Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO

BALITA DENGAN GIZI KURANG


(Disusun untuk kelengkapan uts takehome mata kuliah keperawatan keluarga populasi resiko rentan)

UTS TAKE HOME

FEBBY WAHYUNITA KASIM


22090400024

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DI WILAYAH RT 03/RW 12,
KELURAHAN CEMPAKA PUTIH TIMUR

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
2. Umur : 50 th
3. Alamat : Jl. Cempaka Putih Timur
4. Pekerjaan KK : Karyawan Swasta
5. Pendidikan KK : SMA
6. Komposisi Keluarga :

N Nama L/P Hub dg Umur Tk. Status Imunisasi Ket


o KK Pen d BC DPT Poli o Hep Campak
G 123 123 123

1 Ny.T E Istr i 45 th SMA Ya Ya Ya Ya Ya

2 An.D L An ak 16 th SMK Ya Ya Ya Ya Ya

3 An. I P Anak 9 th SD Ya Ya Ya Ya Ya

4 By. A P Anak 8 bulan - Ya Ya Ya Ya - Belum


usia 9
bulan
7. Genogram :

Keterangan:
: Meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal Serumah

8. Tipe Keluarga : Tipe Keluarga adalah keluarga inti (Nuclear family) dengan
Suami, Istri, dan 3 anak
9. Suku Bangsa : Keluarga Tn. S merupakan keluarga suku Jawa, bahasa yang
digunakan sehari-hari Bahasa Jawa dan mampu menggunakan Bahasa Indonesia
dengan lancar. Tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
10. Agama : Keluarga Tn. S beragama Kristen Protestan dan seluruh anggota
keluarga melakukan ibadah setiap hari minggu di gereja.
11. Status Sosial Ekonomi :
Sumber penghasilan utama keluarga diperoleh dari Tn. T yang bekerja sebagai
karyawan swasta dengan penghasilan tidak tetap sekitar Rp500.000 –
Rp1.000.000. Ny. E membuka kios sebagai penambah sumber ekonomi keluarga.
Selain itu, keluarg Tn. S mendapat bantuan dari pemerintah setiap 3 bulan seperti
sembako maupun uang.
12. Aktivitas rekreasi keluarga:
Keluarha Tn. S jarang pergi ke tempat rekreasi secara bersama, karena Tn. S yang
sibuk bekerja.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini:

Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini termasuk dengan keluarga balita,
tugas perkembangan keluarga dengan balita meliputi:

a. Siap menjadi orang tua

Ny. E mengatakan pada saat hamil By. A, mereka tidak siap baik secara
mental maupun keuangan dikarenakan sebelumnya memakai KB Implan
dan dilepas karena Ny.E tidak haid sehingga dikatakan mengalami
menopause dini. Ny. E pun mengatakan kaget waktu dirinya hamil dan
sempat berfikir untuk menggugurkan janinnya dikerakan umurnya yang
sudah berisiko untuk melahirkan memerlukan biaya untuk operasi. Ny. E
lalu meminta bantuan kepada Ibu RT untuk pengajuan KIS.

b. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik yang di alami oleh By. A yang sekarang berusia 8
bulan yaitu By. A sudah mampu duduk, kepala tegak, mampu
membalikan badan sendiri, dan gigi susu yang tumbuh sudah tiga.

c. Memenuhi status gizi bayi

Ny. E mengatakan By. A memiliki BB 6,5 Kg dan Panjang 67 cm. Status


KMS By. A di garis hijau muda mendekati kuning. Pola makan By. A 3x
sehari dengan diberikan bubur instan tanpa menu lainnya. By. A masih
diberikan ASI.

d. Berinteraksi dengan bayi

Ny. E mengatakan semua anggota keluarga dengan By.A Tn.S selalu


menyempatkan waktu ketika pulang kerja. Biasanya di rumah, Ny.E yang
selalu mengurus By.A, apabila anak pertama ataupun kedua sudah pulang
sekolah akan membantu menjaga sang adik.

e. Merawat bayi

Ny.E mengatakan keperluan bayi seperti popok, dan perlengkapan


lainnya dipenuhi oleh suami. Ny. E membawa By. A ke posyandu balita
di lingkungan, dan membawa ke Puskesmas setempat bila By.A sakit
maupun untuk imunisasi.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:

Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi adalah Memenuhi status


gizi bayi dikarenakan keluarga Tn.S hanya memberi By.A bubur instan tanpa
tambahan menu lainnya. Kemudian Tn.S adalah perokok aktif, mampu
menghabiskan 2 bungkus rokok/ hari. Tn. S mengatakan kadang merokok di
dalam rumah.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga inti:

Tn. S dan Ny. E menikah sudah 14 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh
kedua orang tua masing-masing. Tidak ada anggota keluarga yang sakit.

4. Riwayat Penyakit Keluarga sebelumnya:

Orang tua dari Tn. S dan Ny. E tidak ada yang mederita DM, Hipertensi,
Rematik, maupun penyakit keturunan lainnya.
III. LINGKUNGAN

1. Karaterisktik Rumah:

Rumah yang dihuni Tn. S merupakan rumah pribadi dengan tipe rumah
bertempelan dengan rumah tetangga. Tn. S memiliki kios di depan rumah dan 3
kamar tidur, dapur, kamar mandi ruang tamu difungsikan juga untuk ruang
keluarga. Kondisi WC bersih dengan model WC jongkok. Tembok terbuat dari
batu bata dan sekat kamar dari tripleks. Lantai terbuat dari keramik. Ventilasi dan
pencahayaan baik. Kebutuhan air sehari-hari diperoleh dari PDAM dengan
kondisi air bersih yang sekaligus juga digunakan untuk mandi dan mencuci
semua perabot keluarga.
Denah Rumah

2 3

1 4
5

Keterangan:
1 = Ruang tamu/ruang keluarga

2 = Kamar tidur anak

3 = Kamar mandi

4 = Dapur

5 = Kamar tidur Tn. T dan Ny.

T 6 = Kios

2. Karaterisktik tetangga dan komunitas:

Keluarga Tn.S tinggal di lingkungan yang padat penduduk, mayoritas


penduduknya bersuku Jawa. Lingkungan tetangga akrab.

3. Mobilitas geografi keluarga:

Rumah Tn. S berada 100 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang biasa
dipakai adalah motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Keluarga Tn.S akrab dengan tetangga namun jarang mengikuti kegiatan RT


ataupun kelurahan.
5. Sistem pendukung keluarga:

Keluarga Tn.S bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya
mengatasi masalah itu sendiri dengan cara melihat masalah itu dulu dan mencoba
menyelesaikannya dengan usaha keluarga.
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Anggota keluarga menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya
dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan, televisi dan media
sosial.

2. Struktur kekuatan keluarga

Tn. S mengatakan bahwa ia dan istri sama-sama saling mendukung untuk urusan
rumah tangga dan anak-anak. Tn. S mengatakan jika ia bekerja, ada istrinya yang
membantu menjaga anaknya dirumah.

3. Struktur peran

Formal : Tn. S sebagai kepala rumah tangga dan Ny. E sebagai istri.
Informal : Tn.S bekerja di PT dan istri membuka kios di rumah mereka untuk
menafkahi anak-anak mereka.

4. Nilai dan norma budaya

Keluarga menganut agama Kristen Protestan, mereka mengatakan bahwa mereka


percaya berkat sudah ada yang mengaturnya, begitupun kesehatan, jika ada
anggota keluarga yang sakit haruslah dibawa ke tenaga kesehatan.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit dibawa ke
puskesmas atau petugas kesehatan. serta keluarga saling menghargai peran
masing-masing.

2. Fungsi sosialisasi

Tn. S mengatakan mempunyai waktu yang kurang untuk berkumpul bersama-


sama dirumah karena harus bekerja, bahkan kadang anak-anak dititipkan ke
nenek mereka untuk dijaga karena Tn.S dan istrinya harus bekerja.
3. Struktur perawatan kesehatan :
Tn.S mengatakan nanti akan berobat jika ada keluarga yang sakit, namun untuk
pemenuhan imunisasi pada anak-anaknya yang masih usia balita mereka selalu
rutin membawa anak untuk imunisasi.

a. Mengenal masalah : Ny. E mengatakan jika ada yang sakit biasanya langsung
berobat.

b. Mengambil keputusan : Ketika ada keluarga yang sakit orangtua yang


mengambil keputusan berobat dimana dan dengan siapa

c. Merawat anggota keluarga yang sakit :

Ny. E mengatakan cara merawat kelaurga yang sakit yaitu terutama


mengetahui sakit yang dialami keluarga jika masih ringan biasanya diobati
dirumah.

d. Memelihara/ memodiikasi lingkungan :

Ny.E mengatakan setiap pagi selalu membersihkan rumah dan merapikan


rumah.

e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada :

Ny.E mengatakan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada terutama yang


paling dekat jika ada keluarga yang sakit atau berobat.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

Ny. E mengatakan yang menjadi stresor dalam rumah tangga yaitu kebutuhan
yang kadang belum bisa terpenuhi apalagi dengan mempunyai 3 anak, Tn.S
mengatakan kadang tidak bisa memantau anak secara langsung dan kurang
waktu dengan anak-anak sehingga dapat menyebabkan kurangnya perhatian
orang tua.

2. Kemampuan keluarga berespon

Tn.S dan istri merespon masalah atau stressor yang muncul yaitu dengan
saling membicarakan dan mencari solusi.

3. Strategi koping yang digunakan


Tn.S dan istri sama-sama bekerja agar bisa menambah penghasilan dan saling
mendukung dalam keluarga serta mencari solusi untuk menyelesaikan masalah
yang ada.

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

1. Nutrisi

Tn. S mengatakan keluarga makan 3 kali dalam sehari, tidak ada pantangan
terhadap makanan.
Untuk By. A juga sudah dibeikan MPASI berupa bubur instan dengan pola
makan 3x dalam sehari dan tidak ada selingan lain. Ketika ditanya alasan
pemberian bubur instan, Ny.E mengatakan masih melatih anaknya makan
makanan tambahan.

2. Cairan

Keluarga minum 6-8 gelas setiap harinya. Untuk By. A Ny.E mengatakan
masih memberikan ASI.

3. Aktivitas latihan

Keluarga mengatakan jarang berolahraga karena setiap hari bekerja, dan anak-
anak biasnaya langsung tidur ketika pulang sekolah.

4. Istirahat tidur

Tn.S dan istri tidur sekitar 5-6 jam setiap harinya, anak-anak juga biasanya 6-8
jam sehari.

5. Eliminasi

Pola eliminasi tidak ada gangguan.


VIII. PEMERIKSAAN FISIK

No Jenis Tn. S Ny. E An. D An. I By. A


Pemeriks
aan
1 TTV TD:130/90 mmhg TD :110/70 mmhg TD: 120/80mmHg RR : 24x/i RR: 28x/menit
N : 87x/menit N : 80x/menit RR: 22x/ menit N : 102x/i N : 165x/menit
RR : 20x/ menit RR : 20x/ menit N : 105x/i BB: 6,5 Kg
PB: 67,5 cm
2 Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
mesochephal mesochephal mesochephal mesochephal mesochephal
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
Rambut hitam lebat Rambut hitam Rambut hitam Rambut hitam Rambut hitam
Bersih tidak ada lebat lebat lebat lebat dan
ketombe maupun Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada bersih
kutu. ketombe maupun ketombe maupun ketombe
kutu kutu maupun kutu
3 Konjungti Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
va
4 Sklera Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

5 Hidung Hidung bersih Hidung bersih Hidung bersih Hidung bersih Hidung bersih
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
6 Telinga Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk
Tidak ada lesi dan Tidak ada lesi dan Tidak ada lesi, Tidak ada lesi simetris
tampak serumen serumen Tidak ada tampak serumen Tidak ada lesi
serumen dan tampak
Serumen
7 Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak lembab, tidak
lesi, gigi tampak lesi, gigi tampak lesi, gigi anak ada lesi, gigi ada lesi.
kotor, tidak adanya bersih, tidak tampak bersih. tampak bersih
bau mulut adanya bau mulut
8 Paru-paru I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris
P : Tidak ada P : Tidak ada P : Tidak P : Tidak P : Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri ada nyeri nyeri
P : Sonor P : Sonor tekan tekan Tekan
A : Vesikuler A : Vesikuler P : Sonor P : Sonor P : Sonor
A : Vesikuler A : Vesikuler A : Vesikuler
9 Jantung I : Ictus kordis I : Ictus kordis I : Ictus kordis I : Ictus kordis I : Ictus kordis
tidak tampak tidak tampak tidak tampak tidak tampak tidak tampak
P : Ictus P : Ictus P : Ictus P : Ictus P : Ictus
kordis tidak
kordis tidak kordis tidak kordis tidak kordis tidak
teraba
P : RedupS1 teraba teraba teraba teraba
dan S2 P : RedupS1 P : RedupS1 P : RedupS1 P : RedupS1
A : Reguler dan S2 dan S2 dan S2 dan S2
A : Reguler A : Reguler A : Reguler A : Reguler
10 Abdomen I : Tidak ada I : Tidak ada I : Tidak ada I : Tidak ada I : Tidak
lesi A : Bising lesi A : Bising lesi A : Bising lesi A : Bising ada lesi
usus 14x/m usus 14x/m usus 20x/m usus 20x/m A : Bising usus
P : Tidak ada P : Tidak ada P : Tidak P : Tidak 20x/m
nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri ada nyeri P : Tidak ada
P : Tympani P : Tympani tekan tekan nyeri
P : Tympani P : Tympani tekan
P : Tympani
11 Ekstremita Atas : kekuatan Atas : kekuatan Atas : kekuatan Atas : kekuatan Atas :
otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada kekuatan otot
s
lesi. lesi. lesi. lesi. 5, tidak ada
Bawa : kekuatan Bawa : kekuatan Bawa : kekuatan Bawa : kekuatan lesi.
otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada otot 5, tidak ada Bawa :
luka dan luka dan luka dan luka dan kekuatan otot
pembengkakan. pembengkakan. pembengkakan. pembengkakan. 5, tidak ada
Kuku tampak kotor Kuku tampak Kuku tampak Kuku tampak luka dan
bersih kotor kotor pembengkakan
Kuku tampak
bersih
12 Kulit Kulit tampak Kulit lembab, tidak Kulit lembab, Kulit lembab, Kulit lembab,
kering, tidak ada ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
luka
13 keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan Keluhan
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data

No DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS: Defisit Pengetahuan tentang Pemenuhan
- Ny. E mengatakan MPASI Gizi anak bd Kurang terpapar informasi
By. A diberikan bubur (D.0111).
instan dengan alasan baru
belajar makan.
- Ny. E mengatakan
tidak memberikan
selingan makanan
kepada By. A
- Ny. E mengatakan
belum paham terkait gizi
yang tepat untuk
anaknya.
DO:
- Hasil KMS By. A sudah
berada di garis hijau muda
mendekati kuning
- BB: 6,5 kg
- PB: 72,5 cm
2. DS: Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko bd
- Tn. S mengatakan dirinya Pemlihan gaya hidup tidak sehat (D.0099).
dan aktif merokok
- Tn. S mengatakan dapat
menghabiskan 2 bungkus
dalam sehari
- Tn. S mengatakan merokok
kadang dirumah dan diluar
rumah
DO:
- Terdapat banyak
puntung rokok disekitar
rumah
- Tn. S bekerja sambil
merokok
2. Skoring
a. Defisit Pengetahuan tentang Pemenuhan Gizi anak bd Kurang terpapar
informasi (D.0111).

Kriteria Skor Bobot Rumus menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Hasil KMS By. A di garis
a. Aktual 3 1 hijau muda mendekati
b. Resiko/ancaman 2 kuning. Ibu wajib
kesehatan mengetahui jenis dan
c. Keadaan 1 bentuk makanan serta
sejahtera/diagno frekuensi pemberian

sis sehat makanan untuk bayi.


2. Kemungkinan 2/2 x 2= 2 Apabila Keluarga Tn.S
masalah yang dapat 2 sudah mendapatkan
Diubah edukasi tentang gizi pada
a. Mudah 2 balita, diharapkan pola
b. Sebagian 1 makan balita dapat
c. Tidak dapat 0 diubah.
3. Kemungkinan M 3/3x1= 1 Perubahan pola makan
masalah yang dapat dg yang tepat pada By.A
dicegah: 1 akan memperbaiki status
a. Tinggi 3 gizi balita.
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya 2/2x1= 1 Ny. E megatakan tidak
masalah tahu tentang gizi yang
a. Masalah 2 tepat untu anaknya, By. A
dirasakan dan
harus segera 1
diatasi
b. Ada masalah 1
tetapi tidak perlu
ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah Total 5

b. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko bd Pemlihan gaya hidup tidak sehat


(D.0099)

Kriteria Skor Bobot Rumus menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : 2/3 x1= 0,6 Perilaku merokok akan
a. Aktual 3 1 Membahayakan
b. Resiko/ancaman 2 lingkungan dan diri
kesehatan Sendiri
c. Keadaan 1
sejahtera/diagno
sis sehat
2. Kemungkinan 1/2 x 2= 1 Tn. S mengatakan selalu
masalah yang dapat 2 merokok selama bekerja
diubah da sudah menjadi
a. Mudah 2 kebiasaan.
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan M 1/1x1= 1 Tn.S mengatakan
masalah yang dapat dg merokok sudah menjadi
dicegah: 1 kebiasaan
a. Tinggi 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya 1/1x1= 1 Tn. S mengatakan paham
masalah rokok itu berbahaya, tapi
a. Masalah 2 kalau tidak merokok tidak
dirasakan dan merasa semangat kerja.
harus segera 1
diatasi
b. Ada masalah 1

tetapi tidak perlu


ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah Total 4,6

3. Daftar Prioritas diagnosa keperawatan

No Diagnosis Keperawatan
.
1. Defisit Pengetahuan tentang Pemenuhan Gizi anak bd Kurang terpapar
informasi (D.0111).
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko bd Pemlihan gaya hidup tidak
sehat (D.0099).

X. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Hari/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


. Tgl Keperawatan Hasil
1. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan
tentang Pemenuhan tindakan keperawatan (I.12383)
Gizi anak bd Kurang (edukasi) 2x15 menit - Identifikasi kesiapan
terpapar informasi diharapkan tingkat dan kemampuan
(D.0111). pengetahuan menerima informasi
membaik dengan - Sediakan materi dan
kriteria hasil: media pendidikan
1. Perilaku sesuai kesehatan
anjuran meningkat - Jadwalkan pendidikan
2. Presepsi yang keliru kesehatan sesuai
terhadap masalah kesepakatan
menurun - Berikan kesempatan
3. Perilaku sesuai untuk bertanya
dengan pengetahuan - Jelaskan faktor resiko
meningkat. yang dapat
(L. 12111) mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan Promosi Perilaku
Cenderung Beresiko tindakan keperawatan Upaya Kesehatan
(D.0099) (edukasi) 2x15 menit (I.12472)
diharapkan perilaku - Identifikasi perilaku
kesehatan membaik upaya kesehatan yang
dengan kriteria hasil: dapat ditingkatkan
1. Kemampuan - Berikan edukasi
melakukan tentang rokok dan
pencegahan masalah bahaya merokok
kesehatan - Anjurkan tidak
meningkat merokok didalam
2. Kemampuan rumah.
peningkatan - Anjurkan melakukan
kesehatan aktifitas fisik setiap
meningkat hari.
(L.12107)

Anda mungkin juga menyukai