Anda di halaman 1dari 4

Praktikum ke 2 Rabu, 24 Maret 2021

Pemeriksaan Taenia Solium dan Taenia Saginata

.
A. Dasar Teori
Pemeriksan feses adalah tes yang dilakukan pada sampel feses atau tinja untuk mendiagnosis
sejumlah penyakit pada sistem pencernaan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya
infeksi yang berasal dari bakteri, virus, atau parasit, dan berbagai penyakit, mulai dari
penyerapan gizi yang kurang baik hingga kanker.
Taenia saginata adalah sejenis cacing pita yang dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh
sapi. Cacing ini berwarna putih, berbentuk pipih, dan bisa tumbuh hingga panjangnya
mencapai 5–25 meter. Selain itu, Taenia saginata juga mampu memproduksi telur hingga
kurang lebih 200 juta telur.

Mengenal Taenia Saginata, Cacing Pita pada Daging Sapi - Alodokter


Cacing Taenia saginata dapat hidup di mana saja, terutama wilayah subtropis atau tropis
seperti Indonesia. Cacing ini juga masih banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi
lingkungan yang buruk atau tidak tersedia air bersih.
Cacing Taenia saginata dapat menyebabkan infeksi jika seseorang mengonsumsi daging sapi
yang sudah terkontaminasi cacing ini, terutama jika daging sapi tersebut tidak dimasak
hingga matang.
Taenia saginata (sinonim Taeniarhynchus saginata), umumnya dikenal sebagai cacing pita
sapi, adalah cacing pita zoonotik yang termasuk ordo Cyclophyllidea dan genus Taenia. Ini
adalah parasit usus pada manusia menyebabkan taeniasis (sejenis kecacingan) dan
cysticercosis pada sapi. Sapi adalah host intermediat, di mana perkembangan larva terjadi,
sementara manusia adalah host definitif yang membawa cacing dewasa. Hal ini ditemukan
secara global dan paling umum di mana sapi diternak dan daging sapi dikonsumsi. Hal ini
relatif umum di Afrika, beberapa bagian dari Eropa Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan
Amerika Latin.Manusia umumnya terinfeksi akibat kebersihan yang buruk. Larva infektif,
disebut cysticerci, ditularkan dari konsumsi mentah atau setengah matang daging sapi.
Sebagai hermafrodit, setiap segmen tubuh yang disebut proglotid berisi set lengkap dari
kedua sistem reproduksi laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, reproduksi adalah
dengan fertilisasi-diri. Dari manusia, telur berembrio, disebut oncospheres, dilepaskan
dengan kotoran dan ditransmisikan ke ternak melalui pakan yang terkontaminasi.
Oncospheres berkembang dalam otot, hati, dan paru-paru sapi menjadi cysticerci infektif.
Taenia solium adalah spesies cacing pita (genus Taenia) yang menginfeksi babi. Cacing ini
adalah parasit zoonotik usus ditemukan di seluruh dunia, dan yang paling umum di negara-
negara di mana babi dimakan. Cacing dewasa ditemukan pada manusia dan memiliki tubuh
datar, seperti pita, yang berwarna putih dan panjangnya 2 sampai 3 m. Kepalanya, skoleks,
berisi pengisap dan rostelum sebagai organ lampiran. Tubuh utama, strobila, terdiri dari
rantai segmen yang dikenal sebagai proglotid. Setiap proglotid merupakan unit reproduksi
lengkap; maka, cacing pita adalah hermafrodit. Ini melengkapi siklus hidupnya pada
manusia sebagai inang utama dan babi sebagai inang perantara. Hal ini ditularkan ke babi
melalui feses manusia atau pakan ternak yang terkontaminasi, dan untuk manusia melalui
daging babi mentah atau setengah matang. Babi menelan telur berembrio, morula, yang
berkembang menjadi larva, yang oncospheres, dan akhirnya menjadi larva infektif, sistiserki.
Sebuah sistiserkus tumbuh menjadi cacing dewasa di usus kecil manusia. Infeksi umumnya
tidak berbahaya dan tanpa gejala. Namun, infeksi tidak disengaja pada manusia oleh tahap
larva menyebabkan sistiserkosis. Bentuk yang paling parah adalah neurosistiserkosis, yang
mempengaruhi otak dan merupakan penyebab utama epilepsi.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
 Mikroskop
 Pot feses
 Tusuk gigi
 Objek glass
 Cover glass
 Bunsen
 Spritus
 Kapas alcohol
 Handscoon
 Spidol
 Masker
2. Bahan
 Feses Sapid an Babi
 Eosin

C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil objek glass kemudian lakukan fiksasi
3. Beri label pasa objek glass.
4. Ambil 1-2 tetes eosin, lalu teteskan pada bagian sisi objek glas.
5. Setelah itu tambahkan sedikit fases yaitu fases sapi dan babi pada tetesan eosin.
(ambil bagian dalam feses) dengan menggunakan tusuk gigi
6. Kemudian campur fases dengan larutan eosin dan diratakan dengan menggunakan tusuk
gigi.
7.Lalu tutup objek glass dengan menggunakan cover glass
8. Setelah itu amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x untuk mengetahui
lapang pandang dan 40x untuk melihat telur atau larva cacing.Dan catatlah jika
menemukan telur cacing.

D. Hasil Pengamatan
Keterangan pengambilan sample

No

1.

2.

Pada pengamatan yang dilakukan pada fases sapi dan babi, Ditemukan telur Teania
Saginata pada fases sapi.
 Pemeriksaan feses sapi menggunakan perbesaran 40x

 Feses babi menggunakan perbesaran 40x

E. Pembahasan
Dari Praktikum yang telah dilaksanakan, hasil Pengamatan diatas menunjukan bahwa pada
fases sapi terdapat Taenia Saginata.
Taenia saginata (sinonim Taeniarhynchus saginata), umumnya dikenal sebagai cacing pita
sapi, adalah cacing pita zoonotik yang termasuk ordo Cyclophyllidea dan genus Taenia. Ini
adalah parasit usus pada manusia menyebabkan taeniasis (sejenis kecacingan) dan
cysticercosis pada sapi.

Anda mungkin juga menyukai