1. Penyakit Pink Eye.
Pink Eye merupakan penyakit mata akut yang menular pada sapi, domba maupun
kambing, biasanya bersifat epizootik dan ditandai dengan memerahnya conjunctiva dan
kekeruhan mata.
Penyakit ini tidak sampai menimbulkan kematian, akan tetapi dapat menyebabkan
kerugian yang cukup besar bagi peternak, karena akan menyebabkan kebutaan, penurunan
berat badan dan biaya pengobatan yang mahal.
Etiologi
Pink Eye disebabkan oleh bakteri, virus, rikketsia maupun chlamydia, namun yang
paling sering ditemukan adalah akibat bakteri Maraxella bovis.
Cara Penularan
Mikrorganisme penyebab ditularkan lewat kontak antara ternak peka dengan ternak
penderita atau oleh serangga yang bisa memindahkan mikroorganisme atau bisa juga lewat
iritasi debu atau sumber-sumber lain yang dapat menyebabkan goresan atau luka mata.
Gejala Klinis
Mata berair, kemerahan pada bagian mata yang putih dan kelopaknya, bengkak pada
kelopak mata dan cenderum menjulingkan mata untuk menghindari sinar matahari.
Selanjutnya selaput bening mata/kornea menjadi keruh dan pembuluh darah tampak
menyilanginya. Kadang-kadang terjadi borok atau lubang pada selaput bening mata. Borok
dapat pecah dan mengakibatkan kebutaan. Mata akan sembuh dalam waktu 1 – 4 minggu,
tergantung kepada penyebabnya dan keganasan penyakitnya.
Pengobatan
Suntikan antibiotik, seperti tetracyclin atau tylosin dan penggunaan salep mata dapat
membantu kesembuhan penyakit. Menempatkan ternak pada tempat yang teduh atau
menempelkan kain di mata dapat mengurangi rasa sakit mata akibat silaunya matahari.
Pencegahan
Memisahkan ternak yang sakit dari ternak-ternak sehat merupakan cara terbaik untuk
pencegahan terhadap pinx eye. Tidak tersedia vaksin untuk penyakit ini.
3. Penyakit Scabies
Skabies biasa disebut kudis atau bulug/budug. Scabies juga merupakan
penyakit zoonoisis dan dapat menular pada manusia. Biasanya disebabkan oleh alat dan
kandang yang kotor. Kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei.
Ternak yang sehat biasanya tertular jika sudah terjadi kontak langsung dengan ternak/sapi
yang terkena skabies. Biasanya hewan yang terserang skabies terkesan seperti hewan yang
gatal - gatal.
4. Penyakit Ngorok
Biasa disebut SEPTICHAEMIA EPIZOOTIC (SE) dalam istilah kedokteran.
Disebabkan oleh kuman yang bernama Pastuerella multocida serotipe 6B dan Pastuerella
multocida serotipe 6E. Biasanya menjangkit pada sapi yang kelelahan / letih. Cenderung
menyerang sapi pekerja maupun sapi potong yang stress akibat terlalu banyak aktifitas dan
kandang yang lembab atau kurang bersih. Pakan yang buruk kualitasnya juga merupakan
sarana penularan kuman ini. Penularan antar ternak biasanya melalui air liur, urine, makanan
dan tanah yang terkontaminasi. Kondisi lingkungan yang dingin juga merupakan sarana
untuk kuman tersebut berkembang.
Ciri dan Gejala Ngorok pada Sapi adalah :
Pengobatan : antibiotik
Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi
Pengobatan : antibiotik
Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi