Cara Pencegahanya
Jenis - Jenis Penyakit Pada Puyuh Dan Cara Pencegahanya. Kali ini saya akan
membagikan tentang jenis - jenis penyakit pada burung puyuh dan bagaimana cara
pencegahanya, berikut ini informasi yang saya dapatkan dari fanspage di facebook.
6. Quail Bronchitis
Penyebab : Virus Quail Bronchitis bersifat sangat menular.
Gejala : Puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, batuk dan bersin, mata dan hidung
kadang mengeluarkan lendir, sertas kdangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian : Pemberian pakan yang bergizi serta sanitasi yang baik.
7. Aspergillosis
Penyebab : Cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala : Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan menyerupai
keju, mengantuk dan nafsu makan berkurang.
Pengendalian : Perbaikan sanitasi dan lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab : Sanitasi yang buruk.
Gejala : Puyuh Tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian : Pembersihan kandang yang baik serta pemberian pakan yang baik.
9. Snot / Coryza
Adalah penyakit yang menyerang mata, puyuh yang bterkena penyakit ini matanya akan
merah dan membengkak dan berlendir. penyakit ini merupakan penyakit utama puyuh yang
mudah sekali menular, kara sulit untuk diobati sebaiknya melakukan pencegahan
menggunakan vaksin CDR/CORYZA aktif atau in aktif, sebaiknya jika puyuh sudah
terjangkit penyakit seperti ini dibuang, meski ada pengobatan melalu penyuntikan khus
namun dengan harga yang mahal.
Demikian artikel yang saya tulis tentang Jenis - Jenis Penyakit Burung Puyuh Dan Cara
Pencegahanya , Cara Mengobati Puyuh Yang Sakit, Obat Puyuh, Jenis Penyakit Pada
Puyuh, Agar Puyuh Tidak Sakit, Vaksin Pada Puyuh, Obat Puyuh Yang Bagus.
semoga bermanfaat.
Flu Burung
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Avian Influense A subtype
H5N1 yang menyerang kelenjar limfe pada unggas seperti ayam, bebek, dan puyuh sehingga
menyebabkan kekebalan atau ketahanan tubuh ternak puyuh menjadi menurun yang pada
akhirnya menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat (mendadak).
Penyebaran / penularan penyakit melalui udara, air, tempat pakan dan minum yang
terkontaminasi akan mempercepat penularan virus ini dalam satu kandang sehingga tidak
heran diberitakan bahwa puyuh dalam satu kandang bisa seluruhnya terkena penyakit flu
burung dalam beberapa hari saja yang menimbulkan kematian massal puyuh. Bila tidak
segera ditanggulangi maka kerugian peternak akan semakin besar.
Gejala-gejala yang sering ditemui pada puyuh yang terinfeksi virus flu burung adalah
terjadinya kematian puyuh secara mendadak dalam jumlah yang besar atau kematian puyuh
tanpa gejala klinis yang jelas, Puyuh terlihat lesu, dan kehilangan nafsu makan, Jengger
puyuh bengkak, berwarna biru, dan terkadang berdarah, Bulu-bulu puyuh mulai rontok,
Timbul pembengkakan pada kepala atau kelopak mata puyuh, Terjadi pendarahan pada kulit
atau pada bagian yang tidak ditumbuhi bulu, terutama pada kaki, Produktivitas telur menurun
drastis, Puyuh kesulitan bernapas, diare, menggigil, dan mengeluarkan secret (cairan) dari
hidung, mulut dan mata.
Pencegahanan dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi AI, namun selain vaksinasi hal
yang lebih penting adalah manajemen perkandangan harus baik juga yaitu dengan sirkulasi
kandang, pencahayaan dan kebersihan yang baik serta melakukan biosecurity secara teratur.
Snot (Coryza)
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot
dapat menyerang semua umur, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim
dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi
kesehatan puyuh.
Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri Haemophillus gallinarum. Penularan dapat melalui
kontak langsung dengan puyuh yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum,
petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Puyuh yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala pengeluaran cairan air mata,
puyuh terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung, keluar lendir dari
hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas, pembengkakan didaerah sinus infra
orbital, terdapat kerak dihidung, puyuh mengorok dan sukar bernapas
Pengobatan penyakit snot pada puyuh adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti
sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan
tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan
sirkulasi kandang yang baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga
mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit
ini.