Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA

Kunjungan ke 8 Hari Kamis, 30 Desember 2021

Disusun Oleh :

Kholifiana Maulida

G3A020234

PEMBIMBING :
Ns. Much. Nurkharistna Al Jihad, M.Kep, Sp.Kom

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021
PRE-PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI
Pokok bahasan : Hipertensi dan Komplikasi
Sasaran : Keluarga Ny. I
Waktu : 30 menit
Tanggal : 30 Desember 2021
Tempat : Rumah Ny. I
Penyuluh : Kholifiana Maulida

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memang bukan pembunuh sejati,
tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer (pembunuh diam-
diam). Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua
kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek
atau jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang
yang menyeluruh dan terpadu. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit
hipertensi sebagai contohnya adalah angina dan serangan jantung, stoke, gagal
jantung, kerusakan ginjal, dan lain-lain.
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana sistoliknya diatas
140mmHg dan tekanan darah diastoliknya diatas 90 mmHg
(Brunner&Suddart,2010). Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah sistolik 160mmHg dan tekanan darah diastolik
90mmHg. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) yang tinggi. Secara umum, prevalensi hipertensi pada
usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15-20% (Riskesdas,2013).
B. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga Ny. I
mampu menjelaskan tentang pengetahuan akan hipertensi.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga Ny. I
mampu:

1. Menjelaskan pengertian hipertensi

2. Menjelaskan penyebab hipertensi

3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi

4. Menjelaskan mengenai penatalaksanaan hipertensi

5. Menjelaskan komplikasi hipertensi

C. Pokok Materi
Materi pendidikan kesehatan yang dirancang untuk memberikan pendidikan
kesehatan warga terkait diit hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Penatalaksaan hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
D. Metode
Metode pendidikan kesehatan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
E. Media
Media pendidikan kesehatan yang digunakan adalah leflet
F. Setting Tempat

Keterangan :

= Penyuluh

= Keluarga

= Observer
G. Pengorganisasian
Peran Tugas Mahasiswa
Penyuluh Menjadi pembicara saat pendidikan kesehatan Kholifiana Maulida
Memimpin jalannya diskusi
Observer Mengamati pelaksanaan pendidikan kesehatan
Menyimpulkan hasil pendidikan kesehatan
(Penilaian)
Dokumenter Mendokumentasikan proses pendidikan kesehatan

H. Strategi Pelaksanaan

No. Tahapan Peralatan Waktu Kegiatan Respon


1. Pembukaan - 5 menit 1. Penyampaian salam Keluarga tampak
pembuka kooperatif
2. Penyampaian kontrak
waktu
3. Jelaskan tujuan
2. Penyajian Ceramah 15 Menit 1. Menjelaskan pengertian Keluarga
Leaflet hipertensi menunjukan
2. Menjelaskan penyebab keseriusan dan
HT fokus dalam
3. Menjelaskan tanda dan mendengarkan
gejala hipertensi materi pendidikan
4. Menjelaskan kesehatan.
penatalaksanaan
hipertensi
5. Menjelaskan komplikasi
hipertensi
3. Tanya Jawab Diskusi dan 5 menit 1. Memberikan kesempatan Keluarga aktif
ceramah warga untuk bertanya bertanya
2. Menjawab pertanyaan
warga
4. Penutup Ceramah 5 menit 1. Minta klien menjelaskan Keluarga aktif
kembali tentang materi bertanya mengenai
yang disampaikan materi pendidikan
2. Tanyakan perasaan klien kesehatan .
setelah diberikan
pendidikan kesehatan
3. Berikan reinforcement
positif
4. Berikan kesimpulan hasil
pendidikan kesehatan.
I. Materi
Terlampir (lampiran 1)
J. Evaluasi
a. Evaluasi Persiapan
1. Mempersiapkan pre-planning 2 hari sebelum hari pelaksanaan.
2. Kontrak waktu dan tempat dengan warga 2 hari sebelum hari
pelaksanaan.
3. Mempersiapkan media 1 hari sebelum hari pelaksanaan.
b. Evaluasi Proses
1. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh dan tim
2. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
3. Keaktifan warga saat pendidikan kesehatan.
c. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan penatalaksaan hipertensi
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi
2. Indikator
a. Menjelaskan pengertian hipertensi dengan minimal 3 benar
b. Menjelaskan penyebab hipertensidengan minimal 4 benar
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi dengan minimal 4 benar
d. Menjelaskan penatalaksaan hipertensi dengan minimal 3 benar
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi dengan minimal 3 benar
Lampiran 1 Materi Pendidikan Kesehatan

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
(Brunner & Suddart, 2010). Peningkatan tekanan darah ini berlangsung dalam
jangka waktu lama (persisten) dan dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal,
jantung dan otak. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada saat
istirahat atau pagi hari pada saat bangun tidur (basal).
Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya
(Riskesda,2013). Hipertensi merupakansilent killer dimana gejala dapat
bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala
penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di
tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan
kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Sudoyo & Aru, 2009) .
Tabel Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII 2003
Sistolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi Stage
140 – 159 90 – 99
1
Hipertensi Stage
>160 >100
2
 

B. Faktor Risiko
Faktor risiko terjadi hipertensi dapat dibedakan menjadi dua macam
(Sudoyo & Aru,2009), yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan dan faktor
yang dapat dikendalikan. Faktor yang tidak dapat dikendalikan meliputi
keturunan (herediter/genetik), usia dan ras. Sedangkan faktor yang dapat
dikendalikan adalah asupan garam, obesitas, inaktivitas/jarang olah raga,
merokok, stress, minuman beralkohol dan obat-obatan.
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan
beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)
secara terus menerus  dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.Penting
bagi penderita untuk melakukan modifikasi pada faktor yang dapat
dikendalikan tersebut.

C. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebaban komplikasi
pada berbagai organ dan berujung pada kematian (Situmorang,2015).
Komplikasi pada organ jantung dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah koroner ataupun gagal jantung kongestif. Pada sistem syaraf pusat/otak,
hipertensi dapat menyebabkan pelebaran dan penipisan pembuluh darah
sehingga memungkinkan terjadinya stroke. Begitu pula pembuluh darah di
ginjal dapat terganggu sehingga terjadi kerusakan ginjal dan zat-zat racun
tidak dapat dibuang oleh tubuh.

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-
obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup
dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼ - ½
sendok teh (6 gr/hari), menurunkan berat badan, menghindari minuman
berkafein, rokok, dan minuman beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi
penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25
menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu (Setiawan, 2013).
Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. 
Untuk pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter keluarga anda.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi
adalah (Brunner&Suddart,2010):
 Makanan yang berkadar  lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
 Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
 Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
 Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
 Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
 Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco  serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
 Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko terjadinya hipertensi
diharapkan penderita dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan
dengan modifikasi diet/gaya hidup ataupun obat-obatan sehingga komplikasi
yang terjadi dapat dihindarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner L and S.(2010). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. 8th ed. Jakarta:
EGC
Infodatin Hipertensi. www.depkes.go.id. 06 Juli 2018
Palmer D.(2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Setiawan G., Woungou., Pangemanan. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia
Terhadap Kualitas Hidup Hipertensi. Vol 1(2)
Situmorang.(2015). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada PenderitaRawat Inap Di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara
Medan. Vol 1:1
Sudoyo, Aru W dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV.
Jakarta: Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai