal dan mengkilap


CACING PITA
Penyakit Etiologi/sebab Gejala klinis Pengobatan
CRD Bakteri Micoplaspa Ngorok Tylosin,
galisepticum preparat
Quinolon
Coryza Bakteri Haemophilus leleran keluar dari sinus hidung Tetracyclines
paragallinarum amis, kebengkaan didaerah sinus
hidung sampai kelopak mata
ILT viral usia 8 – 10 minggu Doxyciclin
atau
Oxytetracyclin
e
IB Viral Saat puncak produksi, jumlah
telur yang bentuknya aneh↑,
penurunan gr/btr, produksi turun
AI viral pendarahan di mana mana dari
bawah kulit, daging , dan organ
dalam
pial biru dan mati dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai