KAB. MOJOKERTO
Disusun oleh :
HANIFA RACHMAWATI
201903054
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan keluarga dengan “Ny.S” dengan Hipertensi.
Telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik di Dusun
Mlaten Desa Mojotamping.
Hari :
Tanggal :
(HANIFA RACHMAWATI )
( ) ( )
Mengetahui,
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian
Tn.P Tn.R
Ny. Ny.
O S
An.R An.D
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Garis Keturunan
: Pernikahan
: Meninggal
1. Tipe Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah,
Ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan
tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika
salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga ini
menganut Agama Islam, Kepala Keluarga bekerja sebagai sopir truk.
2. Kewarganegaraan atau suku bangsa
Keluarga ini berkewanegaraan Indonesia dan suku bangsa Jawa.
3. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga adalah antara Rp1.000.000,00 Sampai Rp3.000.000,00 perbulan
yang diperoleh dari hasil menjadi supir truk di pabrik gula.
4. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi atau liburan keluarga biasanya dihabiskan di dalam rumah berkumpul
dengan anak dan istri, keluarga tidak pernah pergi ke luar kota untuk mencari tempat
wisata berkumpul keluarga.
C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki keluarga ini merpakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan ±75M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk
tempat menonton televise bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena
rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang
ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air
minum yang digunakan oleh keluarga ini air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga
ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah Rumah :
5 4
1 3
2 1
2
Denah Rumah Tn.P
Keterangan :
1. Kamar Tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Dapur
5. Kamar mandi
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap hari
adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik, dan
begitu juga anak-anak “Ny.S” berkomunikasi dengan orang tua menggunakan bahasa
jawa, tetapi anak-anak jarang berkomunikasi dengan “Tn.P” karena “Tn.P” sering
bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengan anggota keluarg dirumah.
2. Struktur peran keluarga
Pengendali keluarga adalah ayah yaitu “Tn.P” sebagai kepala keluarga, keputusan
diambil seharusnya oleh kepala keluarga akan tetapi karena kesibukan Tn.P maka
pengambilan keputusan yang mendesak diambil alih oleh ibu “Ny.S”
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Menurut “Tn.P” ia senang memiliki keluarga yang lengkap serta sangat senang
karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling
memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain,
apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan
membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di dalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar
rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
3. Fungsi perawatan keluarga
Ny.S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit tekanan darah
tingginya berbahaya, jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala
pusing. “Ny.S” mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun
karena ia tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang
dikonsumsi oleh keluarganya.
Menurut keluarga sakita yang dialami oleh “Ny.S” ini tidak terlalu dirasakan karena
bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga
mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah “Ny.S” dibantu oleh
anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya
karena kebiasaan. Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi
puskesmas yang ada cukup dekat dengan rumah dan dengan persyaratan yang
sederhana.
4. Fungsi religious
Keluarga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai
menjalankan ibadah shalat.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor yang dimiliki
“Ny.S” mengatakan bahwah masalah yang membebaninya adalah penyakit yang
dialminya terkadang kambuh secara tiba-tiba, dan anak Ny.S tidak bisa merawat nya.
Dan batuk pilek yang dialami oleh keluarga dirumah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan membeli obat/ warung terdekat dan apabila
penyakitnya tidak sembuh, keluarga membawa ke puskesmas terdekat.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah di dalam keluarga “Ny.S” membicarakan atau memberitahukan
kepada bapak “Tn.P” untuk di musyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada suatu masalah seperti batuk, pilek dan adanya kekambuhan darah tinggi pada
Ny.S keluarga langsung membawa ke puskesmas.
G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan dari penyakitnya yang sedang dideritanya.
H. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
2. Kepala :
Rambut Rambut Rambut Rambut Rambut
bersih, bersih, bersih, bersih,
Mata Mata Mata
Mata Mata
simetris, simetris, simetris, simetris,
Hidung Hidung
simetris Hidung Hidung Hidung
Mulut
Mulut
(lidah,gigi)
Telinga bersih Mulut
(lidah,gigi) Mulut Mulut
bersih (lidah,gigi) (lidah,gigi)
Telinga
bersih dan Telinga Telinga
simetris bersih dan bersih dan
simetris simetris
3. Leher
JVP
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
pada vena pada vena pada vena pada vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
4. Dada
Inspeksi Pernafasan Pernafasan Pernafasan Pernafasan
dada dada dada dada
simetris simetris simetris simetris
Paru-paru
Palpasi
Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan,
massa massa Tidak ada Tidak ada
Auskultasi nyeri tekan, nyeri tekan,
massa massa
5. Abdomen
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
oedem oedem oedem oedem
Auskultasi
Peristaltik Peristaltik Peristaltik Peristaltik
usus usus usus usus
10x/menit 12x/menit 10x/menit 12x/menit
Perkusi
6. Ekstremitas
atas dan
bawah
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
sedikit sedikit sedikit sedikit
oedem, oedem, oedem, oedem,
nyeri saat nyeri saat nyeri saat nyeri saat
berjalan berjalan berjalan berjalan
5 5 5 5 5 5 5 5
Palpasi 5 5 5 5 5 5 5 5
Kesimpulan :
Keluarga “Tn.P” merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana
penghasil keluarga dari “Tn.P” dan “Ny.S”. keadaan rumah permanen, penerangan cukup,
ventilasi cukup baik dengan lantai yang agak kotor dan cukup lembab. Keluarga kurang
mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri. Keluarga menggunakan air PDAM untuk
dikonsumsi sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Didalam keluarga ini
“Ny.S” usia 50 tahun menderita hipertensi, tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 160/90
mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi 1 minggu. Keluarga mengatakan sudah
membawa “Ny.S” untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang dialaminya.
ANALISA DATA
Total 3½
Total 3½
Rencana Keperawatan :
(SDKI)
f) Penderita mau
mengurangi
konsumsi garam.
g) Menyediakan
makanan rendah
garam.
2. Bersihan jalan Setelah Keluarga dapat : Bersihan Jalan Nafas Latihan Batuk Efektif
nafas tidak dilakukan 4x
efektif kunjungan a) Menyebutkan Memenuhi Kriteria Hasil : Observasi :
berhubungan keluarga beberapa syarat
rumah sehat 1) Batuk efektif meningkat 1) Identifikasi kemampuan batuk
dengan diharapkan (5)
ketidakmampu mampu b) Menyebutkan 2) Monitor adanya retensi sputum
an keluarga memelihara kembali dampak 2) Produksi sputum Terapeutik :
dalam lingkungan dari lingkungan menurun (5)
memelihara rumah yang rumah yang 3) Atur posisi semi fowler
3) Gelisah menurun (5)
lingkungan sehat tidak sehat
rumah. 4) Frekuensi nafas Edukasi :
c) Menjaga membaik (5) 4) Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
kebersihan efektif
lingkungan 5) Pola nafas membaik (5)
rumah terutama 5) Anjurkan tarik nafas dalam melalui
kamar hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
detik, kemudian keluarkan dari mulut
d) Merapikan baju dengan bibir mencucu (dibulatkan)
yang selama 4 detik.
bergantungan
6) Anjurkan batuk dengan kuat langsung
e) Membersihkan setelah tarik nafas.
lingkungan
rumah secara
teratur
IMPLEMENTASI :
DX KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan 1) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Hanifa
ketidakmampuan keluarga nyeri.
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit tekanan Hasil : Ny.S sakit kepala sampai di bagian belakang leher dan leher terasa
darah tinggi kaku
Hanifa
2) Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : Nyeri yang dirasakan Ny.S saat kecapekan mengurus rumah, karena
anak Ny.S jarang berada di rumah dan Ny.S tidak ada yang
membantu. Hanifa
4) Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (missal:
TENS, hypnosis, kompret hangat/dingin, terapi bermain).
Hasil : Ny.S merasa nyeri kepala dan Ny.S biasanya tidur dan makan sayur.
Hanifa
Hasil : Rumah Ny.S cukup baik dan bersih, ventilasi rumah ada, cahaya
masuk di dalam rumah melalui jendela dan pintu depan rumah.
Hanifa
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
5) Menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan Hanifa
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 4 detik.
DX KEPERAWATAN
O=
-TTV :
TD = 130/80 mmHg
Suhu = 36C
Nadi = 80x/menit
P=
S=
O=
P = Intervensi dilanjutkan,
22 Maret 2020 S=
O=
P = Intervensi dihentikan