Disusun Oleh:
Fitria Rahmawati
P27220019156
3BD4 Keperawatan
Disusun oleh :
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan sebagai Laporan
Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
Purwanto, S.Kep
Athanasia B.A., SKp.,MN
NIP : 197707082009021004 NIP : 19611009 198401 2
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya telah
memberikan izin, kelancaran, dan kekuatan sehingga makalah auhan keperawatan
keluarga dengan judul “Keperawatan Keluarga Ibu.S Di Rt 002 Rw 24
Kelurahan Ngoresan Kecamatan Jebres Kota Surakarta” ini dapat tersusun
hingga selesai. Meskipun dalam penyusunan laporan ini penulis menemukan
hambatan namun berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu
Athanasia B.A., SKp.,MN selaku dosen pembimbing praktik keperawatan
keluarga dan Bapak Purwanto, S.Kep selaku pembimbing lahan praktik
keperawatan keluarga yang telah membimbing penulis dalam penyusunan
makalah ini. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam
praktik Keperawatan Keluarga. Selain itu, pembuatan laporan ini juga bertujuan
agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca serta pada keluarga
binaan penulis untuk meningkatkan status kesehatan keluarga tersebut.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi
para penulis khusunya dan masyarakat serta pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL DAN BAGAN .............................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian.......................................................................................... 1
B. Analisis Data...................................................................................... 22
C. Skoring Diagnosis Keperawatan Keluarga ........................................ 24
D. Diagnosis Keperawatan ..................................................................... 26
E. Rencana Keperawatan (Primer, Sekunder dan Tersier) .................... 27
F. Implementasi Keperawatan ............................................................... 30
G. Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 34
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
5. Dokumentasi Kegiatan
vi
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
( Friedman)
A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data umum
1. Nama KK : Bp.S Umur KK : 45 tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Supir
5. Pendidikan : SMP
1
Genogram ( dibuat 3 generasi )
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
6. TipeKeluarga
Keluarga Ibu.S termasuk dalam katagori Nucklear Family karena
terdiri dari keluarga inti ( Ayah, Ibu dan Anak ) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan dalam suatu ikatan perkawinan, satu / keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
7. Suku Bangsa
Ibu.S mengatakan dia dan keluarganya bersuku Jawa dan
berkebangsaan Indonesia.
8. Agama
2
Ibu.S mengatakan dia dan seluruh anggota keluarga berkeyakinan
islam, semua tidak ada perbedaan agama dan aktif menjalankan ibadah
sholat lima waktu. Ibu.S juga mengatakan selalu berdoa untuk
kesehatan seluruh keluarganya.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu.S mengatakan dalam keluarganya 3 orang bekerja, sedangkan anak
yang paling kecil masih sekolah. Bp.S bekerja sebagai supir
pengangkut barang, penghasilannya dalam sebulan tidak menentu
sekitar ±2 Juta karena tergantung ada tidaknya barang yang akan
diantar. Ibu.S bekerja sebagai pengasuh anak atau baby sister pada
suatu keluarga di Mojosongo. Pendapatan Ibu.S perbulan sekitar ±1
juta. Anak Ibu.S yang pertama baru lulus SMK dan bekerja menjadi
penjaga di gerai jus buah, penghasilan perbulan ±900 ribu. Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk membayar listrik, air,
belanja kebutuhan pokok, keluarga Ibu.S saling membantu satu sama
lain.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Ibu.S mengatakan karena keluarganya bekerja dan dihari biasa jarang
berkumpul lama, jadi saat weekend rekreasi keluarganya berkumpul
saling bercerita menonton TV bersama, dan ketika ada rezeki lebih
keluarga membeli makanan kesukaan di luar dan dimakan bersama di
rumah.
3
untuk pertumbuhan dan perkembangan keluarga. Tugas
perkembangan keluarga tersebut belum terpenuhi karena, Ibu.S
mengatakan anaknya An.S yang baru bekerja kurang lebih selama 1
tahun ini sering membeli barang yang kurang berguna dan sering
nongkrong bersama teman setelah gajian karena dia berfikir sudah
memiliki uang sendiri. Hal tersebut terjadi mungkin karena
perubahan peran yang sebelumnya An.S adalah pelajar dan sekarang
sudah bekerja.
4
lengkap setiap bulannya di RS Triharsi, tetapi setiap kali
kontrol gulanya tidak turun. Ibu.S juga mengatakan masih
suka makan manis dan gorengan serta minum es teh setiap
hari.
An.S : An.S mengatakan memiliki riwayat sakit maag karena
suka makan pedas. Saat memeriksakan kadar gula darah ke
ke saudaranya sebelum puasa 260 mg/dL dan saat puasa
sekitar 400 mg/dL tetapi tidak langsung diobati dan
diperiksakan.
An.F : An.F tidak mengalami keluhan penyakit yang berat, hanya
terkadang demam dan masuk angin biasa.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Bapak dari keluarga Bp.S, memiliki riwayat penyakit Diabetes
Melitus. Ibu dari Ibu.S juga mengidap penyakit Diabetes Melitus dan
hipertensi yang mengakibatkan sakit dan meninggal.
III. Lingkungan.
15. Karakteristik Rumah
Rumah ( tipe, ukuran , jumlah ruangan, denah, )
Luas tanah : 6x7 m2
Luas Rumah : 5x7 m2
Tipe Rumah : Rumah permanen dengan jumlah ruang 2 kamar
tidur, 1 ruang kosong, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan
wc di dalam rumah, jumlah jendela 2 dan ventilasi cukup, setiap
ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal,
rencananya ruang kosong akan dijadikan ruang tamu. Peletakan
perabot rumah tangga tertata dengan rapi. Ada septic tank, jarak
antara wc dengan sumber air lebih 10 meter, sumber air dari sumur
bor kampung atau PDAM. Sampah dibuang di tempat sampah yang
ada di depan rumah dan setiap hari ada petugas yang mengambil.
5
Pembuangan air limbah langsung mengalir ke selokan yang tertutup.
Lingkungan rumah padat penduduk tetapi tidak kumuh.
Denah Rumah :
Pintu Masuk
U
Ruang Kosong
Kamar tidur 1 Ruang Keluarga
Kamar tidur 2
Dapur Kamar mandi
6
Waktu yang digunakan keluarga Ibu.S untuk berkumpul biasanya
setelah semua anggota keluarga sepulang bekerja dan disaat hari libur.
Anggota keluarga Ibu.S sering mengikuti kegiatan di masyarakat
sepert rapat RT, PKK dan karang taruna.
19. Sistem pendukung keluarga
Ibu.S mengatakan dirinya, suami dan anaknya yang pertama sama-
sama memiliki kadar gula darah yang tinggi sedangkan yang tidak
hanya anak ke dua. Dalam keluarga Ibu.S apabila tedapat
permasalahan selalu di musyawarahkan dengan Bp.S, dalam
mendukung kesehatan, keluarga memiliki fasilitas untuk menunjang
kesehatan keluarga yaitu berupa KIS.
IV. Struktur keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga Ibu.S biasa berkomunikasi dengan bahasa jawa dan
indonesia, dapat berkomunikasi dengan baik tidak ada hambatan
dalam berkomunikasi. Komunikasi pada keluarga ini saling terbuka
sama lain, anggota keluarga yang paling dominan dalam membuat
keputusan yaitu Ibu.S. Antar sesama anggota keluarga bebas untuk
menyatakan pendapatnya.
21. Struktur kekuatan keluarga
Komunikasi pada keluarga Ibu.S berjalan dengan lancar, jarang
terjadi perselisihan antar anggota keluarga. Ibu.S sangat
menghormati dan menghargai suaminya, begitu juga dengan anak-
anak Ibu.S yang menghormati kedua orang tuanya. Dalam keluarga
ini dukungan terhadap anggota keluarga yang lain seperti pada saat
sakit masih kurang, karena Bp.S dan anaknya An.S terkadang
enggan untuk berobat ke pelayanan kesehatan dan memilih dibelikan
obat warung.
22. Struktur peran (formal dan informal)
Bp.S :
Peran informal : Sebagai pemimpin dan pelindung dalam
7
keluarganya.
Peran formal : Menjadi kepala keluarga, suami dan pencari
nafkah dalam keluarga.
Ibu.S :
Peran informal : Sebagai pengatur keuangan keluarga dan
mengurus rumah.
Peran formal : Sebagai ibu, istri dan membantu suami dalam
mencari nafkah.
An.S :
Peran informal : Mengajari dan melindungi adiknya.
Peran formal : Sebagai anak pertama dan membantu keuangan
keluarga karena sudah bekerja.
An.S :
Peran informal : Sebagai anak dan adik
Peran formal : Aktif sebagai pelajar
23. Nilai dan norma keluarga
Ibu.S mengatakan dalam keluarganya memiliki aturan yaitu kedua
anaknya harus sudah berada dirumah maksimal jam 11 malam
karena keduanya perempuan. Dalam keluarga juga memiliki aturan
ketika anaknya keluar rumah tidak boleh memakai pakaian yang
terlalu terbuka. Ketika anggota keluarga ada yang bepergian keluar
harus izin dan memberi kabar.
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Keluarg Ibu.S saling menyayangi dan menghormati memberikan
perhatian sesama anggota keluarga. Walaupun antar anggota
keluarga sibuk dengan pekerjaanya karena Bp.S mulai menyupir
pada malam hari dan Ibu.S serta anak yang pertama bekerja dari pagi
sampai sorre jadi ketika keluarga dapat berkumpul semua, waktu
dihabiskan untuk mengobrol saling bercerita bertukar pikiran antar
anggota keluarga.
8
25. Fungsi sosial
Ibu.S mengatakan anggota keluarganya sering mengikuti kegiatan
yang berada di RTnya seperti perkumpulan PKK, anaknya mengikuti
karang taruna dan Bp.S selalu mengikuti kerja bakti dan rapat RT.
Keluarga Ibu.S selalu mengikuti peraturan yang berada pada RTnya.
26. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ibu.S mengatakan masih belum terlalu mengerti mengenai
penyakit Diabetes Melitus dan bagaimana penanganannya.
Anggota keluarga juga belum mengerti makanan apa saja yang
harus dikonsumsi dan dihindari ketika gula darah naik. Ibu.S
mengatakan keluarganya tidak menjaga pola makan, tidak ada
pembatasan gula, nasi maupun minuman manis.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat
1) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga?
Ibu.S mengatakan masalah kesehatan yang dirasakan oleh
keluarganya yaitu kadar gula darah yang tinggi.
2) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami?
Ibu.S mengatakan keluarga tidak menyerah terhadap
masalah kesehatan yang dialami, mereka akan saling
menguatkan satu sama lain.
3) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit?
Ibu.S mengatakan juga ada kekhawatiran dengan penyakit
diabetes karena dari sepengetahuan Ibu.S ada pasien DM
yang sampai di amputasi.
4) Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap masalah
kesehatan?
9
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif. Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat
mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan
muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil
keputusan.
5) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang
ada?
Ibu.S mengatakan fasilitas kesehatan mudah dijangkau dari
rumah, terdapat klinik yang berjarak 1 km dan Puskesmas
Ngoresan yang berjarak 2 km dari rumah.
6) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan?
Anggota keluarga percaya dengan tenaga kesehatan, saat
sakit keluarga berobat ke pelayanan kesehatan. Tetapi Bp.S
sangat sulit untuk diajak berobat ke pelayanan kesehatan
dengan alasan bekerja dan tidak ada yang mengantar.
7) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah?
Keluarga masih kebingungan dalam mengatasi kesehatan
karena kurangnya informasi.
10
kesehatan, biasanya langsung diperiksakan di Puskesmas
Ngoresan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan,
Ibu.S hanya membeli obat di warung.
3) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga
bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik
dan psikologis)
Ketika ada anggota keluuarga yang sakit Ibu.S yang
mengurus. Saat periksa di Puskesmas menggunakan uang
dari Ibu.S sendiri.
4) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota
keluarga yang lain sangat perhatian untuk mengurusnya
seperti membelikan obat. Namun keluarga belum mampu
mengambil keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga
yang sakit.
11
5) Mengetahui sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene
sanitasi
Keluarga juga saling menjaga kebersihan sanitasi di
lingkungan rumah.
6) Kekompakan antar anggota keluarga
Ibu.S mengatakan keluarganya terkadang ada perbedaan
pendapat karena anaknya yang beranjak dewasa jadi ketika
anak yang pertama mengidap maag dan sudah diberi tahu
mengurangi makan pedas tetapi masih sering dilakukan.
12
Tidak ada, selama berkunjung ke fasilitas kesehatan petugas
melayani dengan baik.
5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
Iya, karena Puskesmas berjarak dekat dengan rumah serta
saat periksa menggunakan KIS.
27. Fungsi reproduksi
a. Berapa jumlah anak
2 anak, perempuan semua.
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
Dengan mengikuti KB
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
Ibu.S melakukan MOW atau steril di umur 32 tahun.
28. Fungsi ekonomi
a. Memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
Dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
keluarga Ibu.S tidak kesulitan dan berkecukupan karena Bp.S
dan An.S juga bekerja.
b. Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan
Ibu.S selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan PKK seperti
senam atau ketika ada pemeriksaan gratis di puskesmas.
VI. Stres dan Koping Keluarga
13
akan melanjutkan ke perguruan tinggi atau sama seperti kakaknya
langsung bekerja.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mengatakan cemas saat memikirkan stressor jangka panjang
tetapi Ibu.S berfikir dan bertindak tenang untuk kedepannya dijalani
seperti air mengalir.
14
persebaran lurus, rambut
merata bersih
9. Mata Saat gula darah Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tinggi gangguan gangguan gangguan
penglihatan penglihatan, penglihatan, penglihatan,
kabur, tidak ada tidak ada konjungtiva konjungtiva
ikterik, ikterik, tidak tidak anemis, tidak anemis,
konjungtiva anemis sklera tidak sklera tidak
tidak anemis ikterik ikterik
10. Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, Bersih,
sekret, tidak ada ada sekret, tidak ada tidak ada
polip tidak ada sekret, sekret,
polip tidak ada tidak ada
polip polip
11. Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
serumen, tidak ada serumen, ada serumen, ada
ada luka tidak ada luka tidak ada serumen,
luka tidak ada
luka
12. Mulut dan Bibir kering, Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
tenggorokan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
stomatitis stomatitis, tidak stomatitis, stomatitis,
ada nyeri telan tidak ada nyeri tidak ada
telan nyeri telan
13. Leher - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi :
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
jejas/kebiruan jejas/kebiruan jejas/kebiru- jejas/
- Palpasi : - Palpasi : an kebiruan
Tidak ada Tidak ada - Palpasi : - Palpasi :
nyeri telan, nyeri telan, Tidak ada Tidak ada
15
tidak ada tidak ada nyeri telan, nyeri telan,
pembesaran pembesaran tidak ada tidak ada
kelenjar tiroid kelenjar pembesaran pembesara
tiroid kelenjar n kelenjar
tiroid tiroid
14. Paru-paru - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi :
Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
dada simetris dada simetris dada dada
antara kanan antara simetris simetris
dan kiri kanan dan antara antara
- Palpasi : kiri kanan dan kanan dan
Tidak ada - Palpasi : kiri kiri
nyeri tekan Tidak ada - Palpasi : - Palpasi :
pada dada nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
- Perkusi : pada dada nyeri tekan nyeri tekan
Sonor - Perkusi : pada dada pada dada
- Auskultasi : Sonor - Perkusi : - Perkusi :
Bunyi nafas - Auskultasi : Sonor Sonor
regular/ Bunyi nafas - Auskultasi : - Auskultasi :
vesikuler regular/ Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler regular/ regular/
vesikuler vesikuler
15. Jantung - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi :
Iktus kordis Iktus kordis Iktus kordis Iktus kordis
tidak terlihat. tidak terlihat. tidak tidak
- Palpasi : - Palpasi : terlihat. terlihat.
Iktus cordis Iktus cordis - Palpasi : - Palpasi :
tidak teraba tidak teraba Iktus cordis Iktus cordis
- Perkusi: - Perkusi: tidak teraba tidak teraba
Batas jantung Batas jantung - Perkusi: - Perkusi:
16
normal, tidak normal, tidak Batas Batas
terdapat terdapat jantung jantung
pembesaran pembesaran normal, normal,
pada jantung pada jantung tidak tidak
- Auskultasi : - Auskultasi : terdapat terdapat
S1 dan S2 S1 dan S2 pembesaran pembesaran
reguler, bunyi reguler, bunyi pada jantung pada
normal lup dup normal lup - Auskultasi : jantung
dup S1 dan S2 - Auskultasi:
reguler, S1 dan S2
bunyi reguler,
normal lup bunyi
dup normal lup
dup
16. Abdomen - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi : - Inspeksi :
Perut datar, Perut buncit, Perut datar, Perut datar,
tidak terdapat tidak terdapat tidak tidak
acites acites terdapat terdapat
- Auskultasi : - Auskultasi : acites acites
Bising usus Bising usus - Auskultasi : - Auskultasi :
27x/menit 24x/menit Bising usus Bising usus
- Perkusi : - Perkusi : 19x/menit 20x/menit
Bunyi timpani Bunyi timpani - Perkusi : - Perkusi :
- Palpasi : - Palpasi : Bunyi Bunyi
Tidak Tidak timpani timpani
terdapat terdapat - Palpasi : - Palpasi :
nyeri tekan nyeri tekan Tidak Tidak
terdapat terdapat
nyeri nyeri
tekan tekan
17
17. Ekstremitas Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi
dengan baik dengan baik, dengan baik dengan
tidak ada terkadang tidak ada baik tidak
kelainan kaki sering kelainan ada
kesemutan kelainan
18
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I √ √
Tingkat II √ √ √ √ √
Tingkat III
Tingkat IV
Tabel.3 Tingkat Kemandirian Keluarga
Dari tabel tingkat kemandirian diatas , dapat disimpulkan bahwa
keluarga Ibu.S berada pada tingkat kemandirian II yaitu keluarga mau
menerima perawat dengan baik, keluarga mau dan mempu
mengungkapkan maslah kesehatan yang dialami serta mau menerima
pelayanan yang diberikan. Selain itu keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan sesuai anjuran dan melakukan
tindakan keperawatan sederhana yang sesuai anjuran.
19
Sejahter III (KS
IIII)
Keluarga
Sejahter III Plus
(KS III Plus)
Tabel.4 Tingkat Kesejahteraan Keluarga
20
9. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y 1
10. Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y 1
11. Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y 1
12. Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan N N N N
benar
Ʃ indikator bernilai 1 / (12- ƩN) 5 / (12 - 5)
Indikator Keluarga Sehat 0,71
Keterangan :> 0,80:keluarga sehat; 0,50-0,80: keluarga Keterangan : keluarga Ibu. S termasuk
pra sehat, < 0,50: keluarga tidak sehat dalam indikator keluarga pra sehat
Tabel.5 Indeks Keluarga Sehat
21
B. ANALISIS DATA
Data Problem Etiologi
DS : (D.0116) Manajemen Kurang terpapar
• Bp.S selama ini mengeluhkan kesehatan tidak efektif informasi
badannya sering lemas, pusing,
sering lapar sehingga makan
banyak tetapi tubuhnya malah
semakin kurus dari 74 kg menjadi
65 kg. urinnya dikerubungi semut.
Gula darahnya tinggi diatas 500
mg/dL saat melakukan
pengecekan GDS milik
saudaranya.
• Bp.S memiliki kebiasaan
merokok sejak usia muda sampai
sekarang. Bp.S mengatakan jika
tidak merokok tubuhnya akan
lemas.
• Ibu.S mengatakan gula darahnya
juga sering tinggi berkisar 200
mg/dL ke atas. Ibu.S juga
mengatakan masih suka makan
manis dan gorengan serta minum
es teh setiap hari.
• Saat An.S memeriksakan kadar
gula darah ke ke saudaranya
sebelum puasa 260 mg/dL dan
saat puasa sekitar 400 mg/dL
tetapi tidak langsung diobati dan
diperiksakan.
22
DO :
• Saat dilakukan pengkajian diukur
kembali GDS saat tidak puasa :
GDS Bp.S : 437 mg/dL
GDS Ibu.S : 259 mg/dL
• Keluarga belum mampu
mengambil keputusan yang tepat
bila ada anggota keluarga yang
sakit. Seperti tidak membujuk
Bp.S untuk berobat ke pelayanan
kesehatan.
DS : Defisit pengetahuan Kurang terpapar
• Ibu.S mengatakan masih belum (D.0111) informasi
terlalu mengerti mengenai
penyakit Diabetes Melitus dan
bagaimana penanganannya.
• Anggota keluarga juga belum
mengerti makanan apa saja yang
harus dikonsumsi dan dihindari
ketika gula darah naik. Ibu.S
mengatakan keluarganya tidak
menjaga pola makan, tidak ada
pembatasan gula, nasi maupun
minuman manis.
• Bp.S mengatakan tidak
melakukan pemeriksaan ke
pelayanan kesehatan dengan
alasan tidak ada yang mengantar
dan enggan untuk berobat.
DO :
23
• Keluarga tampak belum faham
mengenai penyakit DM seperti
penyebab, tanda dan gejala, serta
penanganannya.
• Keluarga Ibu.S sudah mengetahui
memiliki penyakit diabetes tetapi
keluarga tampak tidak menjaga
makan dan seperti tidak
memperdulikan penyakitnya
karena tidak berobat.
24
agar tidak terjadi
komplikasi.
TOTAL 7
25
2. (D.0111) Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi
TOTAL 4 1/3
Tabel.7 Skoring
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
26
E. INTERVENSI
Dx. Tujuan Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan Dukungan Keluarga
keperawatan selama 2x Merencanakan Perawatan
kunjungan, diharapkan (I.12361)
manajemen kesehatan Observasi
meningkat dengan kriteria hasil - Identifikasi kebutuhan dan
: harapan keluarga tentang
• Melakukan tindakan untuk kesehatan
mengurangi faktor resiko - Identifikasi konsekuensi tidak
cukup meningkat dari skala melakukan tindakan bersama
1 menjadi skala 4 keluarga
• Menerapkan program - Identifikasi tindakan yang dapat
perawatan cukup meningkat dilakukan keluarga
dari skala 1 menjadi skala 4 Terapeutik
• Aktivitas hidup sehari- hari - Motivasi pengembangan sikap
efektif memenuhi tujuan dan emosi yang mendukung
kesehatan cukup meningkat upaya kesehatan
dari skala 1 menjadi skala 4 - Gunakan sarana dan fasilitas yang
• Verbalisasi kesulitan dalam ada dalam keluarga
menjalani program Edukasi
perawatan/pengobatan - Informasikan fasilitas kesehatan
cukup menurun dari skala 4 yang ada di lingkungan keluarga
menjadi skala 1 - Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga
2 Setelah dilakukan tindakan Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
keperawatan selama 2x Observasi
27
kunjungan, diharapkan tingkat - Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan membaik dengan kemampuan menerima informasi
kriteria hasil : Terapeutik
• Perilaku sesuai anjuran - Persiapkan materi dan media
cukup meningkat dari skala pendidikan kesehatan
1 menjadi skala 4 - Jadwalkan pendidikan kesehatan
• Perilaku sesuai dengan sesuai kesepakatan
pengetahuan cukup - Berikan kesempatan untuk
meningkat dari skala 1 bertanya
menjadi skala 4 Edukasi
• Persepsi yang keliru - Jelaskan penyebab dan faktor
terhadap masalah cukup risiko penyakit
menurun dari skala 4 - Jelaskan proses patofisiologis
menjadi skala 1 munculnya penyakit
- Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
- Jelaskan kemngkinan terjadinya
komplikasi
- Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang dirasakan
- Informasikan kondisi pasien saat
ini
- Anjurkan melapor jika merasakan
tanda dan gejala memberat atau
tidak biasa
28
saat ini dan masa lalu
- Identifikasi persepsi pasien dan
keluarga tentang diet yang
diprogramkan
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat
peraga
- Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan pendidikan
kesehatan
Edukasi
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
- Anjurkan mempertahankan posisi
semi fowler (30-45 derajat) 20-30
menit setelah makan
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan
keluarga, jika perlu
29
F. IMPLEMENTASI
No Waktu (Tgl, Implementasi Paraf
Dx. Pukul) Pera-
wat
1 Kamis, 14 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan
April 2022 keluarga tentang kesehatan
14.00-15.00
WIB DS :
• Ibu.S mengatakan keluarganya sangat
membutuhkan pelayanan kesehatan
karena semua anggota keluarga
memiliki gula darah tinggi.
• Ibu.S berharap dia dan suaminya
selalu sehat agar dapat melihat anak-
anaknya menikah dan sampai
memiliki cucu.
DO :
• Ibu.S dan keluarga terlihat ingin
sekali semua anggota keluarga agar
selalu sehat tetapi keluarga belum
mampu menerapkan perilaku dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan perawatan.
1 2. Mengidentifikasi tindakan yang dapat
dilakukan keluarga
DS :
• Ibu.S mengatakan saat ada anggota
keluarganya yang sakit ringan seperti
pusing dan demam biasanya hanya
menggunakan minyak kayu putih,
30
serta Ibu.S sering mengompres kaki
dengan es batu saat kesemutan.
• Bp.S mengatakan ketika gula
darahnya naik tidak melakukan
pengobatan ke pelayanan kesehatan
dan hanya dibiarkan.
DO :
• Ibu.S nampak sudah banyak mengerti
mengenai tindakan yang harus
dilakukan ketika penyakitnya
kambuh, tetapi Bp.S masih belum
paham mengenai tindakan yang harus
dilakukan ketika gula darahnya naik.
2 3. Memberikan penyuluhan edukasi proses
penyakit Diabetes Melitus meliputi :
(Penyebab, faktor risiko, patofisiologi
munculnya penyakit, tanda dan gejala,
komplikasi, penanganan dan kondisi
pasien saat ini )
DS :
• Keluarga mengatakan mulai
memahami tentang apa itu Diabetes
Melitus.
DO :
• Keluarga pasien memperhatikan
sampai akhir penyuluhan.
• Keluarga nampak dapat menjelaskan
kembali mengenai penyebab dan
tanda gejala, serta penanganan DM.
31
1 4. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada
di lingkungan keluarga
DS :
• Keluarga mengatakan sudah mengerti
mengenai fasilitas kesehatan yang
ada dilingkungan keluarga seperti
saat ada yang sakit dilakukan
pertolongan pertama menggunakan
alat yang ada dirumah seperti
kompres hangat/dingin, atau dengan
tanaman herbal.
DO :
• Keluarga terlihat mengerti mengenai
penjelasan yang diberikan.
1 5. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
DS :
• Bp.S mengatakan akan ke fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan kadar
gula yang tinggi saat anaknya libur
kerja.
DO :
• Bp.S terlihat sudah bersedia berobat
ke fasilitas pelayanan kesehatan
asalkan diantar oleh anak atau
istrinya.
2 Sabtu, 16 1. Memberikan penyuluhan edukasi diet
April 2022 pada Diabetes Melitus
13.00-14.00 DS :
WIB • Keluarga mengatakan memahami
32
materi yang disampaikan.
• Ibu.S dan keluarganya akan mulai
belajar mengatur pola makan serta
Bp.S bersedia mengurangi merokok.
DO :
• Keluarga Ibu.S terlihat
memperhatikan penyuluhan sampai
selesai.
• Ibu.S nampak dapat menyebutkan
apa saja makanan yang boleh
dimakan, dibatasi dan dihindari.
1 2. Mengidentifikasi konsekuensi tidak
melakukan tindakan bersama keluarga
DS :
• Ibu.S mengatakan jika dia dan keluarga
tidak menerapkan pola hidup sehat mulai
dari sekarang maka akan mengakibatkan
komplikasi dari gula darah yang tinggi.
DO :
• Ibu.S terlihat sudah faham mengenai
konsekuensi jika dia dan keluarga tidak
saling mengingatkan dan menjaga agar
mulai menerapkan pola hidup sehat.
1 3. Mengajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga (Terapi
Komplementer Pemberian seduhan kayu
manis)
DS :
• Ibu.S mengatakan mengerti mengenai
langkah-langkah pembuatan seduhan
33
kayu manis dan akan menerapkan untuk
meminum secara rutin.
DO :
• Ibu.S sudah mengerti mengenai bahan
dan cara pembuatan seduhan kayu manis.
1 4. Memotivasi pengembangan sikap dan
emosi yang mendukung upaya kesehatan
DS :
• Ibu.S sekeluarga mengatakan akan selalu
memotivasi satu sama lain agar selalu
menerapkan pola hidup sehat serta jika
ada yang kurang patuh harus selalu
didukung dan diingatkan.
DO :
• Keluarga terlihat akan selalu
mengingatkan jika ada salah satu anggota
keluarga tidak patuh menjalani pola
hidup sehat.
34
- Ibu.S mengatakan jika ada anggota
keluarganya yang sakit tidak kunjung
sembuh, akan langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan.
- Bp.S mengatakan akan ke fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan kadar
gula yang tinggi saat anaknya libur kerja.
O:
- Bp.S terlihat sudah bersedia berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan asalkan
diantar oleh anak atau istrinya.
- Keluarga nampak sudah mampu
mengambil keputusan yang tepat bila ada
anggota keluarga yang sakit.
A:
Masalah keperawatan manajemen kesehatan
tidak efektif teratasi sebagian, meliputi :
- Melakukan tindakan untuk mengurangi
faktor resiko meningkat dari skala 1
menjadi skala 3
- Verbalisasi kesulitan dalam menjalani
program perawatan/pengobatan menurun
dari skala 4 menjadi skala 2
P : Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga (Terapi
Komplementer rebusan kayu manis)
- Identifikasi konsekuensi tidak melakukan
tindakan bersama keluarga
2 S:
- Ibu.S mengatakan setelah diberikan
penyuluhan sudah paham mengenai jenis
DM, tanda dan gejala DM serta
penanganan DM.
- Bp.S mengatakan dari tanda dan gejala
DM yang telah dijelaskan, Bp.S sedang
35
mengalaminya saat ini. Mulai dari sering
lapar, badan mengurus, mudah haus dan
pandangan kabur. Bp.S akan latihan
mengurangi kebiasan merokok agar tanda
dan gejala tidak semakin memburuk
menjadi komplikasi.
O:
- Keluarga nampak dapat menjelaskan
kembali mengenai penyebab dan tanda
gejala, serta penanganan DM.
A:
Masalah keperawatan defisit pengetahuan
teratasi sebagian, meliputi :
- Persepsi yang keliru terhadap masalah
menurun dari skala 4 menjadi skala 2
P : Intervensi dilanjutkan
- Edukasi Diet pada Pasien Diabetes
Melitus
1 Sabtu, 16 April S:
2022 - Ibu.S sekeluarga mengatakan akan selalu
14.00 WIB memotivasi satu sama lain agar selalu
menerapkan pola hidup sehat agar tidak
terjadi komplikasi pada penyakitnya serta
jika ada yang kurang patuh harus selalu
didukung dan diingatkan.
O:
- Ibu.S terlihat sudah faham mengenai
konsekuensi jika dia dan keluarga tidak
saling mengingatkan dan menjaga agar
mulai menerapkan pola hidup sehat.
- Keluarga mengatakan akan saling
mengikatkan jika manajemen perilaku
salah satu anggota keluarga tidak sesuai.
A:
Masalah keperawatan manajemen kesehatan
36
tidak efektif teratasi sebagian, meliputi :
- Menerapkan program perawatan
meningkat dari skala 1 menjadi skala 3
- Aktivitas hidup sehari- hari efektif
memenuhi tujuan kesehatan cukup
meningkat dari skala 1 menjadi skala 3
P : Intervensi dihentikan
2 S:
- Ibu.S mengatakan mulai sekarang akan
membatasi minum esteh setiap hari,
makan memperhatikan komposisi
makanan di piring serta makan teratur.
O:
- Ibu.S dapat menyebutkan apa saja
makanan yang boleh dimakan, dibatasi
dan dihindari.
A:
Masalah keperawatan defisit pengetahuan
teratasi , meliputi :
- Perilaku sesuai anjuran meningkat dari
skala 1 menjadi skala 4
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan
meningkat dari skala 1 menjadi skala 3
P : Intervensi dihentikan
37
LAMPIRAN
1. SAP Diabetes Melitus
Disusun Oleh:
Fitria Rahmawati
P27220019156
3BD4 Keperawatan
Disusun Oleh:
Fitria Rahmawati
P27220019156
3BD4 Keperawatan
Disusun Oleh:
Fitria Rahmawati
P27220019156
3BD4 Keperawatan
a. Pengkajian