Anda di halaman 1dari 4

Jenis - Jenis Penyakit Burung Puyuh Dan

Cara Pencegahanya

Jenis - Jenis Penyakit Pada Puyuh Dan Cara Pencegahanya. Kali ini saya akan
membagikan tentang jenis - jenis penyakit pada burung puyuh dan bagaimana cara
pencegahanya, berikut ini informasi yang saya dapatkan dari fanspage di facebook.

1. Radang usus ( Quail Enteritis )


Penyebab : bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul
peradangan pada usus.
Gejalanya : Puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran yang
membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalianya : Lebih memperhatikan pemeliharaan pada kandang dan pada unggas, serta
pisahkan puyuh yang sehat dan sakit.

2. Tatelo(NCD / New Casstle Diseae)


Gejala : puyuh sulit bernafas, batuk - batuk , bersin, bunyi timbul ngorok, lesu, mata
ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan, yang mudah di ketahui dari gejala ini adalah
kepala memutar - mutar tak menetu dan lumpuh.
Pengendalian : Menjaga kebersihan dan membersihkan peralatan yang terkena virus, puyuh
yang mati segera di bakar / dibuang. serta mencegah tamu yang masuk ke kandang, usahakan
harus steril.

3. Berak Kapur / Putih (Pullorum)


Penyebab : kuman Salmonella Pullorum merupakan penyakit menular.
Gejala : Kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan
sayap menggantung.
Pengendalian : Sama layaknya penyakit totelo, kebersihan harus di jaga dan hindari tamu
yang masuk ke kandang.

4. Berak Berdarah (Coccidiosis)


Gejala : Tinja berdarah dan mencre, nafsu makan berkurang, bulu kusam, menggigil
kedinginan.
Pengendalian : Menjaga kebersihan dan litter tetap kering. atau dengan Tetra Chlorine di
berikan kemulut, noxal, trisula zuco tablet di larutkan ke air minum.

5. Cacar Unggas (Fowl Pox)


Penyebab : Poxvirus yang menyerang bangsa unggas semua umur dan semua jenis puyuh.
Gejala : Timbul kopeng-kopeng pada bagian yang tidak berbulu, seoerti pial, kaki, mulut dan
farnik yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian : Pemberian vaksin dipteria dan memisakan puyuh yang terinfeksi.

6. Quail Bronchitis
Penyebab : Virus Quail Bronchitis bersifat sangat menular.
Gejala : Puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, batuk dan bersin, mata dan hidung
kadang mengeluarkan lendir, sertas kdangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian : Pemberian pakan yang bergizi serta sanitasi yang baik.

7. Aspergillosis
Penyebab : Cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala : Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan menyerupai
keju, mengantuk dan nafsu makan berkurang.
Pengendalian : Perbaikan sanitasi dan lingkungan sekitarnya.

8. Cacingan
Penyebab : Sanitasi yang buruk.
Gejala : Puyuh Tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian : Pembersihan kandang yang baik serta pemberian pakan yang baik.

9. Snot / Coryza
Adalah penyakit yang menyerang mata, puyuh yang bterkena penyakit ini matanya akan
merah dan membengkak dan berlendir. penyakit ini merupakan penyakit utama puyuh yang
mudah sekali menular, kara sulit untuk diobati sebaiknya melakukan pencegahan
menggunakan vaksin CDR/CORYZA aktif atau in aktif, sebaiknya jika puyuh sudah
terjangkit penyakit seperti ini dibuang, meski ada pengobatan melalu penyuntikan khus
namun dengan harga yang mahal.

Demikian artikel yang saya tulis tentang Jenis - Jenis Penyakit Burung Puyuh Dan Cara
Pencegahanya , Cara Mengobati Puyuh Yang Sakit, Obat Puyuh, Jenis Penyakit Pada
Puyuh, Agar Puyuh Tidak Sakit, Vaksin Pada Puyuh, Obat Puyuh Yang Bagus.

semoga bermanfaat.

Penyakit oleh Virus

Tetelo ( Castle Disease atau Geleng -geleng)


ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit
ini disebabkan oleh virus Paramyxo.
Gejala awal terlihat dari turunnya nafsu makan dan puyuh terlihat lesu. Puyuh lebih sering
terlihat minum dibandingkan makan. Kotoran encer dan bewarna hijau keputihan. Tubuhnya
gemetar, limbung, berjalan mundur dan berusaha mematuki puyuh lain. Puyuh sering bersin,
batuk, dan mengorok pada malam hari. Selanjutnya, sayap akan terkulai dan terjadi
kelumpuhan (paralysis) bahkan leher terputar (torticolis).
Tetelo biasanya ini muncul dengan tiba-tiba dan menyerang puyuh segala umur. Angka
kematian yang ditimbulkannya bisa mencapai 100%. Karena penyakit puyuh ini mudah
menular melalui peralatan kandang serta lantai kandang yang berdebu, kotor, dan lembap.
Sisa pakan atau kotoran yang basah dan berbau juga menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Sampai saat ini, tetelo tidak dapat diobati. Langkah yang harus diambil adalah menghindari
kontak fisik antara puyuh sakit dengan puyuh sehat. Pencegahan penularan dilakukan dengan
membakar bangkai puyuh sakit. Untuk mencegah terulangnya penyakit ini, sebaiknya sejak
kecil puyuh divaksinasi dengan vaksin ND.

Flu Burung
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Avian Influense A subtype
H5N1 yang menyerang kelenjar limfe pada unggas seperti ayam, bebek, dan puyuh sehingga
menyebabkan kekebalan atau ketahanan tubuh ternak puyuh menjadi menurun yang pada
akhirnya menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat (mendadak).
Penyebaran / penularan penyakit melalui udara, air, tempat pakan dan minum yang
terkontaminasi akan mempercepat penularan virus ini dalam satu kandang sehingga tidak
heran diberitakan bahwa puyuh dalam satu kandang bisa seluruhnya terkena penyakit flu
burung dalam beberapa hari saja yang menimbulkan kematian massal puyuh. Bila tidak
segera ditanggulangi maka kerugian peternak akan semakin besar.
Gejala-gejala yang sering ditemui pada puyuh yang terinfeksi virus flu burung adalah
terjadinya kematian puyuh secara mendadak dalam jumlah yang besar atau kematian puyuh
tanpa gejala klinis yang jelas, Puyuh terlihat lesu, dan kehilangan nafsu makan, Jengger
puyuh bengkak, berwarna biru, dan terkadang berdarah, Bulu-bulu puyuh mulai rontok,
Timbul pembengkakan pada kepala atau kelopak mata puyuh, Terjadi pendarahan pada kulit
atau pada bagian yang tidak ditumbuhi bulu, terutama pada kaki, Produktivitas telur menurun
drastis, Puyuh kesulitan bernapas, diare, menggigil, dan mengeluarkan secret (cairan) dari
hidung, mulut dan mata.
Pencegahanan dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi AI, namun selain vaksinasi hal
yang lebih penting adalah manajemen perkandangan harus baik juga yaitu dengan sirkulasi
kandang, pencahayaan dan kebersihan yang baik serta melakukan biosecurity secara teratur.

Penyakit oleh Bakteri

Berak Kapur (Pullorum)


Pullorum merupakan penyakit menular pada puyuh yang dikenal dengan nama berak putih
atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Pullorum atau Berak kapur disebabkan
oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan
ditanah selama 1 tahun
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
– Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
– Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara puyuh secara klinis sakit dengan
puyuh karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak
dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.
Puyuh yang terserang penyakit ini menunjukan gejala klinis seperti napsu makan menurun,
feses (kotoran) berwarna putih seperti kapur, kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna
putih, kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering, jengger berwarna
keabuan, mata menutup dan nafsu makan turun, badan anak puyuh menjadi lemas, sayap
menggantung dan kusam, lumpuh karena artritis, suka bergerombol
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan memberikan antibiotik golongan-golongan sulfa
seperti coritrym. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian puyuh, tapi tidak
dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya puyuh yang terserang
dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.
Pencegahan dilakukan dengan cara melakukan desinfeksi pada kandang dengan
formaldehyde 40%. Puyuh yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya,
sedangkan puyuh yang parah dimusnahkan.

Snot (Coryza)
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot
dapat menyerang semua umur, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim
dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi
kesehatan puyuh.
Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri Haemophillus gallinarum. Penularan dapat melalui
kontak langsung dengan puyuh yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum,
petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Puyuh yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala pengeluaran cairan air mata,
puyuh terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung, keluar lendir dari
hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas, pembengkakan didaerah sinus infra
orbital, terdapat kerak dihidung, puyuh mengorok dan sukar bernapas
Pengobatan penyakit snot pada puyuh adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti
sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan
tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan
sirkulasi kandang yang baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga
mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit
ini.

Anda mungkin juga menyukai