PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui definisi filogeni dan ontogeni sel
Untuk mengetahui macam macam sel
Untuk mengetahui struktur dan fungsi sel
Untuk mengetahui pembelahan sel
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti dan organel-organelnya tidak dibatasi
membran. Sel prokariotik berukuran 1-10 mm. Susunan kromosomnya sirkuler. Sel ini
memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membran inti. DNA pada sel
prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Contoh sel prokariotik adalah
Cyanobacteria dan sel bakteri.
2
2. Sel Eukariotik
Susunan membran plasma yang lengkap dijelaskan menurut suatu model mosaik cair.
Membran plasma memiliki struktur seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul-
molekul lipid, protein, dan sedikit karbohidrat yang membentuk lapisan dengan sifat dinamis
dan asimetri. Fungsi biologis membran plasma bergantung pada molekul-molekul
penyusunnya, yaitu lipid, protein, dan karbohidrat.
3
2. Inti Sel
Inti sel merupakan pusat pengendali semua aktivitas seluler, di mana semua sinyal-
sinyal kimiawi untuk menjalankan kegiatan sel berawal. Pada sel eukariotik, di dalam inti sel
terdapat materi genetik yang berisi informasi-informasi genetis suatu sel. Materi-materi
genetis dalam inti sel terdiri atas benang-benang kromatin. Inti dipisahkan dari lingkungan
sitoplasma oleh membran inti yang merupakan membran ganda
3. Ribosom
Organel ini berfungsi sebagai pabrik yang memproduksi protein. Terbuat dari RNA
ribosomal dan protein. Dalam pembuatan protein, ribosom dapat menempati lokasi di
sitoplasma yaitu berupa ribosom bebas dan ribosom terikat di sistem endomembran
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma yang kemudian akan disebut RE, sebagai organel yang
menyediakan tempat bagi produksi protein menempati setengah dari jumlah membran yang
4
ada di kebanyakan sel eukariotik. RE terdiri dari RE kasar dan RE halus yang bersambungan
langsung dengan selubung inti di bagian hulunya. RE halus berfungsi dalam pembentukan
lemak, metabolisme karbohidrat, penetralan racun, dan sebagai penyedia kaslium. Sementara
RE kasar berfungsi menyekresikan protein.
6. Lisosom
Organel yang berperan dalam proses ini adalah lisosom dan hanya dimiliki oleh sel
hewan. Nama organel ini diambil dari kata ”lisis” yang berarti pecah, sesuai dengan
fungsinya untuk mencerna, merombak, dan memecah materi komplek menjadi lebih
sederhana. Pencernaan yang dilakukan di dengan lisosom di dalam sel dinamakan pencernaan
intraselular. Lisosom sendiri merupakan suatu kantung yang mengandung enzim hidrolitik
yang dapat merombak makromolekul besar menjadi molekul-molekul sederhana
penyusunnya.
5
7. Vakuola
Vakuola hanya dimiliki oleh sel tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan zat
makanan dan air.
8. Mitokondria
Mitokondria dapat disebut sebagai ”baterai” bagi sel karena menghasilkan energi
dalam bentuk ATP sebagai hasil dari respirasi selular yang terjadi di dalamnya. Mitikondria
memiliki membran ganda yang merupakan fosfolipin bilayer dengan komposisi protein
tertanam membran yang unik. Membran dalam mitokondria, yang disebut krista, menjadi
tempat bagi proses transpor elektron sebagai langkah terakhir dalam respirasi selular yang
menghasilkan energi berwujud ATP dalam jumlah besar. Sementara bagian yang berisi
substansi cair di antara krista adalah matriks mitokondria.
9. Peroksisom
Peroksisom yang merupakan organel metabolik khusus yang memiliki satu buah
membran. Fungsi utama dari organel ini adalah untuk mengoksidasi zat-zat karena
mengandung enzim pengoksidasi. Hasil dari metabolisme tersebut adalah zat beracun yang
disebut hidrogen peroksida yang akan diolah menjadi air.
6
METABOLISME SEL
Metabolisme adalah rangkain reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan
diakhiri oleh produk akhir yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia yang terjadi bukanlah
reaksi kimia bolak-balik, melainkan hanya terjadi satu arah, karena produk yang dihasilkan
dari reaksi pertama akan di gunakan lagi dalam reaksi berikutnya sampai terbentuknya
produk akhir dari satu rangkaian proses metabolisme. Metabolism juga disebut sebagai reaksi
enzimatis, karena setiap reaksi metabolism selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan tujuannya metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Katabolisme
Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul
besar dan produk akhirnya adalah molekul kecil, seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan
protein akan dipecah dan diuraikan menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti
monosakarida, asam lemak, nukleotida, dan asam amino. secara umum katabolisme
merupakan reaksi pemecahan atau pembongkaran. Biasanya katabolisme bersifat eksergonik
atau menghasilkan energy. Katabolisme memiliki dua fungsi, fungsi pertama adalah
menyediakan bahan baku untuk proses sintesis molekul lain, sedangkan fungsi kedua adalah
untuk menyediakan energi kimia untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan.
Proses katabolisme menghasilkan energi. Energi kimia yang terdapat dalam senyawa
tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan diubah terlebih dahulu menjadi
adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.
Energi itu digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi,
reproduksi, dan merespons rangsangan.
2. Katabolisme karbohidrat
adalah pemecahan molekul karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme
karbohidrat meliputi pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa
(monosakarida) dalam proses respirasi untuk menghasilkan energy dalam bentuk ATP. ATP
inilah yang digunakan oleh seluruhmahluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas hidup.
Proses pemecahan polisakarida (pati) Maupin disakarida menjadi monosakarida
(gula sederhana) seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa terjadi disepanjang saluran
pemcernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Dalam makanan yang kita konsumsi, lebih dari 80% hasil katabolisme pati adalah
glukosa, sedangkan galaktosa dan fruktosa hanya mewakili 20% dari makanan tersebut.
Setelah penyerapan oleh usus halus, sebagian fruktosa dan hampir semua galaktosa dengan
7
segera diubah menjadi glukosa. Dengan demikian sangat sedikit galaktosa dan fruktosa yang
terdapat dalam sirkulasi darah.
Glukosa (monosakarida) yang telah dipecah dalam saluran pencernaan, selanjutnya
dijadikan substar dalam proses respirasi. Respirasi adalah cara sel untuk mendapatkan energi
dalam bentuk ATP dan energy electron tinggi (NADH 2, H2, FADH2). Terdapat dua jenis
respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sel adalah kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup serta merupakan tempat terjadinya fungsi
kehidupan. Secara umum ada dua macam sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki membran plasma yang fungsinya sebagai tempat keluar
dan masuknya ion, molekul, atau senyawa dari dan ke dalam sel. Sel terdiri dari beberapa
organel sel yang memiliki struktur dan fungsinya masing-masing.
3.2 SARAN
Pengetahuan tentang sel merupakan pengetahuan yang bersifat mendasar untuk
mengaplikasikan ilmu-ilmu kesehatan yang akan diterapkan pada penanganan di lapangan.
Ilmu dasar inilah yang harus diperdalam untuk melangkah kepada pamahaman yang lebih
konprehensif tentang bagaimana tubuh manusia bekerja. Secara anatomis maupun fisiologis,
tubuh manusia merupakan suatu organisme kompleks yang terdiri dari banyak bagian-bagian
spesifik penyusunnya. Sel merupakan unit terkecil sebagai batu bata penyusun kompelsitas
suatu organisme. Sehingga pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sel
melakukan metabolismenya sangat diperlukan untuk aplikasi terhadap penerapan ilmu
kesehatan yang lebih maju.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6464887/IBD_makalah_biologi_sel
11