Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOLOGISEL DAN MOLEKULER

(Definisi)

Mata kuliah:
Biologisel dan molekuler
Dosen:
Dr.M.Fairuz Abadi,M.Si
Oleh:
Ni Made Dwi Anggreni
201310830

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK A14


STIKES WIRAMEDIKA BALI
2020
Sebutkan Definisi Masing-Masing!!
Sel

Sel adalah satuan unit terkecil makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun bagian-
bagian tubuh. Sel pertama kali diobservasi dan diidentifikasi oleh fisikawan Inggris
bernama Robert Hook pada tahun 1665. Kemudian, dua ilmuwan Jerman – Schwann dan
Schleiden mengemukakan prinsip dasar baru sel pada tahun 1893. Teori mengenai sel terdiri
dari 3 prinsip berikut:

1. Semua makhluk hidup tersusun dari satu sel atau lebih


2. Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi pada makhluk hidup
3. Sel-sel lainnya berasal dari proses penggandaan (replikasi) sel yang telah ada
sebelumnya

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi
secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme)
tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan
Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian
tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Organela
Dalam biologi sel, organel adalah subunit khusus, biasanya di dalam sel, yang memiliki fungsi
tertentu. Nama organel berasal dari gagasan bahwa struktur ini adalah bagian dari sel, seperti
halnya organ bagi tubuh. Akhirnya, nama yang diberikan adalah organel, dengan akhiran -el
yang menjelaskan sifat diminutif (kecil). Organel merupakan unit yang tertutup secara terpisah
dalam lapisan ganda lipidnya sendiri (juga disebut organel terikat membran) atau merupakan
unit fungsional yang berbeda secara spasial tanpa lapisan ganda lipid di sekitarnya (organel
terikat nonmembran). Meskipun sebagian besar organel merupakan unit fungsional di dalam
sel, beberapa unit fungsional yang meluas ke luar sel sering disebut organel, seperti silia, flagel
dan arkaelum, dan trikokista.
Organel diidentifikasi secara mikroskopis, dan juga dapat dimurnikan dengan fraksinasi sel.
Ada banyak jenis organel, terutama pada sel eukariota. Mereka termasuk struktur yang
membentuk sistem endomembran internal (seperti selubung inti, retikulum endoplasma, dan
badan Golgi), serta struktur lain seperti mitokondria dan plastida. Meskipun prokariota tidak
memiliki organel eukariotik, beberapa memang mengandung mikrokompartemen bakteri
berkulit protein, yang dianggap bertindak sebagai organel prokariotik primitive dan ada juga
bukti mengenai struktur lain yang dibatasi membran.Selain itu, flagela prokariotik yang
menonjol keluar sel, dan motoriknya, serta sebagian besar pilus ekstraseluler, sering disebut
sebagai organel.
Nukleous
Nukleus merupakan inti sel yang menjadi pusat komando pada sel eukariotik. Nukleus biasanya
merupakan organel yang paling menonjol dalam sel karena menyumbang sekitar 10 persen dari
volume sel.
Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat perintah dan juga untuk mengontrol aktivitas sel.
Hal ini terjadi karena adanya benang kromosom yang terdapat di dalam nukleus. Selain
fungsi tersebut, nukleus juga memiliki fungsi-fungsi lain. Berikut ini, fungsi-fungsi nukleus
yang perlu Anda ketahui.

 Menyimpan informasi genetik


Fungsi nukleus yang pertama adalah untuk menyimpan informasi genetik. Salah satu
fungsi dari nukleus yaitu perannya sebagai penyimpan data informasi genetik. Hal ini
dikarenakan membran inti yang terdapat pada nukleus ini bisa mempertahankan DNA
yang ada di dalamnya.

 Mengontrol pertumbuhan sel


Fungsi nukleus yang kedua adalah untuk mengontrol pertumbuhan sel. Selain
mengontrol aktivitas, fungsi lain dari nukleus juga untuk mengatur pertumbuhan sel
dalam tubuh. Baik itu sel yang membelah, atau pun hanya perlu membesar. Bahkan
sel yang tidak membelah pun berada di bawah kontrol nukleus ini.

 Tempat replikasi dan transkripsi


Fungsi nukleus yang ketiga adalah tempat replikasi dan transkripsi. Fungsi ini cukup
jelas dimiliki oleh nukleus atau inti sel. Ia merupakan tempat saat DNA melakukan
replikasi. Setelah DNA melakukan replikasi, selanjutnya akan terjadi proses mitosis
yang terjadi.

