Anda di halaman 1dari 13

INTI SEL (NUKLEUS)

A. PENGERTIAN INTI SEL (NUKLEUS)


Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel mengandung
beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Sebagian besar sel hanya
mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai dua atau lebih nukleus, adapula
sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Fungsi utama dari Nukleus adalah untuk
mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut dijalankan dengan mengelola ekspresi gen,mereka
mengatur kapan dan dimana ekspresi gen dimulai, diproses, dan diakhiri.
Nukleus adalah organel pertama yg ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh
Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli botani Skotlandia, Robert
Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun,
beberapa jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu memiliki lebih daripada satu
nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang saling mengganti atau
saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua inti sel: makronukleus (inti besar)
dan mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan
mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.

B. FUNGSI INTI SEL (NUKLEUS)


Sebuah penelitian telah menemukan jika sel ini memiliki fungsi dan terdapat 5 fungsi
utama yang dimiliki oleh sel ini di dalam menunjang kehidupan sel dan juga kerja organel
yang ada di dalamnya. Kelima fungsi sel ini sendiri adalah sebagai pengendali metabolisme
seluler, menjadi tempat penyimpan informasi genetik, menjadi pengatur siklus sel, menjadi
wadah replikasi dan yang terakhir sebagai transkripsi.

Berikut ini adalah fungsi inti sel beserta dengan penjelasan lengkapnya :
1. Pengendali Metabolisme Seluler
Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika fungsi dari inti sel ini adalah sebagai
pengendali metabolisme yang terjadi di dalam sel yang terjadi akibat adanya protein yang
dihasilkan dari cetakan DNA di dalam inti sel, dan protein ini dihasilkan melalui proses
transkripsi dan translasi.
Lewat kedua proses ini setiap protein yang dihasilkan akan dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi protein fungsional yang siap untuk digunakan pada metabolisme sel
terutama untuk diubah menjadi enzim tertentu.

2. Penyimpan Informasi Genetik


Fungsi dari inti sel yang berikutnya adalah sebagai tempat untuk menyimpan
informasi genetic, fungsi ini sendiri bisa tetap terjaga dikarenakan membrane inti yang
melapisi sel ini bisa menjaga dan juga mempertahankan DNA untuk tetap bisa ada di dalam
nukleus.
Kemampuan inti sel di dalam menjaga fungsi ini tentu sangatlah penting utamanya
berkaitan dengan kelestarian suatu jenis dari makhluk hidup karena dengan DNA sifat sifat
makhluk hidup bisa diwariskan dengan tepat ke generasi berikutnya

3. Pengatur Siklus Sel


Sel akan mengalami sebuah siklus berulang selama masa hidupnya dan siklus ini
sendiri diatur oleh fungsi inti sel dengan cara menentukan kapan harus membelah dan kapan
untuk harus tidak membelah serta kapan harus hanya membesar saja.
Sedangkan pada sel kanker fungsi inti sel ini telah menjadi kabur atau tidak berfungsi
dikarenakan terkodenya gen kanker di dalam inti sel, hal inilah yang menyebabkan sel kanker
akan terus berkembang dan tidakberhenti untuk membesar.

4. Wadah Replikasi
Fungsi dari inti sel yang berikutnya ini ditopang oleh adanya DNA karena DNA yang
melakukan replikasi di dalam inti sel atau lebih tepatnya pada fase G1, replica DNA di dalam
siklus sel ini akan mulai terjadi dan melalui replica DNA ini, sel akan mulai mengalami
proses mitosis.

