Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

“Ny.S” DENGAN HIPERTENSI

DI DESA CANGGU KECAMATAN JETIS

KAB. MOJOKERTO

Disusun oleh :

HANIFA RACHMAWATI

201903054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan keluarga dengan “Ny.S” dengan Hipertensi.
Telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik di Dusun
Mlaten Desa Mojotamping.

Hari :

Tanggal :

Mojokerto, Maret 2020


Mahasiswa

(HANIFA RACHMAWATI )

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( ) ( )

Mengetahui,

Kepala Desa Mojotamping


( )

A. Pengkajian

Tanggal Pengkajian

19 – 3 – 2020 jam : 09.00


Data Umum
1. Nama KK : Tn.P
2. Umur : 56 Tahun
3. Alamat : Puri Mojobaru Blok CJ-16
4. Pendidikan Terakhir : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Agama : Islam
7. Komposisis Keluarga

No Nama Sex Umur Hub. Pend. Agama Pekerjaan Status


Dg Terakhir kesehatan
KK
1. Tn.P L 55 Th Suami SMA Islam Wiraswasta ISPA
2. Ny.S P 50 Th Istri SMA Islam Ibu Rumah Hipertensi
Tangga

3. An.R L 30 Th Anak SMA Islam Wiraswasta Sehat


4.
An.D L 27 Th Anak SMA Islam Wiraswasta Sehat
GENOGRAM :

Tn.Y Tn.B Ny.


Ny.
K Q

Tn.P Tn.R
Ny. Ny.
O S

An.R An.D

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Garis Keturunan

: Pernikahan

: Tinggal satu rumah

: Meninggal

1. Tipe Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah,
Ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan
tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika
salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini
menganut Agama Islam, Kepala Keluarga bekerja sebagai sopir truk.
2. Kewarganegaraan atau suku bangsa
Keluarga ini berkewanegaraan Indonesia dan suku bangsa Jawa.
3. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga adalah antara Rp1.000.000,00 Sampai Rp3.000.000,00 perbulan
yang diperoleh dari hasil menjadi supir truk di pabrik gula.
4. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi atau liburan keluarga biasanya dihabiskan di dalam rumah berkumpul
dengan anak dan istri, keluarga tidak pernah pergi ke luar kota untuk mencari tempat
wisata berkumpul keluarga.

B. Riwayat perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
 Tn.P mengatakan selama ini tidak pernah menderita penyakit berta. Sakit yang
sering dialami adalah flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan
membelikan obat-obatan yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia
akan pergi ke Puskesmas untuk memperiksa kondisi yang dialaminya.
 Ny.S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny.S
menggungkapkan bahwa di dalam keluarga tidak memiliki penyakit keturunan
seperti kencing manis maupun penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah didapatkan TD = 160/90 mmHg,
Suhu = 36C, batuk terus menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik
(auskultasi) suara nafas vesikuler. Ny.S mengatakan bahwa ia sering sakit
kepala dan pusing.
 An.R mengatakan penyakit yang sering diderita oleh An.R adalah batuk piek.
Usaha yang dilakukan oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan
obat di warung yang dijual bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan
dibawa ke Puskesmas.
 An.D mengatakan selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang
sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat
diwarung dan apabila tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Dalam keluarga belum bisa merawat anggota keluarga yang sakit seperti batuk pilek
yang sering terjadi pada anggota keluarga. Dan adanya kurang nya pengetahuan
dalam meminimalisir penyakit yang diderita.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan di keluarganya tidak pernah mengalami penyakit turunan
seperti Hipertensi, jantung koroner maupun penyakit menular lainnya seperti TBC.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
Dalam 3 bulan terakhir keluarga pernah mengalami batuk, pilek dan secara
bergantian di setiap anggota keluarga dirumah.

C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki keluarga ini merpakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan ±75M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk
tempat menonton televise bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena
rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang
ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air
minum yang digunakan oleh keluarga ini air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga
ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah Rumah :

5 4

1 3

2 1

2
Denah Rumah Tn.P
Keterangan :
1. Kamar Tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Dapur
5. Kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Dilingkungan RW setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang
sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringakan beban keluarga
yang sakit. Tn.P mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan dilingkungan Desa
Canggu tetapi ia sakit ia tidak mengikuti kegiatannya.
3. Mobilitas keluarga
Pola komunikasi didalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota
keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana semestinya. Menurut Tn.P didalam
keluarganya menganut norma yang berlaku didalam masyarakat dan adat Jawa.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dan melaksanakan tugas di dalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar
rumahnya tebukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat anggota keluarga sakit seperti Ny.S , anak Ny.S bergegas membawa ke Rumah
Sakit untuk periksa tekanan darah dan kondisi yang dialami Ny.S.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap hari
adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik, dan
begitu juga anak-anak “Ny.S” berkomunikasi dengan orang tua menggunakan bahasa
jawa, tetapi anak-anak jarang berkomunikasi dengan “Tn.P” karena “Tn.P” sering
bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengan anggota keluarg dirumah.
2. Struktur peran keluarga
Pengendali keluarga adalah ayah yaitu “Tn.P” sebagai kepala keluarga, keputusan
diambil seharusnya oleh kepala keluarga akan tetapi karena kesibukan Tn.P maka
pengambilan keputusan yang mendesak diambil alih oleh ibu “Ny.S”

3. Nilai dan norma keluarga


Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya.norma keluarga yang berkaitan
dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit hanya diberikan obat
diwarung/ditoko terdekat. Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan
tuntutan agama islam.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Menurut “Tn.P” ia senang memiliki keluarga yang lengkap serta sangat senang
karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling
memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain,
apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan
membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di dalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar
rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
3. Fungsi perawatan keluarga
Ny.S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit tekanan darah
tingginya berbahaya, jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala
pusing. “Ny.S” mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun
karena ia tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang
dikonsumsi oleh keluarganya.
Menurut keluarga sakita yang dialami oleh “Ny.S” ini tidak terlalu dirasakan karena
bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga
mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah “Ny.S” dibantu oleh
anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya
karena kebiasaan. Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi
puskesmas yang ada cukup dekat dengan rumah dan dengan persyaratan yang
sederhana.
4. Fungsi religious
Keluarga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai
menjalankan ibadah shalat.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor yang dimiliki
“Ny.S” mengatakan bahwah masalah yang membebaninya adalah penyakit yang
dialminya terkadang kambuh secara tiba-tiba, dan anak Ny.S tidak bisa merawat nya.
Dan batuk pilek yang dialami oleh keluarga dirumah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan membeli obat/ warung terdekat dan apabila
penyakitnya tidak sembuh, keluarga membawa ke puskesmas terdekat.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah di dalam keluarga “Ny.S” membicarakan atau memberitahukan
kepada bapak “Tn.P” untuk di musyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada suatu masalah seperti batuk, pilek dan adanya kekambuhan darah tinggi pada
Ny.S keluarga langsung membawa ke puskesmas.

G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan dari penyakitnya yang sedang dideritanya.
H. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.

No. Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Fisik Tn.P Ny.S An.R An.D

1. Keadaan Baik Lemah Baik Baik


Umum
BB :
TB : 65 Kg 63 Kg 56 Kg 50 Kg

TD : 160 cm 155 cm 159 cm 157 cm

130/80 160/90 120/80 110/70


mmHg mmHg mmHg mmHg

2. Kepala :
Rambut Rambut Rambut Rambut Rambut
bersih, bersih, bersih, bersih,
Mata Mata Mata
Mata Mata
simetris, simetris, simetris, simetris,

Hidung Hidung
simetris Hidung Hidung Hidung

dan bersih simetris simetris simetris


dan bersih dan bersih dan bersih

Mulut

Mulut
(lidah,gigi)
Telinga bersih Mulut
(lidah,gigi) Mulut Mulut
bersih (lidah,gigi) (lidah,gigi)

Telinga bersih bersih


bersih dan
simetris

Telinga
bersih dan Telinga Telinga
simetris bersih dan bersih dan
simetris simetris

3. Leher
JVP
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
pada vena pada vena pada vena pada vena
jugularis jugularis jugularis jugularis

4. Dada
Inspeksi Pernafasan Pernafasan Pernafasan Pernafasan
dada dada dada dada
simetris simetris simetris simetris

Paru-paru
Palpasi
Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan,
massa massa Tidak ada Tidak ada
Auskultasi nyeri tekan, nyeri tekan,
massa massa

Jantung Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas


vesikuler, vesikuler, vesikuler, vesikuler,
kiri dan kira dan kiri dan kiri dan
Perkusi kanan kanan kanan kanan
Auskultasi

Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat


suara pekak suara pekak suara pekak suara pekak

Terdengar Terdengar Terdengar Terdengar


suara S1 S2 suara S1 S2 suara S1 S2 suara S1 S2
tunggal tunggal tunggal tunggal

5. Abdomen
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
oedem oedem oedem oedem

Auskultasi
Peristaltik Peristaltik Peristaltik Peristaltik
usus usus usus usus
10x/menit 12x/menit 10x/menit 12x/menit
Perkusi

Terdengar Terdengar Terdengar Terdengar


suara suara suara suara
Palpasi
timpani timpani timpani timpani

Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
pembesaran
pada hepar pada hepar pada hepar
pada hepar

6. Ekstremitas
atas dan
bawah
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
sedikit sedikit sedikit sedikit
oedem, oedem, oedem, oedem,
nyeri saat nyeri saat nyeri saat nyeri saat
berjalan berjalan berjalan berjalan

5 5 5 5 5 5 5 5
Palpasi 5 5 5 5 5 5 5 5

Tidak Tidak Tidak Tidak


adanya adanya adanya adanya
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
pada kaki pada kaki pada kaki pada kaki

CRT CRT CRT CRT


>2detik >2detik >2detik >2detik

Kesimpulan :

Keluarga “Tn.P” merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana
penghasil keluarga dari “Tn.P” dan “Ny.S”. keadaan rumah permanen, penerangan cukup,
ventilasi cukup baik dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab. Keluarga kurang
mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarga menggunakan air PDAM untuk
dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Didalam keluarga ini
“Ny.S” usia 50 tahun menderita hipertensi, tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 160/90
mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi 1 minggu. Keluarga mengatakan sudah
membawa “Ny.S” untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya.
ANALISA DATA

No Data Masalah Kemungkinan Penyebab

1. DS : Ketidakmampuan Nyeri akut


- Ny.S mengatakan sering keluarga merawat
mengalami sakit kepala anggota keluarga yang
sampai di bagian belakang menderita tekanan darah
leher dan leher terasa kaku tinggi
Q = nyeri seperti di tusuk-
tusuk
-Ny.S mengatakan selama ini
tidak ada pantangan makan
dan jarang kontrol ke
Puskesmas
- Bila pusing Ny.S
mengatakan di obati dengan
membelikan obat di warung.
DO:
-Tekanan darah = 160/90
mmHg
Nadi = 85x/menit
RR = 20x/menit
Suhu = 35C
-Terdapat kaku pada leher
-Terdapat sakit kepala
P= Nyeri pada kepala
R= Nyeri pada kepala
S= Skala nyeri 4
T= nyeri hilang timbul kurang
lebih 2 detik dan sampai kaku
pada leher
-Tidak ada oedem
-Tidak ada kelemahan otot

2. DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya


-Tn.P mengatakan sering keluarga mengambil gangguan saluran
batuk pilek saat merokok dan keputusan untuk pernafasan (ISPA) pada
terkena angin saat bekerja. mengatasi kebiasaan Tn.P
-Ny.S mengatakan biasanya kurang sehat merokok
Tn.P merokok setiap kali
selesai makan, dan saat
bekerja dan suka minum kopi.
DO :
-TD “Tn.P” = 130/80 mmHg
Nadi = 85x/menit
Suhu = 35C
-Tidak ada suara ronchi atau
wheezing.
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit tekanan darah tinggi.
2. Resiko terjadinya penyakit (ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
memelihara lingkungan rumah.
Skoring prioritas masalah
1. Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi.

No Kriteria Perhitungan Scoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Adalah kurang/tidak sehat dan


tidak sehat memerlukan penanganan yang
secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau
terjadinya komplikasi akibat
b. Kemungkinan peningkatan tekanan darah.
masalah dapat
1 Masalah dapat teratasi sebagian
diubah sebagian karena keluarga kurang memiliki
½x2
pengetahuan tentang cara
merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.
c. Potensial
masalah untuk
dicegah, cukup Masalah dapat diubah karena
2/3 x 1 1
baik penyakit hipertensi merupakan
suatu penyakit yang dapat
dipertahankan dengan menjaga
d. Menonjolnya keseimbangan tekanan darah.
masalah. Ada
masalah tetapi
Keluarga tidak menyadari bahwa
tidak perlu
betapa pentingnya menjaga
ditangani ½x1 ½ kestabilan tekanan darah pada
penderita hipertensi.

Total 3½

Skoring prioritas masalah


2. Diagnosa : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara lingkungan rumah.

No Kriteria Perhitungan Scoring Pembenaran

2. a. Sifat masalah 2/3 x 1 1 Merupakan ancaman


ancaman kesehatan karena dapat
kesehatan menimbulkan berbagai
masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang
kotor.
b. Kemungkinan
masalah dapat
½x2 1 Masalah dapat disertai
diubah sebagian sebagian karena keluarga
memiliki fasilitas dan
kemauan untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
c. Potensial masalah
untuk dicegah
cukup Masalah dapat diubah karena
2/3 x 1 1 anggota keluarga memilliki
waktu yang cukup guna
d. Menonjolnya
membersihkan rumah.
masalah. Ada
masalah tetapi
tidak perlu Keluarga tidak menyadari
½x1 bahwa lingkungan yang kotor
ditangani ½
dapat menimbulkan penyakit.

Total 3½
Rencana Keperawatan :

NO STANDAR TUJUAN STANDAR LUARAN STANDAR INTERVENSI


DIAGNOSIS KEPERAWATAN KEPERAWATAN INDONESIA
Umum Khusus
INDONESIA
KEPERAWA (SIKI)
TAN (SLKI)
INDONESIA

(SDKI)

1. Nyeri akut Setelah Keluarga mampu : Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri


berhubungan dilakukan
dengan perawatan/kunju a) Menyebutkan Memenuhi Kriteria Hasil : Observasi :
ketidakmampu ngan selama 4x kembali tentang
kemungkinan 1) Keluhan nyeri menurun 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
an keluarga diharapkan (5) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
dalam merawat keluarga mampu penyebab
anggota merawat terjadinya 2) Meringis menurun (5) 2) Identifikasi skala nyeri
keluarga yang anggota peningkatan
tekanan darah. 3) Gelisah Menurun (5) 3) Identifikasi faktor yang memperberat
sakit tekanan keluarga yang
dan memperingan nyeri.
darah tinggi menderita b) Menyebutkan 4) Kesulitan tidur menurun
tekanan darah tanda dan gejala (5) Terapeutik :
tinggi terjadinya
5) Perasaan takut mengalami 4) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
peningkatan
cedera berulang menurun mengurangi rasa nyeri (missal: TENS,
tekanan darah.
(5) hypnosis, kompret hangat/dingin, terapi
c) Menyebutkan bermain).
akibat yang bisa
5) Kontrol lingkungan yang memperberat
terjadi bila
rasa nyeri (missal: suhu ruangan,
tekanan darah
pencahayaan, kebisingan)
terlalu tinggi. Edukasi :

d) Menyebutkan 6) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu


makanan yang nyeri.
boleh dan tidak
boleh penderita Kolaborasi :
tekanan darah 7) Kolaborasi pemberian analgetik untuk
tinggi. mengatasi nyeri berulang.
e) Memeriksa diri
secara teratur.

f) Penderita mau
mengurangi
konsumsi garam.

g) Menyediakan
makanan rendah
garam.

2. Bersihan jalan Setelah Keluarga dapat : Bersihan Jalan Nafas Latihan Batuk Efektif
nafas tidak dilakukan 4x
efektif kunjungan a) Menyebutkan Memenuhi Kriteria Hasil : Observasi :
berhubungan keluarga beberapa syarat
rumah sehat 1) Batuk efektif meningkat 1) Identifikasi kemampuan batuk
dengan diharapkan (5)
ketidakmampu mampu b) Menyebutkan 2) Monitor adanya retensi sputum
an keluarga memelihara kembali dampak 2) Produksi sputum Terapeutik :
dalam lingkungan dari lingkungan menurun (5)
memelihara rumah yang rumah yang 3) Atur posisi semi fowler
3) Gelisah menurun (5)
lingkungan sehat tidak sehat
rumah. 4) Frekuensi nafas Edukasi :
c) Menjaga membaik (5) 4) Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
kebersihan efektif
lingkungan 5) Pola nafas membaik (5)
rumah terutama 5) Anjurkan tarik nafas dalam melalui
kamar hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
detik, kemudian keluarkan dari mulut
d) Merapikan baju dengan bibir mencucu (dibulatkan)
yang selama 4 detik.
bergantungan
6) Anjurkan batuk dengan kuat langsung
e) Membersihkan setelah tarik nafas.
lingkungan
rumah secara
teratur
IMPLEMENTASI :

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF

DX KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan 1) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Hanifa
ketidakmampuan keluarga nyeri.
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit tekanan Hasil : Ny.S sakit kepala sampai di bagian belakang leher dan leher terasa
darah tinggi kaku
Hanifa
2) Mengidentifikasi skala nyeri

Hasil : Skala nyeri yang dirasakan Ny.S adalah 4


Hanifa
3) Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.

Hasil : Nyeri yang dirasakan Ny.S saat kecapekan mengurus rumah, karena
anak Ny.S jarang berada di rumah dan Ny.S tidak ada yang
membantu. Hanifa
4) Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (missal:
TENS, hypnosis, kompret hangat/dingin, terapi bermain).

Hasil : Ny.S merasa nyeri kepala dan Ny.S biasanya tidur dan makan sayur.
Hanifa

5) Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (missal: suhu ruangan,


pencahayaan, kebisingan)

Hasil : Rumah Ny.S cukup baik dan bersih, ventilasi rumah ada, cahaya
masuk di dalam rumah melalui jendela dan pintu depan rumah.

6) Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri. Hanifa

Hasil : Penyebab nyeri muncul apabila Ny.S pada saat kecapekan


melakukan pekerjaan rumah.

7) Mengkolaborasi pemberian analgetik untuk mengatasi nyeri berulang Hanifa


Hasil : Memberika terapi relaksasi nafas dalam untuk mengatasi nyeri
berulang, atau disaran kan untuk pemberian obat asam mefenamat 1 x
apabila terjadi nyeri pada kepala.

Bersihan jalan nafas tidak 1) Mengidentifikasi kemampuan batuk Hanifa


efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Hasil : Tn.P batuk sampai mengeluarkan sputum berwarna jernih
dalam memelihara lingkungan 2) Memonitor adanya retensi sputum
rumah.
Hasil : sputum Tn.P berwarna jernih Hanifa

3) Mengatur posisi semi fowler

Hasil : Tn.P duduk di kursi diberi ganjal bantal di pinggang nya

Hanifa
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

Hasil : Tn.P mengerti tentang penjelasan batuk efektif

5) Menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan Hanifa
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 4 detik.

Hasil : Tn.P mampu atau bisa mempraktikkan teknik tersebut

6) Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas. Hanifa

Hasil : Tn.P mempraktikkan nya sesuai penjelasan


EVALUASI :

NO DIAGNOSA Tanggal/Jam EVALUASI

DX KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan S=


ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang 19 Maret 2020 - Tn.P dan Ny.S mengatakan bersedia menjadi keluarga binaan,
sakit tekanan darah tinggi dan bersedia menerima perawatan.
17.00
- Ny.S mengeluh nyeri pada kepala sampai kaku pada leher

O=

-Tn.R dan Ny.H terlihat kooperatif saat melakukan kontrak


dengan perawat

-Keadaan umum klien baik, terlihat sering meringis kesakitan


dan sering memegangi kepala.

-Terdapat nyeri tekan pada daerah sendi kaki dan tangan.

P= Nyeri disebabkan saat Ny.S kecapekan mengurus rumah


R = Lokasi nyeri pada kepala dan sampai leher belakang kaku
S= Skala nyeri 4
T = Nyeri hilang timbul kurang lebih >2 detik saat beraktivitas

-TTV :
TD = 130/80 mmHg

Suhu = 36C

Nadi = 80x/menit

A= Masalah Keperawatan Nyeri belum teratasi

P=

-Ny.S sudah diberikan catatan kecil tentang cara mengatasi


nyeri yang dirasakan, dan mengurangi makanan yang memicu
timbulnya nyeri.

-Menganjurkan keluarga untuk mengontrolkan Ny. S ke


puskesmas terdekat apabila terjadi permasalahan yang gawat.

S=

-Keluarga Tn.P mengatakan sekarang tambah mengerti tentang


pengertian penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dari nyeri

- Tn.R mengatakan tidak nyeri lagi pada kaki


20 Maret 2020
O=
15.00
-Tidak terdapat nyeri pada kaki dan pergelangan kaki oleh Ny.S

A = Masalah Keperawatan Nyeri teratasi.


P = Intervensi dihentikan

Bersihan jalan nafas tidak efektif 21 Maret 2020 S=


berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam 15.00 -Keluarga Tn.P mengatakan sekarang tambah mengerti tentang
memelihara lingkungan rumah. batuk efektif.

-Tn.P sering makan sayur dan buah

- Tn.P mengatakan masih batuk saat dia merasa kecapekan


setelah pulang kerja da nada nya sputum berwarna putih jernih

O=

-Tn.P masih batu dan mengeluarkan sputum berwarna putih


jernih

A = Masalah Keperawatan bersihan jalan nafas belum teratasi.

P = Intervensi dilanjutkan,

-Tn.P dihimbau untuk sering berlatih cara batuk efektif

22 Maret 2020 S=

15.00 -Keluarga Tn.P mengatakan sekarang tambah mengerti tentang


batuk efektif.
-Tn.P sering makan sayur dan buah

- Tn.P mengatakan tidak batuk lagi saat selesai berkerja dan


tidak ada lagi keluar sputum

O=

-Tn.P tidak batuk seperti biasanya

A = Masalah Keperawatan bersihan jalan nafas teratasi.

P = Intervensi dihentikan

-Tn.P dihimbau untuk sering berlatih cara batuk efektif

-Tn.P dana keluarga dihiimbau agar memeriksakan kondisi


kesehatan nya di puskesmas terdekat apabila terjadi penyakit
yang tidak terduga.
Catatan Kecil / Edukasi untuk Klien :

1.) Jangan mengonsumsi makanan yang asin

2.) Olah raga aerobic yang tidak terlalu berat

3.) Berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai