Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

S
DI DESA SIDOREJO RT 02 RW 33 KELURAHAN MOJOSONGO
KECAMATAN JEBRES KABUPATEN SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Komunitas dan


Keluarga Program Profesi Ners X

DISUSUN OLEH
RIZKY GUSTINA RAHAYU
SN182074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADASURAKARTA
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn.S
2. Umur : 60 Tahun
3. Alamat : Sidorejo RT 02 RW 33
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi keluarga : Kepala keluarga, istri, anak
No Nama L/P Hub Dgn Umur Pekerjaan Pendidikan
Keluarga
1 Tn. S L KK 60 Th Petani SD
2 Ny. S P Istri 57 Th IRT SD
3 Ny. S P Anak 37 Th - -
7. Genogram

Keterangan :
: laki – laki meningggal : Pasien

: perempuan meninggal : tinggal serumah

: Laki-laki : menikah

: Perempuan : keturunan
8. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
9. Suku Bangsa
Tn.S berasal dari suku Jawa dan Ny. S juga berasal dari Jawa. Bahasa
yang digunakan sehari – hari oleh keluarga Tn.S adalah bahasa jawa.
Menurut Keluarga Tn.S tidak ada adat istiadat yang berpengaruh
negatif terhadap kesehatan keluarganya.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.S semua beragama Islam. Menurut Ny.
S seluruh anggota keluarganya telah menjalankan sholat 5 waktu dan
Ny. S selalu mengikuti pengajian setiap satu minggu sekali.
11. Status sosial ekonomi
Menurut Tn. S pendapatan keluarga adalah dari dirinya yang bekerja
sebagai wiraswasta.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Menurut Tn.S keluarga biasanya berkumpul bersama untuk menonton
TV, mengobrol bersama dan terkadang Tn. S dan istri diajak anaknya
pergi berekreasi.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S sekarang pada tahap keluarga dengan lansia. Tn. S dan
Ny.S masih bekerja walaupun usianya sudah lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembanga keluarga saat ini, keluarga sudah merasa
terpenuhi, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan apa
yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses
berikutnya, keluarga mengikuti pemeriksaan secara rutin di
posyandu lansia.
3. Riwayat keluarga inti :
a. Riwayat kesehatan sekarang
Menurut Tn. S mengalami nyeri kepala, tegang pada leher dan
terasa pusing, dan saat diperiksa tekanan darah 160/90 mmHg.
Tn. S diketahui menderita Hipertensi sejak tahun sepuluh tahun
yang lalu, namun baru sebulan belakangan ini Tn. S
memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas dan diberi obat
amlodiphine tapi sejak Tn. S berobat ke poliklinik obat dari
puskesmas sudah tidak dikonsumsi.
b. Riwayat yang diderita keluarga orang tua
Menurut Tn.S tidak memiliki riwayat penyakit yang menular dan
penyakit keturunan.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah :
a. Ukuran rumah (Luas Rumah)
P : 9 m2
L : 12 m2
LUAS : 8X6 = 96 m2
b. Kondisi dalam dan luar rumah
i. Kondisi dalam rumah
Saat observasi kondisi dalam rumah agak berantakan, lantai
ubin dan rumah permanen, terdapat ruang tamu yang sekaligus
dijadikan ruang menonton TV, terdapat tiga kamar tidur,
terdapat dapur, dan terdapat kamar mandi.
ii. Kondisi luar rumah
Rumah tampak bersih, tidak terdapat halaman rumah.
c. Ventilasi rumah
Ventilasi rumah ada jendela sebanyak 4 buah, jendela jarang
dibuka, dan penerangan dalam rumah Tn.S remang-remang.
d. Saluran pembuangan air limbah
Saluran pembuangan air limbah langsung keselokan
e. Air bersih
Hasil wawancara air ditampung diember, yang setiap hari menyala,
sumber PDAM, untuk minum Tn.S membeli air isi ulang.
f. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah, di sapu dikumpulkan dan ada petugas
pembuang sampah keliling yang mengambil.
g. Kepemilikan rumah
Status rumah Tn.S merupakan rumah milik sediri berukuran 8x6m 2
yang terdiri dari : 1 ruang tamu, dibelakang ruang tamu terdapat
ruang untuk istirahat, dan dibelakang ruang untuk istirahat terdapat
ruang dapur.
h. Kamar mandi /WC
Kamar mandi/WC keluarga Tn.S terdapat didalam rumah
berdekatan dengan dapur. WC menggunakan WC leher angsa dan
menjadi satu dengan kamar mandi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Para tetangga di sekitar rumah keluarga Tn. S ramah dan memiliki
sifat toleransi yang tinggi. Rumah Tn. S berada di wilayah
lingkungan, jarak rumah satu dengan yang lain dekat.
3. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.S sudah lama tinggal di daerah ini, mereka sudah betah
tinggal disini dan tidak ingin pindah. Karena dekat dengan rumah
anak-anaknya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
Menurut Tn. S jika tidak ada acara jarang berkumpulan dengan
keluarga besarnya, namun anak dan cucu sering datang
kerumahnya untuk berkunjung.
b. Interaksi keluarga dengan masyarakat
Interaksi keluarga Tn. S dengan masyarakat baik, saling
menghargai dan gotong royong. Tn. S mengatakan sering datang
perkumpulan di RT-nya.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S memiliki fasilitas kesehatan, sepeda sebagai alat
transportasi. Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Tn.S berupa
Puskesmas, Bidan desa, posyandu balita, posyandu remaja dan
posyandu lansia. Jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang lebih 1 KM
dan dapat dijangkau dengan naik sepeda. Keluarga Tn. S
menggunakan fasilitas kesehatan tersebut dan yang sering digunakan
adalah puskesmas dan Bidan desa.

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga
Tn. S mengatakan setiap hari keluarganya selalu menyempatkan
untuk mengobrol dengan anggota keluarga yang lain. Keluarga Tn. S
berkomunikasi secara langsung atau bertatap muka. Komunikasi
dalam keluarga Tn. S berjalan efektif, tidak ada masalah.
2. Stuktur kekuatan keluarga
Respon keluarga bila ada anggota yang mengalami masalah.
Membicarakannya dengan anggota keluarga yang lain Tn. S segera
menanyakan sumber masalah tersebut.
3. Struktur peran
Tn.S sebagai kepala keluarga bertugas untuk mencari nafkah sebagai
wiraswasta dan Ny.S juga membantu suaminya bekerja. Seluruh
anggota keluarga Tn.S berperan dalam tekhnik penyelesaian masalah,
dan pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Menurut Tn. S jika ada
salah satu anggota yang sakit maka akan pergi berobat ke puskesmas.
4. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga Tn.S masih sangat kental dengan nilai dan norma
budaya keturunan keluarga terdahulu (misal : menghormati yang
lebih tua, makan dengan tangan kanan dan selalu bersopan santun).
Dan tidak ada norma dan aturan adat yang meyimpang dari kesehatan.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a. Bagaiman cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang
Keluarga Tn.S biasanya mengekspresikan perasaan kasih sayang
dengan saling memberikan perhatian.
b. Perasaan saling memiliki
Tn. S mengatakan memiliki rasa saling memiliki, apabila Tn. S
sedang sakit anak-anaknya dan istrinya akan kwuatir.
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny.S mengatakan selalu memberikan dukungan moral maupun
spiritual kepada Tn.S begitu juga sebaliknya.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn. S selalu menyempatkan untuk berkumpul disekitar lingkungannya,
hubungan dengan keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah
Tn. S dan Ny. S yang sudah lansia memiliki resiko/rentan terhadap
penyakit Sejauh ini, Tn.S dan Ny.S mengatakan bahwa belum bisa
mengenal masalah mengenai kesehatannya, sehingga
memeriksakan diri kepelayanan kesehatan. Saat dilakukan
pengkajian Tn.S memiliki tekanan darah yaitu 160/90 mmHg Tn.S
mengatakan terkadang mengalami nyeri kepala, tegang pada leher
dan terasa pusing. Nyeri seperti tertusuk-tusuk, kualitas nyeri
cekot-cekot, nyeri dirasakan dibagian kepala dengan skala nyeri 4
dan nyeri dirasakan hilang timbul. Tn. S mengatakan mudah lelah.
Tn. S mengkonsumsi obat amlodipine namun belakangan ini Tn. S
sudah tidak meminum obat tersebut dikarenakan anjuran dari bidan
desa untuk menghentikan mengkonsumsi obat tersebut da
digantikan dengan vitamin.
b. Mengambil keputusan
Tn.S mengatakan bahwa keluarganya pernah sakit tetapi tidak
pernah dirawat di rumah sakit dan ketika ada keluarga yang sakit
maka akan dibawa ke Puskesmas atau Bidan desa.
c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Pengetahuan Tn.S masih kurang tentang penyakit yang
dideritanya, yang diketahui adalah tekanan darahnya tinggi. Ny.S
selalu mengatakan bahwa Tn.S sehat karena suaminya hanya
mengeluh pusing dan Ny.S mengatakan bahwa dirinya kurang
mengetahui mengenai cara merawat penyakit yang suaminya.
d. Memelihara atau Memodifikasi Lingkungan
Pengetahuan keluarga tentang kebersihan lingkungan cukup
mengetahui tetapi untuk merubahnya belum bisa karena terkendala
situasi dan kondisi. Keuntungan dan manfaat pemeliharaan
lingkungan sangat mepengaruhi kesehatan dan jika lingkungan
selalu dibersihkan maka akan menciptakan kondisi yang nyaman
serta terbebas dari penyakit. Situasi dan kondisi yang membuat
keluarga Tn.S berada dalam lingkungan yang cukup sehat.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Tn.S mengatakan sudah hampir satu bulan Tn. S memeriksakan
kondisinya ke puskesmas dan selalu mengunjungi posyandu lansia
sebulan sekali.
4. Fungsi Reproduksi
a. Jumlah anak
Jumlah anak Ny.S ada 4 orang, 3 dari anaknya sudah menikah
dan mempunyai rumah sendiri..
b. Ny.S sudah tidak menggunakan KB apapun sampai saat ini karena
sudah menopause.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stressor jangka pendek < 6 bulan
Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada pemikiran yang
mengganggu selama 6 bulan terakhir.
b. Stressor jangka panjang > 6 bulan
Menurut Tn. S stressor jangka panjang adalah penyakit
Hipertensi yang dialaminya, Tn. S takut penyakitnya akan
semakin parah dan dirawat di rumah sakit. Tn. S juga khawatir
dengan anaknya Ny. S yang belum menikah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Keluarga Tn. S mengatakan saat ini hanya bisa berdoa dan berusaha
agar selalu di beri kesehatan. Keluarga Tn. S selalu berusaha
memecahkan masalah bersama-sama dan melibatkan semua anggota
keluarga.
3. Strategi koping
Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama,
bermusyawarah untuk memecahkan masalah dan tidak lupa selalu
berdoa kepada Tuhan agar diberi kesabaran dan kesehatan.

VII.PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Praktik Pemenuhan Nutrisi Keluarga:
Tn.S Ny.S Ny. S

Frekuensi 3 kali dalam 3 kali dalam 2 kali dalam


sehari sehari sehari
Komposisi Nasi , sayur , Nasi , sayur , Nasi, sayur,
lauk ,air putih lauk ,air putih lauk, air
putih
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis ½ porsi habis
2. Istirahat dan Tidur Keluarga
Ny.S Tn.S Ny. S

Lama Malam: dari jam Malam: dari jam Malam: dari jam
20.00- 01.00 20.30- 01.00 20.30- 05.00 WIB
WIB (4- 5 jam) WIB (4-6 jam) (8 jam)
Siang: 1,5 jam Siang: 1,5 jam Siang: 1 jam
Kualitas Merasa segar saat Merasa pusing, Merasa segar saat
bangun tidur dan lelah bangun tidur
Kebiasaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sebelum
tidur
Masalah Tidak ada Tidak ada Tidak ada

3. Olahraga/ Mobilisasi :
Ny.S Tn.S Ny.S

ROM Aktif Aktif Aktif


Mobilisasi Baik Baik Baik
Frekuensi dan 30 menit 15 menit -
4. lama olahraga
Masalah Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Eliminasi (BAB dan BAK)

Tn.S Ny.S Ny.S

Pola BAB : 1 kali BAB : 1 kali BAB : 2 hari


sehari sehari sekali
BAK : 5-6 kali BAK : 5-7 kali BAK : 4-5 kali
sehari sehari sehari
Karakteristik Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
urine
Karakteristik Lembek Lembek Lembek
feses berbentuk berbentuk berbentuk
Masalah Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah masalah masalah

5. Personal Hygine :
Ny.S Tn.S Ny.S

Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari 1 kali sehari


Sikat gigi 2 kali sehari 2 kali sehari 1 kali sehari
Potong 1 minggu 1 minggu sekali 5 hari sekali
kuku sekali
Keramas 3 hari sekali 2 hari sekali 4 hari sekali

VIII. PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA


a. Pengkajian Depresi
Dari hasil pengkajian menggunnakan alat ukur Kuesioner Beck
Depression Inventory-II dengan cara memberikan penyataan dengan
skor setiap pernyatan dari 0-3, didapatkan skor Tn.S adalah 9, dimana 9
termasuk dalam tidak depresi.
b. Pengkajian Status Fungsional
Dari hasil pengkajian index kemandirian Status Fungsional (Indeks
Kemandrian Katz) didapatkan hasil pengkajian untuk Tn.S mendapatkan
hasil kemandirian dalam hal makan, BAB/BAK, berpindah,
mandi,berpakaian, dapat dilakukan dengan mandiri tanpa bantuan
keluarga.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
No PEMERIK TN. S NY. S NY. S
SAAN
1. Kepala Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut
berwarna puti berwarna hitam dan berwarna hitam,
beruban, tidak ada ada ubannya, tidak berminyak tidak
ada ketombe.
ketombe. ada ketombe.
2. Leher leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak nampak
adanya adanya adanya
peningkatan peningkatan peningkatan
tekanan vena
tekanan vena tekanan vena
jugularis dan arteri
jugularis dan arteri jugularis dan arteri carotis, tidak teraba
carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba adanya pembesaran
adanya pembesaran adanya pembesaran kelenjar tiroid
kelenjar tiroid kelenjar tiroid (struma).
(struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
terlihat anemis, terlihat anemis, terlihat anemis,
penglihatan jelas. tidak ada katarak, penglihatan jelas.
penglihatan jelas
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih, Fungsi bersih, Fungsi bersih, Fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih, Tidak ada bersih, Tidak ada bersih, Tidak ada
kelainan yang kelainan yang kelainan yang
ditemukan
ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
lembab, keadaan lembab,keadaan lembab,keadaan
bersih, Tidak ada bersih, Tidak ada bersih,
kelainan kelainan
7. Dada Dari observasi dada Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Simetris dan tidak pada area dada. pada area dada.
terdapat nyeri dada.
8. Abdomen Dari Observasi Dari Observasi Dari Observasi
yang dilakukan yang dilakukan yang dilakukan
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
masalah
masalah pada masalah pada
abdomen abdomen
9. TTV TD : 160/90 mmHg TD : 110/80 TD : 100/80
N : 80x/m, mmHg,  mmHg, 
S:- N : 84x/m, N : 90x/m,
R : 20x/m S:- S:-
BB :60 Kg R : 20x/m R : 20x/m
TB : 155 Cm BB : 55Kg
IMT : 24,97 TB : 156 Cm
IMT : 22,60
10. Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan bawah dapat dan bawah dapat dan bawah dapat
berfungsi dengan berfungsi dengan berfungsi dengan
baik. Tidak ada
baik. Tidak ada baik. Kekuatan otot
oedema pada
oedema pada ekstermitas atas ekstremitas atas
ekstremitas atas ka5/ki 5 dan dan bawah.
dan bawah. ekstermitas bawah
ka 5/ki 5.
11. Kulit Keadaan kulit sawo Keadaan kulit Keadaan kulit sawo
matang, kulit kuning langsat, matang, kulit
nampak bersih. kulit nampak nampak bersih.
bersih.
12. Turgor Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
lembab, capillary lembab, capillary lembab, capillary
refill <2 detik. refill <2 detik. refill <2 detik.
13. Keluhan Terdapat keluhan Tidak terdapat Tidak terdapat
sering pusing, keluhan keluhan
istirahat kurang
mudah lelah.
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1 DS Nyeri akut (00132)
Tn. S mengatakan kepala terasa sakit,
pusing, tegang pada leher
P: Tn. S mengatakan timbulnya keluhan
karena tekanan darahnya yang
kembali naik.
Q: Tn. S mengatakan nyeri cekot-cekot
R: Tn. S mengatakan keluhan dirasakan
pada daerah kepala dan leher.
S: Skala nyeri 4 (sedang)
T: Tn. S mengatakan keluhan timbul
secara tiba-tiba, sakit kepala yang
dirasakan hilang timbul
DO
TD: 160/90 mmHg
2 DS Ketidakefektifan
a. Tn. S mengatakan masih sering manajemen kesehatan diri
mengkonsumsi garam yang berlebih, (00078)
sering mengkonsumsi santan, ikan
asin.
b. Tn.S mengatakan bahwa
pengetahuan dirinya masih minimal
tentang penyakit yang dideritanya.
c. Tn.S mengatakan bahwa dirinya
sudah berobat ke puskesmas namun
belakangan ini obatnya sudah tidak
diminum.
DO
a. TD: 160/100 mmHg
N:80 x/m
b. Ketika ditanya mengenai diit untuk
penyakitnya Tn.S tidak
mengetahuinya.
2. Skoring
Diagnosa keperawatan nyeri akut
Kriteria Skore Bobot Rumus menghitung
1. Sifat masalah
a. aktual 3
b. resiko /ancaman 2 1 2
x1
kesehatan 1
c. keadaan sejahtera 1
/diagnosa sehat
2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
a. mudah 2 2 1
x2
b.sebagian 1 1
c.tidak dapat 0

3. Kemungkinan masalah
dapat dicegah
a.tinggi 2
x1
b.cukup 3 1 2
c. rendah 2
1
4. Menonjolnya
masalalah
a. masalah dirasakan 2 1
dan harus segera 2
ditangani x1
1 2
b. ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
c. masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah total 6
Diagnosa keperawatan
Kriteria Skor Bobot Rumus Menghitung
1. Sifat Masalah:
a. Aktual 3 1 3
x1
b. Resiko/Ancaman 2 3
kesehatan 1
c. Keadaan sejahtera/
diagnosis sehat
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah 2
x2
a. Mudah 2 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan masalah
dapat dicegah 3
x1
a. Tinggi 3 1 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah dirasakan 2
dan harus segera 1 0
x1
ditangani 2
b. Ada masalah tetapi 1
tidak perlu ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah Total 4

3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan Agens cidera biologis.
Ditandai dengan keluhan mengenai pengalaman nyeri yang
dialaminya
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri (00078) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
XI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/tgl No Tujuan dan kriteria hasil intervensi Ttd


dx
Senin, 27 1 Setelah dilakukan 2x Manajemen Nyeri (1400)
Januari kunjungan keperawatan, 1. Observasi adanya
2020 diharapkan masalah petunjuk non-verbal
keperawatan nyeri akut ketidaknyamanan.
dapat teratasi, dengan pasien 2. Lakukan pengkajian Rizky
mampu mengontrol nyeri nyeri komprehensif yang
akut yang di alaminya meliputi lokasi,
kriteria hasil: karakteristik, durasi,
Kontrol Nyeri (1605) frekuensi, kualitas,
1. Mengenali kapan nyeri intensitas dan faktor
terjadi dari tidak pernah pencetus.
menunjukkan (1) 3. Ajarkan penggunaan
ditingkatkan ke secara teknik non farmakologi
konsisten menunjukkan seperti (relaksasi nafas
(5). dalam, teraoi herbal,
2. Menggambarkan faktor terapi musik, relaksasi
penyebab nyeri dari tidak terbimbing/guided
pernah menunjukkan (1) imagery dan
ditingkatkan ke secara hypnotheraphy) untuk
konsisten menunjukkan penurunan rasa nyeri).
(5). 4. Berikan informasi
3. Melaporkan perubahan mengenai nyeri seperti
terhadap gejala nyeri penyebab nyeri , berapa
pada perawat dari tidak lama nyeri dan antisipasi
pernah menunjukkan (1) dari ketidaknyamanan
ditingkatkan ke secara akibat prosedur.
konsisten menunjukkan 5. Berikan informasi yang
(5). akurat untuk
4. Melaporkan nyeri yang meningkatkan
terkontrol dari tidak pengetahuan dan respon
pernah menunjukkan (1) keluarga terhadap
ditingkatkan ke secara pengalaman nyeri.
konsisten menunjukkan 6. Ajarkan prinsip-prinsip
(5). manajemen nyeri.
5. Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik (non
farmakologi) dari tidak
pernah menunjukkan (1)
ditingkatkan ke sering
menunjukkan (4).
6. Mengenali apa yang
terkait dengan gejala
nyeri dari tidak pernah
menunjukkan (1)
ditingkatkan ke secara
konsisten menunjukkan
(5).
Senin, 27 2 NOC NIC
Januari Setelah dilakukan 2x Pengajaran : Proses
2020 kunjungan keperawatan, Penyakit (5602)
masalah manajemen 1. Kaji tingkat
Rizky
kesehatan diri tentang pengetahuan pasien
hipertensi dapat teratasi terkait proses penyakit
dengan pasien mampu (Hipertensi)
mengerti dan bisa 2. Kenali pengetahuan
menjelaskan dengan kriteria pasien mengenai
hasil : kondisinya
Pengetahuan : 3. Berikan pengetahuan
Manajemen Hipertensi kepada pasien sesuai
(1831) dengan kondisinya
1. Mampulatihan rutin 4. Jelaskan mengenai
yang efektif dari proses penyakit, sesuai
pengetahuan terbatas dengan kebutuhan
(2) menjadi banyak 5. Berikan informasi
pengetahuan (4) kepada keluarga
2. Menambah mengenai perkembangan
pengetahuan mengenai penyakitnya, sesuai
gejala dan faktor dengan kebutuhan
penyebab penyakit dan 6. Edukasi pasien
cara pencegahanya dari mengenai tindakan
pengetahuan terbatas untuk mengontol/
(2) menjadi banyak meminimalkan gejala,
pengetahuan (4) sesuai kebutuhan
XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / tgl / No Implementasi Respon Ttd
jam Dx
Rabu, 1. 1. Mengobservasi adanya DS :
28/01/2020 petunjuk non-verbal P: Tn. S mengatakan timbulnya
10.30 ketidaknyamanan. keluhan karena tekanan
2. Melakukan pengkajian darahnya tinggi.
nyeri komprehensif yang Q: Tn. S mengatakan nyeri
cekot-cekot
meliputi lokasi,
R: Tn. S mengatakan keluhan
karakteristik, durasi,
dirasakan pada daerah
frekuensi, kualitas, kepala dan leher.
intensitas dan faktor S: Skala nyeri 4 (sedang)
pencetus. T: Tn. S mengatakan keluhan
timbul secara tiba-tiba,
sakit kepala yang dirasakan
hilang timbul

DO : Klien menceritakan
pengalaman nyeri yang di
alaminya
TD: 160/100 mmHg
Rabu, 1 Memberikan intervensi non DS : klien mengatakan nyeri
28/01/2020 farmakologi (rendam kaki air berkurang
10.40 hangat ) untuk menurunkan Klien mengatakan nyaman
nyeri saat dilakukan terapi.
DO : selama diberi terapi
klien tampak rileks
TD: 150/100 mmHg
Rabu, 1 1. Memberi informasi DS : keluarga mengatakan
28/01/2020 mengenai nyeri seperti mengerti mengenai
10.50 penyebab nyeri , berapa pengalaman nyeri yang
lama nyeri dan antisipasi dialami
dari ketidaknyamanan DO : kliem mampu
akibat prosedur. menjelaskan mengenai
2. Memberikan informasi pengalaman nyeri dan cara
yang akurat untuk meanganinya
meningkatkan pengetahuan Klien mampu
dan respon keluarga mendemonstrasikan nyeri
terhadap pengalaman nyeri. yang dirasakanya
Jum’at, 2 1. mengkaji tingkat DS : klien mengatakan
31/01/2020 pengetahuan pasien terkait kurang mengetahui
10.30 proses penyakit mengenai osteoartritis
(Dispepsia) DO : klien tampak bertanya
2. mengeenali pengetahuan mengenai penyakitnya
pasien mengenai
kondisinya

Jum’at, 2 1. memberikan pengetahuan DS : klien mengatakan


31/01/2020 kepada pasien sesuai paham dan mengerti
10.30 dengan kondisinya mengenai osteoartritis yang
2. menjelaskan mengenai dijelaskan perawat
proses penyakit, sesuai DO : Klien mampu
dengan kebutuhan memahami dan paham yang
dikatakan perawat
Sabtu, 1 melakukan pengkajian nyeri DS : klien mengatakan
01/02/2020 komprehensif yang meliputi pusing saat bangun tidur
08.00 lokasi, karakteristik, durasi, DO : Klien menceritakan
frekuensi, kualitas, intensitas pengalaman nyeri yang di
dan faktor pencetus. alaminya
TD: 150/90 mmHg

Sabtu, 1 Memberikan intervensi non DS : klien mengatakan nyeri


01/02/2020 farmakologi (rendam kaki air berkurang dari skala 4
11.00 hangat) untuk menurunkan menjadi 3
nyeri Klien mengatakan nyaman
saat dilakukan terapi.
DO : klien tampak tenang
dan tidak menunjukkan
ekspresi nyeri setelah
dilakukan terapi

XIII. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
Rabu, Nyeri akut (00132) S : klien mengatakan nyeri
28/01/2020 berkurang dari skala 4 (sedang)
10.30 menjadi skala 2 (ringan)
Klien mengatakan memahami
proses nyeri yang terjadi.
O : klien tampak tenang dan
tidak menunjukan ekspresi nyeri
Klien mampu menjelaskan
proses nyeri yang terjadi
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- lakukan terapi non
farmakologi untuk mengurangi
nyeri (rendam kaki air hangat)
Jum’at, S : Klien mengatakan sedikit
31/01/2020 memahami mengenai penyakit
10.30 hipertensi
O : klien tampak lebih mengerti
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. berikan informasi
kepada keluarga
mengenai perkembangan
penyakitnya, sesuai
dengan kebutuhan
2. edukasi pasien mengenai
tindakan untuk
mengontol/meminimalka
n gejala, sesuai
kebutuhan

Sabtu, Nyeri akut (00132) S : klien mengatakan nyeri


01/02/2020 berkurang dari skala 3 (ringan)
11.20 menjadi skala 2 (ringan)
O : klien tidak menunjukan
ekspresi nyeri
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai