BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini
lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya
atas. Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering
6
7
2. Etiologi
Gastritis akut erosif dapat timbul tanpa diketahui sebabnya. Penyebab yang
c. Merokok
d. Alkohol
pusat.
g. Endotoksin .(Asmadi,2008)
8
3. Anatomi Fisiologi
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai.
a. Kardia.
b. Fundus.
c. Antrum.
9
dalam kerongkongan.
a. Lendir
4. Patofisologi
Price, 2008.
11
Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang
a. Muntah darah
b. Nyeri epigastrium
gangguan kesadaran.(Asmadi,2008)
6. Pemeriksaan Diagnostik
b. Histopatologi.
sembuh sempurna dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh
mungkin.
12
maksimal
d. Laboraturium
(Asmadi,2008)
7. Penatalaksaan Medis
a. Istirahat baring
b. Diet makanan cair, setelah hari ketiga boleh makan makanan lunak.
d. Bila nyeri tidak hilang denga antasida, berikan oksitosin tablet 15 menit
sebelum makan.
(Asmadi,2008)
8. Komplikasi
1. Pengkajian
sangat tinggi yang dialami pasien menegnai kegawatan pada saat krisis.
muntah.
14
2) Pola eliminasi seperti buang air kecil, buang air besar yang meliputi
i. Pola konsep diri meliputi identitas diri, ideal diri, harga diri, gambaran
diri.
2. Pengkajian Fisik
c. Berat badan ( mengalami penurunan berat badan ) dan tinggi badan klien
e. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan darah
2) Radiologi
3) Endoskopi
4) Histopatologi
3. Diagnosa keperawatan
4. Rencana keperawatan.
6. Pelaksanaan
yang sesuai dengan masalah yang muncul dan rencana keperawatan sesuai
manusia.
20
7. Evaluasi
Hasil akhir dari tindakan keperawatan yang diperoleh dari subjektif dan
C. Dokumentasi keperawatan
tanggal. Jika ada kesalahan dicoret dan diberikan paraf oleh penulis.
A. Laporan Kasus
1) Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama : Tn. D
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : PG. A
9) Alamat : Mranggen
22
11) No RM : 01-94-xx
1) Nama : Ny. M
2) Umur : 47 tahun
3) Pendidikan : S1 (Pendidikan )
5) Alamat : Mranggen
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
Pasien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati dan perut bagian kiri
bawah
remas
pukul
2011
2011
makanan.
1) Genogram
25
Keterangan :
: Menikah
: Garis keturunan
mellitus
3. Kesehatan Fungsional
1) Nutrisi
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit :
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Frekuensi : 5x sehari
Jumlah : ± 1500cc/
hari
Warna : kuning
b) Selama sakit
Frekuensi : 5x sehari
Jumlah : ± 1500cc/
hari
Warna : kuning
a) Sebelum sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi ˅
Berpakaian/ ˅
berpindah
Eliminasi ˅
Mobilisasi ˅
Pindah ˅
Ambulasi ˅
Naik tangga ˅
Merapikan rumah ˅
28
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2) Keadaan pernafasan
3) Keadaan kardiovaskuler
b) Selama sakit
1) Keadaan aktivitas
Ambulasi / ROM ˅
29
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
4 : Tergantung total
2) Keadaan pernafasan
3) Keadaan kardiovaskuler
4) Skala ketergantungan
2
2 Mengendalikan 0 Takterkendali/
rangsang pakai kateter
berkemih 1 Kadang – kadang
tak terkendali
(1x24jam)
Mandiri
2 2 2 2
3 Membersihkan 0 Butuh
diri (cuci muka, pertolongan
sisir rambut, orang lain
sikat gigi 1 Mandiri 1 1 1
4 Penggunakan 0 Tergantung
jamban, masuk pertolongan
dan keluar orang lain
(melepaskan , 1 Perlu 1 1 1
Memakai pertolongan pada
celana, beberapa
membersihkan, kegiatan tetapi
menyiram) dapat
mengerjakan
2 sendiri kegiatan
yang lain
Mandiri
5 Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong 1 1 1
makanan
2
Mandiri
6 Berubah sikap 0 Tidak mampu
dari berbaring 1 Perlu banyak
31
Mandiri
8 Memakai baju 0 Tidak mampu
1 Sebagian dibantu 1 1
2 Mandiri 2
9 Naik turun 0 Tidak mampu 0
tangga 1 1
1 Butuh
pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung 0 0
orang lain
1 Mandiri 1
Total Skor 10 11 14
Tingkat ketergantungan KB KB KS
Paraf & Nama Perawat
olif olif olif
KETERANGAN :
Jumlah skor 45
Tingkat Resiko Jatuh Resiko Rendah
Paraf & Nama perawat
33
Tingkat Risiko :
yang baik
pencegahan)
pasien dewasa)
Tanggal Penilaian 4 3 2 1
Kondisi fisk Baik Sedang Buruk Sangat
buruk
Status mental Sadar Apatis binggung stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi Ditempa
sendiri Bantuan roda t tidur
Mobilitas Bebas Agak terbats Sangat Tidak
bergerak terbatas mampu
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang Selalu intokenti
kadang inkontien nesia
Intkontinesia sia
Skor 4 4 4 4
Total skor 16
Paraf & Nama perawat OLIF
Kondisi fisk Baik Sedang Buruk Sangat
buruk
Status mental Sadar Apatis binggung stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi Ditempa
sendiri Bantuan roda t tidur
Mobilitas Bebas Agak terbats Sangat Tidak
bergerak terbatas mampu
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang Selalu intokenti
kadang inkontien nesia
intkontinesia sia
Skor 4 4 4 4
Total skor 16
Paraf & Nama perawat OLIF
Kondisi fisk Baik Sedang Buruk Sangat
buruk
Status mental Sadar Apatis binggung stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi Ditempa
sendiri bantuan roda t tidur
Mobilitas Bebas Agak terbats Sangat Tidak
bergerak terbatas mampu
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang Selalu intokenti
kadang inkontien nesia
intkontinesia sia
Skor 4 4 4 4
Total skor 16
Paraf & Nama perawat OLIF
35
KETERANGAN :
7) Kebutuhanistirahat- tidur
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
2) Pola hubungan
5) Konsep diri
mranggen
Tidak terkaji
7) Nilai
8) Koping
dokter.
37
keluarga baik.
menyebabkan cidera.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Composmentis E : 4 V: 5 M: 6 = 15
Berat Badan : 50 kg
TB(m ) 2 155
radialis
e. Nyeri : Terdapat nyeri tekan pada ulu hati dan perut bawah
kiri
5. Pemeriksaan fisik
beruban, lebat, rambut bersih tidak ada ketombe, tidak ada nyeri
menggunakan gigi palsu, warna lidah putih, klien dapat makan dan
f. Leher
h. Dada
ronchi
j. Abdomen
k. Punggung
m. Genetalia
n. Ekstermitas
5. Diagnostik Test
Hasil pemeriksaan
6. Program Pengobatan
7. Program Pengobatan
g. Salofak
h. Injeksi Vit K 1 ml / 8 jam
8. RENCANA PULANG
Tempat tinggal klien bersama keluarganya yaitu istri dan anaknya. Pasien
Diit : makanan cair setelah itu boleh makan – makanan lunak hindari
B. ANALISA DATA
mengatakan
paham nyeri
yang dirasakan
V (Value) : Klien berharap
nyeri cepat
hilang dan lekas
sembuh
2. DS : Ketidakseimbanagan Menurunnya
Pasien mengatakan nutrisi kurang dari nafsu makan
lemas, mual, muntah kebutuhan tubuh mual, muntah
Pasien mengatakan
hanya minum susu
cerelak dan air putih
DO :
Pasien terlihat lemas
Diet Cair (3x200cc)
Pasien terpasang
Biocemical
Hb : 12
Albumin : -
Clinical : Psien
terlihat lemas
Diet : cair 3x200cc
No Diagnosa
DS :
Pasien mengatakan lemas, mual, muntah
Pasien mengatakan hanya minum susu cerelak dan air putih
DO :
Pasien terlihat lemas
Diet Cair (3x200cc)
Pasien terpasang
Biocemical
Hb : 12
Albumin : -
Clinical : Psien terlihat lemas
Diet : cair 3x200cc
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
di tandai dengan
DS : -
DO :
- Terpasang infus Rl 20tpm di tangan kanan
D. RENCANA KEPERAWATAN
47
nyeri pada daerah ulu nyeri berkurang atau 4. Edukasi keluarga untuk 5. memberikan informasi kepada
hati dan perut kiri hilang memberikan suasana klien tentang nyeri yang di
bawah 2. Tekanan darah 90/60- nyaman rasakan
140/90 mmHg 5. Jelaskan sebab - sebab 6. Membantu mengurangi
O (onzet) : 3. Nadi 60- 100x/menit nyeri kepada klien nyeri yang di rasakan
pasien mengatakan 4. Respirasi 16- 24x/menit 6. Kelola obat analgesik
nyeri di rasakan 5. Nyeri 0-2 diberikan pada pukul 08.00,
sekarang dan 6. Wajah klien tidak 16.00, 24.00 WIB
mulai timbul sejak menyeringai
6 jam sebelum 7. Klien merasakan
masuk rs nyaman
P (provocative) :
pasien mengatakan
nyeri dirasakan
terus menerus
Q (Quality) :
pasien
menagatakan nyeri
terasa seperti
diremas- remas
R (Region) :
Pasien mengatakan
nyeri di rasakan
padaulu hati dan
perut kiri bawah.
S (Scale) :
Pasien mengatakan
skala 3
48
T (Tretment) :
Klien berusaha
mengurangi gerakan
agar nyeri tidak
terasa
U (Understanding) :
Klien mengatakan
paham nyeri yang
dirasakan
V (Value) :
Klien berharap nyeri
cepat hilang dan
lekas sembuh
DO :
- Klien wajahnya
menyeringai
- Klien tampak
gelisah dan tidak
nyaman
2. Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21
Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
49
di tandai dengan menunjukkan tidak 3. Kaji hal-hal yang terjadinya perubahan pola
adanya tanda-tanda menyebabkan klien malas makan dan sebagai bahan
DS : ketidakseimbangan nutrisi makan
Pasien mengatakan untuk
kurang dari 4. Anjurkan klien untuk makan
lemas, mual,
kebutuhan dengan kriteria porsi sedikit tapi sering. melaksanakan intervensi.
muntah
Pasien mengatakan : 5. Anjurkan dan ajarkan 3. Mendeteksi secara diri dan
hanya minum susu 1. Nafsu makan baik melakukan kebersihan mulut
tepat agar mencari intervensi
cerelak dan air 2. Porsi makan sebelum makan.
putih dihabiskan 6. Kolaborasi dengan tim gizi yang cepat dan tepat untuk
3. Berat badan normal, dalam pemberian TKTP. penanggulangannya.
DO : Pasien terlihat
sesuai dengan tinggi
lemas 4. Porsi yang sedikit tapi sering
Diet Cair badan.
membantu menjaga
(3x200cc)
Pasien terpasang pemasukan dan rangsangan
infus Rl 20tpm
mual/muntah.
Biocemical
Hb : 12 5. Menimbulkan rasa segar,
Albumin : -
mengurangi rasa tidak
Clinical : Psien
terlihat lemas nyaman, sehingga berefek
Diet : cair
meningkatkan
3x200cc
nafsu makan.
6. Makanan Tinggi
Kalori Tinggi Protein
dapat
50
mengganti kalori, protein
3. Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21
Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
51
4 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21 Tanggal 25/10/21
Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
52
53
Ruang : Yudistira
Mahasiswa : Kholifiana M
Tanggal 25/10/21
lambung )
Tanggal 25/10/21
Tanggal 25/10/21
Tanggal 25/10/21
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
- Pasien mengeluh
sakit saat obat
11.30 dimasukkan
WIB
13.00
WIB
14. 00
WIB
57
Ruang : Bougenvil
lambung )
12.30
WIB
14.00
WIB
59
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
2. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif)
22
3. Perencanaan
yang ditemukan penulis selama mengasuh kasus kelolaan pada pasien Bp. D
adalah :
lambung )
dengan teori adalah observasi tingkat nyeri pasien, observasi tanda –tanda
makan pasien, mengkaji hal – hal yang menyebabkan klien malas makan,
penyakit)
hidup sehat
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
tanda infeksi, awasi tanda vital, mengkaji tanda – tanda vital , melakukan
64
4. Implementasi
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang
Diagnosa :
lambung )
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37,1˚C
penyakit
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
TD : 100 / 70 mmHg
Suhu : 37,1˚C
Respirasi : 24 x/menit
5. Evaluasi
lambung )
sebagian dibuktikan bahwa pasien saat makan sudah tidak mual lagi.
penyakit)
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
Pada studi kasus yang dilakukan oleh penulis selam 2 hari penulis
menemukan hal – hal yang menghambat jalannya studi kasus yaitu jarak
tempat praktek dan pasien masih belum memahami apa yang dijelaskan
tentang penyakitnya
BAB IV
A. Kesimpulan
lambung )
70
71
penyakit)
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif)
tidak muncul pada teori namun muncul pada saat melakukan tindakan
B. Saran
1. Bagi masyarakat
gastritis erosif.
72
3. Penulis
4. Bagi RS
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo Aru. (2009). Buku ajar ilmu penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi keempat.
Jakarta
Wilkison, Judith M. (2016). Diagnosa Keperawatan : Diagnosis NANDA
Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta: EGC
http://bangsalsehat.com/2017/12/pendahuluan-gastritis-erosif-lengkap-pdf-dan-
doc.html?m=1
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Jam :
Waktu : 30 menit
Tempat :
Dalam tubuh manusia banyak terdapat system yang saling kerja sama dalam
penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat pentinng
dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidu setiap sel di tubuh. Dalam system
Lambung nantinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan ukosa
peradangan pada dinding lambung (gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan
diet yang tidak normal attau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan
kembali :
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. ceramah dan
2. Tanya jawab
3 6 Menit Evaluasi :
-Meminta saudara menjelaskan atau -Bertanya,dan
menyebutkan kembali : menjawab
Pengertian Gastritis erosif pertanyaan
Tanda dan gejala Gastritis erosif
-Memberikan pujian atas keberhasilan
menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan,serta
menyimpulkan.
4 2 Menit Penutup :
-Mengucapkan terimakasih dan -Menjawab salam
mengucapkan salam
F. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi SAP
G. METODE EVALUASI
Materi
1. Pengertian
erosif akibat kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa
kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk
berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik.
Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang
2. Etiologi
Gastritis akut erosif dapat timbul tanpa diketahui sebabnya. Penyebab yang
c. Merokok
d. Alkohol
g. Endotoksin .(Asmadi,2008)
3. Tanda dan Gejala
Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat
a. Muntah darah
b. Nyeri epigastrium
d. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium Pada pemeriksaan fisik biasanya
(Asmadi,2008)
4. Penatalaksaan Medis
a. Istirahat baring
b. Diet makanan cair, setelah hari ketiga boleh makan makanan lunak. Hindari
d. Bila nyeri tidak hilang denga antasida, berikan oksitosin tablet 15 menit
sebelum makan.