Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

kemudahan bagi saya penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada

waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah BIOTEKNOLOGI

TANAMAN tentang SEL dan DNA, yang mana dengan tugas ini kami sebagai

mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen

pengampu. Makalah yang berjudul ``SEL dan DNA``.Mengenai penjelasan lebih

lnjut saya memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel

dikendalikan oleh suatu organel yaitu nucleus. Nukleus merupakan organel yang

penting karena nucleus sebagai pengendali semua kegiatan sel, tanpa adanya

nucleus maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat

berlangsungnya kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ

dalam tubuh kita, serta tanpa adanya nucleus maka sel tidak akan dapat hidup dalam

waktu yang lama. Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel

eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan

bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan

beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk

genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen

tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu,

nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,

memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,

tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di

mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan

oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli botani

Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel umumnya ditemukan
hanya satu nukleus. Namun demikian, beberapa jaringan tertentu, atau beberapa

spesies tertentu memiliki lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei

ini dapat memiliki peran yang saling mengganti atau saling mengkhususkan diri.

Pada Paramecium, terdapat dua inti sel: makronukleus (inti besar) dan

mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup,

sedangkan mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sel Prokariot dan Eukuriot?

2. Sebutkan dan jelaskan organel pembawa materi genetik?

3. Menjelaskan kode genetik

4. Menjelaskan ekspersi gen


2.1 Pengertian sel Prokariot dan Eukuriot

Sel berasal dari kata 'cella' yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel

merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat

melaksanakan kehidupan.Sel prokariotik adalah sel tanpa membrane inti. Sel

prokariotik berukuran 1-10 µm. Sel ini memiliki materi genetika berupa DNA yang

tidak dibungkus membrane inti. DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkuler atau

disebut nukleoid Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam

sitoplasma. Contoh sel prokariotik adalah Cyanobacteria dan sel bakteri.Sedangkan

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membrane inti , sehingga terjadi pemishan antara inti

sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut

protoplasma. Sel eukariotik berukuran 10-100 µm. materi genetika ( DNA ) berada

dalam inti sel yang di bungkus oleh membrane inti. Sel eukariotik memiliki sejumlah organel

yang masing-masing memiliki fungsi sepesifik. Contoh sel eukariotik yaitu sel

hewan dan tumbuhan.

Criri sel prokariot

Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang

dinamakan nucleoid

Organel-organelnya tidak dibatasi membrane

Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan

Diameter sel antara 1-10mm

Mengandung 4 subunit RNA polymerase

Susunan kromosomnya sirkuler


Ciri sel sel eukariotik

Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus -

Organel-organelnya dibatasi membrane -

Membran selnya tersusun atas fosfolipid -

Diameter selnya antara 10-100mm -

Mengandungbanyak subunit RNA polymerase -

Susunan kromosomnya linier

2.2 organel pembawa materi genetik

2.2.1 inti sel

Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan

organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel

mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein.

Sebagian besar sel hanya mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai

dua atau lebih nukleus, adapula sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali.

Fungsi utama dari Nukleus adalah untuk mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut

dijalankan dengan mengelola ekspresi gen,mereka mengatur kapan dan dimana

ekspresi gen dimulai, diproses, dan diakhiri.

B. FUNGSI INTI SEL (NUKLEUS)

 Pusat pengendalian seluruh kegiatan suatu sel.

 Inti sel sebagai tempat menyimpan informasi genetik.

 Sebagai tempat penyimpanan protein.

 Berperan dalam proses pembelahan sel.


 Mengatur pertukaran molekul antara inti dengan bagian sel yang lain.

 Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA

 Tempat memproduksi mRNA dan sintesis ribosom

C. STRUKTUR DAN BAGIAN – BAGIAN INTI SEL

Inti sel merupakan organel terbesar di dalam sel. Pada Mamalia diameter nukleus

ini diperkirakan menempati 10% dari volume sel. Secara umum terdapat 3 bagian

utama dari Inti Sel (Nukleus), yaitu :

1. Membran Inti

Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang menyelimuti seluruh

intin sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Sama

halnya seperti membran sel, membran inti juga berperan untuk mengatur proses

pertukaran zat di dalam inti sel dengan di luar inti sel. Membran inti terdiri atas tiga

bagian utama yaitu

 Membran luar, membran terluar yang biasanya berhubungan langsung

dengan organel retikulum endoplasma kasar yang bertaburan dengan

ribosom.

 Ruang perinuklear, Ruangan antara membran luar dan membran dalam.

 Membran dalam.

Pada membran inti juga terdapat pori nukleus dengan diameter sekitar 100 nm,

berfungsi sebagai pintu untuk masuk keluarnya RNA dan protein.

Pori nukleus tersusun atas 4 subunit :


 Subunit kolom, berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus.

 Subuni anular, mempentuk spoke yang mengarah ke tengah pori nukleus.

 Subunit lumenal, terdiri dari protein transmembran yang menempelkan

kompleks pori nukleus dengan membran nukleus.

 Subunit Ring, membentuk permukaan sitosolik (menghadap ke arah

sitoplasma) dan nuklear (menghadap ke arah nukleoplasma) pada kompleks

pori nukleus.

2. Nukleoplasma

Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di dalam inti

sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting seperti kromatin,

granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi dari cairan

nukleoplasma kurang lebih sama dengan fungsi sitoplasma.

3. Nukleolus (Anak Inti)

Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus).

Nukleolus tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim.

Nukleus tidak dilindungi oleh membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk

mensintesis rRNA dan membuat ribosom. Nukleus bukanlah sebuah struktur yang

tetap, anak inti ini bisa menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan

tugasnya.

2.2.2 kloroplas

Kloroplas adalah organel yang hadir dalam sitoplasma tanaman dan sel ganggang.

Seperti mitokondria, kloroplas memiliki dua membran batas dan banyak kantung
membran internal. Dalam organel ada DNA, RNA dan ribosom dan juga pigmen

klorofil, yang bertanggung jawab untuk penyerapan energi yang berhubungan

dengan cahaya yang digunakan dalam fotosintesis.

Fungsi utama dari kloroplas adalah untuk proses fotosintesis: produksi tinggi energi

molekul organik (glukosa) dari karbon dioksida, air dan cahaya.

Struktur Kloroplas

Kloroplas ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk bikonveks

atau planoconvex. Dalam tanaman yang berbeda kloroplas memiliki bentuk yang

berbeda puula, benruk kloroplas bervariasi dari bentuk bulat, filamen berbentuk

piring, diskoid atau berbentuk bulat telur.

Kloroplas memiliki pusat berwarna. Beberapa kloroplas berbentuk klub (sekop),

mereka memiliki zona tengah tipis dan ujung-ujungnya penuh dengan klorofil.

Dalam tumbuhan alga kloroplas memiliki bentuk besar tunggal yang muncul

sebagai jaringan, gelang spiral atau piring seperti bintang.

Ukuran kloroplas juga bervariasi dari spesies ke spesies dan konstan untuk jenis sel

tertentu. Pada tumbuhan yang lebih tinggi, rata-rata ukuran diameter kloroplas

adalah 4-6 Âμ dan ketebalan 1-3 Âμ.

Kloroplas adalah membran ganda terikat organel dan situs fotosintesis dimana

kloroplas memiliki sistem tiga membran: membran luar, membran dalam dan

sistem tilakoid. Membran luar dan dalam kloroplas melampirkan cairan semi gel
yang dikenal sebagai stroma. Stroma ini memenuhi dari volume kloroplas, sistem

tilakoid mengapung di stroma.

Membran luar – Ini adalah membran semi-berpori dan permeabel untuk molekul

kecil dan ion, yang berdifusi dengan mudah. Membran luar tidak permeabel untuk

protein yang lebih besar.

Membran antar ruang – Biasanya membran antar ruang tipis berukuran sekitar 10-

20 nanometer dan terletak antara membran luar dan membran dalam dari kloroplas.

Membran dalam – Membran bagian dalam dari kloroplas membentuk batas dengan

stroma. Membran ini mengatur lewatnya material yang masuk dan keluar dari

kloroplas. Selain aktivitas regulasi, asam lemak, lipid dan karotenoid disintesis

dalam membran ini.

Stroma

Stroma adalah alkalin, yaitu cairan encer yang kaya protein dan hadir dalam

membran dalam kloroplas. Ruang luar dari tilakoid disebut stroma. Ribosom

kloroplas, DNA kloroplas, sistem tilakoid, granula pati dan banyak protein

ditemukan mengambang di sekitar stroma.

Sistem Tilakoid

Sistem tilakoid terletak dalam stroma. Sistem tilakoid adalah kumpulan dari karung

membran yang disebut tilakoid. Klorofil ditemukan dalam tilakoid dan berfungsi
untuk proses reaksi terang fotosintesis terjadi. Tilakoid tersebut diatur dalam

tumpukan yang dikenal sebagai grana. Setiap grana berisi sekitar 10-20 tilakoid.

Setiap Tilakoid dihubungan oleh karung kecil, membran tilakoid ini adalah situs

untuk reaksi terang fotosintesis berlangsung. Kata ’tilakoid’ berasal dari bahasa

Yunani kata “thylakos” yang berarti ‘karung’.

Kompleks protein penting yang melaksanakan reaksi terang fotosintesis tertanam

dalam membran tilakoid. Fotosistem I dan fotosistem II adalah kompleks yang

panen cahaya dengan klorofil dan karotenoid, mereka menyerap energi cahaya dan

menggunakannya untuk energi elektron.

Molekul-molekul hadir dalam membran tilakoid menggunakan elektron yang

berenergi untuk memompa ion hidrogen ke dalam ruang tilakoid, ini menurunkan

pH dan menjadi asam di alam. Sebuah kompleks protein besar yang dikenal sebagai

ATP sintase mengontrol gradien konsentrasi ion hidrogen dalam ruang tilakoid

untuk menghasilkan energi ATP dan ion hidrogen mengalir kembali ke stroma.

Tilakoid terdiri dari dua jenis – tilakoid granal dan tilakoid stroma. Tilakoid Granal

disusun dalam grana berbentuk cakram melingkar, yang berdiameter sekitar 300-

600 nanometer. Tilakoid stroma bersentuhan langsung dengan stroma dan dalam

bentuk lembaran helikoid.

Tilakoid granal hanya berisi kompleks protein fotosistem II, ini memungkinkan

mereka untuk menumpuk erat dan membentuk banyak lapisan granal dengan
membran granal. Struktur ini meningkatkan stabilitas dan luas permukaan untuk

menangkap cahaya.

Fotosistem I dan ATP kompleks protein sintase yang hadir dalam stroma.

Kompleks protein ini bertindak sebagai pengatur jarak antara lembar tilakoid

stroma.

Fungsi Kloroplas

Fungsi utama kloroplas adalah:

 Pada tumbuhan, semua sel berpartisipasi dalam respon imun tanaman

karena mereka tidak memiliki sel-sel kekebalan khusus. Kloroplas bersama

inti, sel membran dan ER adalah organel kunci pertahanan patogen.

 Fungsi yang paling penting dari kloroplas adalah untuk membuat makanan

dengan proses fotosintesis. Makanan disiapkan dalam bentuk glukosa

(gula). Selama proses fotosintesis gula dan oksigen dibuat menggunakan

energi cahaya, air, dan karbon dioksida.

 Reaksi terang mengambil tempat di membran tilakoid.

 Kloroplas, seperti mitokondria menggunakan energi potensial dari ion H+

atau gradien ion hidrogen untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

 Reaksi gelap juga dikenal sebagai siklus Calvin terjadi di stroma kloroplas.

 Produksi molekul NADPH2 dan oksigen sebagai hasil dari fotolisis air.

 Pemanfaatan kekuatan assimilatory atom 6-karbon ini dibagi menjadi dua

molekul asam fosfogliserat.


2.2.3 mitokondria

Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular lain,

seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular,

biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang berupa adenosina trifosfat pada

lintasan katabolisme.

Mitokondria memiliki 2 lapisan membran, yaitu lapisan membran luar serta lapisan

membran bagian dalam. Pada lapisan membran bagian dalam terdapat lipatan-

lipatan yang disebut dengan cristae atau krista. Di dalam mitokondria terdapat

sebuah 'ruangan' yang disebut dengan matriks, dimana terdapat beberapa mineral

yang dapat ditemukan pada 'ruangan' tersebut. Sel yang memiliki banyak sekali

mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, serta otot.

Dalam mitokondria terdapat 2 membran, yaitu ruang intermembran dan matriks.

Mitokondria memiliki ruang diantara kedua membran tersebut yang disebut dengan

ruang intermembran. Ruangan ini sempit serta selektif. Membran bagian luar tidak

dapat dilalui oleh molekul kecil dan tidak dapat dilalui oleh protein dan molekul

yang berukuran besar.

Matriks adalah ruang yang dibungkus oleh membran dalam. Dalam matriks tersebut

terjadi beberapa proses metabolisme. Protein yang ikut dalam proses respirasi serta
enzim pembuat ATP dibentuk di membran dalam. Membran dalam mempunyai

permukaan yang luas. Membran dalam memiliki permukaan yang luas yang

berfungsi untuk meningkatkan produktivitas respirasi selular. Bagian dalam

matriks banyak mengandung ribosom, protein, RNA dan DNA. Oleh karena itu,

mitokondria merupakan salah satu organel sel yang dapat mensintesis protein,

selain inti sel atau nukleus dan Retikulum endoplasma.

Perlu diketahui bahwasannya DNA mitokondria berbeda dengan DNA yang

terdapat dalam inti sel (nukleus). DNA yang terdapat dalam inti sel hanya berjumlah

2 kopi dalam tiap sel dan sedangkan DNA mitokondria berjumlah lebih dari 1000

kopi dalam tiap sel. Dalam segi bentuk, DNA mitokondria berbentuk lingkaran

sedangkan DNA dalam inti sel berbentuk linear. Perbedaan antara DNA

mitokondria dan DNA nukleus terdapat pada bagian hereditasnya. DNA

mitokondria hanya diturunkan dari ibu serta bersifat haploid /n sedangkan DNA

nukleus merupakan pencampuran dari DNA kedua orang tua.

Selain itu, perbedaan antara DNA nukleus dan DNA mitokondria terdapat dalam

jumlah genom keduanya. Genom DNA mitokondria lebih sedikit, hal ini

dikarenakan secara garis besar hanya membawa gen yang berfungsi pada proses

respirasi selular.

Terdapat sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa mitokondria merupakan

organel dari hasil evolusi sel α-proteobacteria prokariota yang ber-endosimbiosis


dengan sel eukariota. Hipotesis tersebut didukung dengan beberapa fakta yang

menyertainya, antara lain :

1. Adanya DNA yang terdapat di dalam mitokondria yang menunjukkan

bahwa dahulu mitokondria adalah entitas yang terpisah dari sel inangnya

2. Adanya beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri, baik dalam segi

ukuran maupun cara reproduksi dengan cara membelah diri, juga struktur

DNA yang berbentuk lingkaran.

Oleh sebab itu, mitokondria mempunyai sistem genetik sendiri yang berbeda

dengan sistem genetik pada inti. Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria lebih

mirip dengan yang dimiliki oleh bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti

sel eukariota.

Secara garis besar, tahap respirasi yang terjadi pada tumbuhan dan hewan melewati

jalur yang sama, yang sering disebut sebagai daur atau siklus Krebs.

Struktur Mitokondria

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang mempunyai aktivitas metabolisme yang

tinggi serta memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, seperti sel otot jantung.

Jumlah serta bentuk mitokondria dapat berbeda-beda pada setiap sel. Mitokondria

memiliki bentuk elips dengan diameter 0,5 µm serta panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur

mitokondria terdiri dari 4 bagian utama, antara lain membran luar, membran dalam,

ruang antar membran, serta matriks yang terletak pada bagian dalam membran.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid yang

memiliki rasio perbandingan yang sama serta

mengandung protein porin yang dapat menyebabkan membran tersebut bersifat

permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang memiliki ukuran 6000 Dalton.

Oleh karena itu membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-

negatif. Membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid

serta enzim yang mampu berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk

menjalani β-oksidasi menghasilkan asetil-KoA.

Membran dalam kurang permeabel dibandingkan dengan membran luar yang terdiri

dari 20% lipid serta 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama dalam

proses pembentukan ATP. Luas permukaan dapat meningkat dengan sangat tinggi

yang diakibatkan dengan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks yang

disebut krista. Stuktur krista tersebut dapat meningkatkan luas permukaan membran

dalam sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP.

Membran dalam memiliki kandungan protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi

oksidatif, ATP sintase yang berguna dalam membentuk ATP pada matriks

mitokondria, serta protein transpor yang berfungsi untuk mengatur keluar

masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terdapat di antara membran luar serta membran dalam

merupakan tempat dalam berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel,

seperti siklus Krebs, reaksi β-oksidasi asam lemak, dan reaksi oksidasi asam amino.
Di dalam matriks mitokondria terdapat materi genetik, yang disebut dengan DNA

mitkondria (mtDNA), ribosom, ADP, ATP, fosfat inorganik dan ion-ion seperti

magnesium, kalsium, serta kalium.

Fungsi Mitokondria

Fungsi mitokondria yang utama adalah sebagai pabrik energi sel yang mampu untuk

dapat menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat dapat

berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor serta dioksidasi oleh O2 dan

menjadi CO2 serta air. Energi yang dapat dihasilkan sangatlah efisien yaitu sekitar

30 molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul-molekul glukosa yang

dioksidasi, sedangkan dalam glikolisis hanya mampu untuk dihasilkan 2 molekul

ATP. Fungsi mitokondria dapat mengatur dalam aktivitas metabolisme sel.

Proses pembentukan energi atau dapat disebut juga dengan fosforilasi oksidatif

terdiri atas 5 tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan berbagai kompleks enzim

yang terdapat pada membran bagian dalam. Proses pembentukan ATP melibatkan

proses transpor elektron dengan melalui bantuan 4 kompleks enzim dan juga

dengan bantuan FoF1 ATP Sintase serta Adenine Nucleotide Translocator (ANT).

Fungsi mitokondria sangat bervariasi tergantung dengan jenis sel di mana mereka

berada.

1. Mitokondria memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghasilkan

energi. Makanan yang kita konsumsi akan dipecah dalam bentuk molekul

yang sederhana seperti karbohidrat, lemak, dan sebagainya. Hal tersebut

akan dikirim ke mitokondria di mana mereka akan memproses menjadi

lebih lanjut untuk dapat menghasilkan molekul bermuatan yang akan


bergabung dengan oksigen serta akan menghasilkan molekul ATP. Seluruh

proses tersebut dikenal dengan fosforilasi oksidatif.

2. Mitokondria memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga

konsentrasi ion kalsium yang tepat dan cukup dalam berbagai kompartemen

sel. Mitokondria dapat membantu sel-sel untuk mencapai tujuan tersebut

dengan melayani sebagai sebuah tangki penyimpanan yang dapat

menyimpan ion kalsium.

3. Mitokondria juga berperan dalam membangun bagian-bagian tertentu dari

darah serta hormon seperti testosteron dan estrogen.

4. Mitokondria yang terdapat dalam sel-sel hati mempunyai enzim yang dapat

mendetoksifikasi amonia.

5. Mitokondria berperan dalam proses kematian sel terprogram, yaitu sel yang

tidak diinginkan serta jumlah yang terlalu banyak sehingga akan dipangkas

selama perkembangan organisme. Proses tersebut disebut apoptosis.

Kematian sel yang abnormal dikarenakan disfungsi mitokondria akan

berdampak dalam mempengaruhi fungsi organ.

3. kode genetik

Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA

untuk menentukan urutan asam amino pada saat proses sintesis

protein.Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai

DNA yang akan menentukan susunan asam amino yang dibawa oleh RNA

mesenger ( RNAm).Mudahnya dari susunan kode kode genetik itu ternyata bisa
digunakan sebagai bahasa sandi antar DNA dan RNA untuk mengumpulkan

asam amino yang merupakan kumpulan 3 basa nitrogen yang akhirnya bisa

menjadi protein ( poly peptida ) OK

Ada beberapa hal yang penting anda ketahui ternyata masing masing kode itu

mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya untuk peran dan nama asam

amino

 diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat

bersambung lagi dengan doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai

agen pemotong gen diantaranya (UAA, UAG, UGA) yang kemudian ketiga

kodon ini kita sebut dengan kode stop

 Beberapa sifat dari kode triplet diantaranya: Kode genetik ini mempunyai

banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih

dari sebuah kodon.

 Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci prolin (SSU,

SSS, SSA dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci

treosin (ASU, ASS, ASA, ASG).

 Jadi meskipun terlihat liar ternyata kalau anda mempelajari detail ada hal

hal yang menarik Tidak tumpang tindih, artinya tiada satu basa tungggal

pun yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu

kodon, sehingga 64 itu berbeda-beda nukleotidanya.Jelas kan

Karakter kode genetik :


 Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim, sehingga hampir semua asam

amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon.

 Contohnya , tiga asam amino (arginin, serin dan leusin) masing-masing

mempunyai 6 kodon sinonim.

 Tetapi untuk banyak kodon sinonim yang menyatakan asam amino yang

sama, dua basa permulaan dan triplet adalah tetap sedangkan basa ketiga

dapat berlainan.

 Contohnya , semua kodon yang dimulai dengan SS memperinci prolin

(SSU, SSS, SSA dan SSG) dan semua kodon yang dimulai dengan AS

memperinci treonin (ASU, ASS, ASA dan ASG).

 Fleksibilitas dalam nukleotida dari suatu kodon ini dapat menolong

membuat sekecil mungkin akibat adanya kesalahan.

 Tidak ada tumpang tindih, artinya tiada satu basa tunggal pun yang dapat

mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon, sehingga 64

kodon itu semua berbeda-beda nukleotidanya.

 Kode genetik dapat mempunyai dua arti, yaitu kodon yang sama dapat

memperinci lebih dari satu asam amino.

 Contohnya, kodon UUU biasanya merupakan kode untuk fenilalanin, tetapi

bila ada streptomycin dapat pula merupakan kode untuk isoleusin, leusin

atau serin.

 Kode genetik tidak mempunyai tanda untuk menarik perhatian, artinya tiada

sebuah kodon pun yang dapat diberi tambahan tanda bacaan.


 Kodon AUG disebut juga kodon permulaan, karena kodon ini memulai

sintesa rantai polipeptida.

 Beberapa kodon dinamakan kodon non-sens (tak berarti) karena kodon-

kodon ini tidak merupakan kode untuk salah satu asam amino pun, misalnya

UAA, UAG dan UGA.

 Kode genetik itu ternyata universal karena kode yang sama berlaku untuk

semua macam mahluk hidup

4. ekspresi gen

ekspresi gen adalah proses dimana informasi dari gen yang digunakan

dalam sintesis produk gen fungsional. Produk-produk ini seringkali protein, tetapi

dalam non-protein coding gen seperti gen rRNA atau gen tRNA, produk adalah

RNA fungsional. Proses ekspresi gen digunakan oleh semua kehidupan yang

dikenal - eukariota (termasuk organisme multisel), prokariota (bakteri dan archaea)

dan virus - untuk menghasilkan mesin makromolekul untuk hidup.

Proses ekspresi genetik mengikuti tahapan yang sama untuk semua bentuk

kehidupan, dan disebut dogma inti (central dogma) dalam genetika. Ada tiga proses

dasar yang tercakup dalam dogma inti:

 replikasi DNA,

 Protein tertentu akan mengenal ori dan mengawali terbentuknya gelembung

replikasi.
 Enzim helikase akan akan memutuskan ikatan hidrogen pada nukleotida

sehingga menyebabkan rantai ganda DNA berpisah.

