Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

S
PADA TAHAP PERKEMBANGAN USIA LANJUT
RT. 03 RW. 08 KELURAHAN WONOLOPO

OLEH :
WAHYU ARUM SIWI
G3A017275

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
TAHAP PERKEMBANGAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI PADA Tn. S

Tangal pengkajian: 16 – Juli – 2018, Jam 10.00 WIB


A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. S
b. Alamat : RT. 03 RW. 08 Kelurahan Wonolopo
c. Usia : 71 Tahun
d. No Telp. :-
e. Pekerjaan : Petani
f. Pendidikan : SD
g. Komposisi keluarga :
No Nama Umur JK Hub Pekerjaan Pendidikan
dengan
KK
1 Ny. W 60 th P Istri IRT SD

h. Genogram

Ny.
Tn. S
W

Ny. K Tn. K Tn. K Ny.


Ny. A
W
Ket :
: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Meninggal

: Klien : Tinggal serumah

i. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S merupakan keluarga lansia dimana keluarga
terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah
memisahkan diri.
j. Suku Bangsa
Seluruh anggota keluarga Tn. S berasal dari suku bangsa Jawa,
dalam kehidupan sehari-hari Tn. S menggunakan bahasa jawa,
menganut norma dan nilai serta adat suku jawa.
k. Agama
Semua keluarga Tn. S menganut agama islam, dalam menjalankan
ibadah sesuai kewajibannya, dan tidak ada kebiasaan dan
kepercayaan yang memepengaruhi status kesehatannya. Ketika
ditanya tentang agama serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Kegiatan keagamaan yang dilakukan
keluarga Tn. S adalah sholat 5 waktu dan pengajian. Menurut
keluarga Tn. S agama merupakan bekal untuk kehidupan di dunia
dan akherat nanti.
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S sehari-harinya bertani dengan menanam jabung di kebun dan
memelihara unggas, sementara Ny. W bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga Tn. S mendapat
penghasilan dari penjualan jagung yang ditanam dan dipenuhi oleh
anak-anaknya.
m. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. S tidak pernah melakukan rekreasi bersama ke
tempat hiburan, setiap hari klien dan keluarga memenuhi
kebutuhan rekreasi dan hiburan dengan memberi makan ternak
peliharaan dan melihat TV.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini pada tahap
perkembangan tahap 8, keluarga dengan lansia, karena saat ini Tn.
S berusia 71 tahun. Tugas perkembangan keluarga dengan tahap
lansia yang harus dilalui adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
4) Mempertahankan hubungan perkawinan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
Tugas perkembangan keluarga saat ini yang sudah terpenuhi
adalah keluarga sudah mampu mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskan hal ini terlihat dari keluarga sudah mampu
mempunyai rumah sendiri. Keluarga dapat menyesuaikan terhadap
pendapatan yang menurun, hal ini terlihat dalam pemenuhan
kebutuhan pokok sehari-hari keluarga tidak berfoya-foya, makan
seadanya tidak melebihi pendapatan tiap minggunya. Dalam
mempertahankan hubungan perkawinan keluarga masih saling
memuji, perhatian satu sama lain.
Keluarga sudah mampu menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan atau orang terdekat, hal ini terlihat dari
keluarga mengatakan yang namanya orang hidup itu tidak
selamanya hidup, suatu saat pasti akan diambil oleh sang pencipta
dan keluarga sudah ikhlas apabila saat nanti ditinggalkan oleh
pasangannya.
Untuk mempertahakan ikatan keluarga antar generasi,. Dalam
meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan
integrasi hidup), keluarga sudah mampu menjalankannya, hal ini
terwujud dengan 5 anak Tn. S sudah menikah dan sudah
mempunyai rumah sendiri, anak Tn. S yang sudah bekerja dan
mempunyai penghasilan yang cukup untuk ikut membantu keluarga
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga sudah mampu dipenuhi oleh
keluarga Tn. S.
c. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga Tn. S tidak terdapat riwayat penyakit menular.
Riwayat kesehatan masing-masing keluarga adalah Tn. S saat ini
menderita penyakit hipertensi dan sering mengalami nyeri sendi
pada Tn. S. Saat dilakukan pengkajian klien (Tn. S) mengeluh
pusing dan sering nyeri sendi pada kedua lutut.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari keluarga ada riwayat penyakit hipertensi pada Tn. S sudah
sejak lama, saat dilakukakn pengukuran tekanan darah 170/100
mmHg.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. S termasuk permanen yang terdiri dari ruang tamu, 2
kamar tidur. Penerangan rumah pada malam hari menggunakan
listrik, ventilasi kurang, air yang digunakan air sumur, kamar
mandi dan WC jadi satu, lantai hanya di plester, penataan setiap
ruangan tampak berantakan.
b. Denah Rumah

