Anda di halaman 1dari 17

ISPA

( Infeksi Saluran Pernafasan Akut )


PENDAHULUAN
1. ISPA bertanggungjawab terhadap 20%
kematian pada anak usia < 5 tahun 
90% dari pneumonia
2. Mortalitas ISPA tinggi pada anak dengan:
 Terinfeksi HIV
 Usia dibawah 2 tahun
 Malnutrisi
 Penyapihan yang terlalu dini
 Kurangnya pen.kes pada orang tua
 Sulitnya akses pelayanan kesehatan
DEFINISI
 Infeksi saluran pernapasan akut
sering disalah artikan sebagai infeksi
saluran pernapasan atas
 ISPA meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan
bagian bawah

(Depkes RI, 2007)


DEFINISI
 ISPA adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian
atau lebih dari saluran napas mulai
dari hidung (saluran atas) hingga
alveoli (saluran bawah) beserta organ
disekitarnya yaitu sinus, ruang
telinga tengah dan selaput paru

(Kemenkes, 2010)
ISTILAH ISPA
1. Infeksi  masuknya mikroorganisme
ke dalam tubuh dan berkembangbiak
sehingga menimbulkan gejala
penyakit
2. Saluran pernapasan  organ mulai
dari hidung hingga alveoli
3. Akut  infeksi yang berlangsung
hingga 14 hari.
ETIOLOGI
 ISPA disebabkan lebih dari 300 bakteri dan
virus
 Bakteri  Streptococcus, Stapilococcus,
pneumococcus, hemofillus, bordetella dan
corinebacterium
 Virus  Miksovirus (Virus influenza, virus
para influenza & virus campak),
Adenovirus, koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma & Herpesvirus.
KLASIFIKASI
Menurut kelompok umur
a. Kelompok umur 2 bln sampai < 5 tahun
 Pneumonia berat  Batuk disertai napas cepat
(fast breathing) yaitu frekuensi napas 60x/menit
atau lebih atau adanya tarikan kuat pada
dinding dada
 Pneumonia  batuk disertai napas cepat
50x/menit pada anak usia 2 bulan s/d 12 bulan
atau 40x/menit pada anak usia 12 bulan s/d 5
tahun
 Bukan pneumonia  bila anak menderita batuk
pilek biasa, pernapasan biasa, tidak ditemukan
tarikan dinding dada
KLASIFIKASI
Menurut kelompok umur
a. Kelompok umur < 2 bulan
 Pneumonia berat  Bayi batuk disertai napas
cepat yaitu lebih dari 60x/menit dengan atau
tanpa adanya tarikan dinding dada

 Bukan pneumonia  bayi menderita batuk


pilek biasa, tidak terdapat sesak napas atau
napas < 60x/menit atau tidak ditemukan
tarikan dinding dada
FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA

 BBLR (<2500 g)  sistem imun kurang


sempurna
 Usia bayi  semakin muda usia bayi
semakin rendah daya tahan tubuh. Insiden
ISPA tertinggi pada usia 6-12 bln krn tjd
penurunan antibody ibu, sistem imun yg
imatur & penyapihan ASI
 Imunisasi  anak yang belum diimunisasi
campak berisiko terkenan ISPA. Imunisasi
DPT dapat mencegah dipteri dan portusis
FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA

 Malnutrisi  malnutrisi menyebabkan


resistensi terhadap infeksi menurun
 Pengetahuan ibu tentang ISPA
 Pencemaran udara  outdoor & indoor
 Adanya perokok
PENULARAN ISPA
 ISPA tergolong air borne disease (penularan
penyakit melalui udara) yang terjadi tanpa
adanya kontak dengan penderita maupun
benda yang terkontaminasi
 ISPA menular dalam bentuk droplet nuklei
 partikel yg sangat kecil hasil dari
batuk/bersin & dapat tinggal di udara bebas
untuk waktu yang relatif lama & dihisap
langsung saat bernapas
PENCEGAHAN
 Imunisasi (DPT)
 Perbaikan gizi keluarga
 Peningkatan kesehatan ibu dan
bayi BBLR
 Perbaikan lingkungan
 Penyuluhan kepada masyarakat
PENATALAKSANAAN
a. Pneumonia berat  MRS, antibiotik
parenteral, oksigen
b. Pneumonia  antibiotik (kotrokoksasol
per oral) & jika belum ada perubahan
maka dapat diberikan amoxisilin,
ampisilin
c. Bukan pneumonia  tanpa pemberian
antibiotik
PENATALAKSANAAN
a. Istirahat untuk menurunkan kebutuhan
metabolisme tubuh
b. Hidrasi tambahan untuk mengencerkan
dahak
c. Dekongestan dan antihistamin
d. Vitamin c
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai