Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

PEMBERIAN OKSIGENASI PADA KLIEN DENGAN KEJANG DEMAM

DI IGD RS WONGSONEGORO SEMARANG

DISUSUN OLEH
KHOLIFIANA MAULIDA
G3A020234

PRAKTIK STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (KGD)


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021
LAPORAN ANALISA SINTESA
PEMBERIAN OKSIGENASI PADA PASIEN DENGAN KEJANG DEMAM

NamaMahasiswa : KholifianaMaulida Ruang : IGD RS ROEMANI


NIM : G3A020234 Tgl : 14 SEPTEMBER 2021

1. IdentitasPasien
Nama : An.K
Usia : 5 bulan
Alamat : Semarang

2. DiagnosaMedis
Kejang demam kompleks

3. DasarPemikiran
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai
pada anak tertama pada golongan anak yang berumur 6 bulan sampai 4 tahun.Pada
demam kejang terjadi pembahasan sekelompok neuron secara tiba-tiba yang
menyebabkan suatu gangguan kesadaran, gerak, sensoriataumemori yang bersifat
sementara (Aesceulaplus, 2008). Sehingga dibutuhkan terapi oksigen dalam jumlah
cukup untuk mencukupi tubuh.

4. AnalisaSintesa
Etiologi (infeksi, rangsangan, metabolic, kelainanneuorologi/perinatal)

Ketidakseimbangan membrane ATP ASE

Difusi Na+ dan K+

Perubahan beda potensial membrane neuron, terjadi pelepasan muatan listrik


keseluruhan sel dengan bantuan neurotransmiter

Kejang
KDK > 15 menit

Suplay darah dan 02 keotak

Resiko kerusakan neuron otak

Ketidakefektifan perfusi jaringan

TerapiOksigen

5. TindakankeperawatandanRasional
Pemberian Oksigenasi melalui nasal kanul 1Lpm

6. DiagnosaKeperawatan
Gangguan perfusi serebral b / d peningkatan tekanan intracranial

7. Data Fokus
An. K usia 5 bulan datang ke IGD dengan panas dan riwayat kejang. N: 122 x/m,
RR:24x/m, S: 39,6oc.

8. Prinsip-prinsip Tindakan Keperawatan


a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
d. Prosedur pemberian O2 melalui kanul nasal 1-6 Lpm
Cara Pemasangan:
- Terangkan prosedur pada klien
- Atur posisi klien yang nyaman (semi fowler)
- Atur peralatan oksigen dan humidiflier
- Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran
oksigen yang rendah.
- Masukan ujung kanula ke lubang hidung
- Fiksasi selang oksigen
- Alirkan oksigen sesuai program
- Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan klien.

9. Tujuan Tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan
mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan
pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi
jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas (oksigen) pada membran
alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin, dan curah jantung.

10. Bahaya yang dapat terjadi dan pencegahan


Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah
timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi.
Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori diantaranya adalah untuk
tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan
nasal kanul yang tidak steril juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari
satu pasien ke pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril
meningkatkan kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air akan terhirup
oleh klien.
Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.
Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang dari batas.
Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran mukosa dan membantu untuk
mengencerkan sekret di saluran pernafasan klien.

11. Evaluasi
S: -
O:
- Pasien tampak tenang
- RR: 24 x/m
- TTV dalam batas normal
A : kebutuhan oksigenasi terpenuhi
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai