Anda di halaman 1dari 39

LOGBOOK MAHASISWA

PK 7 (KEPERAWATAN GERONTIK DAN KELUARGA)


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLKESTANKA

OLEH
KOORDINATOR

POLTEKKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
LOG BOOK MAHASISWA
PK 7
KEPERAWATAN GERONTIK DAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : M. Abduh Musyaffa

NPM : 1914301041

Periode Dinas : 04 April 2022 – 10 April 2022

POLTEKKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TATA TERTIB MAHASISWA

1. Setiap mahasiswa diwajibkan mematuhi tata tertib yang telah di tetapkan oleh
Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan
2. Setiap mahasiswa harus membuat daftar hadir setiap hari sesuai jadwal dan ditanda
tangani oleh pembimbing, bagi mahasiswa yang berhalangan hadir diharuskan
memberitahukan kepada koordinator praktik dan pembimbing serta wajib mengganti/
menambah dinas sesuai hari yang tidak masuk tersebut.
3. Setiap mahasiswa harus mengikuti kegiatan pre dan post conference bila pembimbing
hadir di lapangan
4. Setiap mahasiswa harus mengikuti kegiatan supervisi dari pembimbing
5. Laporan dikumpulkan paling lama 1 hari setelah pelaksanaan kegiatan, keterlambatan
dikenakan pemotongan nilai 20% dari total nilai
6. Logbook di kumpulkan pada pembimbing akademik masing masing
TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN

UPTD PLSU TRESNA WERDHA NATAR (PANTI) :


INDIVIDU
1. Melakukan Askep individu Lansia
2. Melaporkan 1 dokumen askep individu lansia

KELOMPOK
1. Melakukan Askep kelompok Lansia
2. Melaporkan 1 dokumen askep kelompok lansia

DESA WILAYAH KERJA PUSKESMAS :


INDIVIDU
1. Melakukan Askep keluarga kelola (1 keluarga risiko) dan melaporkan 1 dokumentasi
askepnya dengan minimal 4 kali kunjungan.
2. Melakukan Askep keluarga resume sejahtera dan melaporkan dokumentasi askep
dengan minimal 2 kali kunjungan
3. Melakukuan Askep keluarga resume sehat dan melaporkan dokumnetasi askep dengan
minimal 2 kali kunjungan
KOMPONEN PENILAIAN

Evaluasi praktik klinik keperawatan 7 meliputi :


1. EVALUASI SOFT SKILL
Evaluasi soft skill merupkan penilaian pembimbing terhadap kemampuan peserta di
bidang non akademik seperti kedisipinan, kerjasama, menghargai, dan lainnya.
Evaluasi ini mempunyai bobot 20% dari seluruh total nilai praktik
2. EVALUASI PROSES
Evaluasi proses dilakukan pembimbing selama kegiatan bimbingan praktik dengan bobot
40%, meliputi :
a. Pre Post Konferen, bobotnya 20%
b. Laporan kasus, bobotnya 80%
1) Askep individu lansia 15%
2) Askep kelompok lansia 25%
3) Askep keluarga kelola 30%
4) Askep keluarga resume 10%
3. EVALUASI AKHIR
Evaluasi akhir dilakukan pada saat semua proses bimbingan sudah dilakukan dengan
bobot 40% . Adapun evaluasli akhir terdiri dari :
a. Supervisi/ ujian praktik, bobotnya 70%
1) Askep Individu lansia 15%
2) Askep kelompok lansia 25%
3) Askep keluarga 30%
b. Seminar kasus, bobotnya 30%
c. Standar penilaain
Angka Absolut Huruf Mutu Angka Mutu
(Skala 0-100) (Skala Kualitatif) (Skala 0-4)
.>85 A 4.00
81 – 85 A- 3.75
76 – 80 B+ 3.50
71 – 75 B 3.00
66 – 70 B- 2.5
61 – 65 C+ 2.50
51 – 60 C 2.00
45 – 50 D 1.00
<45 E 0.00
Nilai Batas Lulus : 75/ 3..00 (B)
JURNAL KEHADIRAN MAHASISWA

No Tanggal Tempat Jam Jam Paraf Paraf


Praktik Datang Pulang Mahasiswa Pembimbing
1 04 April 2022 Desa Sidosari 08.00 13.00

2 05 April 2022 Desa Sidosari 08.00 13.00

3 06 April 2022 Desa Sidosari 08.00 13.00

10

11

12

Bandar lampung,
Mengetahui,
Pembimbing,

(............................................)
LEMBAR KENDALI BIMBINGAN
Tanggal Topik Diskusi Paraf
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. S
2. Umur : 49 Tahun
3. Alamat dan Telpon : Simbaringin RT 004, Desa Sidosari/085767036939
Komposisi Keluarga :

Umur Status
No Nama Sex Hub. Pendidikan Pekerjaan
(TTL) Kesehatan
1. Ny. S Perempuan Ibu 49 Tahun SMP Ibu Rumah Vertigo,
Tangga Hipotensi
2. Tn. B Laki-Laki Anak 25 Tahun SMK Kuli Sehat
Bangunan
3. Nn. E Perempuan Anak 16 Tahun SMA Pelajar Sehat

Genogram :

Keterangan :
1. Laki – laki

2. Perempuan

3. Keturunan

4. Menikah

5. Tinggal Serumah

6. Klien
7. Meninggal
4. Tipe keluarga :
Tipe Keluarga Tn. S menurut Allender & Spradley (2001, dalam Komang, 2010)
Tipe Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga tradisional keluarga inti (nuclear family)
merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung.
5. Suku :
Keluarga Tn. S bersuku Jawa, menurut Tn. S suku jawa berpandangan bahwa masalah
kesehatan vertigo merupakan salah satu pertanda bahwa jangan melakukan hal dengan
terburu-buru karena segala sesuatu yang dilakukan secara terburu-buru akan
menghasilkan hal yang buruk.
6. Agama :
Ny. S dan keluarga beragama Islam dan menurut pandangan islam masalah kesehatan
vertigo merupakan sesuatu yang disebabkan oleh tergesa-gesa, dimana hal tersebut
merupakan salah satu perilaku tidak terpuji.
7. Status Sosek Keluarga :
Keluarga Tn. S mengatakan jika vertigo yang dialami Ny. S kambuh maka
perekonomian keluarga akan mengalami pengeluaran lebih besar. Dikarenakan Ny. S
yang mengatur keuangan keluarga. Selain itu tetapi pemasukan keuangan stabil
karena Ny. S merupakan ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki
penghasilan sendiri.
8. Aktivitas Rekreasi :
Keluarga Ny. S mengatakan jika tidak pernah melakukan rekreasi bersama keluarga
keluar desa dikarenakan di desa Tn. S memiliki kegiatan untuk mengelola sawah dan
anak Tn. S yaitu Tn. B memiliki pekerjaan sebagai kuli bangunan tiap hari.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
yang melepas anak usia dewasa muda yaitu anak pertama yang berusia 26 tahun yang
tinggal serumah dengan Ny. S.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah belum adanya
anggota keluarga baru yang didapat mellaui perkawinan anak-anaknya sehingga
belum terciptanya hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu
11. Riwayat keluarga inti
Ny. S mengatakan menderita masalah kesehatan vertigo yang sudah berlasung selama
2 kali dalam 1 tahun terakhir yang disertai dengan penurunan tekanan darah hingga
90/60 mmHg, vertigo yang terakhir kali terjadi pada dua bulan lalu terjadi pada
malam hari ketika Ny. S akan bangun tidur, yang menyebabkan Ny. S mengeluh
kepala berputar-putar dan mual muntal semalaman dan dibawa ketempat dokter
praktik.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari Pihak Suami :
Tn. S mengatakan saudara klien Ny. Su dan Tn. M mengidap masalah kesehatan
hipertensi. Tetapi tidak ada anggota keluarga lainnya yang menderita masalah
kesehatan lainnya seperti diabetes maupun asam urat.
Dari Pihak Istri :
Ny. S mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami masalah kesehatan
hipotensi, vertigo, diabetes ataupun asam urat tetapi Ny. S mengatakan ibunya
memiliki masalah kesehatan hipertensi.

C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
Rumah Tn. S memiliki lantai keramik tetapi tidak tersedianya lap kaki atau keset
terutama di bawah kasur Ny. S sehingga dapat menyebabkan meningkatnya resiko
jatuh Ny. S, selain itu juga tidak tersedianya pegangan sisi kasur yang meningkatkan
resiko jatuh apabila vertigo Ny. S kambuh. Tempat wudhu keluarga Tn. S terletak
bersebelahan dengan ruang ibadah sehingga menurunkan resiko jatuh pada Ny. S.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menurut keluarga Tn. S mayoritas tetangga bersuku Jawa sehingga tetangga
berpendapat bahwa masalah kesehatan vertigo yang dialami oleh Ny. S kemungkinan
besar dapat disebabkan oleh karena Ny. S terburu-buru dalam melakukan sesuatu
yaitu seperti terburu-buru bangun dari tidur.
15. Mobilitas geografis keluarga
Ny. S dan Tn. S mengatakan tidak pernah berpindah tempat tinggal dikarenakan
berasal dari daerah tersebut dan saudara Tn. S dan Ny. S tinggal dekat dengan rumah
keluarga Tn. S.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa Ny. S dan keluarga jarang memeriksakan diri dan
bergabung dengan posyandu dan puskesmas dikarenakan merasa sehat. Ny. S
mengatakan bahwa tidak adanya kunjungan kader ke kekeluarga Tn. S.
17. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa ketika vertigo Ny. S kambuh, yang membantu
dalam penanganan Ny. S adalah bidan desa yang mengarahkan Keluarga Tn. S untuk
merujuk Ny. S ke Puskesmas dan tempat dokter klinik segera.

D. Struktur keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Saat dilakukan pengkajian Tn. S dan Ny. S tampak saling mengobrol di halaman
rumah, Tn. S mengatakan bahwa sering mengobrol dengan anggota keluarga yang
lain terutama pada malam dan siang hari dikarenakan anak Ny. S sudah pulang dari
sekolah dan bekerja.
19. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa hasil dari pekerjaan Tn. S sebagai buruh dapat
memenuhi kebutuhan keluarga, selain itu juga anak Tn. S yaitu Tn. B membantu
perekonomian keluarga dengan cara bekerja sebagai kuli bangunan..
20. Struktur peran
Keluarga Tn. S mengatakan jika vertigo Ny. S kambuh maka anak perempuan Ny. S
yaitu Nn. E yang menggantikan Ny. S untuk memasak tetapi Nn. S hanya mempu
memasak beberapa makanan, sehingga beberapa bahan makanan keluarga Tn. S
membeli di penjual makanan.
21. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa pandangan budaya keluarga Tn. S terhadap
masalah kesehatan vertigo Ny. S yaitu memperbaiki diri agar tidak terburu-buru
dalam melakukan segala sesuatu.

E. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa keluarga merasa sedih dikarenakan salah satu
anggota keluarga terutama Ny. S mengalami masalah kesehatan sehingga Ny. S
berusaha untuk memperbaiki diri dengan menjaga kesehatan dan keluarga selalu
mendukung Ny. S agar menjadi lebih yakin dan percaya bahwa dapat sembuh.
23. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengatakan jika masalah kesehatan vertigo Ny. S kambuh maka Ny. S
tidak dapat bersosialisasi dengan tetangga dan saudara yang lain sementara waktu,
dikarenakan Ny. S dapat kembali beraktivitas normal jika sudah melakukan
perawatan selama semalaman setelah meminum obat yang telah diresepkan oleh
dokter.
24. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S mengatakan jika masalah kesehatan vertigo Ny. S kambuh maka
perekonomian keluarga akan memiliki hambatan dikarenakan Ny. S yang mengatur
keuangan keluarga, tetapi perekonomian keluarga dapat terpenuhi dikarenakan Tn. S
bekerja sebagai buruh dan dibantu oleh Tn. B anaknya untuk mencari nafkah
tambaha dengan bekerja sebagai kuli bangunan.
25. Fungsi reproduksi
Ny. S mengatakan bahwa Ny. S belum memasuki masa menopause, keluarga Tn. S
mengatakan bahwa belum memiliki rencana untuk memiliki anak ketiga.
26. Fungsi perawatan keluarga
Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
ASPEK Tn. S Ny. S
TTV:
TD 150/110 mmHg 100/80 mmHg
S 36,7 0C 36,5 0C
RR 19 x/menit 18 x/menit
NADI 89 x/menit 86 x/menit
MATA Fungsi pengelihatan menurun, Dapat melihat objek jauh dengan
Ny. S mengatakan penglihatan jelas, kunjungtiva anemis
mulai buram, kunjungtiva anemis
HIDUNG Tidak ada pergerakan cuping Tidak ada pergerakan cuping
hidung, tidak ada polip, hidung hidung, tidak ada polip, hidung
simetris simetris
TELINGA Bersih, tidak ada kelainan bentuk, Bersih, tidak ada kelainan bentuk,
mendengar dengan jelas suara mendengar dengan jelas suara
pengkaji pengkaji
LEHER Tidak adanya perbesaran kelenjar Tidak adanya perbesaran kelenjar
thyroid, tidak ada peningkatan thyroid, tidak ada peningkatan
vena jugularis vena jugularis
THORAX Simetris, tidak ada lesi, suara paru Simetris, tidak ada lesi, suara paru
sonor, suara jantung pekak, suara sonor, suara jantung pekak, suara
nafas vesikuler nafas vesikuler
ABDOMEN Tidak ada pembesaran hepar, Tidak ada pembesaran hepar,
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
EKSTREMITAS Tidak ada kelainan pergerakan, Tidak ada kelainan pergerakan,
ATAS tidak ada kekakuan sendi, tidak ada kekakuan sendi,
kekuatan otot 4444 pada kekuatan otot 4 pada ekstremitas.
ekstremitas.
EKSTREMITAS Inspeksi : keadaan umum Inspeksi : keadaan umum
BAWAH composmentis, tidak ada daerah composmentis, tidak ada daerah
atrofis, tidak ada deformitas, atrofis, tidak ada deformitas,
warna kulit sawo matang, tidak warna kulit sawo matang, tidak
ada lesi atau nyeri tekan. ada lesi atau nyeri tekan
Palpasi : kulit terasa hangat, tidak Palpasi : kulit terasa hangat, tidak
ada kontraksi pada otot, tidak ada ada kontraksi pada otot, tidak ada
nyeri tekan, terkadang lutut kaki nyeri tekan, kekuatan otot 5.
merasa nyeri ketika posisi duduk
menuju posisi berdiri kekuatan
otot 5.

Pola kebiasaan keluarga


Ny. S mengatakan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas
dikarenakan merasa sehat, Ny. S hanya melakukan pemeriksaan saat vertigo kambuh
terakhir kali 3 bulan lalu. Tetapi Ny. S masih merasakan lemas dan pusing yang
timbul secara tiba-tiba dan meminum obat bodrex yang dibeli di warung.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. S mengatakan jika Ny. S dan keluarga belum mengerti tentang masalah
kesehatan yang dialaminya hanya mengetahui nama masalah kesehatan yang
dialaminya dan hanya tahu tanda gejala vertigo kepala seperti berputar-putar.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga Tn. S mengatakan ketika vertigo Ny. S kambuh tahun lalu Ny. S dibawa
ke dokter praktik dengan arahan dari bidan desa dikarenakan Ny. S mual dan
muntah ketika bangun tidur saat menjelang malam. Ny. S mengatakan tidak
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin karena merasa sehat dan terakhir
kali melakukan pemeriksaan saat mengalai vertigo yang disertai dengan hipotensi.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. S mengatakan ketika mengalami vertigo langsung dibawa ke dokter klinik
dan diberikan obat minum saja. Tn. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara
pencegahan vertigo yang dialami oleh Ny. S.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Kondisi rumah Tn. S bersih, lantai terbuat dari keramik tetapi tidak tersedianya
lap kaki untuk lantai terutama dibawah tempat tidur untuk mengurangi terjadinya
resiko jatuh apabila vertigo yang dialami Ny. S kambuh. Ny. S mengatakan tidak
mengetahui bagaimana cara pencegahan agar vertigo tidak kambuh.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan di masyarakat
Tn. S mengatakan ketika vertigo Ny. S kambuh, Ny. S dibawa ke tempat dokter
klinik. Ny. S mengatakan jarang melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan di
puskesmas dikarenakan merasa sehat, dan hanya memeriksakan diri ketika
masalah kesehatan terjadi.

F. Stress dan koping keluarga


27. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek yang dialami oleh Ny. S mengatakan merasa mual dan
muntah ketika vertigo kambuh.
28. Stressor jangka panjang
Ny. S mengatakan sering mengalami pusing dan lemas secara mendadak tanpa
diketahui penyebabnya.
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan Tn. S dengan cara berkomunikasi dengan anak
dan keluarganya serta bidan desa dalam menentukan tindakan dan pengobatan yang
dipilih untuk penyembuhan Ny. S.
30. Strategi koping yang digunakan
Ny. S mengatakan dalam menentukan penyelesaian masalah kesehatan dengan cara
berkomunikasi dengan anaknya dan saat ini keluarga memilih mengantarkan Ny. S
apabila vertigo kambuh ke puskesmas atau dokter klinik.
31. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S mengatakan jika merasa pusing dan lemas Ny. S akan meminum obat bodrex
yang dibeli diwarung lalu beristirahat dan tidur.

G. Harapan Keluarga
Ny. S mengatakan memiliki harapan agar masalah kesehatan vertigo yang dialaminya
dapat teratasi dengan bantuan petugas kesehatan ataupun puskesmas dan semoga
keluarganya sehat selalu dan bersama dengan anak-anaknya di rumah.
ANALISIS DATA

NO DATA (DS/DO) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1 DS:
- Keluarga mengatakan tidak Resiko jatuh pada keluarga Tn. S
mengetahui masalah kesehatan terutama Ny. S dikarenakan masalah
yang dialami oleh Ny. S kesehatan vertigo b.d ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan tidak keluarga mengenal masalah kesehatan
mengetahui penyebab vertigo Ny. vertigo.
S
- Ny. S mengatakan tidak
mengetahui masalah kesehatan
yang dialami oleh Ny. S hanya
mengetahui penyebab vertigo
dikarenakan bangun tidur secara
tiba-tiba.
DO:
- Keluarga tampak bingung dengan
penyakit yang diderita oleh Ny. S
TD saat vertigo kambuh satu tahun
lalu 90/60 mmHg
- Tidak tersedianya kain lap di
rumah terutama dibawah tempat
tidur dan tidak adanya pegangan
pada sisi tempat tidur Ny. S
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 18 x/menit
2. DS :
- Keluarga mengatakan tidak Intoleransi aktivitas pada keluarga Tn. S
mengetahui komplikasi dari terutama Ny. S b.d kurangnya
masalah kesehatan yang dialami pengetahuan keluarga mengenal
Ny. S masalah kesehatan Ny. S
- Ny. S mengatakan seirng merasa
lemas terutama ketika vertigo
kambuh
- Keluarga tidak mengetahui cara
perawatan masalah kesehatan yang
dialami oleh Ny. S
- Keluarga tidak mengetahui
penyebab lemas dan pusing pada
Ny. S
- Keluarga jarang melakukan
pemeriksaan kondisi kesehatan di
fasilitas kesehatan.

DO :
- Keluarga tampak bingung dengan
masalah kesehatan hipotensi yang
dialami Ny. S
TD saat vertigo kambuh tiga bulan
90/60 mmHg
- Keluarga tampak bingung dengan
penyebab lemas yang dialami Ny.
S
3. DS:
- Keluarga mengatakan tidak Potensial terjadinya peningkatan status
mengetahui cara pencegahan kesehatan pada keluarga Tn. S terutama
masalah kesehatan vertigo pada Ny. S b.d mampu melakukan latihan
Ny. S mempertahankan keseimbangan dari
- Keluarga mengatakan penyebab posisi tidur ke posisi duduk lalu ke
masalah kesehatan vertigo Ny. S posisi berdiri.
kambuh
- Keluarga mengatakan tidak tahu
modifikasi lingkungan yang tepat
untuk Ny. S
DO :
- Keluarga tampak bingung dengan
cara pencegahan masalah
kesehatan yang diderita oleh Ny. S
DIAGNOSIS/ MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko jatuh pada keluarga Tn. S terutama Ny. S dikarenakan masalah kesehatan
vertigo b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan vertigo.
2. Intoleransi aktivitas pada keluarga Tn. S terutama Ny. S b.d kurangnya pengetahuan
keluarga mengenal masalah kesehatan Ny. S
3. Potensial terjadinya peningkatan status kesehatan pada keluarga Tn. S terutama Ny. S
b.d mampu melakukan latihan mempertahankan keseimbangan dari posisi tidur ke
posisi duduk lalu ke posisi berdiri.
PRIORITAS MASALAH/ SKORING
DX 1
Resiko jatuh pada keluarga Tn. S terutama Ny. S dikarenakan masalah kesehatan vertigo b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan vertigo

NO KRITERIA BBT SKOR PEMBENARAN

1 Sifat Masalah Apabila vertigo muncul


 Aktual (3) maka resiko jatuh pada
 Risiko (2) klien dapat
1 3/3 x 1
meningkatkan
 Potensial (1) =1
diakarenakan
ketidakseimbangan
tubuh

2 Kemungkinan Masalah Diubah Penjelasan terkait


 Mudah (2) masalah kesehatan dapat
1/2 x 2
 Sebagian (1) membantu klien untuk
2 =1
menghindari terjadinya
 Sulit (0)
kekambuhan

3 Potensi Masalah Dicegah


Modifikasi lingkungan
 Tinggi (3)
dapat mencegah
1/3 x 1
 Sedang (2) memburuknya akibat
1 = 1/3
 Rendah (1) dari masalah kesehatan
vertigo

4 Menonjolnya Masalah Apabila masalah


 Dirasakan dan segera diatasi (2) kesehatan muncul dan

 Dirasakan tetapi tidak segera diatasi 2/2 x 1 dibiarkan maka akan


=1 menimbulkan masalah
(1) 1
kesehatan yang lebih
 Tidak dirasakan (0)
berat

TOTAL SKOR 3.3


PRIORITAS MASALAH/ SKORING
DX 2
Intoleransi aktivitas pada keluarga Tn. S terutama Ny. S b.d kurangnya pengetahuan keluarga
mengenal masalah kesehatan Ny. S

NO KRITERIA BBT SKOR PEMBENARAN

1 Sifat Masalah
 Aktual (3)
Apabila masalah
 Risiko (2)
1 2/3 x 1 kesehatan terjadi maka
 Potensial (1) = 2/3 klien beresiko tidak
dapar beraktivitas

2 Kemungkinan Masalah Diubah


 Mudah (2) Keiikut sertaan keluarga
1/2 x 2
 Sebagian (1) dapat mengatasi masalah
2 =1
keperawatan pada klien
 Sulit (0)

3 Potensi Masalah Dicegah


Jika masalah kesehatan
 Tinggi (3)
vertigo dicegah dapat
2/3 x 1
 Sedang (2) mengatasi masalah
1 = 2/3
 Rendah (1) keperawatan sesuai
dengan .

4 Menonjolnya Masalah
 Dirasakan dan segera diatasi (2)
Masalah keperawatan
 Dirasakan tetapi tidak segera diatasi 1/2 x 1
dapat diatasi oleh klien

(1) 1 secara mandiri
 Tidak dirasakan (0)

TOTAL SKOR 2.8


PRIORITAS MASALAH/ SKORING
DX 3
Potensial terjadinya peningkatan status kesehatan pada keluarga Tn. S terutama Ny. S b.d
mampu melakukan latihan mempertahankan keseimbangan dari posisi tidur ke posisi duduk
lalu ke posisi berdiri.

NO KRITERIA BBT SKOR PEMBENARAN

1 Sifat Masalah
 Aktual (3)
Pelaksanaan pendidikan
 Risiko (2)
1 1/3 x 1 kesehatan dapat
 Potensial (1) = 1/3 mengatasi masalah
keperawatan

2 Kemungkinan Masalah Diubah


 Mudah (2) Pengetahuan dan
1/2 x 2
 Sebagian (1) teknologi dapat
2 =1
menangani masalah
 Sulit (0)

3 Potensi Masalah Dicegah Lamanya pelaksanaan


 Tinggi (3) penyuluhan promosi
3/3 x 1 kesehatan dan dukungan
 Sedang (2)
1 =1 keluarga dapat
 Rendah (1)
mengatasi masalah
keperawatan

4 Menonjolnya Masalah
 Dirasakan dan segera diatasi (2) Perilaku serta cara

 Dirasakan tetapi tidak segera diatasi 0/2 x 1 melihat dan menilai


=0 keluarga mempengaruhi
(1) 1
teratasinya masalah
 Tidak dirasakan (0)

TOTAL SKOR 2.3


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi
Dx Rencana
Kriteria
Kep Umum (P) Khusus (E) (V, A, P) Standar Tindakan
1. Resiko jatuh pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan V : Keluarga dapat - Mengidentifikasi
keluarga Tn. S asuhan asuhan keperawatan Keluarga Tn. S menyebutkan pengertian factor resiko jatuh
terutama Ny. S keperawatan selama 3x24 jam mengetahui tentang dari vertigo : (penurunan tingkat
dikarenakan masalah diharapkan diharapkan keluarga masalah kesehatan Vertigo dari Bahasa kesadaran, hipotensi
kesehatan vertigo b.d keluarga dapat Tn. S dapat vertigo yang dialami Yunani vetere, yang ortostatik, gangguan
ketidakmampuan mengenali mengenal masalah oleh Ny. S berarti berputar, vertigo keseimbangan)
keluarga mengenal masalah kesehatan kesehatan vertigo. mengacu pada adanya - Mengidentifikasi
masalah kesehatan vertigo yang - Keluarga dapat A: sensasi di mana resiko jatuh
vertigo. dialami anggota menyebutkan Keluarga Tn. S penderitanya merasa - Mengidentifikasi
keluarga. pengertian vertigo menunjukan rasa ingin bergerak atau berputar, factor lingkungan
- Keluarga dapat tahu dan aktif puyeng, atau merasa yang meningkatkan
menyebutkan berpartisipasi yang seolah-olah benda-benda resiko jatuh (misal
tanda dan gejala tinggi. di sekitar penderita lantai licin)
vertigo bergerak atau berputar. - Menghitung resiko
- Keluarga dapat P: Biasanya disertai dengan jatuh dengan
menyebutkan cara Keluarga Tn. S mampu mual dan kehilangan menggunakan skala,
pengobatan pada menjelaskan kembali keseimbangan. jika perlu
anggota keluarga apa yang telah - Memonitor
dengan vertigo. diajarkan kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke posisi
berdiri.
- Menganjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin
Keluarga dapat - Mengidentifikasi
menyebutkan minimal 3 kesiapan dan
tanda dan gejala vertigo kemampuan
1. Pusing menerima informasi
2. Kulit pucat - Mengidentifikasi
3. Mual dan muntah factor-faktor yang
4. Hilang keseimbangan dapat meningkatkan
5. Tidak mampu dan menurunkan
berkosentrasi motivasi perilaku
6. Perasaan seperti hidup bersih dan
mabuk sehat
- Menyediakan materi
dan media
Keluarga dapat pendidikan kesehatan
menjelaskan pengobatan tentang masalah
untuk vertigo yang kesehatan vertigo
disebut juga pengobatan - Menjadwalkan
suppresant vestibular pendidikan kesehatan
yang digunakan adalah sesuai kesepakatan
golongan - Memberikan
benzodiazepine. kesempatan untuk
Benzodiazepines dapat bertanya
mengurangi sensasi
berputar namun dapat
mengganggu
kompensasi sentral pada
kondisi vestibular
perifer. Antihistamine
mempunyai efek
supresif pada pusat
muntah sehingga dapat
mengurangi mual dan
muntah karena motion
sickness.
2. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Setelah dilakukan V: Keluarga dapat - Mengidentifikasi
pada keluarga Tn. S asuhan asuhan keperawatan Keluarga Tn. S menyebutkan pengertian gangguan fungsi
terutama Ny. S b.d keperawatan selama 3x24 jam mengetahui tentang masalah keperawatan tubuh yang
kurangnya diharapkan diharapkan keluarga masalah kesehatan hipotensi : mengakibatkan
pengetahuan keluarga keluarga dapat Tn. S terutama Ny. S hipotensi yang dialamiHipotensi atau tekanan kelelahan
mengenal masalah memahami tanda mampu mengenal oleh Ny. S darah rendah adalah - Memonitor kelelahan
kesehatan Ny. S dan gejala yang masalah masalah suatu keadaan dimana fisik dan emosional
dirasakan Ny. S kesehatan hipotensi. A: tekanan darah rendah - Memonitor pola dan
beresiko pada - Keluarga dapat Keluarga Tn. S dari nilai 90/60 mmHg jam tidur
vertigo disebabkan menyebutkan menunjukan rasa ingin tekanan darah cukup - Memonitor lokasi
oleh hipotensi. pengertian tahu dan aktif rendah, sehingga dan ketidaknyamanan
hipotensi berpartisipasi yang menyebabkan gejala- selama melakukan
- Keluarga dapat tinggi. gejala seperti pusing dan aktivitas
menyebutkan pingsan. - Menganjurkan tirah
komplikasi P: baring
hipotensi Keluarga Tn. S mampu Keluarga dapat - Mengidentifikasi
- Keluarga dapat menjelaskan kembali menyebutkan minmal 3 kesiapan dan
menyebutkan apa yang telah komplikasi pada klien kemampuan
tanda dan gejala diajarkan dengan masalah menerima informasi
hipotensi. kesehatan hipotensi: - Menyediakan materi
Pingsan : hipotensi yang dan media
menyebabkan tidak pendidikan kesehatan
cukupnya darah yang tentang masalah
mengalir ke otak, sel-sel kesehatan hipotensi
otak tidak meneri,a - Menjadwalkan
cukup oksigen dan pendidikan kesehatan
nutrisi-nutrisi. Sehingga sesuai kesepakatan
mengakibatkan pening - Memberikan
bahkan pingsan. kesempatan untuk
bertanya
Stroke : hipotensi yang -
menyebabkan
berkurangnya aliran
darah dan oksigen yang
menuju otak sehingga
mengakibatkan
kerusakan otak.
Sehingga menimbulkan
kematiain pada jaringan
otak karena arteri otak
tersumbat atau arteri
pecah

Anemia : hipotensi pada


tekanan darah 90/80
menyebabkan produksi
sel darah merah yang
minimal atau produksi
sel darah merah yang
rendah sehingga
mengakibatkan anemia

Serangan jantung :
hipotensi yang
mengakbatkan
kurangnya tekanan
darah yang tidak cukup
untuk menyerahkan dara
ke arterarteri koroner
(arteri yang menyuplai
darah ke otot jantung)
seingga menyebabkan
nyeri dada.
Keluarga dan -
menyebutkan minimal 3
tanda dan gejala
hipotensi :
Jantung berdebar
kencang dan tidak
teratur, pusing, lemas,
mual, pinsan, pandangan
buram dan kehilangan
keseimbangan, Perasaan
tidak nyaman pada
perut, mual, muntah,
menguap, otot terasa
kram, gelisah, pusing
kecemasan, Pusing
hingga pingsan.
3. Potensial terjadinya Setelah dilakukan Setelah dilakukan Keluarga dapat menjelas - Mengidentifikasi
peningkatan status asuhan asuhan keperawatan tentang pelaksanaan kesiapan dan
kesehatan pada keperawatan selama 3x24 jam latihan mempertahankan kemampuan
keluarga Tn. S diharapkan diharapkan keluarga keseimbangan pasien: menerima informasi
terutama Ny. S b.d keluarga Tn. S Tn. S terutama Ny. S  Posisikan badan - Mengidentifikasi
mampu melakukan terutama Ny. S dapat mengetahui duduk di kasur, factor-faktor yang
latihan dapat melakukan latihan dengan kaki di lantai. dapat meningkatkan
mempertahankan latihan mempertahankan  Kemudian, tengok ke dan menurunkan
keseimbangan dari mempertahankan keseimbangan dari kanan sebesar 45 motivasi perilaku
posisi tidur ke posisi keseimbangan dari posisi tidur ke posisi derajat. hidup bersih dan
duduk lalu ke posisi tidur ke posisi berdiri dengan tepat.  Kepala tetap pada sehat
berdiri. berdiri. - Keluarga dapat posisi yang sama, - Menyediakan materi
menjelaskan kemudian baringkan dan media
latihan dan tubuh ke kiri. Tahan pendidikan kesehatan
memepertahankan posisi selama 30 tentang latihan
keseimbangan dari detik. mempertahankan
posisi duduk ke  Setelah itu, kembali keseimbangan dari
posisi berdiri. ke posisi awal. Tahan posisi tidur sampai ke
- Keluarga dapat posisi selama 30 posisi berdiri
menyebutkan detik. - Menjadwalkan
pencegahan pendidikan kesehatan
masalah kesehatan sesuai kesepakatan
vertigo. - Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosis Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi (SOAP)


1. Resiko jatuh pada 06 April 2022 / 08.00 – 08.30 - Mengidentifikasi factor resiko jatuh S:
keluarga Tn. S (penurunan tingkat kesadaran, - Keluarga mengatakan sedikit
terutama Ny. S hipotensi ortostatik, gangguan memahami tentang penyebab dan
dikarenakan keseimbangan) mengetahui masalah kesehatan
masalah kesehatan - Mengidentifikasi resiko jatuh yang dialami oleh Ny. S
vertigo b.d - Mengidentifikasi factor lingkungan O:
ketidakmampuan yang meningkatkan resiko jatuh (misal - Keluarga tampak bingung dengan
keluarga mengenal lantai licin) penyakit yang diderita oleh Ny. S
masalah kesehatan - Menghitung resiko jatuh dengan - Tidak adanya pegangan pada sisi
vertigo. menggunakan skala, jika perlu tempat tidur Ny. S
- Memonitor kemampuan berpindah dari TD : 100/80 mmHg
tempat tidur ke posisi berdiri. Nadi : 86 x/menit
- Menganjurkan menggunakan alas kaki RR : 18 x/menit
yang tidak licin A:
- Mengidentifikasi kesiapan dan Resiko jatuh pada keluarga Tn. S
kemampuan menerima informasi terutama Ny. S dikarenakan masalah
- Menyediakan materi dan media kesehatan vertigo b.d
pendidikan kesehatan tentang masalah ketidakmampuan keluarga mengenal
kesehatan vertigo masalah kesehatan vertigo teratasi.
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan P :
sesuai kesepakatan Lanjutkan intervensi secara mandiri
- Memberikan kesempatan untuk oleh keluarga Tn. S
bertanya
2. Intoleransi 06 April 2022 / 09.00 – 09.30 - Mengidentifikasi gangguan fungsi S:
aktivitas pada tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Keluarga sedikit mengetahui cara
keluarga Tn. S - Memonitor kelelahan fisik dan perawatan masalah kesehatan
terutama Ny. S b.d emosional yang dialami oleh Ny. S
kurangnya - Memonitor pola dan jam tidur - Keluarga sedikit mengetahui
pengetahuan - Memonitor lokasi dan penyebab lemas dan pusing pada
keluarga mengenal ketidaknyamanan selama melakukan Ny. S
masalah kesehatan aktivitas O:
Ny. S - Menganjurkan tirah baring - Keluarga tampak sedikit
- Mengidentifikasi kesiapan dan memahami tentang masalah
kemampuan menerima informasi kesehatan hipotensi yang dialami
- Menyediakan materi dan media Ny. S
pendidikan kesehatan tentang masalah - Keluarga cukup paham dengan
kesehatan hipotensi penyebab lemas yang dialami Ny.
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan S
sesuai kesepakatan A:

- Memberikan kesempatan untuk Intoleransi aktivitas pada keluarga


bertanya Tn. S terutama Ny. S b.d kurangnya
pengetahuan keluarga mengenal
masalah kesehatan Ny. S teratasi

P:
Lanjutkan Intervensi secara mandiri
oleh keluarga
3. Potensial 06 April 2022 / 10.00 – 10.30 - Mengidentifikasi kesiapan dan S:
terjadinya kemampuan menerima informasi - Keluarga mengatakan sedikit
peningkatan status - Mengidentifikasi factor-faktor yang paham cara pencegahan masalah
kesehatan pada dapat meningkatkan dan menurunkan kesehatan vertigo pada Ny. S
keluarga Tn. S motivasi perilaku hidup bersih dan - Keluarga mengatakan penyebab
terutama Ny. S b.d sehat masalah kesehatan vertigo Ny. S
mampu - Menyediakan materi dan media kambuh
melakukan latihan pendidikan kesehatan tentang latihan O :
mempertahankan mempertahankan keseimbangan dari - Keluarga tampak cukup paham
keseimbangan dari posisi tidur sampai ke posisi berdiri dengan cara pencegahan masalah
posisi tidur ke - Menjadwalkan pendidikan kesehatan kesehatan yang diderita oleh DS:
posisi duduk lalu sesuai kesepakatan - Keluarga mengatakan sedikit
ke posisi berdiri. - Memberikan kesempatan untuk mengetahui cara pencegahan
bertanya masalah kesehatan vertigo pada
Ny. S
- Keluarga mengatakan tidak tahu
modifikasi lingkungan yang tepat
untuk Ny. S
A:
Potensial terjadinya peningkatan
status kesehatan pada keluarga Tn.
S terutama Ny. S b.d mampu
melakukan latihan
mempertahankan keseimbangan
dari posisi tidur ke posisi duduk
lalu ke posisi berdiri teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi secara
mandiri oleh keluarga Tn. S
POLTEKES TANJUNGKARANG
PRODI STR KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
FORMAT PENILAIAN SOFT SKILL
ASKEP KELUARGA

N
KOMPONEN PENILIAAN BOBOT KET
O

1 Menghargai pembimbing 20

2 Menggunakan komunikasi efektif 20

3 Menunjukkan kerjasama 10

4 Menunjukkan kemampuan belajar 20

5 Menunjukkan kedisplinan 10

6 Menunjukkan kesungguhan 10

7 Menghargai waktu 10

NILAI TOTAL 100

Bandar Lampung,............................................

Pembimbing Praktik Lapangan,

(................................................)
POLTEKES TANJUNGKARANG
PRODI STR KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI
ASKEP KELUARGA KELOLA

NO ITEM BBT NILAI KET

1 Kemampuan memberi salam terapeutik 5

2 Kemampuan memvalidasi kondisi lansia 5

3 Kemampuan mengingatkan kontrak 5

4 Kemampuan memberi penjelasan 15

Kemampuan dalam mendemostrasikan


5 15
tindakan

Kemampuan memberi kesempatan lansia untuk


6 10
bertanya

7 Kemampuan berespon/ menjawab pertanyaan 15

8 Kemampuan menggunakan metode dan media 10


yang sesuai dengan kebutuhan lansia

9 Kemampuan menunjukkan kreatifitas tindakan 10

10 Kemampuan menyimpulkan tindakan 10

NILAI TOTAL 100

Bandar Lampung,............................................

Pembimbing Praktik Lapangan,

(................................................)
POLTEKES TANJUNGKARANG
PRODI STR KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI
ASKEP KELUARGA RESUME

NO ITEM BBT NILAI KET

1 Kemampuan memberi salam terapeutik 5

2 Kemampuan memvalidasi kondisi lansia 5

3 Kemampuan mengingatkan kontrak 5

4 Kemampuan memberi penjelasan 15

Kemampuan dalam mendemostrasikan


5 15
tindakan

Kemampuan memberi kesempatan lansia untuk


6 10
bertanya

7 Kemampuan berespon/ menjawab pertanyaan 15

8 Kemampuan menggunakan metode dan media 10


yang sesuai dengan kebutuhan lansia

9 Kemampuan menunjukkan kreatifitas tindakan 10

10 Kemampuan menyimpulkan tindakan 10

NILAI TOTAL 100

Bandar Lampung,............................................

Pembimbing Praktik Lapangan,

(................................................)
POLTEKES TANJUNGKARANG
PRODI STR KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
FORMAT PENILAIAN DOKUMENTASI ASKEP
KELUARGA KELOLA

NO ITEM BBT NILAI KET

1 Kemampuan mendokumentasikan hasil 30


pengkajian keluarga meliputi : identitas
keluarga, riwayat tumbuh kembang keluarga,
data lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stres dan koping keluarga
2 Kemampuan mendokumentasikan hasil 20
perumusan diagnosis keperawatan keluarga
(Aktual, Risiko, Potensial)
3 Kemampuan mendokumentasikan hasil 20
penyusunan rencana keperawatan keluarga
sesuai masalah yang ditemukan (Tujuan umum ,
tujuan khusus, Kriteria evaluasi dan kriterai hasil
dan Intervensi)
4 Kemampuan mendokumentasikan hasil 15
implementasi tindakan keperawatan sesuai
rencana keperawatan yang disusun
5 Kemampuan mendokumentasikan hasil evaluasi 15
tindakan keperawatan askep keluarga (SOAP)

NILAI TOTAL 100

Bandar Lampung,............................................

Pembimbing Praktik Lapangan,

(................................................)
POLTEKES TANJUNGKARANG
PRODI STR KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
FORMAT PENILAIAN DOKUMENTASI ASKEP
KELUARGA RESUME

NO ITEM BBT NILAI KET

1 Kemampuan mendokumentasikan hasil 30


pengkajian fokus keluarga resume
2 Kemampuan mendokumentasikan perumusan 20
diagnosis keperawatan keluarga resume
(Aktual, Risiko, Potensial)
3 Kemampuan mendokumentasikan hasil 10
penyusunan rencana keperawatan keluarga
resume secara sederhana untuk satu kali
kunjungan
4 Kemampuan mendokumentasikan hasil 20
implementasi tindakan keperawatan keluarga
resume untuk satu kali kunujungan
5 Kemampuan mendokumentasikan hasil evaluasi 20
tindakan keperawatan askep keluarga resume
(SOAP)

NILAI TOTAL 100

Bandar Lampung,............................................

Pembimbing Praktik Lapangan,

(................................................)

Anda mungkin juga menyukai