5. Wadah Transkripsi Kode Genetik


Fungsi inti sel yang terakhir adalah sebagai tempat terjadinya penerjemahan atau
transkripsi kode kode yang terdapat di rantai DNA menjadi RNA primer atau RNA muda
yang merupakan rangkaian dari eksresi genetik yang disebut sebagai proses transkripsi.
C. STRUKTUR DAN BAGIAN – BAGIAN INTI SEL
Sebagai pusat perintah dan juga mengontrol dari aktivitas sel merupakan fungsi
nukleus yang utama. Hal ini terjadi karena adanya benang kromosom yang terdapat di dalam
nukleus. Meskipun pada sel-sel biasanya hanya memiliki satu inti sel atau satu nukleus, akan
tetapi ada pula yang memiliki dua inti sel bahkan lebih. Ukuran dari inti sel ini bisa dibilang
cukup besar dibandingan dengan organel sel lainnya yang terdapat dalam struktur tubuh
hewan dan tumbuhan.

Memiliki ukuran kurang lebih 10 hingga 20 nanometer, letak dari nukleus sendiri
tidak tentu. Bisa jadi letak nukleus berada pada bagian tengah, akan tetapi bsia juga berada di
tepian. Selain itu, bentuk dari nukleus ini ada yang bulat ada pula yang lonjong atau berupa
cakram.
Pada inti sel selain memiliki fungsi nukleus, terdapat pula bagian-bagian yang bisa
kamu ketahui. Berikut ini bagian-bagian dari nukleus yang bisa kamu pelajari.

1. Membran inti
Membran inti ini ialah membran ganda fosfolipid yang mampu menyelimuti seluruh
inti sel. Selain itu, membran inti ini pun memiliki fungsi untuk pemisah antara inti sel dan
juga sitoplasma sel.
Fungsi nukleus bukan hanya keseluruhan, akan tetapi pada bagian-bagian nukleus pun
memiliki fungsi tersendiri. Membran sel ini pun memiliki peran untuk mengatur pertukaran
zat yang ada di dalam inti sel dengan yang ada di luar inti sel. Membran inti ini pun memiliki
tiga bagian, antara lain:
 Membran luarMembran luar ini biasanya berhubungan secara langsung pada organel
retikulum endoplasma kasar yang bertabur dengan ribosom.
 Ruang perinuklearRuang perinuklear ini merupakan ruangan yang tercipta diantara
membran luar dan juga membran dalam.
 Membran dalamBagian paling dalam pada membran inti inilah yang disebut dengna
membran dalam.
Fungsi nukleus pada membran inti ini sebagai pintu keluar masuk RNA dan juga
protein. Selain itu, pada membran inti dari nukleus ini terdapat pori nukleus.
Pada pori nukleus ini terdapat 4 subunit, yaitu sub-unit kolom untuk membentuk
dinding pori nukleus, sub-unit anular yang bisa membentuk spoke dan mengarah pada bagian
tengah pori nukleus. Selain itu, ada pula sub-unit lumenal di mana protein trensmembran ini
bisa menempelkan kompleks pori dengan membran inti nukleus. Ada pula sub-unit ring yang
bisa membentuk permukaan sitosolok dan juga nuklear pada pori nukleus.

2. Nukleoplasma
Nukleoplasma, juga disebut getah nukleus atau karyoplasma, adalah cairan yang
biasanya ditemukan di dalam inti sel eukariotik. Cairan ini mengandung terutama air, ion
terlarut, dan campuran kompleks molekul. Fungsi utamanya adalah untuk bertindak sebagai
media suspensi untuk organel inti.
Fungsi lainnya termasuk pemeliharaan bentuk dan struktur nukleus, dan transportasi
ion, molekul, dan zat-zat lain yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel. Ada banyak
jenis plasma terkandung dalam sel eukariotik. Protoplasma adalah semua isi sel. Sitoplasma
mencakup semua cairan sel dan organel dalam membran sel atau dinding, tetapi di luar inti.
Sitosol, cairan yang mirip dengan nukleoplasma baik fungsi dan komposisi, merupakan
komponen utama dari sitoplasma, yang membentuk sekitar 70% dari total volume sel. Sebuah
membran nukleus sekitar inti sel memisahkan cairan nukleoplasmadari sitoplasma di seluruh
sel.
Cairan nukleoplasma sangat kental menahan dan melindungi nukleolus. Organel ini
terdiri dari protein dan asam nukleat, dan bertanggung jawab untuk transkripsi dan perakitan
asam ribonukleat ribosom (rRNA), jenis RNA yang bekerja sama dengan messenger asam
ribonukleat (mRNA) dan mentransfer asam ribonukleat (tRNA) untuk mengubah asam amino
menjadi protein.
Juga tergantung pada nukleoplasma adalah zat kompleks yang dikenal sebagai
kromatin, yang memadat selama pembelahan sel untuk membentuk kromosom. Kromatin
terutama terdiri dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan protein yang disebut histon. Ketika
terjadi pembelahan sel, membran inti larut dan inti melepaskan plasma, bersama dengan
informasi genetik yang terkandung dalam cairan. Setelah proses pembagian selesai, dua sel
adik yang dihasilkan mereformasi membran nukleus mereka, yang memungkinkan inti
mereka untuk mengisi dengan cairan nukleoplasma.
Nukleotida, molekul yang merupakan salah satu bahan bangunan untuk keduanya
RNA dan DNA, juga dilarutkan dalam cairan ini. Enzim yang mengarahkan aktivitas yang
terjadi di inti dapat ditemukan di sana juga. Cairan memungkinkan untuk memudahkan
transportasi molekul-molekul ini dan enzim dalam inti. Sebagai membran nuklir kedap
terhadap berbagai jenis molekul, kompleks protein dalam membran, yang disebut pori-pori
nukleus, memungkinkan zat yang akan diangkut antara sitoplasma dan nukleoplasma.
Matriks nukleus juga diduga terkandung dalam plasma ini, meskipun bentuk, fungsi, dan
bahkan keberadaan matriks nuklir adalah subyek perdebatan. Umumnya, diyakini bahwa
matriks nukleus adalah jaringan serat protein bertanggung jawab untuk menjaga ukuran dan
bentuk nukleus. Jika ini benar, maka itu adalah mirip dengan fungsi sitoskeleton ditemukan
dalam sitoplasma sel.

3. Nukleolus (Anak Inti)


Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus tersusun
atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleus tidak dilindungi oleh
membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA dan membuat ribosom.
Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini bisa menghilang atau mengecil
setelah mereka selesai melakukan tugasnya.
 Struktur Nukleolus
Struktur yang menonjol didalam nukleus yang tidak sedang membelah ialah
nukleolus, yang merupakan tempat komponen ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-
komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma , kemudian semuanya
bergabung untuk membentuk ribosom. Kadang-kadang terdapat dua nukleoli atau lebih ,
jumlahnya tergantung pada spesiesnya dan tahap siklus reproduktif sel tersebut.
Nukleolus berbentuk menyerupai bola dan melalui mikroskop elektron nukleolus
tersebut tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat
yang menempel pada bagian kromatin.
Struktur nucleolus akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai
sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir
kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses
tersebut didapatkan molekul rRNA. rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan
materi penyusun ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama
protein ribosom untuk dikeluarkan dari inti sel.
Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin terbentuknya molekul
ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak inti
terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi menjadi rRNA secara
berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA polymerase I.
Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer. Kandungan RNA dalam
anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu
diperkirakan 5%-20%.
Berikut ini adalah gambar nukleus beserta organel-organel didalamnya