Keterangan :

1. Ruang tamu dan


ruang keluarga
2. Kamar tidur
3. Kamar tidur
4. Kamar mandi/WC
5. Dapur

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga Tn. S sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
dan pekerja pabrik. Bila ada masalah antara warga diselesaikan
dengan cara musyawarah, keluarga Tn. S juga ikut serta dalam
mengikuti kegiatan seperti pengajian dirumah warga dan dapat
bersosialisasi dengan baik.
d. Mobilitas geografis keluarga
Tn. S tidak mempunyai berbagai macam aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari. Ny. W sebagai ibu rumah tangga, Selebihnya klien
hanya beristirahat di rumah. Transportasi yang digunakan Tn. S
bersama keluarga adalah berjalan kaki,untuk bepergian miinta
tolong diantar anaknya.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Keluarga Tn. S dan Ny. W sering berinteraksi dengan masyarakat,
baik hal ini terlihat dari keikutsertaan anggota keluarga Tn. S dan
Ny.R dalam acara perkumpulan warga
f. Sistem pendukung keluarga
1) Jumlah anggota keluarga yang sehat
Tn. S mengatakan bahwa anggota keluarga sehat, hanya saja
beberapa tahun yang lalu Ny. W melakukan operasi karena
pernah terjatuuh dan mengalami patah tulang.
2) Fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan
Tn. S mengatakan jika anggota keluarga sakit hanya diberikan
obat yang dibeli diwarung atau apotik dekat rumah, kecuali jika
sudah sakit lama baru dibawa ke dokter maupun puskesmas.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Cara komunikasi yang digunakan keluarga Tn. S adalah
komunikasi langsung dan bersifat terbuka, setiap ada masalah Tn.
S mengungkapkan masalahnya pada Ny. W
b. Struktur Kekuatan keluarga
Klien memberi nasehat pada anak-anaknya bagaimana cara
berperilaku yang baik, menjaga hubungan baik dengan orang lain,
cara berumah tangga yang baik.
c. Struktur Peran
Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, suami, serta ayah bagi
anak dan menantunya, serta kakek bagi cucunya. Ny. W berperan
sebagai istri dan ibu rumah tangga, ibu bagi anak dan menantunya
serta nenek bagi cucunya.
d. Nilai dan Norma keluarga
Nilai dan normal keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat
penting sehingga selalu menjaga kebersihan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. S memiliki hubungan dan komunikasi yang
harmonis, saling membutuhkan satu sama lain, saling
mendukung/support. Antara tetangga saling memberikan perhatian
dan kasih sayang. Tn. S dan Ny. W selalu mendukung apa yang
dilakukan oleh anggota keluarga, selama batas kewajaran dan tidak
melanggar etika, sopan santun dalam masyarakat.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. S menerapkan sosialisasi di dalam keluarga maupun
di sekitar lingkungan. Tn. S menerapkan bagaimana bersikap sopan
santun, saling menghormati, menghormati nilai-nilai di
masyarakat, dan selalu berpartisipasi setiap ada kegiatan di
lingkungan rumah.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Definisi sehat-sakit menurut keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan sehat berarti tidak merasakan
keluhan-keluhan yang menyebabkan kurang nyaman di tubuh.
Sedangkan sakit berarti setiap ingin melakukan kegiatan tidak
nyaman dan badan merasa tidak berdaya atau tidak
bersemangat.
2) Kebiasaan penggunaan obat/alkohol/tembakau
Keluarga Tn. S dan Ny. W tidak ada yang mengkonsumsi
alkohol dan Tn. S juga tidak merokok.
3) Peran keluarga dan praktikan perawatan kesehatan
Keluarga Tn. S selalu mengingatkan Ny. W dalam hal makan,
istirahat dan kegiatan-kegiatan baik di rumah maupun di
lingkungan masyarakat. Keluarga Ny. W segera memberikan
obat jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit dan merasa
tidak enak badan.
d. Fungsi perawatan kesehatan
Persoalan dalam keluarga dibicarakan bersama tetapi pada tahap
perkembangan usia lanjut Tn. S belum mengetahui tentang cara
merawat anggota keluarga yang sakit dengan penyakit nyeri sendi
serta hipertensi
1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 Juli 2018, keluarga
Tn. S belum mengetahui nyeri sendi serta hipertensi, tanda
gejala nyeri sendi dan hipertensi, dan penyebab nyeri sendi dan
hipertensi serta diit dan pembatasan aktivitas yang sesuai
dengan penderita nyeri sendi dan hipertensi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Keluarga Tn. S khususnya Tn. S dalam mengambil keputusan
yang sakit biasanya dibelikan obat atau jamu di warung, namun
jika dirasakan ada yang parah, maka akan diperiksakan ke
pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
3) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
Tn. S mengatakan mengurangi masakan yang mengandung
asinan, serta mengurangi makanan jeroan, nangka, kacang-
kacangan, bayam, dan lain-lainnya.
4) Kemampuan keluarga dalam memelihara dan memodifikasi
lingkungan
Keluarga Tn. S tidak memelihara lingkungan yang sehat hal ini
ditunjukkan penataan rumah yang kurang maksimal.
5) Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan
Keluarga Tn. S sudah mengetahui pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, rumah sakit dan keluarga dapat
menggunakan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
baik.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana
keluarga bisa meningkatkan keluarga saat ini adalah bagaimana
keluarga bisa meningkatkan kesehatan Tn. S tekanan darahnya
tidak tinggi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor,
keluarga berupaya mengatasi masalah berdasarkan kemampuan
yang ada dalam keluarga yang mencoba memeriksakan anggota
keluarga yang sakit ke pelayanan yang tersedia.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam
keluarga dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluarga.
Bila Tn. S pusing dan nyeri pada bagian tengkuk yang
dilakukannya adalah dengan istirahat, meminum obat yang dibeli
di warung terdekat.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. S mengatasi masalah sakit yang dideritanya hanya dengan
istirahat, minum obat tradisional dan meminum obat yang dibeli di
warung terdekat.

7. Pemeriksaan Fisik
N Pemeriksaan Tn. S Ny. W
o Fisik
1 Kepala Simetris, rambut berwarna Simetris, tidak ada ketombe,
putih, tidak ada ketombe. rambut berwarnah hitam.
2. Leher leher tidak nampak adanya leher tidak nampak adanya
peningkatan tekanan vena peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, jugularis dan arteri carotis, tidak
tidak teraba adanya teraba adanya pembesaran
pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid (struma).
(struma).
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat
anemis, tidak ada katarak, anemis, tidak ada katarak,
penglihatan sudah mulai penglihatan jelas
kabur
4. Telinga Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih, Fungsi
Fungsi pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih, Tidak
Tidak ada kelainan yang ada kelainan yang ditemukan
ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab, keadaan
keadaan bersih, Tidak ada bersih, Tidak ada kelainan, gigi
kelainan, gigi lengkap. lengkap.
7. Dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat simetris,
simetris, suara jantung S1 suara jantung S1 dan S2 tunggal,
dan S2 tunggal, tidak terdapat tidak terdapat palpitasi, suara
palpitasi, suara mur-mur (-), mur-mur (-), ronchi (-), wheezing
ronchi (-), wheezing (-) (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak
tidak didapatkan adanya didapatkan adanya pembesaran
pembesaran hepar, tidak hepar, tidak kembung,
kembung, pergerakan pergerakan peristaltik usus
peristaltik usus 12x/menit, 12x/menit, terdapat bekas luka
tidak ada bekas luka operasi operasi
9. TTV dan TD: 170/100 mmHg, Nadi: TD: 130/80 mmHg, Nadi: 91
ekstremitas 84 x/menit, RR: 20 x/menit, x/menit, RR: 22 x/menit, Suhu:
Suhu: 36 oC. 36 oC.
Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang, CRT <
CRT < 2 detik. 2 detik.
Nyeri sendi pada kedua kaki Nyeri sendi pada kedua lutut

8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan
baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat
kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bias meningkatkan
derajat kesehatan keluarga.
B. Analisa Data
Nama KK : Tn. S Alamat : RT 03 RW 08 Keluarahan Wonolopo Semarang
Diagnosa keperawatan Ttd/
No. Tanggal Data fokus
nama
1. 16-Juli 2018 DO: Ketidakefektifan Manajemen Siwi
Pkl 10.00 WIB  TD Tn. S : 170/100mmHg. kesehatan diri pada Tn. S

 Tn. S tampak gelisah. berhubungan dengan


ketidakmampuan mengenali

DS: masalah kesehatan (Hipertensi)

 Tn. S mengatakan kepalanya terasa pusing, tengkuknya


terasa berat
 Tn. S berkata ketika pusing hanya meminum obat yang
dibeli dari warung.
DO : Resiko injury berhubungan Siwi

 Tn. S berjalan dengan hati-hati karena pandangannya dengan ketidakmampuan


sudah sedikit kabur keluarga mengenal masalah
 Tn. S masih melakukan aktivitas nyei sendi
 Lantai masih plester
 Penataan rumah berantakan
DS:
 Keluarga mengatakan bahwa Tn.S sering mengeluh
nyeri pada sendi terutama lutut
 Keluarga mengatakan bahwa Tn.S sering merasa kaku-
kaku pada kaki saat bangun tidur di pagi hari
 Nyeri yang dirasakan hilang timbul.
 Keluarga Tn.S mengatakan belum tahu mengenai nyeri
sendi yang dirasakan.
 Keluarga mengatakan belum tahu tentang nyeri sendi,
penyebab, tanda dan gejala, serta komplikasi dan cara
merawat penderita nyeri sendi
 Keluarga mengatakan bahwa Tn.S belum pernah
memeriksakan dirinya mengenai nyeri sendi ke pusat
pelayanan kesehatan.
C. SKORING DAN PRIORITAS
1. Ketidakefektifan Manajemen kesehatan diri pada Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan mengenali masalah kesehatan
(Hipertensi)

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


a. Sifat masalah 3 3/3x1 1 Saat dikaji Tn. S mengeluh pusing pada bagian tengkuk, untuk
Aktual (3) mengatasi pusingnya, Tn. S istirahat secukupnya dan hanya
membeli obat dari warung.
b. Kemungkinan masalah dapat diubah 1 2/2x1 1 Masalah dapat diubah sebagian karena Tn. S mau diberikan
Sebagian (1) pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan
c. Potensial masalah untuk di cegah 3 3/3x1 1 Masalah dapat dicegah karena Tn. S mempunyai kemampuan, dan
Tinggi (3) kemauan untuk perawatan hipertensi

d. Menonjolnya masalah 2 2/2x2 2 Tn. S menyadari mempunyai masalah kesehatan yang harus segera
Masalah berat harus segera diatasi ditangani, karena keluarga beranggapan bahwa kesehatan itu
(2) sangatlah penting.

JUMLAH 5
2. Resiko injury berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah nyeri sendi.
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
a.  Sifat masalah : 3/3 1 1 Pada saat pengkajian Tn.S mengatakan badan terasa pegal dan linu
Aktual terutama sendi lutut, serta kesemutan di tangan dan kaki.

b. Kemungkinan masalah 1/2 2 1 Respon keluarga mau menerima masukan berupa pendidikan
dapat diubah : kesehatan.
Mudah
c.   Kemungkinan masalah 2/3 1 2/3 Jika Tn.S merasakan sakit, Tn.S tidak memeriksakan ke pelayanan
dapat dicegah : kesehatan dan hanya beristirahat saja.
Sedang

d.  Menonjolnya masalah : 1/2 1 ½ Bila tidak segera ditangani maka akan menjadi komplikasi lebih
masalah dirasakan, lanjut akan menyebabkan osteoporosis.
tidak segera ditangani
Jumlah 3 1/6
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Manajemen kesehatan diri pada Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan mengenali masalah kesehatan
(Hipertensi)
2. Resiko injury berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah nyeri sendi.
E. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan
No. Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Health Education :
manajemen kesehatan: tindakan keperawatan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya
Hipertensi selama 2 minggu dengan selama 1 minggu melalui wawancara..
berhubungan 4 kali pertemuan/ dengan 2 kali 2. Kaji faktor pendukung klien seperti dukungan
1. Kurang pengetahuan minggu selama 30 pertemuan/ minggu keluarga, fasilitas kesehatan dan lingkungan.
tentang komplikasi menit, diharapkan selama @40 menit, 3. Berikan pendidikan kesehatan terkait:
HT manajemen kesehatan diharapkan a. HT
2. Kurang pengetahuan diri Tn.S terkait HT bisa meningkatnya b. Penyebab
tentang perawatan HT lebih efektif dengan pengetahuan Tn. S c. Dampak
di rumah kriteria hasil : dan Ny. W tentang d. Cara Mengendalikan.
3. Kurang pengetahuan a. TD 140/90 mmHg penatalaksanaan tanda 4. Berikan informasi kepada keluarga untuk
tentang penegahan HT b. Mengatur kadar gejala, dan diet HT mendukung klien melakukan manajemen kesehatan
garam dalam meningkat dengan terkait penyakitnya
makanan kriteria hasil : 5. Motivasi klien untuk selalu mengungkapkan
c. Mengendalikan a. Tn. S dan Ny. W perasaan dan kondisi kesehatannya kepada keluarga
emosi dapat atau petugas kesehatan.
menyebutkan Relaxation Therapy :
komplikasi HT 1. Ajarkan teknik Relaksasi Benson demonstrasi
dengan benar langsung
b. Tn. S dapat 2. Evaluasi respon klien setelah melakukan terapi
makanan yang
dapat Vital Sign Monitoring:
meningkatkan 1. Monitoring TTV
tensi

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai