Askariasis
Penyebab Penyakit :
Disebabkan oleh Ascaridia galli yaitu parasit cacing yang paling banyak dijumpai
pada unggas. Cacing ini tergolong cacing gilig (Nematoda), berwarna putih, bentuknya bulat
dan kaku. Cacing terdapat bebas di dalam usus ayam dan tidak melekat pada dinding usus
melainkan berenag–renang melawan gerakan peristaltik, sehingga tidak keluar bersama
faeses. Asakariasis banyak terdapat pada unggas terutama pada ayam dan kalkun.
Askariasis banyak dijumpai pada ayam yang dipelihara dengan sistem litter. Hal ini
dapat dipahami karena telur Ascaridia galli sangat cocok pada kondisi litter yang lembab.
Cacing dewasa tinggal di dalam usus ayam, kemudian bertelur dan telurnya akan
keluar bersama faeses. Telur di dalam tanah akan mengalami embrionisasi sebelum telur
tersebut infektif. Telur berembrio ini akan dapat bertahan hidup selama 3 bulan di tanah
basah, dalam keadaan becek, dan terlindung sinar matahari. Jika keadaan lingkungan kering
dan terkena sinar matahari telur tersebut akan mati.
Infeksi terjadi ketika pakan dan air minum tercemar telur infektif. Setelah telur
tertelan, dalam beberapa jam telur akan menetas, larva akan keluar dan menetap pada usus
ayam selama kira – kira 3 hari. Kemudian dalam bentuk kista akan menembus
Dinding usus. Selama periode ini akan terjadi kerusakan khas pada dinding usus, yaitu
luka–luka pada selaput lendir usus dan radang berdarah. Setelah 9–11 hari larva akan kembali
lagi ke liang usus dan tumbuh menjadi cacing dewasa. Waktu yang diperlukan sejak ayam
menelan telur cacing hingga menjadi acing dewasa kira–kira selama 35 hari.
Gejala sakit :
Apabila cacing Ascarida galli di dalam usus ayam jumlahnya sedikit, tidak menimbulkan
gangguan pada ayam, tapi jika jumlahnya cukup banyak, akan menimbulkan gangguan
kesehatan bahkan kematian terutama pada anak ayam. Anak ayam yang menderita Ascariasis
menunjukkan gejala–gejala sebagai berikut :
Penderita tampak kurus, pucat dan lemah
Sayap agak terkulai dan bulunya tidak mengkilat
diare berwarna keputihan seperti kapur, encer dan agak berlendir
Terjadi kematian yang banyak pada anak ayam
Ayam dewasa juga ditandai dengan menurunnya produksi telur.
Gejala sakit :
Gejala-gejala yang timbul akibat investasi cacing tembolok antara lain :
Berat badan menurun, pada ayam muda terhambat pertumbuhannya
Jengger mengkerut
Produksi telur menurun
Ayam menjadi lemas dan akhirnya mati
Diagnosis yang paling tepat dilakukan bedah bangkai. Pada tembolok dipenuhi
dengan bahan–bahan seperti lendir. Dinding tembolok menebal dan meradang. Untuk melihat
adanya cacing Capillaria caranya selaput lendir tembolok dikerik, kemudian hasil kerikan
dimasukkan ke dalam botol bening yang berisi air jernih. Isi botol kemudian diperiksa dengan
bantuan cahaya lampu atau sinar matahari. Cacing Capillaria biasanya akan tampak jika
jumlahnya banyak.
Cara pencegahan dan pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing diantaranya Medane -2,
Hygromycin B atau Thibenzoled dengan dosis yang tepat sesuai anjuran. Pencegahan dapat
dilakukan dengan cara mencegah tidak terjadi kontak langsung antara sekelompk ayam dan
kotorannya sendiri, untuk itu sebaiknya ayam dipelihara di kandang baterai. Penyakit ini
biasanya menyerang ayam yang dipelihara di kandang postal atau litter Jika pemeliharaan
ayam dikandang litter hendaknya litter harus diganti sebelum ayam diobati, untuk mencegah
reinfeksi pada kelompok ayam tadi.
Dibanding dengan ayam dewasa, biasanya ayam muda dan anak ayam lebih peka
terhadap penyakit ini. Gejala yang timbul pada anak ayam antara lain :
Pertumbuhan terhambat
Tubuh menjadi kurus
Kejang pada kaki dan salah satu atau kedua kakinya lumpuh
Kelumouhan dapat terjadi pada seluruh tubuh jika penyakit dalam keadaan berat