Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

KONSEP DASAR SEL DALAM KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU :

Dini Rudini, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Ryan Pramana Putra G1B122061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
memberikan kesehatan dan memudahkan saya sebagai penyusun untuk bias
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini adalah sebuah tugas mata kuliah Ilmu
Biomedik Dasar, yang mana melalui tugas ini mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami deengan baik materi yang disampaikan oleh dosen pengampu. Saya
akan memaparkan dan memberi penjelasan lebih lanjut tentang “Konsep Dasar
Sel Dalam Keperawatan” di dalam makalah ini.

Jambi,03 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………..1
1.2 TUJUAN UMUM…………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………...,.2
2.1 Definisi Sel Dalam Keperawatan…………………………....2
2.2 Struktur Sel…………………………………………………..2
2.3 Fungsi Kompnen Sel dan Jaringan…………………………7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..9
A. Kesimpulan………………………………………………………………..9
B. Saran……………………………………………………….………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit organisasi terkecil yang mewakili dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan dilakukan dalam sel. Oleh
karena itu, sebuah sel dapat berfungsi secara mandiri selama semua kebutuhan
vitalnya terpenuhi. Organisme (organisme) terdiri dari satu sel (uniseluler,
seperti bakteri, archaea, sejumlah fungi dan protozoa) atau banyak sel
(multiseluler). Dalam organisme multiseluler ada pembagian kerja di antara
sel-sel penyusun yang membentuk dasar hierarki kehidupan. Sel dianggap
sebagai bagian dari organisme hidup dan merupakan unit struktural dan
fungsional organisme hidup yang melakukan semua fungsi kehidupan, dan
dibagi menjadi organisme uniseluler dan multiseluler berdasarkan jumlah sel
yang dikandungnya.
Protozoa adalah organisme yang hanya memiliki satu sel, sedangkan
organisme multiseluler adalah organisme atau organisme yang memiliki
banyak sel. Sel yang terdapat pada organisme terdiri dari struktur, fungsi dan
bagian-bagian yang terkandung.

1.2 Tujuan Umum

1. Pembaca bisa memahami dan mengetahui definisi sel dalam keperawatan

2. Pembaca memahami dan mengetahui struktur dasar sel dalam keperawatan


3. Pemaca bisa memahami dan mengetahui komponen sel dalam keperawatan

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sel Dalam Keperawatan

Sel berasal dari bahasa latin cella yang berarti ruang kecil yang ditemukan.
Oleh Robert Hooke. Robert Hooke mengamati pemotongan gabus (ada ruang-
ruang kecil yang membentuk gabus). Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi
hidup yang paling sederhana dan blok bangunan semua makhluk hidup. sel dapat
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia yang
menopang kehidupan adalah dalam sebuah sel.

Sebagian besar organisme terdiri dari satu sel, juga disebut organisme.
Protozoa seperti bakteri dan amuba. tumbuhan, hewan, dan manusia adalah
organisme multiseluler yang terdiri dari banyak jenis sel. Setiap fungsi
terspesialisasi. Misalnya, tubuh manusia 1013 atau lebih sel. Tetapi seluruh tubuh
semua makhluk hidup berasal dari produk Pembelahan sel. Misalnya, tubuh
bakterii muncul dari pembelahan sel bakteri induk, Tubuh tikus berasal dari
pembelahan sel telur induk yang telah dibuahi. Sel-sel organisme multiseluler
tidak bertahan lama bersama-sama secara mandiri. Sel-sel serupa dikelompokkan
menjadi jaringan yang membentuk organ,Selanjutnya adalah sistem organ yang
menyusun tubuh suatu organisme. misalnya sel otot Jantung membentuk jaringan
miokard dengan organ jantung yang merupakan bagian jantung dari sistem
peredaran darah pada tubuh manusia. Di sisi lain, sel itu sendiri komponen yang
disebut organel.

