K
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM DI RUANG IGD
RSUD KOTA K.R.M.T WONGSONEGORO
DISUSUN OLEH:
KHOLIFIANA MAULIDA
G3A020234
Riwayat kesehatan: Ibu pasien mengatakan anaknya kejang 2x kemarin pagi , pagi ini kejang
1x jam 06.00 durasi > 15 menit , saat ini pasien tampak masih kejang, TTV : S : 37,5 C, RR :
30x/mnt, HR : 130x/mnt, NCh hilang timbul, retraksi dada ada, sianosis tidak, merintih tidak.
A. Pengkajian
B. Diagnose Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d gangguan neurologis : kejang
2. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d reduksi aliran darah ke otak
C. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tgl Perencanaan
o Ditegakk
Tujuan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
an&Nam
a Perawat
1 Resiko aktual 14/9/21 Setelah TTV Observasi KU, dan pola
Pola nafas tidak Jam 09. dilakukan dalam nafas, monitor saturasi
efektif 10 tindakan batas oksigen, monitor
berhubungan keperawatan normal , frekuensi irama
dengan gangguan 1x6 jam Pola Retraksi, kedalaman nafas
neurologis : kejang nafas tidak NCH Berikan posisi
Ditandai dengan efektif berkurang semiekstensi
Ds : ibu pasien teratasi Bernafas Berikan oksigen sesuai
mengatakan spontan kebutuhan pasien
anaknya kejang, tanpa o2 Jelaskan kepada orang tua
tadi pagi kejang 1 x pentingnya pemberian
Do : oksigen
Pasien tampak Kolaborasi dengan dokter
kejang pemberian bronkodilator
TTV : RR :
30x/mnt, S :
37,5 C, HR :
110x/mnt ,
Retraksi
sedang, nch
hilang timbul,
sianosis tidak,
Resiko aktual
Monitor TD, nadi, suhu,
2 Gangguan perfusi 14/9/21 Setelah TTV
respirasi rate
jaringan serebral Jam dilakukan dalam
Pertahankan kepatenan
b.d peningkatan 09.10 tindakan batas
jalan nafas
tekanan keperawatan normal,
Monitor intake dan output
intracranial selama 1x6 Tidak
cairan pasien
ditandai dengan: jam terjadi
Edukasi keluarga pasien
DS: diharapkan peningkata
Gangguan tentang pentingnya cairan
Ibu mengatakan n tekanan
perfusi untuk mempertahankan
anak kejang intrakranial
jaringan status hidrasi pasien
DO: Tidak ada
serebral b.d Kolaborasi pemasangan
Anak tampak muntah
reduksi infus.
kejang
aliran darah
TTV : S : 37,5
ke otak
C, RR :
berkurang
30x/mnt, HR :
130x/mnt, NCh
hilang timbul,
retraksi dada
ada
D. Implementasi Keperawatan
No. Tgl & jam Implementasi Respon
dx
1 14/9/21 j. - Mengobservasi KU, TTV S:-
09.20 O : Ku cukup aktif, tangis
kuat, akral hangat, nadi kuat,
sianosis tidak, RR : 30x/mnt,
S : 37,5 C , nch hilang
timbul, retraksi ada, merintih
tidak.
09.23 - Memberikan posisi S : ortu mengerti
semiekstensi O : pasien tampak dalam
posisi semiekstensi
09. 25 - Memberikan oksigen nasal S ;-
canul 2 lpm O : pasien tampak terpasang
o2 nasal canul 2 lpm
09. 27 - Menjelaskan kepada orang S ; ortu mengatakan
tua tentang kebutuhan mengerti
oksigen pada anak O : ortu kooperatif
2 09. 30 - Mengkaji intake dan output S : ortu mengatakan anak
pasien mau minum tetapi hanya
sedikit dan muntah , dari
malam kencing banyak 4x
ganti pempers
O : pasien tampak muntah
2x , produksi cair ( susu )
09. 33 - Memasang infus sesuai S : ortu setuju dilakukan
advice dokter pemasangan infus
O : pasien tampak terpasang
infus di tangan kiri
E. Evaluasi Keperawatan
No Tgl/jam Evaluasi Keperawatan
1. 14/9/21 j. S:-
10.00 O : ku cukup aktif, tangis kuat, akral hangat, nadi kuat, kejang tidak, nch
tidak, retraksi dada minimal, sianosis tidak
S : 36,9 C, RR : 22x/mnt , N : 130x/mnt, Spo2 : 97-98%
A : pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. 14/9/21 j. S : ibu pasien mengatakan anaknya mau minum susu formula
10. 10 O : ku cukup aktif, tangis kuat, akral hangat, nadi kuat irama
regular,muntah tidak, S : 36,9 C , RR : 22x/mnt, N : 130x/mnt, Spo2 : 97-
98%
A : gangguan perfusi serebral tertasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi