HIPERBILIRUBINEMIA
Disusun Oleh :
TIA ANGGRAENI
2111040074
1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Hiperbilirubinemia
1. Definisi
a. Ikterus Fisiologis
3
aterm yang mengalami hiperbilirubin memiliki kadar
glukoronil transferase.
b. Ikterus Patologis
tandanya ialah :
melebihi 12mg/dl.
4
Luasnya ikterus pada neonatus menurut daerah yang
2. Etiologi
lahir disebabkan oleh disfungsi hati pada bayi baru lahir sehingga
3. Manifestasi Klinis
5
Dikatakan Hiperbilirubinemia apabila ada tanda-tanda
bilirubin
setiap 24 jam
bulan.
4. Patofisiologi
6
paru-paru. Biliverdin yang larut dalam air direduksi menjadi
molekul bilirubin yang tidak larut dalam air menjadi molekul yang
7
terjadi didalam usus kecil proksimal melalui kerja Bglukuronidase.
Wahani, 2013).
5. Komplikasi
8
oleh deposisi pigmen bilirubin pada beberapa daerah otak terutama
6. Penatalaksanaan Medis
a. Pemberian antibiotik
dalam kulit melaui tinja dan urine dengan oksidasi foto pada
9
c. Fenobarbital Fenobarbital dapat mengekskresikan bilirubin
baru lahir.
10
7. Pathways
11
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
pucat.
c. Riwayat kesehatan
melengking.
12
DM. Mungkin praterm, bayi kecil usia untuk gestasi
d. Pemeriksaan fisik
dan mukosa.
abnormal.
bilirubin enterohepatik.
13
4) Ekstremitas Kelemahan pada otot.
e. Pemeriksaan diagnostik
14
berarti tidak fisiologis, sedangkan bilirubin pada
kantong empedu.
f. Data penunjang
<2mg/dl.
15
2) Pemeriksaan darah tepi lengkap dan gambaran
2. Dx. Keperawatan
a. Ikterik neonates
1) Definisi
2) Penyebab
16
1) Definisi
c. Hipertermia
1) definisi
2) Penyebab
17
respon trauma, aktivitas berlebihan, penggunaan
inkubator.
1) Definisi
2) Penyebab
inkubator.
3. Intervensi Keperawatan
18
5. suhu kulit
membaik incubator atau kotak bayi
Lepaskan pakaian bayi
kecuali popok
Berikan penutup mata (eye
protector/ billiband) pada bayi
3. Edukasi
4. Kolaborasi
19
meningkat kelembaban, suhu lingkungan
2. hidrasi meningkat ekstrem, penurunan mobilitas)
3. perfusi jaringan 2. Terapeutik
meningkat Ubah posisi setiap 2 jam jika
4. pigmentasi tirah baring
abnormal menurun Lakukan pemijatan pada area
5. suhu kulit penonjolan tulang, jika perlu
membaik Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selama periode
diare
Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif
Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit kering
3. Edukasi
Anjurkan menggunakan
pelembab (mis. Lotin, serum)
Anjurkan minum air yang
cukup
Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkat asupan
buah dan saur
Anjurkan menghindari
terpapar suhu ektrime
Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat berada
diluar rumah
20
menurun Monitor tekanan darah,
2. Suhu tubuh frekuensi pernapasan dan nadi
menurun Monitor warna dan suhu kulit
3. Frekuensi nadi Monitor dan catat tanda dan
menurun gejala hipotermia dan hipertermia
4. Ventilasi 2. Terapeutik
menurun Pasang alat pemantau suhu
kontinu, jika perlu
Tingkatkan asupan cairan dan
nutrisi yang adekuat
Bedong bayi segera setelah
lahir, untuk mencegah kehilangan
panas
Masukkan bayi BBLR ke
dalam plastic segera setelah lahir
( mis. bahan polyethylene, poly
urethane)
Gunakan topi bayi untuk
memcegah kehilangan panas pada
bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahir di
bawah radiant warmer
Pertahankan kelembaban
incubator 50 % atau lebih untuk
mengurangi kehilangan panas
Karena proses evaporasi
Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu
bhan-bahan yang akan kontak
dengan bayi (mis. seelimut,kain
bedongan,stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di area
aliran pendingin ruangan atau
kipas angin
Gunakan matras penghangat,
selimut hangat dan penghangat
ruangan, untuk menaikkan suhu
tubuh, jika perlu
21
Gunakan kasur pendingin,
water circulating blanket, ice pack
atau jellpad dan intravascular
cooling catherization untuk
menurunkan suhu
Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
3. Edukasi
Jelaskan cara pencegahan
heat exhaustion,heat stroke
Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar udara
dingin
Demonstrasikan teknik
perawatan metode kangguru
(PMK) untuk bayi BBLR
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antipiretik jika perlu
22
Berikan cairan intravena bila
perlu
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu
23
Daftar Pustaka
24