 Mengendalikan metabolisme
Fungsi nukleus yang terakhir adalah sebagai tempat mengendalikan metabolism.
Pengendalian metabolisme oleh nukleus ini dikarenakan adanya proses yang
menghasilkan protein. Proses ini pun terjadi karena transkripsi dan juga translasi pada
nukleus atau inti sel.

Kromosom
Kromosom adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau seluruh
materi genetik suatu organisme. Sebagian besar kromosom pada eukariota memiliki protein
pengemas yang disebut histon yang, dibantu oleh protein pendamping, mengikat dan
memadatkan molekul DNA untuk menjaga integritasnya. Kromosom-kromosom ini
menampilkan struktur tiga dimensi yang kompleks, yang berperan penting dalam regulasi
transkripsi.

Kromosom biasanya terlihat di bawah mikroskop cahaya hanya selama metafase pada
pembelahan sel (ketika semua kromosom berjajar di tengah sel dalam bentuk terpadatkan atau
terkondensasi). Sebelum ini terjadi, setiap kromosom diduplikasi (fase S) dan kedua salinan
digabungkan oleh sentromer sehingga membentuk struktur berbentuk X (jika sentromer
terletak di ekuator) atau membentuk struktur dua lengan (jika sentromer terletak di bagian tepi).
Salinan yang bergabung ini sekarang disebut kromatid saudara. Selama metafase, struktur
berbentuk X disebut kromosom metafase yang sangat memadat sehingga mudah dibedakan dan
dipelajari. Dalam sel hewan, kromosom mencapai tingkat pemadatan tertinggi ketika anafase
selama proses segregasi kromosom.
Materi Genetik
Materi genetik merupakan substansi di dalam inti sel yang berperan penting dalam kontrol
seluruh aktivitas tubuh. Materi genetik merupakan unit pewarisan sifat yang dapat menurunkan
informasi dari induk pada keturunannya. Sebagai contoh, golongan darah (A, B, AB, dan O)
merupakan hasil dari gen yang diwarisi dari orang tua.

Materi genetik pada organisme dapat dibedakan menjadi 2 macam Pertama adalah DNA
(Deoxyribonucleic acid) merupakan materi genetik utama yang umum membawa informasi
genetik pada semua organisme seluler, termasuk hewan, tumbuhan dan bakteri. Selain itu
terdapat jenis materi genetik lain yaitu RNA (Ribonucleic acid) yang memiliki struktur mirip
dengan DNA. RNA digunakan di dalam sel unruk proses ekspresi gen dari DNA, dan pada
sebagian spesies virus sebagai materi genetik utama sebagai mana DNA.
Kromatin
Kromatin adalah kompleks DNA dan protein yang ditemukan dalam sel eukariotik . Fungsi
utamanya adalah mengemas molekul DNA panjang menjadi struktur yang lebih padat dan lebih
padat. Ini mencegah untaian menjadi kusut dan juga memainkan peran penting dalam
memperkuat DNA selama pembelahan sel , mencegah kerusakan DNA , dan mengatur ekspresi
gen dan replikasi DNA . Selama mitosis dan meiosis , kromatin memfasilitasi pemisahan
kromosom yang tepat dalam anafase; Bentuk karakteristik kromosom yang terlihat selama
tahap ini adalah hasil DNA yang digulung menjadi kromatin yang sangat terkondensasi.
Polipeptida
Polipeptida berasal dari gabungan dua kata, yaitu poli yang berarti banyak dan peptida atau
asam amino. Polipeptida adalah rangkaian rantai linier dari beberapa peptida yang membentuk
sebuah molekul protein.
Polimer polipeptida disusun dari hasil ikatan antara gugus karbosil (COOH) dengan gugus
asam amino (peptida) melalui ikatan peptida. Polipeptida dibentuk melalui tahapan replikasi
DNA.

Protein atau polipeptida sendiri dibentuk pada setiap sel makhluk dan organela yang dijalankan
oleh ribosom. Ribosom merupakan organela penyintesa, yakni suatu organel sel yang
berbentuk butiran-butiran halus yang mengambang bebas pada sitoplasma atau menempel pada
retikulum endoplasma dengan jumlah mencapai ribuan unit.
Gen
Gen adalah materi genetik yang tersusun atas DNA yang berada pada kromosom. Dilansir dari
National Human Genome Research Institute, gen adalah unit dasar pewarisan genetik yang
diturunkan dari orang tua pada keturunannya. Manusia memiliki 23 kromosom dengan 20.000
hingga 25.000 gen dalam kromosomnya.
Gen berfungsi menurunkan informasi genetik dengan pengkodean protein. Gen menentukan
sifat fisik yang akan diturunkan oleh orang tua pada keturunannya. Dilansir dari MedicineNet,
karena menurunkan informasi genetik, gen juga dapat menurunkan penyakit yang biasa kita
bilang sebagai “penyakit turunan” seperti diabetes, asma, kanker, dan down syndrome.
Struktur DNA
secara umum, struktur DNA yang konvensional adalah heliks ganda (double helix); tersusun
atas basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin; dan merupakan polimer dari monomer
nukleotida (fosfat-gula deoksiribosa-basa nitrogen). Adenin dan Guanin termasuk purin.
Sedang Sitosin dan Timin tergolong pirimid
Watson krick
Model struktur molekul DNA dikemukakan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun
1953. DNA mempunyai struktur heliks ganda (double helix) berpilin dan diilustrasikan sebagai
tangga tali terpilin ke arah kanan. Struktur DNA yang double heliks adalah suatu polimer yang
terdiri dari nukleotida-nukleotida. Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat disebut
nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida merupakan prekursor dalam sintesis DNA.
Tiap nukleotida terdiri atas 3 komponen yaitu:

Gula pentosa deoksiribosa (ribosa yag kehilangan satu atom oksigenya)


Gugus fosfat (PO₄⁻)
Basa nitrogen, yang terdiri dari dua jenis sebagai berikut:
Purin, ada dua macam yaitu guanin (G) dan adenin (A)
Pirimidin, ada dua macam yaitu timin (T) da sitosin (S/C)
Struktur heliks gada DNA dapat diilustrasikan sebagai tangga tali berpilin. Fosfat dari suatu
nukelotida akan membentuk ikatan fosfodiester degan gula dari nukleotida berikutnya. Ikatan
gula dengan fosfat diilustrasikan sebagai tulang belakang gula fosfat atau ibu tangga.
Sementara itu, basa nitrogen purin pada suatu nukleotida akan membetuk ikatan hidrogen
sebagai pasangan tetap dengan pirimidin dari nukleotida lainya. Ikatan basa purin-pirimidin
diilustrasikan sebagai anak tangga. Ikatan hidrogen yang dibentuk adenin denga timin adalah
dua ikatan hidorgen (A=T), sedangkan guanin dengan sitosin membentuk tiga ikatan hidrogen
(G≡C).
Kesimpulan:
Berdasar penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa struktur DNA menurut Watson dan Crick
adalah heliks ganda (double helix) berpilin yang terdiri dari nukleotida-nukleotida.
Bagan struktur DNA menurut Watson dan Crick dapat dilihat pada gambar dibawah.
Double helix
Double Helix atau Untai ganda adalah sebuah istilah untuk menyebut struktur molekul DNA.
Struktur ini bersifat ganda karena, DNA tersusun dari untaian 'polinukleutida' dimana masing-
masing nukleutida dihubungkan dengan 'phospodiester'.
Rantai Polipeptida
Polipeptida merupakan polimer yang tersusun dari beberapa peptida hasil pengikatan gugus
karboksil (COOH) dengan gugus amino. Satu atau lebih polipeptida dapat membentuk protein,
contohnya : enzim.
Polipeptida terbentuk melalui proses ekspresi gen yang terjadi di dalam sel.
Protein
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang
asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya
mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi
bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan
utama antara satu protein dan protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang
ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein
menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya.
Phosphate
Fosfat merupakan sebuah zat kimia yang mengandung mineral fosfor. Ketika masuk ke usus
melalui makanan, fosfor akan diserap dan bercampur dengan oksigen membentuk fosfat.
Bersama dengan kalsium, fosfat akan bekerja untuk membangun dan memperbaiki tulang serta
gigi.
Gula (Pentosa)
Pentosa adalah suatu monosakarida yang memiliki lima atom karbon, dengan satu gugus fungsi
aldehida pada posisi 1 (aldopentosa) atau keton pada posisi 2 (ketopentosa).
Gula Pentosa adalah monosakarida yang mengandung lima karbon. Gula Pentosa terdiri dari
dua jenis, seperti ribosa (dalam RNA) dan deoksiribosa (dalam DNA). DNA mengandung gula
pentosa deoksiribosa tipe 2-β-D tipe di mana atom oksigen kekurangan karbon dua posisi
struktur pentosa.
Basa Nitrogen
Basa nitrogen, atau basa yang mengandung nitrogen, adalah molekul organik dengan atom
nitrogen yang memiliki sifat kimia dari basa. Fungsi biologis utama dari basa nitrogen adalah
mengikat asam nukleat bersama-sama. Basa nitrogen berutang sifat dasarnya ke pasangan
elektron bebas dari atom nitrogen.
Basa nitrogen biasanya diklasifikasikan sebagai turunan dari dua senyawa induk, pirimidin dan
purin. Mereka non-polar dan karena aromatisitas mereka, planar. Kedua pirimidin dan purin
menyerupai piridin dan dengan demikian basa lemah dan relatif tidak reaktif terhadap substitusi
aromatik elektrofilik.
Dalam ilmu biologi, basa nitrogen semakin disebut nucleobase karena perannya dalam asam
nukleat – bentuknya yang datar sangat penting ketika mempertimbangkan peran mereka
sebagai blok pembangun DNA dan RNA. Satu set lima basa nitrogen digunakan dalam
konstruksi nukleotida, yang pada gilirannya membangun asam nukleat seperti DNA dan RNA.
Basa nitrogen ini adalah adenin (A), urasil (U), guanin (G), timin (T), dan sitosin (C). Basa
nitrogen membentuk ikatan hidrogen antara untaian DNA yang berlawanan untuk membentuk
anak tangga “tangga bengkok” atau heliks ganda DNA atau katalis biologis yang ditemukan di
nukleotida. Adenin selalu dipasangkan dengan timin, dan guanin selalu dipasangkan dengan
sitosin. Ini dikenal sebagai pasangan basa. Uracil hanya hadir dalam RNA, menggantikan
timin. Pirimidin termasuk thymine, cytosine, dan uracil. Mereka memiliki struktur cincin
tunggal. Purin termasuk adenin dan guanin. Mereka memiliki struktur cincin ganda.
Replikasi Gen
Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA yang terjadi sebelum sel membelah diri.
Replikasi terjadi di nukleus (inti sel) dan terjadi sebelum sel melakukan pembelahan. DNA
perlu digandakan agar sel baru hasil pembelahan memiliki DNA yang sama dengan sel induk.
Replikasi DNA terjadi secara semi konservatif yaitu rantai ganda DNA akan terpisah dan
masing-masing rantai induk akan menjadi cetakan untuk rantai baru. Sehingga DNA hasil
replikasi masing-masing memiliki rantai induk dan rantai anak.
Proses replikasi DNA adalah sebagai berikut.
 Pertama enzim topoisomerase akan mengurangi tegangan pada struktur double helix
DNA.
 Kemudian enzim helikase akan memisahkan rantai ganda menjadi rantai tunggal.
 Masing-masing rantai tunggal akan diikat oleh protein pengikat rantai tunggal untuk
mencegah bersatunya kembali rantai tunggal menjadi rantai ganda.
 Ada dua rantai tunggal yang terbentuk yang disebut (1) leading strand dan (2) lagging
strand.
 Enzim primase akan membentuk RNA pendek yang disebut primer.
 Enzim DNA polimerase akan membentuk rantai DNA baru dengan cara menambahkan
nukleotida baru dengan awalan primer yang sudah terbentuk.
 Pada leading strand, hanya satu primer yang dibentuk sepanjang rantai baru yang akan
dibentuk.
 Pada lagging strand terbentuk banyak primer yang kemudian akan diperpanjang oleh
DNA polimerase membentuk DNA pendek yang disebut fragmen okazaki.
 Terdapat celah-celah pada fragmen DNA di lagging strand yang akan disambung oleh
kerja enzim ligase.

Tempat awal terjadinya disebut dengan istilah Origin Of Replication (ORI).


Pada sel eukariotik, dalam sekali proses replikasi akan terbentuk banyak sekali ORI karena
DNA eukariotik sangat panjang. Contoh sel eukariotik adalah sel-sel alga, tumbuhan, hewan,
dan manusia.
Sedangkan pada sel prokariotik, dalam sekali proses replikasi hanya akan terbentuk 1 ORI
karena DNA prokariotik ukurannya lebih pendek. Contoh sel prokariotik adalah sel bakteri dan
ganggang hijau biru.
Konservatif Model
yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai
DNA baru. Replikasi ini mempertahankan molekul dari DNA lama dan membuat molekul
DNA baru (Desy, 2010).

Pada replikasi konservatif seluruh tangga berpilin DNA awal tetap dipertahankan dan akan
mengarahkan pembentukan tangga berpilin baru. Pada replikasi semikonservatif tangga
berpilin mengalami pembukaan terlebih dahulu sehingga kedua untai polinukleotida akan
saling terpisah. Namun, masing-masing untai ini tetap dipertahankan dan akan bertindak
sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untai polinukleotida baru.
Sementara itu, pada replikasi dispersif kedua untai polinukleotida mengalami fragmentasi di
sejumlah tempat. Kemudian, fragmen-fragmen polinukleotida yang terbentuk akan menjadi
cetakan bagi fragmen nukleotida baru sehingga fragmen lama dan baru akan dijumpai
berselang-seling di dalam tangga berpilin yang baru (Susanto, 2008).
Semi Konservatif
yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi
pada masing-masing rantai DNA lama. Akhirnya dihasilkan dua rantai DNA baru yang masing-
masing mengandung satu rantai cetakan molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil sintesis
(Desy, 2010).
Dispersif
yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis
rantai DNA baru. Oleh karena itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang
tersebar pada rantai DNA lama dan baru. Replikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama
dan DNA baru yang saling berselang-seling pada setiap untai(Desy, 2010).
Fragmen Okazaki
Fragmen Okazaki adalah DNA pendek berbentuk fragmen (bagian) pada proses replikasi DNA
di bagian untaian DNA lambat (bahasa inggris: lagging strand).Sintesis DNA akan selalu
bergerak dengan arah 5’ → 3’. Untai DNA awal (leading strand) dibaca dari ujung 5’ ke 3’
maka sintesisnya dapat dilakukan secara kontinu, sedangkan untaian DNA lambat merupakan
antiparalel dari untaian DNA awal yang memiliki arah berkebalikan (ujung 3’ ke 5’) maka
sintesis tidak dapat dilakukan secara kontinu melainkan dibuat fragmen-fragmen agar sintesis
DNA dapat terjadi serentak.Fragmen DNA pendek yang terbentuk pada akhirnya akan
disambung dengan enzim DNA ligase sehingga membentuk unit yang utuh. Panjang fragmen
Okazaki berkisar dari ratusan sampai ribuan nukleotida, tergantung jenis selnya.
Fragmen Okazaki ditemukan pada tahun 1966 dalam penelitian tentang proses replikasi DNA
pada Escherichia coli oleh Reiji Okazaki dan Kiwako Sakabe.Fragmen tersebut diteliti lebih
lanjut melalui penelitiannya beserta rekan peneliti lainnya dalam studi replikasi DNA pada
bakteriofag dengan objek penelitian E. coli.
Replication Fork
Garpu replikasi (Replication fork) adalah struktur yang terbentuk ketika enzim helikase
membuka rantai ganda DNA sehingga terbentuk 2 rantai tunggal dan berbentuk mirip garpu.
Garpu replikasi terbentuk ketika DNA akan ber-replikasi atau mengganda, ini terjadi saat sel
akan melakukan pembelahan.
Garpu replikasi terbentuk ketika enzim helikase membuka rantai ganda DNA sehingga
membentuk struktur mirip garpu tala.
Setelah rantai ganda membuka, masing-masing rantai akan menjadi cetakan bagi rantai baru
yang akan dibentuk.
Replikasi terjadi secara semi-konservatif dimana rantai baru yang terbentuk masing-masing
memiliki rantai induk (rantai lama) dan rantai baru.
DNA Polimerase
DNA polimerase adalah enzim penting dalam replikasi DNA maupun dalam reparasi DNA.
DNA polimerase merupakan suatu enzim yang mengkatalisasi reaksi polimerisasi
deoksiribonukleotida menjadi untai DNA, dengan kata lain enzim ini mengkatalisasi reaksi
pembentukan DNA. DNA polimerase pertama kali ditemukan pada tahun 1957 oleh Arthur
Kornberg.DNA polimerase membaca untai DNA utuh sebagai cetakan dan menggunakannya
untuk membentuk untai baru. Molekul polimer yang baru terbentuk merupakan komplemen
atau pasangan dari untai yang digunakan sebagai cetakan, dan identik dengan pasangan dari
untai cetakan sebelum terjadi reaksi.
Arah Replikasi
Arah replikasi polimerase DNA dari 5′-ke-3 ‘. DNA polimerase memperpanjang ekor 3′
molekul DNA yang baru dengan membuah ikatan fosfodiester dari gugus -OH pada ujung 3’
dengan fosfat pada dNTP (lihat gambar di bawah).

Arah replikasi DNA dari ujung template 3′ ke 5′. DNA polimerase menambah nukleotida
baru di ujung 3′ dari strand DNA yang baru.
Arah kerja dari DNA polimerase ini hanya dari 5′ ke 3′ dan tidak ada DNA polimerase yang
bekerja dari arah sebaliknya. Akibat atau konsekuensi dari hal tersebut adalah kompleksitas
replikasi DNA di lagging strand dari DNA seperti tampak pada gambar.

Replikasi DNA pada lagging strand lebih kompleks


Dari sudut pandang efisiensi tampaknya tidak terlalu baik. Seandainya ada DNA polimerase
yang bisa menjalankan replikasi dari arah 3′ ke 5′ mungkin proses replikasi di lagging
strand menjadi lebih sederhana. Perhatikan gambar di bawah ini:
Kondisi hipotesis arah replikasi DNA dimana dihipotesiskan terdapat DNA polimerase
dengan arah reaksi dari 3′ ke 5′
Gambar di atas adalah situasi hipotesis dimana seandainya terdapat DNA polimerase dengan
arah replikasi dari 3′ ke 5′. Dari gambar kita bisa melihat bahwa proses replikasi menjadi
lebih sederhana. Pertanyaannya, apabila alam selalu memilih efisiensi, kenapa hanya ada
DNA polimerase dengan arah 5′ ke 3′ saja?

Bukanlah tanpa alasan apabila kita hanya menemukan DNA polimerase di alam yang hanya
mampu melakukan reaksi polimerisasi DNA dari 5′ ke 3′. Alasan utama adalah bahwa
proofreading atau perbaikan DNA hanya akan bekerja dengan baik apabila DNA polimerase
bekerja dengan arah 5′ ke 3′ dan tidak sebaliknya.
Sintesis Protein
sintesis protein adalah proses di mana kode genetik yang dibawa oleh gen akan
diterjemahkan menjadi urutan asam amino. Asam amino ini akan membentuk protein,
sedangkan protein nantinya akan berfungsi sebagai zat penyusun dalam tubuh. Sintesis
protein juga bisa diartikan sebagai proses pembentukan protein yang melibatkan DNA. DNA
sendiri merupakan materi genetik yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. DNA terdiri dari
kode genetik yang berupa urutan basa nitrogen. Urutan basa nitrogen inilah yang nantinya
akan dijadikan acuan dalam pembentukan polipeptida atau protein.

Transkripsi
Transkripsi merupakan proses pertama dalam central dogma. Transkripsi adalah proses transfer
instruksi genetik dari DNA ke mRNA. mRNA sendiri bisa dianggap sebagai 'pembawa pesan'.
DNA terletak di dalam nukleus, sedangkan pembentukan protein terjadi di bagian ribosom.
Itulah kenapa DNA membutuhkan mRNA yang berfungsi sebagai 'pembawa pesan' agar kode
genetik dari DNA bisa sampai ke ribosom. Jadi, tugas mRNA di sini adalah menyalin kode
genetik DNA dan membawanya menuju ribosom untuk proses selanjutnya. Proses transkripsi
dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
 Inisiasi Di tahap ini, RNA polimerase akan memecah untaian DNA. Seperti yang
diketahui, DNA terdiri segmen-segmen yang disebut gen. Gen memiliki bagian-bagian
ujung yang dinamakan promoter dan terminator. RNA polimerase bergerak dari bagian
terminator ke promoter untuk memecah DNA. Proses inisiasi baru akan selesai ketika
RNA polimerase sampai di bagian promoter.
 Elongasi Elongasi adalah proses ketika RNA polimerase kembali ke terminator. Di sini
terjadi pembentukan mRNA yang menyalin kode-kode genetik DNA.
 Terminasi Terminasi adalah tahapan akhir transkripsi. Di tahap ini, untaian mRNA
selesai dibentuk dan lepas dari DNA
Tranlasi
mRNA yang membawa salinan kode genetik DNA akan pergi menuju ribosom. Di ribosom
inilah terdapat tahap kedua sintesis protein bernama translasi. Translasi adalah proses
penguraian atau penerjemahan kode-kode hasil salinan DNA yang dibawa oleh mRNA.
Penerjemahan kode ini nantinya akan menghasilkan polipeptida untuk menyusun protein.
Sama seperti transkripsi, translasi juga terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:
 Inisiasi mRNA terdiri dari kodon-kodon DNA. Di tahapan inisiasi, kodon pertama
(kodon start) akan bertemu dengan ribosom.
 Elongasi Kodon dari mRNA langsung diterjemahkan menjadi asam amino. Rangkaian
asam amino ini lalu digabungkan dengan bantuan tRNA untuk membentuk polipeptida.
 Terminasi adalah tahapan terakhir ketika kodon terakhir (kodon stop) bertemu dengan
ribosom. Setelah proses translasi selesai, maka didapatlah sebuah rantai polipeptida
yang nantinya akan diproses lagi menjadi protein tertentu. Pada saat inilah proses
sintesis protein berakhir.
RNA m
Messenger RNA (mRNA)
-mRNA disebut juga RNA duta (RNA d) atau RNA kurir. mRNA merupakan RNA terpanjang
yang berbentuk pita tunggal. Fungsi mRNA adalah sebagai pola cetakan pembentuk
polinukleotida atau protein. mRNA juga disebut dengan istilah kodon karena fungsinya sebagai
pembawa kode-kode genetik dari DNA ke ribosom.

Molekul mRNA mengandung urutan coding untuk protein.

Molekul Messenger RNA (mRNA) membawa transkrip gen, yang mengkodekan untuk protein
fungsional tertentu, dari inti ke ribosom. Produksi mRNA terjadi dengan proses yang disebut
transkripsi. Enzim yang terlibat dalam transkripsi adalah RNA polimerase. Pada eukariota,
molekul pra-mRNA diproses untuk membentuk molekul RNA dewasa melalui modifikasi
pasca-transkripsi. Pemrosesan pra-mRNA mencakup penambahan 5 ′ kap, pengeditan, dan
polyadenylation. Tutup 7-metilguanosin ditambahkan ke bagian depan ujung 5.

RNA t
Transfer RNA (tRNA)

Transfer RNA (tRNA) adalah jenis RNA utama yang secara khusus membawa asam amino
ke ribosom selama penerjemahan. Setiap kodon dalam molekul mRNA dibaca oleh antikodon
tRNA untuk membawa asam amino spesifik ke ribosom. Biasanya, molekul tRNA terdiri dari
sekitar 76 hingga 90 nukleotida RNA. Struktur sekunder tRNA adalah bentuk daun semanggi.
Ini terdiri dari empat struktur loop yang dikenal sebagai D-loop, loop antikodon, variabel
loop, dan T-loop. Anticodon loop terdiri dari antikodon spesifik yang memindai kodon
komplemen dalam molekul mRNA.
Kode Gen
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, kode genetik adalah kode yang berisi urutan
nukleotida atau basa nitrogen yang membentuk suatu protein. Ada empat basa nitrogen yang
membentuk RNA yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (S), dan Urasil (U). Anggaplah basa
nitrogen adalah huruf, kumpulan huruf yang sama dengan urutan yang berbeda dapat
membentuk kata-kata yang berbeda.

Kodon
Kodon adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida
berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering disebut sebagai kodon
triplet. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG
pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon
berada pada molekul mRNA.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial, atau asam amino yang sangat diperlukan, adalah asam amino yang tidak
dapat disintesis dari awal oleh organisme dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhannya,
dan karena itu harus berasal dari makanan.
Asam amino esensial adalah sembilan jenis asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri
oleh tubuh. Sehingga, Anda harus mengonsumsi asupan tertentu untuk memenuhinya.
Sembilan jenis asam amino esensial adalah:

 Histidin
 Isoleusin
 Leusin
 Lisin
 Metionin
 Fenilalalin
 Treonin
 Triptofan
 Valin

DNA

DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid merupakan asam nukleat yang menyimpan semua
informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-
sifat khusus manusia. Setiap orang memiliki DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang
membawa informasi yang bisa diturunkan.
DNA merupakan sebuah polimer yang terdiri dari satuan-satuan berulang yang disebut
nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri dari tiga komponen utama, yakni gugus fosfat, gula
deoksiribosa, dan basa nitrogen (nukleobasa).

Anda mungkin juga menyukai