v
Sel terkecil yang diketahui manusia adalah bakteri Mycoplasma, yang
berdiameter 0,0001. Salah satu sel individu yang bias terlihat dengan mata
telanjang hingga 0,001 mm adalah telur ayam yang tidak dibuahi. Namun,
sebagian besar sel adalah 1 hingga 100 m (0,001 hingga 0,1 mm), hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Penemuan Studi awal sel telah membuat kemajuan
yang konsisten dengan penemuan. Penyempurnaan mikroskop abad ke-17.
Pertama kali dijelaskan oleh Robert Hooke, Dia menamai sel itu pada tahun 1665
sambil mengamati piringan gabus (kulit kayu ) di bawah mikroskop dengan
perbesaran 30x. Namun, teori sel sebagai satu kesatuan adalah kehidupan baru
yang dirumuskan oleh Matthias Schleiden dan Theodore hampir dua abad
kemudian, Selain itu, sel dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

2.2 Struktur Sel

Semua organisme terdiri dari salah satu dari dua jenis sel structural yang
berbeda yaitu : prokariotik atau eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan
berdasarkan posisinya. DNA dalam sel; sebagian besar DNA eukariotik tertutup
dalam membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota
tidak memiliki nukleus.

1. Struktur Sel Prokariotik

Istilah prokariotik berasal dari bahasa Yunani pro dan karyon. Pro berarti
depan dan carion berarti inti. Jadi prokariotik berarti "sebelum inti sel". Bagian
dalam sel prokariotik disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus
sejati karena bahan nukleus masih tersebar di sitoplasma dan tidak terbungkus
membran nukleus. Materi genetik (DNA) terkonsentrasi di daerah yang disebut
nukleotida, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel
lainnya (Campbell, 2008). Sel prokariotik memiliki sifat sebagai berikut:

 Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )


 Memiliki sitoplasma
 Tidak memiliki membrane inti dan system endomembrane.
 Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil
dibanding sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal,
tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau kelompok sel yang

vi
berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri
Echerichiacoli. (Albert, 2002)
 Dinding Sel: Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel.
Struktur dinding sel terdiri dari peptidoglikan (senyawa ini
menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak), dan protein.
Fungsi dari dinding sel ialah: memberi bentuk sel yang tetap
karena sifatnya yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-pori
jalan keluar masuknya molekul-molekul, dan mengatur pertukaran
zat serta reproduksi (Champbel, 2008)
 Membran plasma: Membran yang menyelubungi sitoplasma.
Struktur membran plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein
berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan
sekitar dan mengatur transportasi air serta zat-zat terlarut dari luar
dan kedalam sel (Champbel, 2008)
 Nukleoid: Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang
sel terletak (tidak terselubung membran) (Champbel, 2008).
 Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom
yang tersusun dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat
berlangsungnya sintesa protein (Champbel, 2008).
 Flagela Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa
jenis bakteri (Champbel, 2008).
 Pili (fimbriae) Merupakan struktur pelekatan pada permukaan
sejumlah prokariota. Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari
flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada jaringan
hewan ataupun tumbuhan (Champbel, 2008).

2. Struktur Sel Eukariotik


Sel eukariotik termasuk dalam kelompok struktural yang lebih
maju yang sama dengan sel tumbuhan dan hewan. Eukariota adalah
sekelompok organisme yang sel-selnya mengandung nukleus dan
dikelilingi oleh membran nukleus.

 Membrane sel : Membrane sel merupakan lapisan


lipoprotein yang terdiri dari fosfolipid dan protein, bersifat
semipermeabel atau selektif permiabel dan berfungsi
mengatur keluar masuknya zat dari sel ke dalam sel
 Nukleus (intisel) : Memiliki membrane sel Nucleus
terdapat o nucleolus, yang berfungsi mensintesis RNA o
nukleoplasma o butirankromatin

vii
 Sitoplasma : Meliputi isi sel diluar intisel terdiridaricairan
yang disebutsitosol (yang dapat berubah dari fase sol ke
gel), dan padatan berupa organel sel

3. Bagian Komponen Sel


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa sel terdiri dari
berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan fungsional serta
struktural pada makhluk hidup. Dibawah ini akan diuraikan mengenai
pengertian bagian-bagian dari sel.

A. Membran Sel
Membran sel atau membrane plasma dalah batas antara
lingkungan eksternal dan interior sel. Membran sel bersifat selektif
permeabel, sehingga hanya zat tertentu seperti glukosa, asam amino,
gliserol, dan ion yang dapat melewatinya. Ada dua jenis gerakan
molekuler: Transpor Pasif: Pergerakan molekul atau ion yang tidak
mengkonsumsi energi dan terjadi secara spontan dari konsentrasi
tinggi ke rendah. Osmosis: Pergerakan molekul air dari larutan
berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah melintasi
membran semipermeabel.

B. Inti Sel
Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat di tengah sel. Inti
(nukleus) sel mengandung (nukleolus) dan benang-benang kromosom.
Cairan ini terdiri dari air, protein dan mineral. Kromosom adalah
pembawa genetik yang menampung DNA (asam deoksiribonukleat)
atau RNA (asam ribonukleat). Inti (nukleus) sel dikelilingi oleh
membran luar dan dalam yang terdiri dari nukleoplasma dan
kromosom. Nukleus berfungsi sebagai pusat pengaturan aktivitas
seluler.

C. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bulat hingga oval yang ditemukan di
hampir semua sel eukariotik. Komponen ini menciptakan energi dalam
sel yang dikenal sebagai ATP melalui serangkaian reaksi kimia.

viii
D. Plastida
Plastida adalah organel yang sangat dinamis yang dapat
membelah, tumbuh, dan berdiferensiasi menjadi berbagai bentuk, dan
berukuran relatif besar serta berisi cairan kaya protein.
Pada sel tumbuhan tingkat tinggi, plastida yang tidak berwarna biasa
disebut leukoplas atau proplastida. Plastida adalah organel utama yang
hanya ditemukan pada tumbuhan, alga dan beberapa cyanobacteria,
dan dipandang sebagai produsen makanan seluler. Diameter plastida
ini bervariasi antara 4- 6µ.

E. Retikulum Endoplasma
RE (retikulum endoplasma) terdiri dari sisterna. Cistane (cysterne),
adalah jaringan tubulus dan vesikel membran yang berbentuk kotak
atau peti. Membran ini memiliki hubungan langsung dengan membran
nukleus (nuclear envelope),sedemikian rupa sehingga ruang antara
kedua membran tersebut bersambungan dengan ruang cisternary. RE.
berdasarkan wilayah retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua
bagian khusus yaitu RE halus dan RE kasar, dan kedua wilayah
tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. RE kasar
merupakan bagian dari retikulum endoplasma yang dilapisi oleh ribuan
dari ribosom. Ribosom berfungsi sebagai tempat proses pembentukan
protein di dalam sel. Kita juga dapat menemukan ribosom yang sangat
dekat dengan RE kasar di sisi sitoplasma dari membran luar membran
nukleus. RE halus atau smooth endoplasmic reticulum adalah bagian-
bagian retikulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom. RE
halus berfungsi sebagai pembentuk dari lemak dan steroid. Kita dapat
menemukan banyak RE halus pada beberapa organ contohnya hati.

ix
F. Badan Mikro
Badan mikro memiliki bentuk seperti lisosom, agak bulat, diameter
0,3-1,5 m, dan mengandung enzim katalase dan oksidase. Ada dua
jenis badan mikro: peroksisom dan glioksisom. Peroksisom ditemukan
dalam sel hewan, jamur, dan daun tumbuhan tingkat tinggi. Fungsi
peroksisom, yang membantu penyerapan cahaya dan respirasi,
melindungi sel dari H2O2 dan berfungsi untuk mengubah lemak
menjadi karbohidrat. Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan. Fungsi
glioksisom terlibat dalam metabolisme asam lemak dan posisi dalam
siklus glioksilat.

G. Sitoskeleton
Seperti namanya, sitoskeleton terdiri dari dua kata, yaitu sito yang
berarti sel dan skeleton yang berarti kerangka. Jadi, sitoskeleton
adalah rangka sel yang berupa benang tipis atau filamen protein yang
memanjang ke dalam sitosol. Sitoskeleton tidak hanya memberi
bentuk, tetapi juga mengatur pergerakan di dalam sel dan menahan
organel di tempatnya. Sitoskeleton dapat dibagi menjadi tiga jenis:
mikrofilamen, filamen menengah, dan mikrotubulus. Lapisan tertipis
adalah mikrofilamen, terletak di tepi sel.
Di dalam mikrofilamen terdapat protein dan miosin yang
menggerakkan sel. Selain itu, mikrofilamen juga terlibat dalam
kontraksi otot. Lapisannya adalah ketebalan sedang, yaitu filamen
menengah,Filamen berdiameter menengah tersebar disitosol dan
memiliki fungsi mempertahankan bentuk sel. Mikrotubulus adalah
lapisan paling tebal dan terdiri dari protein tubular. Fungsinya untuk
menggerakkan organel dan membentuk silia, flagela.

H. Ribosom
Ribosom berupa partikel bulat yang menempel di sepanjang
retikulum endoplasma,ada juga yang tunggal (hidup terpisah) dan
bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis
protein.

x
I. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang mengisi sel dan mengandung
berbagai zat koloid. Fungsi kehidupan yang paling penting terjadi di
sitoplasma. Di sitoplasma, organel berenang di lendir. Koloid
sitoplasma bukanlah cairan yang seragam (homogen), tetapi cairan
yang beragam (heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik:
protein, gula, lemak, enzim, hormon dan garam mineral. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat reaksi metabolisme seluler.

2.3 FUNGSI KOMPONEN SEL DAN JARINGAN

1.Metabolisme

Semua reaksi kimia yang memungkinkan aktivitas biologis Ini disebut


metabolisme dan sebagian besar reaksi kimia ini terjadi di dalam sel.Metabolisme
yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu remodeling senyawa
untuk pembangkit energi atau sebagai bahan untuk membentuk senyawa lain dan
reaksi anabolik, yaitu reaksi yang membentuk konstituen seluler. Proses reaksi
katabolik yang memecah molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam
sel respirasi seluler yang terjadi terutama di mitokondria atau sitosol eukariotik
Ini adalah prokariotik dan menghasilkan ATP. Contoh proses anabolik adalah
sintesis protein yang berada di ribosom dan membutuhkan ATP.

2.Komunikasi Sel

emampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan


`sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul
(misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target
ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat
terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi),
penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke
sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal
listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul

xi
sinyal menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau
melekat pada reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target
dan memicu transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan
sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang
konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan
yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu,
pensinyalan juga dapat dilakukan oleh banyak protein. Hal ini dapat
mempengaruhi metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.

xii
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari organisme hidup
Didalam sel terdapat ptotoplasma yg tersusunatas karbohidrat, lemak, protein,
dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik, dan
eukariotik, Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dari
sel meliputi membransel, sitoplasma, dan inti sel kehidupan. Sel terdiri dari bahan
kimia dan komponen, atau organel seluler, yang mendukung fungsi satu sama lain
secara keseluruhan kehidupan sel berlangsung. Sel tumbuhan dan sel hewan
memiliki banyak kesamaan tetapi karena peran ekologi yang berbeda dari
tumbuhan dan hewan, Ada beberapa perbedaan terutama pada organel/komponen
sel dinding sel, lisosom, semitrosom/sentriol, plastid,Vakuola dan beberapa
karakter lainnya. Membran plasma bertanggung jawab untuk mengangkut zat ke
dan dari sel. dalam sebuah sel, Ada dua jenis transportasi melintasi membran
plasma, yaitu Transpor aktif dan pasif. Pada bagian sel Retikulum Endoplasma
terbagi menjadi dua yaitu Retikulum Endoplasma kasar dan Retikulum
Endoplasma halus

A.Saran

Harapan penulis setelah pembaca membaca makalah ini pembaca dapat


mengetahui dan memahami materi tentang konsep dasar sel sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan pembaca, Penulis juga mempersilahkan pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang memotivasi dan membangun, sehingga
penulis dapat mengintropeksi diri dan agar lebih baik dalam menyusun makalah
berikutnya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/sel-2/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-nahdlatul-ulama/aswaja-
sunnah-dan-bidah/makalah-biologi-dasar-lecture-notes-1/23398555

https://www.pusatilmupengetahuan.com/retikulum-endoplasma/

https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-mitokondria/

http://repository.uinsu.ac.id/9144/1/BIOLOGI%20SEL%202020.pdf

https://www.rephrase.info/id/parafrase-online

Harry Murti, dkk.2007. Regulasi Siklus Sel: Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear
Transfer. cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des.

xiv

Anda mungkin juga menyukai