Anda di halaman 1dari 13

1.

Toxoplasma gondii
A. Pengertian
Toxoplasma gondii merupakan parasit protozoa yang menginfeksi hamper semua hewan berdarah
panas, manusia adalah infeksi utamanya melalui memakan makanan yang kurang matang atau daging
mentah yang mengandung kista toxoplasma tersebut dan dapat juga melalui air yang terkontaminasi oleh
ookista T oksoplasma gondii ( Iskandar T.. 1999 ). Toxoplasma gondii hidup intraselular di dalam sel- sel
sistem retikulo- endotel dan sel parenkim manusia maupun hewan mamalia terutama kucing dan unggas.
Parasit ini dapat menimbulkan radang dan kerusakan pada kulit, kelenjar getah bening. jantung, paru,
mata, otak, dan selaput otak.
B. Cara Penyebaran
1. Kontak langsung dengan feses kucing yang terdapat parasit Toxoplasma gondii.
2. Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii.
3. Plasenta ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma
gondii sehingga berisiko menularkannya pada janin.
4. Mengonsumsi buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih menggunakan air yang mengalir
5. Transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang telah terinfeksi toksoplasmosis.
C. Cara Pencegahan
Pecegahan penyebaran toksoplasma dengan:
1. Perempuan hamil tidak disarankan membersihkan kandang dan kontak langsung dengan kucing.
2. Bersihkan kandang setiap hari.
3. Sediakan makanan kucing dalam bentuk kering, kaleng atau yang dimasak secara merata.
4. Masak daging secara matang dan merata.
5. Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas hingga
bersih.
6. Gunakan sarung tangan saat berkebun.
7. Periksa secara ruin status kesehatan kucing.

D. Cara Pengobatan
Toksoplasmosis diobati dengan kombinasi oat antiparasit dan antibiotik. Ini menghentikan T.
gondi tumbuh dan berkembang biak di tubuh. Asam folinat diberikan selama pengobatan
toksoplasmosis untuk menguranqi efek samping obat antiparasic. Toksoplasmosis biasanya tidak
diobati pada orang yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan tidak memiliki
gejala apa pun. Pengobatan toksoplasmosis hanya dapat berhasil bila parasitya aktif. Itu tidak
bisa menghilangkan kista yang ditinggalkan parasit di tubuh.

2. Taenia (cacing pita)


A. Pengertian
Cacing pita adalah cacing pipih beruas-ruas parasit yang panjangnya beberapa meter. Mereka
termasuk dalam genus Taenia. Taenia adalah sebuah genus cacing pita yang anggotanya menjadi
parasit pada manusia dan hewan ternak seperti babi, sapi, kerbau, taenia ini berasal dari bahasa
yunani (taivia), tainia yang berarti pita, perban, atau garis garis. Terdapat dua spesies yang
penting secara medis yaitu : Taenia solium dan Taenia saginata
Cacing ini menggunakan manusia sebagai satu-satunya inang definitifnya. Oleh karena itu,
mereka hidup di usus kita , memakan apa yang kita konsumsi. Mereka menyebabkan sakit perut,
mual, dan penurunan berat badan. Tidak mudah untuk menghilangkan cacing ini dengan
pengobatan cacingan. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan obat antiparasit khusus untuk
mengendalikannya.
Taeniasis adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya infeksi cacing pita Taenia solium
atau Taenia saginata. Penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan manusia tetapi juga
memiliki dampak ekonomi yang tinggi. Infeksi cacing pita pada manusia telah diketahui sejak
dahulu, manusia merupakan inang sejati (definitive host), sedangkan babi sebagai inang antara
(intermediate host) Taenia solium dan sapi sebagai inang antara (intermediate host) Taenia
saginata. Larva Taenia solium menyebabkan kejadian cysticercosis yaitu ditemukannya
Cysticercus selulosa pada otot babi, sementara cacing dewasanya ditemukan pada intestine
manusia yang menyebabkan kejadian taeniasis (Willingham, et al, 2010)
Genus ini memiliki puluhan spesies, secara morfologis mereka memiliki tubuh seperti pita yang
tersusun dari segmen segmen yang disebut proglottid.
Cysticerocosis atau sistiserkosis adalah infeksi langka yang disebabkan oleh cacing pita
bernama Taena solioum . T. solium menggunakan babi sebagai inang perantara dan manusia
sebagai inang defenitifnya. Penyakit penyakit ini dapat ditularkan melalui makanan atau air yang
terkontaminasi, atau telur cacing pita dari daging babi yang terinfeksi.
Morfologi cacing dewasa Taenia saginata :
Cacing dewasa mempunyai panjang 5 – 10 meter
Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dengan 4 batil isap yang menonjol
Strobila terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau segmen dimana makin ke distal proglotid semakin
matang. Proglotid gravid berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm dengan cabang uterus berjumlah 15 – 20
buah tiap sisi dimana uterus gravid ini mengandung 80.000 – 100.000 telur
Lubang kelamin atau porus genitalis terletak di sebelah lateral dan letaknya berselang- seling di
kanan dan kiri tidak teratur.

Taenia saginata, juga dikenal sebagai cacing pita daging sapi, adalah cacing pita lain yang
penting secara medis. Hospes perantara T.saginata adalah sapi dan manusia adalah inang
definitif. Dibandingkan dengan taeniasis yang disebabkan oleh T. solium, taeniasis yang
disebabkan oleh T.saginata tidak berdampak besar terhadap kesehatan manusia.
Morfologi cacing dewasa Taenia solium :
 Cacing dewasa mempunyai panjang 2 – 4 meter, kadang sampai 8 m
 Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
 Scolex dilengkapi dengan 2 baris kait yang terdiri atas kait panjang dan pendek,
jumlahnya mencapai 25 – 30 buah.
 Diameter scolex ± 1 mm terdapat 4 buah batil isap yang berbentuk mangkok
 Mempunyai 800 – 1000 segmen dengan lubang kelamin pada sisi lateral kanan ata
kiri tidak beraturan
 Uterus gravid mempunyai cabang lateral mengandung 30 – 50 butir telur
 Ovarium terdiri atas 2 lobus lateral dan satu lobus kecil.
B. Cara reproduksi
Cacing pita bersifat hermaprodit, karena tiap-tiap bagian proglotidnya memiliki organ
reproduksi jantan dan betina. Hewan hermaprodit adalah hewan yang memiliki dua alat kelamin
dalam satu individu (berumah satu). Sebagian besar hewan hermaprodit tidak bisa bereproduksi
sendiri, karena waktu dan proses pematangan gametnya berbeda.
Cacing pita tidak mengalami perkembangbiakan generatif (seksual) dalam hidupnya. Siklus
hidup cacing pita termasuk kompleks, dengan melibatkan setidaknya satu inang perantara dan
satu inang primer. Cacing pita dewasa berkembang biak dengan cara bertelur. Telur cacing yang
telah matang berkembang menjadi larva oncospheres yang masih mengandung telur, kemudian
terlepas dari tubuh cacing pita dewasa dan keluar dari anus bersama feses manusia.

C. Siklus Reproduksi

D. Cara Penyebaran
Cacing pita bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara, yaitu : Konsumsi
daging babi atau daging sapi yang tidak dimasak matang. Kontak dengan barang yang
terkontaminasi telur cacing pita, terutama bila tidak mencuci tangan setelahnya. Konsumsi
makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing pita.Tidak memakai alas kaki saat
berjalan di tanah yang banyak terdapat kotoran sapi atau babi.
E. Cara Pencegahan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya taeniasis, yaitu:
 Hindari konsumsi daging yang tidak dimasak matang.
 Cuci semua buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi.
 Masak bahan makanan sampai benar-benar matang.
 Bawalah hewan peliharaan yang terinfeksi cacing pita ke dokter hewan.
 Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan,
serta setelah menggunakan toilet.
Bagaimana taeniasis atau infeksi cacing pita dapat dicegah?
Cara paling efektif untuk mencegah taeniasis adalah dengan memasak makanan sampai
matang. Ini berarti memasak daging dengan suhu di atas 140 °F (60 °C) selama lima menit atau
lebih. Ukur suhu daging dengan termometer memasak menurut healthline.
Setelah daging dimasak, diamkan selama tiga menit sebelum dipotong. Ini dapat membantu
menghancurkan parasit yang mungkin ada di dalam daging.
Kebersihan tangan yang benar juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Selalu
cuci tangan Anda setelah menggunakan kamar mandi dan ajarkan anak untuk melakukan hal yang
sama. Juga, minumlah air kemasan jika tinggal di atau bepergian ke daerah di mana air harus diolah.
Upaya ini dapat mengurangi dampak gejala infeksi cacing pita.
F. Cara Pengobatan
Dalam kasus gejala infeksi cacing pita usus, pengobatan dengan obat yang akan
melumpuhkan cacing. Setelah cacing tidak dapat bertahan di lapisan usus, mereka akan
dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar.mObat antiparasit yang biasa digunakan untuk
mengobati infeksi cacing pita adalah: prazikuantel (Biltricide). Praziquantel diberikan dalam
dosis tunggal.Untuk infeksi cacing pita kerdil (Hymenolepis nana), obat antiprotozoal, Alinia
(nitazoxanide), dapat digunakan.Untuk komplikasi dari infeksi telur cacing pita babi yang telah
membentuk kista, pengobatan akan bergantung pada lokasi kista. Obat antiparasit akan diberikan
tetapi mungkin perlu menggunakan obat atau perawatan tambahan untuk mengatasi infeksi dan
komplikasi terkait di area lain di tubuh.
3. Pediculus humanus capitis (kutu rambut)
A. Pengertian
Pediculus humanus capitis adalah suatu penyakit kulit kepala akibat infestasi ektoparasit
obligat atau bisa disebut tungau atau lice spesies Pediculus humanus var. capitis yang termasuk
famili Pediculidae. Parasit ini seluruh siklus hidupnya bergantung pada manusia dan termasuk
parasit yang menghisap darah atau hemophagydea dan bersifat parasit (Sari, 2016).
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi Pediculus humanus capitis (Kutu Rambut)
Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Species
 Kingdom : Animalia
 Phylum : Arthropoda
 Class : Insekta
 Ordo : Phthriraptera
 Family : Pediculidae
 Genus : Pediculus
 Spesies : Pediculus humanus capitis
C. ANATOMI DAN MORFOLOGI
Pediculus humanus capitis (Kutu Rambut) Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin
berbentuk seperti huruf “V”. Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3 mm , alat kelamin
berbentuk seperti huruf “V” terbalik. Pada ruas
abdomen terakhir mempunyai lubang
kelamin ditengah bagian dorsal dan 2
tonjolan genital di bagian lateral yang
memegang rambut selama meletakan telur.
4. SARCOPTES SCABIEI
1. Pengertian
Sarcoptes scabiei adalah tungau parasitik yang hidup dengan bersembunyi dalam kulit
dan menyebabkan penyakit skabies atau kudis.
Pengertian Sarcoptus Scabies Penyakit ini bereaksi kuat saat di malam hari, tanda
gatalnya dengan muncul pelinting-pelinting kecil atau seperti bentolan di gigit nyamuk
namun pada scabies ini bentolan nya sangat banyak dan berada di kulit-kulit tipis seperti
sela-sela jari, pergelangan tangan, ketiak,
dan untuk laki-laki gatalnya di daerah
kelamin.
2. Anatomi scabies
Pengobatan :Permethrin cream 5%, Crotamiton crean 10%, Salep Sulfur 5-10%,
Ivemectin, Losion Lindan 1%, Cetirizine.

PENGANTAR PARASITOLOGI
Pengertian Parasitologi adalah :
•Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yg hidup untuk sementara atau permanen di dalam maupun di
permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan dari sebagian atau seluruhnya dari jasad
tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya
tergantung pada organisme hidup yg lain. Asal kata parasitologi :
Parasitos : jasad yg mengambil makanan
Logos : ilmu
Pengertian parasite
Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan
hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain
tersebut. Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber energi organisme lain.
PENTINGNYA MEMPELAJARI PARASITOLOGI
Penyakit parasitik adalah penyakit yang paling banyak terjadi di dunia.
 Menurut data WHO tahun 2001, penyakit parasitik masih banyak menyebabkan epidemi,
yaitu : African trypanosomiasis, Dengue, Leishmaniasis, Malaria, Schistosomiasis,
Tuberculosis, Chagas diseases, Leprosy, Lymphatic filariasis, dan Onchocerciasis.
 Gagalnya insektisida lain dalam mengurangi penyebaran vektor parasit.
 Terjadi modifikasi lingkungan yang berlangsung terus menerus, contohnya Global warming,
dan meningkatnya AIDS dan kanker.
SIMBIOSIS
Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme atau makhluk hidup
●Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus (bersifat permanen)
●Macam simbiosis :
•Mutualisme
•Komensalisme
•Parasitisme
MUTUALISME :
•Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan kedua organisme mendapatkan
keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut.
KOMENSALISME :
•Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu organisme mendapatkan
keuntungan, sedangkan organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian.
PARASITISME :
•Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
Parasitisme :
•hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat sementara/permanen dimana salah satu
jenis mengambil makanan (parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)
•Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu mendapat keuntungan
sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian.
•Dalam parasitisme ada dua organisme :
•Parasit
•Inang/hospes/host(tuan rumah)
•Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu mangsanya kemudian
memakannya
Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi (Infection) dan Infestasi (Infestation)
•Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau proses masuknya endoparasit ke
dalam tubuh hospes.
• Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes
•Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi manusia; arthropoda penghisap
darah; binatang (baik peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain (dari seseorang
ke orang lain).
Penggolongan Parasit
A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas :
1. Ectoparasite (ectozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak, Kutu, Tengu, Tungau
2. Endoparasite (entozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. Contoh : Cacing gelang,
Cacing pita, Amoeba, Plasmodium.
B. . Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :

•Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang selain hidup parasitik di tubuh
hospes mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila
kebutuhan hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe
•Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus selalu hidup di dalam tubuh
hospes dan tidak bisa hidup di luar tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium,
Tali putri
•Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup parasitik pd hospes yg
sebenarnya bukan hospes alaminya. Contoh : Pneumostrongilus.
C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam tubuh hospes) digolongan
atas :

1. Temporary parasite (parasit temporer)


yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja (hanya pd saat
membutuhkan makanan).
Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis
2. Permanent parasite (parasit permanen)
yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes.
Contoh : Cacing gelang.

D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas :


1. Patogenik parasite (parasit patogen)
yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan pd jaringan/organ hospes
baik secara mekanis, traumatik atau karena racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing
gelang
2. Pseudoparasite
yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit. Contoh : Serat-serat sisa
makanan
3. Spurious parasite (parasit koprosoik)
yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal cerna (=keluar) tanpa
menimbulkan gejala infeksi.
E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas :
1. Parasit Monoksen:
●Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes.
●Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis
2. Parasit Poliksen:
●Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes.
●Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis.
PEMBAGIAN JASAD PARASITOLOGI
1.Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam :
a.Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba
b.Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam Helminthes (cacing) dan Arthropoda
(serangga)
2.Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri dari bakteri dan jamur
3.Spirochaeta dan virus.
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
2. Hospes perantara (intermediate host)
•Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yg siap ditularkan kpd manusia
 hospes tempat berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
•Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam
tubuh nyamuk Anopheles.
•Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit yg hospes definitifnya hewan.
3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)
•Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami hidup pd hewan  hewan yg bertindak
sbg hospes definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh kera.

VEKTOR
•Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia melalui vektor yaitu jasad yg
menularkan parasit pd manusia dan hewan secara aktif
•Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks,
Mollusca
•Infeksi (transmisi) hewan  hewan,
hewan  manusia
PEMBAGIAN VEKTOR
•Biological Vector :
•Golongan vektor yang berperan sebagai perantara parasit/penyakit dan sekaligus sebagai
hospes.
•Contoh : Nyamuk
•Mechanical Vector :
•Golongan vektor yang berperan hanya sebagai perantara parasit/penyakit saja.
•Contoh : Lalat
ZOONOSIS
•Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia (atau sebaliknya).
•Zoonis terbagi atas :
1.Anthropozoonosis:
•Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
•Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa menular kepada manusia).
•Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh Trichinella sp.
2.Zooanthropozoonosis:
•Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan.
PENGELOMPOKAN PARASIT
1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi
2. Dari Filum Cacing (Helminthes)  Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
1. PROTOZOA
● Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu memiliki alat reproduksi,
pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
● Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
•Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh : Entamoeba histolytica
•Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela); contoh : Giardia lamblia
•Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
•Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
2. CACING (HELMINTHES)
●Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral
●Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :
a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) , ada 2 kelas yaitu :
●Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)
●Trematoda (bentuk pipih seperti daun)
b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada 1 kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam segmen2)

3. SERANGGA (ARTHROPODA)
•Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak sebagai penular penyakit /
penyebab langsung penyakit
•Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan berbagai macam organisme
penyebab penyakit, contoh : protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.
•Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat menimbulkan kerusakan kulit,
kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT
•Jenis penyakit oleh Protozoa :
•Malaria
•Amubiasis
•Toxoplasmosis
•Tripanosomiasis
•Leismaniasis
•Giardiasis
•Balantidiasis
•Jenis penyakit oleh Cacing :
•Askariasis
•Filariasis
•Taeniasis
•Fascioliasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN :
•Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke
hospes yg lain
•Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :
•Hand to mouth (dari tangan ke mulut)
•Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
•Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi.
CARA INFEKSI
●Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara :
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga.
UMBER INFEKSI (1)
●Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing
●Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium
●Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis
●Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis (ikan air tawar), Taenia solium
(babi), Taenia saginata (sapi).
SUMBER INFEKSI (2)
●Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus
granulosus (anjing), Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis
●Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles, Leishmania, Trypanosoma.
PORTAL MASUK PARASIT
●Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal masuk
1.Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2.Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3.Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis
4.Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii
5.Transmamary, Co: Ancylostoma
6.Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis.
STADIUM INFEKTIF
●Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stadium infektif dari parasit tersebut ke
dalam tubuh hospesnya
●Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
DIAGNOSIS
•Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena itu diagnosis
penyakit parasitik hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
•Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
•Tinja, urine
•Darah, sputum/dahak
•Biopsi jaringan
•Cairan empedu dll.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT
1.Meningkatnya jumlah parasit
2.Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3.Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan
dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a.Mengobati penderita
b.Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c.Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d.Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host.

Anda mungkin juga menyukai