Penampang melintang nukleus

Nukleolus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian
gen terletak di dalam mitokondria dari kloroplas). Nukleolus ini umumnya organel yang
paling mencolok dalam sel eukariotik.
Nukleolus adalah butiran bersifat asam yang terletak di inti. Jumlahnya bisa 1,2,3
tergantung spesiesnya . Ukurannya sebanding dengan aktivitas sel. Sel aktif nukleolusnya
besar, misalnya oosit, sel neuron, dan sel sekretori. Pada sel tak aktif ukurannya kecil terdiri
dari protein terutama protein fosfat, t-RNA , fosfatase, nukleotida forforilase, DNA dan
nukleotida.
Nukleolus merupakan badan bulat kecil (diameter 4 mikrometer) berjumlah satu atau
lebih. Mereka terdiri atas massa granular yang dipekatkan berupa granula nukleo-protein
yang mengandung RNA.
Nukleolus sebenarnya adalah penggumpalan bagian-bagian kromosom tertentu
(kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22). Bagian-bagian kromosom ini disebut "pusat organisasi
nukleolus". Genom pada pusat-pusat ini merekam pembentukan RNA Ribosom. Pada
sejumlah vertebrata daerah pengatur ini terdapat berupa lengkung-lengkung lateral pada
kromosom-kromosom ini disebut "kromosom lampbrush".
Dengan menggunakan mikroskop kita dapat melihat nukleolus akan tampak sebagai
bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar dari butir-butir atau kelompok-
kelompok kromatin yang ada dalam inti sel. Gambaran mikroskop elektron berbagai
nukleolus bervariasi tergantung pada spesies, jenis sel dan keadaan fungsional, tetapi variasi
ini terutama tergantung relatif pada perbedaan-perbedaan adanya komponen granular atau
fibrilar yang bersama kromatin menyusun 3 komponen dasar anak inti.
Struktur nukleolus akan tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron, bagian-bagian nukleolus antara lain :
1. Zona Granuler
Merupakan bagian pinggir nukleolus dibentuk dari butiran-butiran padat berukuran
sedikit lebih kecil dari ribosom dalam sitoplasma yaitu sekitar 150-200 A. Bagian ini
mengandung protein ribonukleat.
2. Zona Fibrosa/Nukleolonema
Daerah yang terdapat di tengah anak inti dan tampak sebagai benang-benang halus,
berupa serat-serat yang berukuran 50-60A, fibril terdiri dari protein ribonukleat.
3. Zona Amorf
Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogen dan terdiri
dari protein sebagai pengikat kedua bagian diatas. Daerah ini hanya terdapat pada nukleolus
tertentu.
4. Nukleolus Kromatin
Terdiri dari serat-serat tebalnya 100 A , mengandung DNA pada bagian tertentu .

Penemuan autoradiografi sama seperti denagn penemuan mempergunakan


ribonuklease dan enzim cerna tripsin menunjukkan bahwa benang-benang dan butiran-butiran
terdiri atas ribonukleoprotein (RNP) yang kenyataan lebih lanjut menunjukkan bahwa
benang-benang ini adalah bahan pembentuk butitan-butiran.
Penyebaran bentuk ini sama seperti jumlah relatif benang-benang dan butiran-butiran
adalah bervariasi dan tergantung pada jenis sel dan aktivitasnya dengan memperhatikan
sintesis protein.
Beberapa nukleolus terutama terdiri atas daerah granular (butiran) di sebelah perifer
dengan komponen fibrilar (benang) terletak ke tengah, sedangkan pada jenis sel lain kita
tidak mungkin membedakan daerah fibrilar dan daerah granular karena komponen-komponen
ini saling bercampur pada tempat ini. Daerah demikian sering disebut fibrogranular.
Rupanya ada kecenderungan bahwa komponen granular terutama terdapat dalam sel-
sel yang giat melakukan sintesa protein, misalnya sel-sel kanker dari tumor tang cepat
tumbuh, sedangkan komponen fibrilar terutama banyak misalnya pada limfosit dan sel otot
polos dimana sintesa protein kurang aktif. Mungkin pada sel-sel ini terjadi penurunan
perubahan komponen fibrilar menjadi komponen granular.
Pada nukleolus yang baru saja terbentuk terutama terdiri atas komponen fibrilar.
Penemuan autoradiografi menunjukkan bahwa hal ini merupakan awal sintesa RNA ribosom
dan ini selanjutnya mendukung dugaan bahwa komponen fibrilar terdiri atas 45 s RNA , yang
kemudian berubah menjadi granula (butiran).
Sebagian kromatin terdapat di sekitar nukleolus dan sebagian dalam nukleolus.
Kromatin sekitar nukleolus terdiri atas benang-benang dengan penampang sekitar 25 nm,
sedangkan kromatin dalam inti terdiri atas kelompok filamen-filamen dengan diameter 2 nm
dan serat-serat dengan ketebalan yang bervariasi.
Dengan perbesaran yang kuat, serat-serat tampak terdiri atas filamen-filamen halus 2
nm melingkar. Analisa sitokimia filamen-filamen halus ini menunjukan bahwa filamen-
filamen ini merupakan DNA duble helix yang murni (bebas protein). Kromatin dalam
nukleolus hampir selalu berkaitan dengan komponen fibrilar.
Selain ketiga komponen tersebut , nukleolus berisi matriks protein yang berbentuk
amorf atau filamen sampai granular. Matriks bersama-sama dengan filamen kromatin
merupakan daerah nukeolus yang kurang padat, yang bervariasi dalam ukuran dan
jumlahnya, tergantung pada jenis sel.
Nukleolus merupakan bagian inti sel yang paling dominan dan adalah diantara
struktur subseluler yang diuraikan dengan mikroskopi (oleh Fontana pada tahun 1774).
Nukleolus tidak dipisahhkan dari bagian nukleoplasma oleh membran, tetapi pada banyak
sel,tepinya mempunyai hubungan dengan kromatin (kromatin perinukleus). Tergantung pada
keadaan fisiologi sel,nukleoli bervariasi dalam jumlah, dan ukuran. Nukleolus terutama
mengandung RNA dan protein.
Pada sel hidup nukleolus tampak sangat refraktil berbentuk bulat atau oval. Dengan
mikroskop cahaya nukleolus biasanya terwarna jelas dengan zat warna basa, tetapi akan
tampak bervariasi tingkat basofil dan asidofilnya pada jenis sel yang berbeda. Terwarna
basofil karena berisi ribonukleoprotein (RNP). Nukleolus sering dilingkari cincin basofil
yang yang memberi reaksi Feulgen positif yang disebut kromatin sekeliling nukleolus, yang
dapat meluas ke substansi anak inti.
Ukuran anak inti bervariasi pada jenis sel yang berbeda dan juga pada jenis sel yang
sama selama keadaan fungsional yang berbeda. Khususnya nukleolus yang besar tampak
kelenjar yang sedang mensintesa protein. Sebaliknya , nukleolus mungkin tidak
tampak dalam sel yang tidak mensintesa protein, misalnya spermatozoa.
Jumlah nukleolus juga bervariasi. Nukleolus dibentuk pada kromosom tertentu pada tempat
yang disebut daerah penyusun nukleolus. Daerah ini sering dikenali dalam masing-masing
kromosom sebagai pengerutan yang disebut pengerutan sekunder (jenis pengerutan yang lain
juga terjadi ) untuk membedakan dari pengerutan primer.
Jumlah seluruh daerah penyusun nukleolus ditentukan oleh berapa banyak anak inti
berada dalam spesies yang bersangkutan. Ada 10 dalam satuan kromosom manusia. Namun
pada kebanyakan sel , hanya terdapat 1-4 nukleolus, yang tergantung pada gen yang inaktif
dalam beberapa daerah penyusun nukleolus atau menjadi satunya sejumlah daerah-daerah ini,
yang selanjutnya bersama-sama membentuk nukleolus yang tunggal. Hal ini telah diamati
secara sinematografi pada sel-sel hidup.
Jika sel mengalami mitosis, nukleolus menghilang dan nantinya tampak lagi dalam
inti sel turunannya. Nukleolus kemudian muncul dalam kaitannya dengan daerah penyusun
nukleolus, yang mana keduanya saling berkaitan.
Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) didalam
nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi nukleolus
bukan merupakan organel yang tetap , melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan
transkripsi untuk menghasilkan RNA.
Nukleolus mempunyai berbagai tempat dalam inti. Misalnya nukleolus mungkin
terletak dekat permukaan dalam selubung inti . Suatu nukleolus tunggal yang besar biasanya
terletak di tengah inti. Pada sel yang jarang mensintesa protein, mempunyai inti kecil dengan
kromatin yang padat dan jarang terlihat nukleolus, nukleolus mungkin tertutup oleh masa
kromatin, seperti misalnya pada limfosit.
Berlainan dengan ini, nukleolus yang besar dan berwarna jelas biasanya tampak
dalam inti yang besar dengan eukromatin pucat dan sangat aktif mensintesa protein ,
misalnya pada sel-sel kelenjar dan sel-sel saraf.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa anak inti tidak mempunyai membran.
Kandungan protein anak inti sangat tinggi dan juga mengandung banyak RNA walaupun
tidak lebih banyak dari bagian inti yang lain, dan ternyata anak inti tidak mengandung DNA.
Yang memiliki membran inti adalah nukleus.

 Fungsi Nukleolus (anak inti)


Fungsi nukleolus menurut penelitian adalah sebagai tempat pembuatan protein yang
akan digunakan untuk membuat ribosom dan juga sebagai tempat mengadakan sintesis RNA.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian tentang jumlah nukleolus pada sel-sel tertentu yang
mendapatkan bahwa pada sel-sel yang sedang aktif membuat protein maka nukleolus akan
tampak lebih besar. Dalam menjalankan fungsinya ini nukleolus dikontrol oleh bagian
kromosom yang mengandung gen tertentu yang dinamakan nucleolar organizer.
Fungsi nukleolus mempunyai hubungan dengan sintesis protein . Adalah jelas bahwa
fungsi primer nukleolus adalah sebagian besar tRNA yang terdapat pada subunit kecil dan
besar pada ribosom dan penumpukan rRNA dengan protein ribosom untuk membentuk
partikel-partikel preribosom.
Nukleolus berfungsi sebagai tempat sintesis nukleoplasma dan RNA ribosom (rRNA).
Jadi fungsi inti sel selain mengatur seluruh kegiatan sel juga sebagai pembawa faktor
keturunan.
Jadi fungsi nukleolus adalah membentuk RNA ribosom dengan bantuan pusat
organisasi inti. RNA ribosom dibentuk untuk pembentukan macam-macam molekul protein.
Sel-sel yang lebih aktif membuat protein, seperti neuron dan sel kanker, memiliki banyak
nukleolus yang besar-besar.
D. MACAM – MACAM JENIS INTI SEL

Berdasarkan jumlah inti selnya terdapat dua jenis sel


1. Sel Mononukleat
Sesuai dengan namanya, mono artinya satu. Jadi sel mononukleat merupakan sel yang hanya
memiliki satu inti sel. Kebanyakan sel hewan dan tumbuhan hanya mempunyai satu inti sel.

2. Sel Multinukleat
 Sel Multinukleat merupakan sel yang memiliki lebih dari satu nukleus.
 Untuk sel yang intinya dua disebut sel binukleat.
 Sedangkan untuk sel yang intinya lebih dari dua disebut sel polinukleat.
DAFTAR PUSTAKA

Bavelander, Gerrit dan Judith A. Rameley., 1988. Dasar-Dasar Histologi. Edisi


Kedelapan.Erlangga. Jakarta.
Novel, Sinta, S., Apriyani, Setiadi, dan Safitri, R., 2012. Biomedik. C.V. Trans Infio Media.
Jakarta.
Nuraini, T., dan Sugiwati., S., 2009. Struktur dan Fungsi Organel Sel. Jurnal Ilmiah.
Bandung.
Peter V. Minorsky, dan Robert B. Jackson., 2012. Biologi. Jilid 2. Edisi Kesembilan.
Erlangga. Jakarta.
Saefudin, 2008. Struktur dan Fungsi Sel. Jurnal Ilmiah. Jakarta.
Sasrawan, H., 2017. Bagian-bagian Sel Prokariotik. Jurnal Biologi. Semarang.
INTI SEL (NUKLEUS)

OLEH :

ANDI SYAHPUTRA
150308067
TEP B

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Anda mungkin juga menyukai