Oleh :
Farah Wita Wardhany
191440109
JURUSUAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN PANGKALPINANG
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa yang Farah Wita Wardhany Tanggal 04 April 2022
mengkaji Pengkajian
NIM 191440109
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Ny. S
Alamat Rumah & Telp Desa Tanjung Ratu
Suku Melayu
DATA KELUARGA
No Nama Status Hub. Umu Jenis Agam Kewarga Pendidika Pekerja Status
Dalam r Kelami a negaraan n Terakhir an Saat Perkawain
keluarga n Ini an
1. Ny.S Kepala 59 Peremp Islam Indonesi SD IRT Janda
Keluarga tahu uan a
n
2. Tn. A Anak 23 Laki- Islam Indonesi SMA Buruh Belum
tahu Laki a Harian Menikah
n
B. GENOGRAM
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Meninggal : x
Serumah :
Klien :
C. TIPE KELUARGA
Tipe Keluarga Ny. S adalah tipe keluarga Single Family. Dimana Ny.S tinggal bersama
anaknya, dan juga dikarenakan suami nya meninggal.
TD : 169/104 mmHg
N : 69 x/menit
BB : 58 Kg
TB : 159 Cm
J. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah (Gambarkan Denah Rumah dan ceritakan kondisi rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan
memiliki sistem penerangan ruang yang baik.
2. KARATERISTIK TETANGGA
Ny. S mengatakan menjalinkan hubungan baik dengan tetangganya, dan saling
membantu.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Sebagai penduduk desa tanjung ratu , tidak pernah transmigrasi maupun imigrasi.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Kebiasaan Ny.S dilingkungan sekitarnya, yaitu Ny.S selalu berkumpul dan berkomunikasi
dengan tetangga pada waktu sore
hari, dan kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan sekitar rumah selalu melaksanakan
kerja bakti.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yaitu 2 orang, ke dr.praktek atau puskesmas bersama, saling
mendukung satu sama lain.
K. STRUKTUR KELUARGA
(Dijelaskan sesuai dengan poin dibawah ini)
1. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga Ny.S menggunakan Bahasa Bangka dalam berkomunikasi sehari-
harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. S menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. Struktur Peran
Formal : Ny. S sebagai kepala keluarga dan Tn.A sebagai
Anak.
Informal : Ny.S dibantu anaknya juga mebantu mencari
nafkah.
N. PEMERIKSAAN FISIK
Pena Status
Status
TTV Status mpila Riwayat Kesehat
N Gizi Alat Bantu/
Nama (TD, N, S, Imunisa n Penyakit/ an
o (TB, BB, Protesa
P) si Dasar Umu Alergi Saat ini
BMI)
m
1. Ny. S TB : 159 TD :169/1 Lengkap Tidak Baik Tidak ada Sehat
Cm 04 mmHg menggunak riwayat alergi
BB : 58 N : 69 an alat
Kg x/menit bantu
BMI : S : 98%
22,9 P : 100
x/menit
2. Tn.A TB : 169 TD : Lengkap Tidak Baik Tidak ada Sehat
Cm 119/70 menggunak riwayat alergi
BB : 60 mmHg an alat
Kg N : 65 bantu
BMI : 21 x/menit
S : 98%
P : 100
x/menit
Keterangan :
Data pengkajian individu yang sakit terlampir
SKORING MASALAH
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah: Ny.S tidak
Aktual 3/3 x 1 = 1 mengetahui secara
3 spesifik mengenai
hipertensi,
1
penyebab, tanda
dan gejela,
komplikasi dan
pencegahannya
2 Kemungkinan Ny.S mengatakan
masalah dapat di 1 masalah ini
2
ubah : 1/2 x 2 =1 kemungkinan dapat
Sebagian diubah
3 Potensi masalah Ny.S mengatakan
untuk di cegah: 3 potensial masalah
Tinggi 1 3/3 x 1 = 1 dapat dicegah
tinggi
4 Menonjolnya Masalah defisit
masalah: 1 1/2 x 1 = pengetahuan tidak
Ada masalah tidak 1 1/2 begitu dirasakan
perlu segera Ny. S dan keluarga
ditangani
TOTAL NILAI 3,5
2 Kemungkinan
masalah dapat di Ny.S mengatakan
ubah : sering memasak
1 ½x2=1 untuk tetangga dan
2
Sebagian makanan tersebut
untuk dirinya juga
3 Potensi masalah
untuk di cegah: Potensial masalah
Ny.S terhadap
Cukup 2 2/3 x 1 = ketidakpatuhan
1
2/3 dapat diubah
4 Menonjolnya
masalah: 1 Masalah
2 2/2 x 1 = 1 ketidakpatuhan
masalah berat, Ny.S harus segera
harus segera diatasi
ditangani
PRIORITAS MASALAH
1. Defisit pengetahuan tentang manajemen hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Keperawatan Formatif dan
Nama
8 April Defisit 1. Menjelaskan kepada S : Klien
2022 pengetahuan keluarga mengenai mengatakan
tentang Hipertensi mengerti
manajemen 2. Mengevaluasi penjelasan tentang
hipertensi yang diberikan pengertian
berhubungan 3. Meminta keluarga untuk hipertensi
dengan mengulang penjelasan O : klien
ketidakmampuan yang diberikan. paham
keluarga dalam tentang
mengenal pengertian
masalah hipertensi
kesehatan
keluarga
8 april Ketidakpatuhan 1. Menanyakan kepatuhan S:
2022 berhubungan klien terhadap diit klien
dengan Hipertensi, apakah klien mengatakan
ketidakmampuan membatasi makanannya akan patuh
keluarga dengan tepat. terhadap diit
mengambil 2. Menanyakan penyebab hipertensi
keputusan yang mungkin dari untuk dirinya
perilaku ketidakpatuhan. dan
membatasi
makanannya
O : klien
terlihat
sangat
antusias ingin
mengetahui
makan-
makanan apa
yang
seharusnya
dihindari dan
dibatasi
9 april Defisit 1. Memberikan pendidikan S : klien
2022 pengetahuan kesehatan tentang mengatakan
tentang pengertian, komplikasi, akan
manajemen tanda dan gejala, mencoba
hipertensi pencegahan serta obat obat
berhubungan tradisional untuk tradisional
dengan Hipertensi. untuk
ketidakmampuan 2. Mendiskusikan dengan menurunkan
keluarga dalam keluarga tentang tekanan
mengenal pendidikan kesehatan darah
masalah dengan yang di jelaskan O:
kesehatan sebelumnya. Klien terlihat
keluarga 3. Menjelaskan ulang materi antusias dan
yang belum dimengerti menyimak
keluarga. dalam
4. Keluarga mengulang pembuatan
penjelasan yang telah obat
diberikan. tradisional
5. Mahasiswa memberikan untuk
pujian kepada keluarga menurunkan
karena keluarga sudah tekanan
memahami mengenai darah
Hipertensi.
O:
1. Ny. S mampu
menyebutkan secara
sederhana batasan
pengaturan diit untuk
dirinya
2. Ny. S terlihat antusias
dengan penjelasan
yang diberikan.
A : Masalah Ketidakpatuhan
teratasi
P : Hentikan intervensi
DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
Farah Wita Wardhany
191440109
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN PANGKALPINANG
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN PANGKALPINANG
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat memahami
dan mengerti tentang Hipertensi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan keluarga dapat menjelaskan kembali
tentang :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Pencegahan Hipertensi
5. Diet hipertensi
6. Komplikasi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Sasaran Metode Ceramah
Penyuluhan
Pembukaan Pembukaan : 1. Menjawab Ceramah 2 menit
1. Memberi salam
salam 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan dan
tujuan memperhatikan
penyuluhan
Penyajian Penyampaian Memperhatikan Ceramah 15 menit
Materi Materi : dan Mengajukan
1. Pengertian Pertanyaan
Hipertensi
2. Penyebab
Hipertensi
3. Tanda dan
Gejela
Hipertensi
4. Cara
Menurunkan
Tekanan
Darah
Penutup Memberikan Menjawab Tanya Jawab 3 menit
Pertanyaan dan Pertanyaan
Membuat
Kesimpulan
F. Materi
(Terlampir)
G. Evaluasi
Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya dan memberikan
pertanyaan kepada peserta penyuluhan.
Pertanyaan :
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa penyebab hipertensi ?
3. Bagaimana tanda dan gejala Hipertensi ?
4. Bagaimana cara menurunkan tekanan darah ?
Lampiran Materi
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan
sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg (Aspiani,
2014). Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Muttaqin, 2012).Pengukuran
tekanan darah masing-masing dapat memberi hasil yang bervariasi secara
significakan, sehingga membutuhkan konfirmasi, namun hipertensi berat diketahui
berdasarkan pengkuran berulang yang dilakukan paling sedikit pada dua dan waktu
yang berbeda (Aaronson & Ward, 2008). Menurut WHO tekanan darah normal jika
<130 mmhg dan diastol < 85 mmhg. Sedangkan tekanan darah dikatakan optimal
jika sistol <120 mmhg, diastol < 80 mmhg.
B. Penyebab
1. Faktor Usia
Tidak bisa dipungkiri faktor usia merupakan salah satu penyebab seseorang
terkena penyakit darah tinggi, semakin bertambahnya usia seseorang akan
mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga tekanan darah didalam tubuh
orang yang sudah lanjut usia akan mengalami kenaikan dan bisa melebihi batas
normalnya. Tekanan darah tinggi sangat sering terjadi pada orang berusia lebih
dari 60 tahun karena tekanan darah secara alami cenderung meningkat seiring
bertambahnya usia. Menurut Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan, kejadian hipertensi paling tinggi pada usia 30-40 tahun.
2. Faktor Keturunan
Orang tua yang mempunyai penyakit darah tinggi atau hipertensi ada
kemungkinan bisa menurunkan kepada anaknya, jadi jika orang tua anda
mengalami sakit darah tinggi sebaiknya anda selalu waspada karena anda juga
bisa terkena penyakit tersebut.
3. Faktor Jenis Kelamin
Para peneliti berpendapat bahwa pria yang berusia 45 tahun lebih berisiko
terkena penyakit darah tinggi dibandingkan wanita, hal tersebut dikarenakan
lakilaki mempunyai kebiasaan hidup yang buruk, yang mana kebiasaan tersebut
terus saja berulang kali mereka lakukan tanpa menyadari akan efek yang akan
dapat terjadi, kebiasaan tersebut seperti halnya merokok, mengkonsumsi
alkohol, mengkonsumsi makanan yang tak sehat, bekerja berlebihan, kurang
istirahat serta jarang olahraga. Kebisaaan sedemikian tersebut merupakan faktor
pemicu atau resiko yang tinggi dalam terkena hipertensi menjadi lebih cepat,
sedangkan wanita yang berusia diatas 65 tahun lebih berisiko terkena penyakit
darah tinggi.
4. Faktor Olahraga
Orang yang tidak pernah melakukan berbagai olahraga akan lebih berisiko
terkena penyakit darah tinggi, gaya hidup yang tidak sehat karena tidak pernah
melakukan olahraga akan menyebabkan jantung menjadi tidak sehat jika jantung
tidak sehat secara otomatis jantung tidak bisa memompa darah dan akan
mengakibatkan aliran darah didalam tubuh menjadi tidak lancar.
5. Pola Makan
Pola makan yang buruk merupakan salah satu penyebab orang terkena penyakit
darah tinggi, jika seseorang sering sekali mengkomsumsi makanan-makanan
yang mempunyai kadar lemak tinggi dia akan berisiko terkena penyakit
hipertensi. Penelitian menunjukkan adanya kaitan antara asupan natrium yang
berlebihan dengan tekanan darah tinggi pada beberapa individu. Asupan natrium
yang meningkat menyebabkan tubuh meretensi cairan, yang meningkatkan
volume darah. Di samping itu, diet tinggi garam dapat mengecilkan diameter
dari arteri. Jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah
yang meningkat melalui ruang sempit. Akibatnya adalah hipertensi.
6. Minum Alkohol
Minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, jika anda yang
sering mengkomsumsi minuman beralkohol sebaiknya anda mulai mengurangi
kebiasaan buruk anda bahkan anda harus menghentikannya.
7. Stres
Pada keadaan stres, tubuh meningkatkan produksi hormon stres yakni kortisol
dan adrenalin. Kedua ini meningkatkan kerja jantung, yang jika terus menerus
terpapar akan membuat gangguan pada jantung. Jika dilihat dari system saraf,
stres dapat menyebabkan hipertensi dengan menstimulasi sistem saraf dalam
meningkatkan hormon yang menyempitkan pembuluh darah, misalnya seperti
adrenalin yang telah disebutkan di atas.
8. Merokok
Rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan juga
menyebabkan pengapuran sehingga volume plasma darah berkurang karena
tercemar nikotin, akibatnya viskositas darah meningkat sehingga timbul
hipertensi. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah secara temporer yaitu
tekanan darah sistolik yang naik sekitar 10 mmHg dan tekanan darah diastolic
naik sekitar 8 mmHg. Merokok juga dapat menghapuskan efektivitas beberapa
obat antihipertensi. Misalnya, pengobatan hipertensi yang menggunakan terapi
betablocker dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hanya bila
pemakainya tidak merokok karena merokok merupakan faktor risiko utama
untuk munculnya penyakit kardiovaskular.
C. Tanda dan Gejala
1. Pusing kepala
Sakit kepala atau mengalami pusing kepala (nyeri di belakang kepala dan
tengkuk) karena ini yang merupakan dari gejala hipertensi yang lebih umum
terjadi pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, terlebih lagi jika para
penderitanya memiliki tekanan lebih tinggi.
2. Mimisan
Mimisan yang muncul bersamaan dengan sakit kepala yang parah, merupakan
dari salah satu adanya gejala hipertensi, oleh sebab itu jangan selalu anda
biarkan jika mimisan menimpa anda.
3. Kesemutan
Semakin meningkatnya pada taraf hipertensi pada penderitanya, maka akan
mengakibatkan mati rasa atau kesemutan. Hal ini dikarenakan gangguan
pembuluh darah, sehingga aliran darah pada daerah yang berada ditepi seperti
kaki dan tangan tidak lancar atau terganggu, hal ini akan memicu saraf
terganggu apabila kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak didapat akibat aliran
darah yang terganggu. Akhirnya timbulah gejala kesemutan.
4. Mual
Mual dan muntah yang menjadi gejala hipertensi dan penyakit lainnya. namun
yang perlu anda pahami lagi bahwa mual dan muntah yang terjadi pun bisa saja
disebabkan karena tekanan darah tinggi
D. Cara Menurunkan Tekanan Darah
Ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh para penderita hipertensi, yaitu :
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (minyak kelapa)
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, keripik, dan
makanan kering yang asin)
3. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah,abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin dan selai kacang)
4. Susu full cream, mentega, margarin, keju, mayones, serta sumber protein hewani
yang tinggi kolestrol seperti daging merah
5. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, kornet, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng)
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus sambal dan tomat, tauco.
DAFTAR PUSTAKA