Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan di dalam sel.
Makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, adalah organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari
1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu
sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara
tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Di dalam sel
berlangsung semua kegiatan kehidupan seperti respirasi, ekskresi, transportasi, dan sintesis.
Dengan kata lain sel adalah penyusun tubuh makhluk hidup yang merupakan tempat
berlangsungnya fungsi kehidupan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa definisi filogeni dan ontogeni sel?
2. Apa saja macam macam sel?
3.Jelaskan apa saja struktur dan fungsi sel?
4.Jelaskan apa saja pembelahan sel?

1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui definisi filogeni dan ontogeni sel
 Untuk mengetahui macam macam sel
 Untuk mengetahui struktur dan fungsi sel
 Untuk mengetahui pembelahan sel

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FILOGENI DAN ONTOGENI SEL


Filogeni merupakan kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok
organisme-organisme atau ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan suatu organisme
dengan organisme yang lainnya, yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap
mendasarinya. Filogeni (sejarah evolusi) merupakan sejarah evolusi suatu makhluk hidup.
Sedangkan ontogeni mendeskripsikan asal-usul dan perkembangan organisme sejak dari telur
yang dibuahi ke bentuk dewasanya. Ontogeni (sejarah perkembangan) adalah sejarah
perkembangan makhluk hidup.

2.2 MACAM MACAM SEL


Berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, sel dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sel Prokariotik

Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti dan organel-organelnya tidak dibatasi
membran. Sel prokariotik berukuran 1-10 mm. Susunan kromosomnya sirkuler. Sel ini
memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membran inti. DNA pada sel
prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Contoh sel prokariotik adalah
Cyanobacteria dan sel bakteri.

2
2. Sel Eukariotik

Sel Hewan Sel Tumbuhan


Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut
protoplasma. Sel eukariotik berukuran 10-100 mm. Susunan kromosomnya linier. Materi
genetik DNA berada di dalam inti sel yang dibungkus oleh membran inti. Organel-
organelnya dibatasi membrane Membran selnya tersusun atas senyawa lipoprotein yang sisi
tengahnya berupa fosfolipid. Sel eukariotik memiliki sejumlah organel yang masing-masing
memiliki fungsi spesifik. Contoh sel eukariotik yaitu sel hewan dan sel tumbuhan.

2.3 STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL


1. Membran Sel
Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang
cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran plasma memiliki ketebalan sekitar 8 nm.

Susunan membran plasma yang lengkap dijelaskan menurut suatu model mosaik cair.
Membran plasma memiliki struktur seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul-
molekul lipid, protein, dan sedikit karbohidrat yang membentuk lapisan dengan sifat dinamis
dan asimetri. Fungsi biologis membran plasma bergantung pada molekul-molekul
penyusunnya, yaitu lipid, protein, dan karbohidrat.

3
2. Inti Sel
Inti sel merupakan pusat pengendali semua aktivitas seluler, di mana semua sinyal-
sinyal kimiawi untuk menjalankan kegiatan sel berawal. Pada sel eukariotik, di dalam inti sel
terdapat materi genetik yang berisi informasi-informasi genetis suatu sel. Materi-materi
genetis dalam inti sel terdiri atas benang-benang kromatin. Inti dipisahkan dari lingkungan
sitoplasma oleh membran inti yang merupakan membran ganda

Gambar 11. Inti sel dan struktur pori membran inti


Inti sel memiliki pori-pori yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya zat dari
dan menuju inti sel. Selubung dalam nukleus merupakan struktur lipid bilayer dan selubung
luarnya berupa lamina inti yang terdiri dari protein.
#

3. Ribosom
Organel ini berfungsi sebagai pabrik yang memproduksi protein. Terbuat dari RNA
ribosomal dan protein. Dalam pembuatan protein, ribosom dapat menempati lokasi di
sitoplasma yaitu berupa ribosom bebas dan ribosom terikat di sistem endomembran

4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma yang kemudian akan disebut RE, sebagai organel yang
menyediakan tempat bagi produksi protein menempati setengah dari jumlah membran yang
4
ada di kebanyakan sel eukariotik. RE terdiri dari RE kasar dan RE halus yang bersambungan
langsung dengan selubung inti di bagian hulunya. RE halus berfungsi dalam pembentukan
lemak, metabolisme karbohidrat, penetralan racun, dan sebagai penyedia kaslium. Sementara
RE kasar berfungsi menyekresikan protein.

5. Aparatus Golgi (Badan Golgi)


Aparatus golgi sebagai bagian dari sistem endomembran terdiri dari banyak lapisan
membran amilum yang disebut sisterna. Fungsi dari aparatus golgi adalah memodifikasi
produk-produk dari RE, mengatur aliran molekul-molekul besar, dan yang terakhir sebagai
tempat pengepakkan bagi materi-materi yang akan dikirim ke vesikula.

6. Lisosom
Organel yang berperan dalam proses ini adalah lisosom dan hanya dimiliki oleh sel
hewan. Nama organel ini diambil dari kata ”lisis” yang berarti pecah, sesuai dengan
fungsinya untuk mencerna, merombak, dan memecah materi komplek menjadi lebih
sederhana. Pencernaan yang dilakukan di dengan lisosom di dalam sel dinamakan pencernaan
intraselular. Lisosom sendiri merupakan suatu kantung yang mengandung enzim hidrolitik
yang dapat merombak makromolekul besar menjadi molekul-molekul sederhana
penyusunnya.

5
7. Vakuola
Vakuola hanya dimiliki oleh sel tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan zat
makanan dan air.
8. Mitokondria
Mitokondria dapat disebut sebagai ”baterai” bagi sel karena menghasilkan energi
dalam bentuk ATP sebagai hasil dari respirasi selular yang terjadi di dalamnya. Mitikondria
memiliki membran ganda yang merupakan fosfolipin bilayer dengan komposisi protein
tertanam membran yang unik. Membran dalam mitokondria, yang disebut krista, menjadi
tempat bagi proses transpor elektron sebagai langkah terakhir dalam respirasi selular yang
menghasilkan energi berwujud ATP dalam jumlah besar. Sementara bagian yang berisi
substansi cair di antara krista adalah matriks mitokondria.

9. Peroksisom
Peroksisom yang merupakan organel metabolik khusus yang memiliki satu buah
membran. Fungsi utama dari organel ini adalah untuk mengoksidasi zat-zat karena
mengandung enzim pengoksidasi. Hasil dari metabolisme tersebut adalah zat beracun yang
disebut hidrogen peroksida yang akan diolah menjadi air.

6
METABOLISME SEL
Metabolisme adalah rangkain reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan
diakhiri oleh produk akhir yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia yang terjadi bukanlah
reaksi kimia bolak-balik, melainkan hanya terjadi satu arah, karena produk yang dihasilkan
dari reaksi pertama akan di gunakan lagi dalam reaksi berikutnya sampai terbentuknya
produk akhir dari satu rangkaian proses metabolisme. Metabolism juga disebut sebagai reaksi
enzimatis, karena setiap reaksi metabolism selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan tujuannya metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Katabolisme
Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul
besar dan produk akhirnya adalah molekul kecil, seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan
protein akan dipecah dan diuraikan menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti
monosakarida, asam lemak, nukleotida, dan asam amino. secara umum katabolisme
merupakan reaksi pemecahan atau pembongkaran. Biasanya katabolisme bersifat eksergonik
atau menghasilkan energy. Katabolisme memiliki dua fungsi, fungsi pertama adalah
menyediakan bahan baku untuk proses sintesis molekul lain, sedangkan fungsi kedua adalah
untuk menyediakan energi kimia untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan.
Proses katabolisme menghasilkan energi. Energi kimia yang terdapat dalam senyawa
tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan diubah terlebih dahulu menjadi
adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.
Energi itu digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi,
reproduksi, dan merespons rangsangan.
2. Katabolisme karbohidrat
adalah pemecahan molekul karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme
karbohidrat meliputi pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa
(monosakarida) dalam proses respirasi untuk menghasilkan energy dalam bentuk ATP. ATP
inilah yang digunakan oleh seluruhmahluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas hidup.
Proses pemecahan polisakarida (pati) Maupin disakarida menjadi monosakarida
(gula sederhana) seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa terjadi disepanjang saluran
pemcernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Dalam makanan yang kita konsumsi, lebih dari 80% hasil katabolisme pati adalah
glukosa, sedangkan galaktosa dan fruktosa hanya mewakili 20% dari makanan tersebut.
Setelah penyerapan oleh usus halus, sebagian fruktosa dan hampir semua galaktosa dengan

7
segera diubah menjadi glukosa. Dengan demikian sangat sedikit galaktosa dan fruktosa yang
terdapat dalam sirkulasi darah.
Glukosa (monosakarida) yang telah dipecah dalam saluran pencernaan, selanjutnya
dijadikan substar dalam proses respirasi. Respirasi adalah cara sel untuk mendapatkan energi
dalam bentuk ATP dan energy electron tinggi (NADH 2, H2, FADH2). Terdapat dua jenis
respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob.

2.4 PEMBELAHAN SEL


Dalam proses pertumbuhannya, setiap sel melakukan pembelahan. Pembelahan
tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu pembelahan langsung dan tidak langsung.
Pembelahan langsung merupakan pembelahan yang terjadi tanpa adanya tahapan-tahapan
yang harus dilalui. Pembelahan ini terjadi pada organism unisel. Sedangkan Pembelahan sel
secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Pembelahan
secara tidak langsung dibagi menjadi pembelahan meiosis dan pembelahan mitosis. 

1. Pembelahan Mitosis (Pembelahan Non-Reduksi)


Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang tidak mengalami reduksi kromosom.
Berikut ini adalah tahapan pembelahan mitosis:
a) Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang
ditandai dengan:
1) Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom, kemudian kromosom
mengganda membentuk kromatida.
2) Membran nukleus dan nukleolus  mulai menghilang menghilang
3) Sentriol bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4) Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda.
b) Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1) Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan
berhadap hadapan .
c) Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
a) Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
b) Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anafase
8
c) Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad
kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n
(diploid)
d) Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1) Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan, terbentuk sekat
pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti.
2) Membran nukleus mulai terbentuk dan membungkus kromosom dan  nukleolus mulai
tampak
3) Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
4) Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis
(inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2.

2. Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)

Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang mengalami reduksi


kromosom. Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti
testes atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel kelamin (n) dari sel tubuh
(2n /diploid), sel tubuh yang membentuk tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk
kelamin atau induk sperma/induk ovum yang mempunyai nama latin
Spermatogonium/Oogonium kedua induk itu terus dibentuk namun  jelas secara mitosis (2n-
2n). Pembelahan meiosis bertujuan
a) untuk membentuk sel-sel kelamin.
b) membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
c) pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin
yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
d) untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan
pembelahan, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2 secara langsung tanpa penggandaan lagi
karena harus ada reduksi kromosom.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sel adalah kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup serta merupakan tempat terjadinya fungsi
kehidupan. Secara umum ada dua macam sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki membran plasma yang fungsinya sebagai tempat keluar
dan masuknya ion, molekul, atau senyawa dari dan ke dalam sel. Sel terdiri dari beberapa
organel sel yang memiliki struktur dan fungsinya masing-masing.

3.2 SARAN
Pengetahuan tentang sel merupakan pengetahuan yang bersifat mendasar untuk
mengaplikasikan ilmu-ilmu kesehatan yang akan diterapkan pada penanganan di lapangan.
Ilmu dasar inilah yang harus diperdalam untuk melangkah kepada pamahaman yang lebih
konprehensif tentang bagaimana tubuh manusia bekerja. Secara anatomis maupun fisiologis,
tubuh manusia merupakan suatu organisme kompleks yang terdiri dari banyak bagian-bagian
spesifik penyusunnya. Sel merupakan unit terkecil sebagai batu bata penyusun kompelsitas
suatu organisme. Sehingga pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sel
melakukan metabolismenya sangat diperlukan untuk aplikasi terhadap penerapan ilmu
kesehatan yang lebih maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2002. Biologi, Edisi Lima, Jakarta: Erlangga

http://www.linkpublishing.com/video-transport.htm pada 9 September 2012 pukul 20:17

https://www.academia.edu/6464887/IBD_makalah_biologi_sel

11

Anda mungkin juga menyukai