 DNA yang telah terpisah akan diikat oleh protein pengikat rantai tunggal

untuk mencegah rantai tunggal tersebut menyatu kembali.

 Dua rantai tunggal yang terbentuk memiliki formasi yang terbalik. Satu

rantai memiliki formasi awal 3’ - 5’, sedangkan rantai pasangannya

memiliki formasi 5’ - 3’.

 Replikasi selalu berjalan dari ujung 3’ menuju ujung 5’. Oleh karena itu

replikasi akan berjalan pada arah yang berlawanan pada dua rantai tunggal

DNA yang ada.

 Rantai tunggal yang terbentuk awalnya akan tegang sehingga membutuhkan

kerja enzim topoisomerase untuk merilekskannya.

 Rantai tunggal DNA masing-masing menjadi template atau cetakan untuk

rantai baru yang akan terbentuk. Molekul nukleotida sebagai bahan baku

DNA akan ditambahkan dan ditempelkan pada DNA tunggal yang menjadi

cetakan tersebut sehingga terbentuk kembali rantai ganda.

 Enzim primase akan mensintesis primer yang menjadi awal terjadinya rantai

baru. Primer merupakan rantai pendek RNA yang akan menjadi awalan

untuk terbentuknya rantai DNA baru.

 Enzim DNA polimerase yang bertugas memperpanjang rantai DNA tidak

dapat membentuk DNA baru. DNA polimerase hanya mampu

menembahkan nukleotida ke rantai yang telah ada, dan diawali dengan

menempelkan nukleotida pada primer yang dibentuk primase.


 DNA polimerase akan menambahkan satu-persatu nukleotida pada rantai

tunggal yang ada. Pada bakteri dapat terjadi penambahan sekitar 500

nukleotida per detik, sedangkan pada manusia terjadi penambahan sekitar

50 nukleotida per detik.

 Rantai 3’-5’ disebut sebagai leading strand, artinya replikasi dapat terjadi

hanya dengan satu primer saja. Sedangkan rantai 5’-3’ disebut sebagai

lagging strand karena replikasi berjalan berkebalikan dengan arah

pembukaan rantai ganda DNA. Oleh karena itu lagging strand

membutuhkan banyak primer dan membentuk rantai-rantai pendek DNA

yang disebut fragmen okazaki.

 Enzim ligase akan menyambungkan rantai-rantai pendek DNA yang terjadi

pada lagging strand.

transkripsi DNA menjadi RNA

transkripsi merupakan proses sintesis molekul RNA pada DNA templat. Proses ini

terjadi pada inti sel / nukleus (Pada organisme eukariotik. Sedangkan pada

organisme prokariotik berada di sitoplasma karena tidak memiliki inti sel) tepatnya

pada kromosom.

Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu :

 DNA templat (cetakan) yang terdiri atas basa nukleotida Adenin (A),

Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S)

 enzim RNA polimerase

 faktor-faktor transkripsi
 prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai penginduksi).

Hasil dari proses sintesis tersebut adalah tiga macam RNA, yaitu :

 mRNA (messeger RNA)

 tRNA (transfer RNA)

 rRNA (ribosomal RNA)

translasi RNA

 Tahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan

adalah suatu proses penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang

ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau

protein. Apa yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan adalah: mRNA,

ribosom, tRNA, dan asam amino.

 Sebelumnya, saya pertama akan menjelaskan tentang

struktur ribosom. Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Ketika dua

subunit digabungkan untuk membentuk sebuah monosom. subunit kecil

berisi peptidil (P), dan Aminoasil (A). Sedangkan subunit besar

mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit mengandung satu atau lebih

molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada

tingkat biologi molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.

 Seperti transkripsi, terjemahan ini juga dibagi menjadi tiga tahap:

 1. Inisiasi

Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara


diaktifkan atau tRNA disebut asilasi-amino. Amino-asilasi proses

dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase. Kemudian ribosom mengalami

pemisahan menjadi subunit besar dan kecil.Selanjutnya molekul mRNA

subunit kecil menempel pada tongkat dengan kodon awal: 5 ‘- AGGAGG –

3′. Situs order dimana subunit kecil disebut urutan Shine-Dalgarno. Subunit

kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-fMet IF-2/tRNA-

fMet pembentukan kompleks dan asam amino yang disebut N-

formylmethionine dan memerlukan banyak GTP sebagai sumber

energi. tRNA-fMet, melekat pada kodon pembuka P subunit

kecil.Selanjutnya, subunit besar menempel pada subunit kecil. Dalam

proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis terhadap GDP, dan

siap untuk perpanjangan.

 2. Pemanjangan

Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino

diperpanjang. Langkah-langkah yang diambil dalam proses perpanjangan,

yang pertama adalah pengikatan tRNA ke sisi A pada ribosom. Transportasi

akan membentuk ikatan peptida.

 3. Penghentian

Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi (UAA,

UGA, UAG) yang berada dalam posisi A pada mRNA mencapai

ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal penghentian proses translasi diakui oleh

protein yang disebut faktor rilis (RF).Anil RF pada kodon terminasi


mengaktifkan enzim transferase peptidil yang menghidrolisis ikatan antara

polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan tRNA kosong translokasi

ke sisi memiliki E (exit).

 Itulah mekanisme transkripsi dan proses penerjemahan. Proses selanjutnya

adalah protein tersebut akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk

fenotipe.
3. Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

1. Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membrane inti sehingga

aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma. Sel

eukariotik merupakan sel yang memiliki membrane inti sehingga sel ini

memiliki inti sel dan pada sel eukariot terdapat organel-organel sel yang

memiliki fungsinya masing-masing.

2. Sel prokariot biasanya berupa sel tunggal,sedangkan Sel eukariot ada yang

berbentuk tunggal dan multiseluler

3. nucleus memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup suatu sel.

Karena di alam sel tejadi reaksi-reaksi yang sangat penting diantaranya adalah

replikasi DNA dan transkripsi DNA.

4. Fungsi utama dari kloroplas adalah untuk proses fotosintesis: produksi tinggi

energi molekul organik (glukosa) dari karbon dioksida, air dan cahaya

5. mitokondria merupakan salah satu organel sel, yang secara umum memiliki

diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. mitokondria terdiri dari empat bagian

utama, yaitu membrane luar, membrane dalam, ruang antar membrane, dan

matriks yang terletak di bagian dalam membrane. Fungsi utama dari mitokondria

adalah sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk

ATP.

6. Kode genetik atau yang sering disebut kodon adalah cara pengkodean urutan

nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat
sintesis protein. Di dalam setiap sel terdapat ribuan reaksi kimia dan enzim yang

berfungsi mengatur jalannya semua reaksi.

7. Proses ekspresi genetik mengikuti tahapan yang sama untuk semua bentuk

kehidupan, dan disebut dogma inti (central dogma) dalam genetika. Ada tiga

proses dasar yang tercakup dalam dogma inti:replikasi DNA,transkripsi DNA

menjadi RNA,translasi RNA menjadi protein atau polipeptida.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya ajukan dalam makalah ini adalah agar dapat menjadi

sumber pengetahuan bagi yang membacanya serta panut dijadikan sumber

referensi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.


Daftar pustaka

Adnan. 2011. Biologi Sel (Struktur dan Fungsi Sel). Universitas Negeri Makassar:

Makassar

Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and

William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7).

Brown, T. A. 2002. Genome. Online book.

http://onlinebooks.library.upenn.edu/webbin/book/lookupid?key=olbp368

49

Buku Hematologi dan transfusi darah,/Pebnerbit Erlangga.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R.

et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.

Chromosome of E. coli. Nature Education. www.nature.com/scitable/topicpage

Gupta, R. S, dan K. Aitken, M. Falah, and B. Singh. 1994. Cloning of Giardia

Neil, A Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Edisi

ke5.Jakarta:Erlangga

Suratsih, Victoria Henuhili. 2003. Genetika edisi revisi. Jakarta: JICA.

Anda mungkin juga menyukai