Berikut ini adalah fungsi inti sel beserta dengan penjelasan lengkapnya :
1. Pengendali Metabolisme Seluler
Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika fungsi dari inti sel ini adalah sebagai
pengendali metabolisme yang terjadi di dalam sel yang terjadi akibat adanya protein yang
dihasilkan dari cetakan DNA di dalam inti sel, dan protein ini dihasilkan melalui proses
transkripsi dan translasi.
Lewat kedua proses ini setiap protein yang dihasilkan akan dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi protein fungsional yang siap untuk digunakan pada metabolisme sel
terutama untuk diubah menjadi enzim tertentu.
4. Wadah Replikasi
Fungsi dari inti sel yang berikutnya ini ditopang oleh adanya DNA karena DNA yang
melakukan replikasi di dalam inti sel atau lebih tepatnya pada fase G1, replica DNA di dalam
siklus sel ini akan mulai terjadi dan melalui replica DNA ini, sel akan mulai mengalami
proses mitosis.
Memiliki ukuran kurang lebih 10 hingga 20 nanometer, letak dari nukleus sendiri
tidak tentu. Bisa jadi letak nukleus berada pada bagian tengah, akan tetapi bsia juga berada di
tepian. Selain itu, bentuk dari nukleus ini ada yang bulat ada pula yang lonjong atau berupa
cakram.
Pada inti sel selain memiliki fungsi nukleus, terdapat pula bagian-bagian yang bisa
kamu ketahui. Berikut ini bagian-bagian dari nukleus yang bisa kamu pelajari.
1. Membran inti
Membran inti ini ialah membran ganda fosfolipid yang mampu menyelimuti seluruh
inti sel. Selain itu, membran inti ini pun memiliki fungsi untuk pemisah antara inti sel dan
juga sitoplasma sel.
Fungsi nukleus bukan hanya keseluruhan, akan tetapi pada bagian-bagian nukleus pun
memiliki fungsi tersendiri. Membran sel ini pun memiliki peran untuk mengatur pertukaran
zat yang ada di dalam inti sel dengan yang ada di luar inti sel. Membran inti ini pun memiliki
tiga bagian, antara lain:
Membran luarMembran luar ini biasanya berhubungan secara langsung pada organel
retikulum endoplasma kasar yang bertabur dengan ribosom.
Ruang perinuklearRuang perinuklear ini merupakan ruangan yang tercipta diantara
membran luar dan juga membran dalam.
Membran dalamBagian paling dalam pada membran inti inilah yang disebut dengna
membran dalam.
Fungsi nukleus pada membran inti ini sebagai pintu keluar masuk RNA dan juga
protein. Selain itu, pada membran inti dari nukleus ini terdapat pori nukleus.
Pada pori nukleus ini terdapat 4 subunit, yaitu sub-unit kolom untuk membentuk
dinding pori nukleus, sub-unit anular yang bisa membentuk spoke dan mengarah pada bagian
tengah pori nukleus. Selain itu, ada pula sub-unit lumenal di mana protein trensmembran ini
bisa menempelkan kompleks pori dengan membran inti nukleus. Ada pula sub-unit ring yang
bisa membentuk permukaan sitosolok dan juga nuklear pada pori nukleus.
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma, juga disebut getah nukleus atau karyoplasma, adalah cairan yang
biasanya ditemukan di dalam inti sel eukariotik. Cairan ini mengandung terutama air, ion
terlarut, dan campuran kompleks molekul. Fungsi utamanya adalah untuk bertindak sebagai
media suspensi untuk organel inti.
Fungsi lainnya termasuk pemeliharaan bentuk dan struktur nukleus, dan transportasi
ion, molekul, dan zat-zat lain yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel. Ada banyak
jenis plasma terkandung dalam sel eukariotik. Protoplasma adalah semua isi sel. Sitoplasma
mencakup semua cairan sel dan organel dalam membran sel atau dinding, tetapi di luar inti.
Sitosol, cairan yang mirip dengan nukleoplasma baik fungsi dan komposisi, merupakan
komponen utama dari sitoplasma, yang membentuk sekitar 70% dari total volume sel. Sebuah
membran nukleus sekitar inti sel memisahkan cairan nukleoplasmadari sitoplasma di seluruh
sel.
Cairan nukleoplasma sangat kental menahan dan melindungi nukleolus. Organel ini
terdiri dari protein dan asam nukleat, dan bertanggung jawab untuk transkripsi dan perakitan
asam ribonukleat ribosom (rRNA), jenis RNA yang bekerja sama dengan messenger asam
ribonukleat (mRNA) dan mentransfer asam ribonukleat (tRNA) untuk mengubah asam amino
menjadi protein.
Juga tergantung pada nukleoplasma adalah zat kompleks yang dikenal sebagai
kromatin, yang memadat selama pembelahan sel untuk membentuk kromosom. Kromatin
terutama terdiri dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan protein yang disebut histon. Ketika
terjadi pembelahan sel, membran inti larut dan inti melepaskan plasma, bersama dengan
informasi genetik yang terkandung dalam cairan. Setelah proses pembagian selesai, dua sel
adik yang dihasilkan mereformasi membran nukleus mereka, yang memungkinkan inti
mereka untuk mengisi dengan cairan nukleoplasma.
Nukleotida, molekul yang merupakan salah satu bahan bangunan untuk keduanya
RNA dan DNA, juga dilarutkan dalam cairan ini. Enzim yang mengarahkan aktivitas yang
terjadi di inti dapat ditemukan di sana juga. Cairan memungkinkan untuk memudahkan
transportasi molekul-molekul ini dan enzim dalam inti. Sebagai membran nuklir kedap
terhadap berbagai jenis molekul, kompleks protein dalam membran, yang disebut pori-pori
nukleus, memungkinkan zat yang akan diangkut antara sitoplasma dan nukleoplasma.
Matriks nukleus juga diduga terkandung dalam plasma ini, meskipun bentuk, fungsi, dan
bahkan keberadaan matriks nuklir adalah subyek perdebatan. Umumnya, diyakini bahwa
matriks nukleus adalah jaringan serat protein bertanggung jawab untuk menjaga ukuran dan
bentuk nukleus. Jika ini benar, maka itu adalah mirip dengan fungsi sitoskeleton ditemukan
dalam sitoplasma sel.
Nukleolus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian
gen terletak di dalam mitokondria dari kloroplas). Nukleolus ini umumnya organel yang
paling mencolok dalam sel eukariotik.
Nukleolus adalah butiran bersifat asam yang terletak di inti. Jumlahnya bisa 1,2,3
tergantung spesiesnya . Ukurannya sebanding dengan aktivitas sel. Sel aktif nukleolusnya
besar, misalnya oosit, sel neuron, dan sel sekretori. Pada sel tak aktif ukurannya kecil terdiri
dari protein terutama protein fosfat, t-RNA , fosfatase, nukleotida forforilase, DNA dan
nukleotida.
Nukleolus merupakan badan bulat kecil (diameter 4 mikrometer) berjumlah satu atau
lebih. Mereka terdiri atas massa granular yang dipekatkan berupa granula nukleo-protein
yang mengandung RNA.
Nukleolus sebenarnya adalah penggumpalan bagian-bagian kromosom tertentu
(kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22). Bagian-bagian kromosom ini disebut "pusat organisasi
nukleolus". Genom pada pusat-pusat ini merekam pembentukan RNA Ribosom. Pada
sejumlah vertebrata daerah pengatur ini terdapat berupa lengkung-lengkung lateral pada
kromosom-kromosom ini disebut "kromosom lampbrush".
Dengan menggunakan mikroskop kita dapat melihat nukleolus akan tampak sebagai
bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar dari butir-butir atau kelompok-
kelompok kromatin yang ada dalam inti sel. Gambaran mikroskop elektron berbagai
nukleolus bervariasi tergantung pada spesies, jenis sel dan keadaan fungsional, tetapi variasi
ini terutama tergantung relatif pada perbedaan-perbedaan adanya komponen granular atau
fibrilar yang bersama kromatin menyusun 3 komponen dasar anak inti.
Struktur nukleolus akan tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron, bagian-bagian nukleolus antara lain :
1. Zona Granuler
Merupakan bagian pinggir nukleolus dibentuk dari butiran-butiran padat berukuran
sedikit lebih kecil dari ribosom dalam sitoplasma yaitu sekitar 150-200 A. Bagian ini
mengandung protein ribonukleat.
2. Zona Fibrosa/Nukleolonema
Daerah yang terdapat di tengah anak inti dan tampak sebagai benang-benang halus,
berupa serat-serat yang berukuran 50-60A, fibril terdiri dari protein ribonukleat.
3. Zona Amorf
Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogen dan terdiri
dari protein sebagai pengikat kedua bagian diatas. Daerah ini hanya terdapat pada nukleolus
tertentu.
4. Nukleolus Kromatin
Terdiri dari serat-serat tebalnya 100 A , mengandung DNA pada bagian tertentu .
2. Sel Multinukleat
Sel Multinukleat merupakan sel yang memiliki lebih dari satu nukleus.
Untuk sel yang intinya dua disebut sel binukleat.
Sedangkan untuk sel yang intinya lebih dari dua disebut sel polinukleat.
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
ANDI SYAHPUTRA
150308067
TEP B