Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KONSEP DASAR SEL DAN GENETIKA

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

Oleh Kelompok B

1. Zafhira Nisa Ulkhaira 2011311037

2. Putri Nabila Rahmi 2011311040

3. Salwa Amaliyah 2011311043

4. Sarmadani Khaira Putri 2011311046

5. Lieony Fibra Asha 2011310149

6. Rahmadina Zanri 2011311052

7. Tessa Edrian 2011311055

8. Aisy Rasyifa Zuhdiyahh 2011312002

9. Diva Erlinda 2011312005

10. Putri Wahyu Utami 2011312008

11. Odelia Sabrina Visandri 2011312011

12. Afnila Angraini 2011312014


BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Sel merupakan unit satuan terkecil dalam tubuh manusia.Sel menjadi unit pertama atau
materi yang paling sederhana dalam penyusun makhluk hidup. Sel menjadi kesatuan
struktural, kesatuan fungsional,, pertumbuhan, reproduksi, dan hereditas pada makhluk
hidup. Ukuran sel sangat makroskopik sehingga tidak bisa dilihat dengan mata saja, sekitar
1-10 mikron, 30-40, bahkan ada yang hanya beberapa sentimeter saja.Walaupun sel hanya
berukuran kecil, tetapi di dalam sel terdapat organel organel sel yang fungsinya sangat
penting dan berpengaruh bagi setiap makhluk hidup.

Sel di bagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan eukariotik.Prokariotik adalah sel yang
tidak memiliki inti dan ditemukan pada makhluk yang bersel satu seperti bakteri, dll,
sedangkan eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti dan ditemukan pada makhluk
hidup bersel banyak atau multiseluler, seperti tumbuhan, manusia, dan hewan.

Sel tersrsun dari dari inti sel , nucleus , dan membran sel. Membran sel terbuat dari
lipoprotein ( 50 % protein dan 50% lipid ) dan lipid.

b. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami , mengerti
tentang apa itu sel , bagaimana fungsi fungsi bagian dari sel itu sendiri, dan bagaimana
reproduksi sel yang ada di makhluk hidup. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan,
dan mengetahui gambar dari kompartmen atau bagian bagian dari sel itu sendiri.

c. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui apa itu sel, mengetahui jenis
jenis sel , fungsi spesifik sel, introduksi sel, serta mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan
hewan
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Konsep Dasar Tentang Sel

Sel merupakan unit satuan terkecil pada makhluk hidup Semua fungsi kehidupan berasal dan
diatur dari sebuah sel,

1) Introduksi Sel

Sel adalah satuan fungsional dan structural makhluk hidup , yang mengandung pengertian bahwa
sel adalah sebagai penyusun makhluk hidup dalam melaksanakan fungsi kehidupan. Sel pertama
kali ditemukan oleh ilmuwan inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665, ia meneliti sebuah
irisan dari gabus (kulit pohon oak ), pada sel gabus tersebut ia melihat ada ruang ruang yang
dibatasi dinding, sel tesebut sudah mati sehingga terlihat hanya ruang ruang ruang kosong

Pada tahun 1839, Felix Durjadin meneliti sel sel yang hidup dan menemukan isi dalam rongga
sel dan menyebutnya sarcode. Johanes Purkinje 1789- 1869 mengubah nama sarcode ini menjadi
protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan.

Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel
tumbuhan.Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik
tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.

2. Ultrastruktur Sel

Ada 3 bagian yang ada dalam sebuah sel :

1. Membran Plasma
a. Membran Sel

Pada sel , membrane sel ini berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan luar sel, dan bagian
bagian bagian yang ada di salam sel. Membran sel disusun atas lipoprotein ( 50% lipid dan 50%
protein) dan lipid ( fosfolipid dan sterol ). Membran sel bersifat selektif permeable dimana hanya
bisa dilewati oleh air dan zat yang terkandung dalam air tersebut. Selain itu, membrane sel juga
berfungi sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, pengendalian proses pertukaran zat dari dalam
sel ke keluar sel , dan melindungi sel itu sendiri.

b. Dinding Sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel tersusun atas senyawa,
selulosa,zat pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Berperan sebagai pelindung organel yang ada
di dalam sel dan mempertahankan bentuk sel

2. Nukleus (Inti Sel )

Nukleus adalah pusat pengaturan dalam sebuah sel, berukuran sekitar 10-20 nm , nukelus
mengandung DNA dan RNA yaitu materi genetic, DNA bertugas untuk memerintah apa yang
harus dilakukan oleh sel dan bagaimana cara melakukannya.

Nukleus berfungsi sebagai :

 Mengendalikan proses metabolism tubuh


 Tempat tersimpannya materi genetik ( DNA dan RNA )
 Sebagai tempat terjadi proses tanskripsi dan replikasi DNA
3. Sitoplasma

Sitoplasma berupa cairan sel yang mengandung makromolekul , mikromolekul dan ion
ion dan organel sel. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton yang berfungsi untuk mempertahan
bentuk dari sel tersebut, berbagai organel dan vesikuli , serta sitosol yang berupa cairan tempat
organel melayang layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak terdapat organel ,dan
vesikuli adalah tempat terjadinya reaksi biokimiawi dan transfer zat ke luar dan ke dalam sel.

4. Jenis Jenis Sel

Jenis sel terbagi menjadi dua yaitu prokariotik ( sel yang tidak memiliki membrane inti ), dan
eukariotik ( sel yang memiliki membrane inti )

a. Prokariotik

Sel prokariotik terdapat pada makhluk hidup uniseluler ( ber sel satu ). Umumnya makhluk hidup
yang memiliki sel jenis ini yaitu makhlik hidup tingkat rendah, contoh : bakteri,alga biru

Pada jenis sel ini tidak ada membran yang memisahkan nucleus dan sitoplasma pembelahan sel
hanya terjadi secara sederhana, tanpa melalui proses seperti mitosis, meiosis ,dll.,memilik DNA
yang serderhana dan banyak mengandung pasangan basa nitrogen, dan memiliki proses regulasi
protein yang lebih sederhana.
b. Eukariotik

Sel eukariotik terdapat pada makhluk hidup ber sel banyak ( multiseluler ) seperti manusia ,
hewan dan tumbuhan. Eukariotik memiliki membrane sebagai pembatas antara nucleus dan
sitoplasma. Dalam reproduksi sel eukaritik memiliki tahap tahap seperti mitosis , meiosis ,dll.
Eukariotik juga memilik DNA dan proses regulasi protein yang lebih kompleks.

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL TERBAGI ATAS 2

1. Sel Prokariotik

Ciri-ciri Sel Prokariotik

1. Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )

2. Memiliki sitoplasma

3. Tidak memiliki membrane inti dan system endomembran

 Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel.
 Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran
plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta
zat-zat terlarutdari luar dan kedalam sel (Champbel, 2008)

 Nukleoid
Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak terselubung
membran) (Champbel, 2008).

 Organel
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA
dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa protein (Champbel,
2008).

 Flagela
Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri (Champbel, 2008).

 Pili(fimbriae)
Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota. Berukuran lebih
kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada
jaringan hewan ataupun tumbuhan (Champbel, 2008).

Sel Eukariotik

Struktur dan Fungsi Organel sel

Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:

osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.

1. Retikulum Endoplasma (RE)

berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran.RE terbagi dua macam, yaitu RE halus
dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid;

2. Ribosom
terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang
menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma;

3. Mitokondria

memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran
tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang
berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim ATP sintase
yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi
aerob;

4. Lisosom

berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan
intrasel;

5. Aparatus Golgi (Badan Golgi)

berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret
(seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan
asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.;

6. Plastida

Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam: Leukoplas
= Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat
tepung/pati; Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmendan
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau.

7. Vakuola

berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang
mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya.

TRANSPOR MEMBRAN
Secara umum, transpor membran pada sel dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif dan
transpor pasif.
1. Transpor pasif

Pengertian Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan jenis tranpor ion, molekul, dan senyawa yang tidak membutuhkan
energi untuk melalui membran plasma.Transpor pasif bisa terjadi apabila terdapat perbedaan
konsentrasi antara dua zat atau larutan.

Jenis-Jenis Transpor Pasif

Adapun jenis atau macam-macam transpor pasif antara lain:

Difusi

Difusi merupakan peristiwa mengalir atau terjadi perpindahan suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Perbedaan konsentrasi di dua
larutan disebut dengan gradien konsentrasi.

Sedangkan contoh difusi yang dijalankan oleh sel hidup adalah peristiwa masuknya oksigen (O2)
dan keluarnya karbon dioksida (CO2). Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan
difusi, antara lain:
 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat partikel tersebut
bergerak, menjadikan kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, maka semakin lambat atau berkurang
kecepatan difusi
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat, maka semakin cepat juga kecepatan difusinya.

Osmosis

Osmosis merupakan peristiwa khusus transpor pasif, yang mana molekul air berdifusi melalui
membran yang bersifat selektif permeabel.Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik,
yakni larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi.

Larutan hipotonik adalah larutan yang konsentrasi terlarutnya rendah; dan larutan isotonik
merupakan dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlalut sama.

Difusi Terfasilitasi (Difusi Terbantu)


Difusi terbantu atau transpor pasif difusi yang memerlukan bantuan protein, sepertin enzim.
Contoh transpor pasit melewati difusi terbantu bisa dijumpai pad bakteri E.Coli.

2. Transpor aktif

Pengertian Transpor aktif

Transport aktif adalah gerakan atau perpindahan yang menggunakan energi untuk masuk dan
mengeluarkan ion dan molekul melalui membran sel yang mempunyai sifat permeabel untuk
menjaga keseimbangan molekul kecil di dalam sel.

Fungsi Transpor Aktif dan Contohnya

Fungsi transpor aktif adalah untuk menjaga keseimbangan dalam sel. Contoh transpor aktif
meliputi pengambilan glukosa dalam usus pada manusia dan serapan ion mineral ke dalam sel-
sel rambut akar tanaman.

Ciri-Ciri Transpor Aktif

Berikut dibawah ini merupakan ciri-ciri transport aktif :

 Obat dapat bergerak melawan gradien kadar elektrokimia.


 Obat-obatan membutuhkan pembawa.
 Prosesnya bisa menjadi jenuh.
 Membutuhkan energi.

Jenis-Jenis Transpor Aktif

Jenis-jenis transpor aktif terdiri dari dua jenis yaitu :


1. Endositosis

Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel
dengan membentuk vesikel baru dari membran plasma.

Jenis – Jenis Endositosis

 Fagositosis adalah proses di mana sel menelan partikel dengan pseudopodium yang
membalut di sekitar partikel dan membungkusnya dalam kantong membran yang cukup
besar untuk digolongkan sebagai vakuola.
 Pinositosis adalah proses di mana sel meneguk tetesan fluida ekstraseluler ke dalam
vesikula kecil.
 Endositosis yang diperantrai oleh reseptor membutuhkan reseptor yang disebut ligan.

2.Eksositosis

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida melintasi
membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan menggabungkan vesikula yang
mengandung molekul-molekul ini dengan membran plasma.

Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumah sel dengan melalui pembelahan, baik pada
organisme uniseluler dan multiseluler

A. Pembelahan Langsung

Amitosis

 Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel

 Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya
pada bakteri, ganggang biru.

Tahapan Pada Pembelahan Amitosis

• Kromosom bakteri menempel pada dinding sel

• DNA kromosom bereplikasi

• Dinding sel dan membran plasma akan mengalami penekukan

• Akan terbentuk sekat antara kedua DNA kromosom

B. Tidak Langsung

1. Pembelahan mitosis

• Menghasilkan 2 sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan induk

• Hanya terjadi pada sel eukariotik

• Terjadi pada sel-sel somatis kecuali sel gamet

• Akan terbentuk anakan yang memiliki sifat identik dengan induknya

Tahapan pembelahan mitosis


Profase

1. Kromatin menebal dan memendek menjadi kromosom

2. Nukleolus melebur

3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk

4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya

5. Metafase

6. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas

7. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)

8. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan

9. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

Metafase

 Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas

 Terdapat bidang pembelahan (ekuator)

 Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan

 Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

 Kromosom menduplikasi menjadi kromatid

Anafase

1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya

2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua


3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson

4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi
benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

Telofase

1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin

2. Anak inti dibentuk kembali

3. Dinding inti dibentuk kembali

2. Pembelahan Miosis

Pembelahan miosis pertama :

Profase I

 Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk
gelendong pembelahan

 Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom homolog


berpasangan

 Terjadi pindah silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di antara kromatid
non saudara).Benang-benang gelendong hilang

Metafase I

 Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.

Anafase I

 Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan


Telofase I

 Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan

 Membran inti mulai terbentuk kembali

 Sitokinesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid.

Konsep Genetika

1) DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah polimer asam nukleat yang tersusun secara
sistematis dan merupakan pembawa informasi genetik yang diturunkan kepada

keturunannya.

Terdapat empat basa dalam DNA, yaitu adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan timin
(T). Adenin akan membentuk dua ikatan hydrogen dengan timin, sedangkan guanin akan
membentuk tiga ikatan hidrogen dengan sitosin. Kombinasi jumlah dan susunan yang terbentuk
antara ikatan-ikatan basa ini memungkinkan setiap indvidu memiliki cetak biru genetik yang
spesifik dibandingkan organisme lain.

.2. RNA

1). Pengertian RNA

Asam ribonukleat(RNA) adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis


dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. Organisme seluler menggunakan RNA
duta ,(mRNA) untuk menyampaikan informasi genetik (menggunakan huruf G, U, A, dan C
untuk menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin, dan sitosin (bahasa Inggris: cytosine))
yang mengarahkan sintesis protein spesifik.

2).Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA.RNA merupakan polimer yang tersusun dari


sejumlah nukleotida.Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu
gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat
dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

3). Fungsi RNA

Namun, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara


antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua
organisme hidup.

Pengertian Kromosom

Kromosom berasal dari bahasa Yunani :chroma yang artinya warna dan soma yang berarti
badan. Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri
dari satu molekul DNA dan berbagai protein

3.GEN

1) Definisi Gen

Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA
yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi
organisme yang memilikinya.
2) Karakteristik Gen
 Sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
 Mengandung informasi genetik.
3) Fungsi Gen
 Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi.
 Mengontrol dan mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh.
 Menentukan sifat-sifat pada keturunannya.
Sintesis Protein

Sintesis protein adalah reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul
tubuh yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak
modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi dan enzim (biokatalisator).

Komponen-Komponen Sintesis Protein

 Inti Sel

Inti sel merupakan lokasi diman sumber informasi genetik berada yaitu DNA. Jadi informasi akan
diterjemahkan pada sintesis protein bersal dari inti sel.

 Ribosom

Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintesis protein.

 REK (Retikulum Endoplasma Kasar)


REK (Retikulum Endoplasma Kasar) merupakan lokasi dimana ribosom melekat.

 Asam Amino

Asam amino adalah monomer (unit terkecil) dari suatu peptida atau protein.Protein adalah
polimer (gabungan banyak monomer) asam amino, disintesis dalam ribosom sel, dilaksanakan
oleh asam nukleat yang terkandung dalam kromatin inti.

 DNA (deoksiribonucleic Acid)


 RNA (Ribonucleic Acid)

RNA terdiri dari tiga jenis yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA.

Tahapan Sintesis Protein

Proses sintesis protein dimulai ketika ikatan hidrogen hasil replikasi dipecah atau diputus oleh
enzim RNA polimerase. Kemudian rantai DNA tersebut dikode oleh mRNA. Sintesis protein
terjadi melalui dua tahap, yaitu transkripsi yang dikembangkan dengan translasi.

Tahapan Sintesis Protein 


Sumber Gambar: Campbell, N. (2005)
A. Transkripsi

Transkripsi adalah proses penyalinan informasi DNA kepada mRNA. Proses ini terjadi di dalam
nukleus dan dikatalisasi oleh enzim RNA polymerase. Transkripsi hanya terjadi pada satu untai
rantai DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja.

Beberapa tahapan pada proses transkripsi, yaitu:

Tahapan Transkripsi 
Sumber Gambar: Purnomo, Sudjno, Trijoko, & S Hadisusanti. (2009)

1. Inisiasi (Permulaan) Transkripsi 


Tahapan inisiasi, yaitu sebagai berikut:
2. Elongasi (Pemanjangan) Transkripsi
3. Terminasi (Pengakhiran) Transkripsi 
4. Translasi
Translasi adalah sintesis polipeptida dari mRNA untuk menentukan urutan-urutan asam amino
yang akan membentuk suatu protein. Translasi terjadi di ribosom Beberapa tahapan pada proses
translasi, yaitu:

1. Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi Translasi 
Sumber Gambar: Campbell, N. (2005)

2. Elongasi (Pemanjangan) Translasi

3. Terminasi (Pengakhiran) Translasi

Kesimpulan

Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk
mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun
organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem
endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas
organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar
biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.

Saran

          Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui
hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita
juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .

• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.

• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai