Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PRAKTIK KLINIK PROFESI LAPORAN PENDAHULUAN

DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT

DISUSUN OLEH :
NAMA : VENYKA KIS OKTAVIA

NIM : 201133067

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional
Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS PRAKTIK KLINIK PROFESI LAPORAN PENDAHULUAN


DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT

Pontianak, 14 November 2020


Telah di persiapkan dan disusun oleh :

VENYKA KIS OKTAVIA


NIM. 201133067

Telah disetujui
Tanggal : November 2020

Oleh :

PEMBIMBING LAPANGAN/CI PEMBIMBING AKADEMIK

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan
ini. Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini penulis telah melibatkan bantuan
moril dan material dari banyak pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
resume ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga atas bantuan, kerja sama, terutama yang
terhormat:
1. Bapak Didik Hariyadi, S. Gz., M. Si selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
2. Ibu Nurbani, S. Kp., M. Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan.
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M. Kep selaku Ketua Program Studi Profesi
Ners Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Ns. Raju Kapadia S.Kep., M.Med.Ed selaku koordinator mata
kuliah Keperawatan Dasar Profesi
5. Semua dosen Program Studi Ners Keperawatan Pontianak yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasanya serta ilmu yang
bermanfaat.
6. Kedua orangtua, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan pendahuluan ini. Semoga laporan
pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa di
Poltekkes Kemenkes Pontianak dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
mahasiswa di Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Pontianak.

Pontianak, 14 November 2020

Penulis
ANAK SEHAT

I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan merupakan suatu peningkatan jumlah dan ukuran
sedangkan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari
tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui
proses maturasi dan pembelajaran (Whaley dan Wong, 2000 dalam Konsep
Dasar Keperawatan).
Tumbuh kembang anak adalah suatu kesatuan proses, dimana seorang
anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi juga berkembang menjadi
lebih terampil yang mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda-beda tapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu:
1. Pertumbuhan (Growth) : berkaitan dengan masalah-masalah perubahan
dalam besar, jumlah/ukuran/dimensi tingkat sel, organ maupun individu
yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur, tulang, dan
keseimbangan metabolik.
2. Perkembangan (Development) : bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan termasuk
perkembangan emosi intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya.
Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada
potensi biologic psiko-sosial dan perilaku yang merupakan proses yang unik
dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada
setiap anak.

II. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN ANAK
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah sebagai berukut:
1. Faktor Keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar untuk mencapai hasilakhir proses tumbuh
kembang anak melalui instruksi genetik dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan selain akibat oleh faktor
genetik seperti, penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan
kromosom. Contohnya : Sindrom Down, Sindrom Tunner, dan lainnya.
Juga diakibatkan oleh faktor lingkungan yang kurang memadai.
a. Seksi
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak wanita berbeda
dengan anak laki-laki.
b. Ras
Rasa atau suku bangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Beberapa suku bangsa memiliki karakteristik
yang khas misalnya keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar
dibandingkan keturunan bangsa Asia.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi begaimana
mereka mempersiapkan dan memahami kesehatan berperilaku
hidup sehat.
2) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang social otonominya rendah bahkan punya banyak keterbatasan
untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang secara optimal, anak memerlukan nutrisi yang
adekuat yang didapatkan dari makanan yang bergizi.
4) Iklim/Cuaca
Iklim sangat mempengaruhi status kesehatan anak.
5) Olahraga/ Latihan Fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan fisik maupun
perkembangan psiko-sosial anak.
6) Posisi Anak dalam Keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah, anak
bungsu akan mempengaruhi bagaimana pada anak tersebut diasuh
anak didik.
b. Lingkungan Internal
1) Intelegensi
Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,
perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang
mempunyai intelegensi yang kurang.
2) Hormon
Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatoprik untuk
pertumbuhan tinggi badan terutama pada kanak-kanak. Hormone
tiroid menstimulasi tubuh dan hormone gonadotropik menstimulasi
pertumbuhan sel interstitial dari testis untuk memproduksi
testosterone dan ovarium untuk memproduksi estrogen.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti orang tua dan
saudara, teman sebaya serta guru akan memberikan pengaruh
terhadap perkembangan emosi anak baik social dan intelektual
anak
4). Daya tahan tubuh
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memperoleh kekebalan dengan
cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang sehat.
Jadwal imunisasi untuk bayi yang lahir di RS antara lain
a) Umur 0 : BCG,HB 1 dan polio 1
b) 2 bulan : HB 2, DPT 1 dan polio 2
c) 3 bulan : DPT 2 dan Polio 3
d) 4 bulan : DPT 3
e) 9 bulan : HB 3 dan campak

III. PERIODE PERKEMBANGAN ANAK


Menurut Wong (2001) mengemukakan perkembangan anak secara umum
terdiri atas :
A. Periode Prenatal
Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan sangat penting
karena terjadi pembentukan organ dan sistem organ anak. Selain itu
adanya hubungan antara kondisi Ibu dan terus memberi dampak pada
pertumbuhannya.
B. Periode Bayi
Periode ini terdiri dari neonates (umur 0-28 hari) dan bayi (umur 28 hari –
12 bulan). Pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
terutama pada aspek kognitif, motorik, dan social.
C. Periode Kanak-Kanak
Terdiri atas 1-3 tahun yang disebut tolder dan prasekolah umur 3-6 tahun
toddler menunjukkan perkembangan yang lebih lanjut pada usia
prasekoalah perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap.
D. Periode Kanak-Kanak Pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dengan pertumbuhan anak laki-
laki sedikit lebih meningkat dari pada perempuan dan perkembangan
motoriknya lebih sempurna.
E. Periode Kanak-Kanak Akhir
Merupakan fase transisi yaitu mulai anak masuk remaja, pada usia 11-18
tahun. Perkembangan menolak pada periode ini adalah kematangan
identitas seksual dengan perkembangan organ reproduksi.

IV. PERKEMBANGAN ANAK BALITA


Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita
karena pada masa ini pertumbahan anak yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas kesadaran social,
emosional, intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga di bentuk pada
masa lini sehingga setiap kelainan/penyimpanan sekecil apapun, apabila tidak
ditangani dengan baik akan mengurangi kualitas perkembangan.
Frankenbung (1901) melalui DDST (Denver Development Sreening
Test), mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak balita meliputi:
1. Personal Sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan .
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan motorik halus)
Askep yang berhubungan dengan kemampuan anak mengatasi sesuatu ,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuhnya saja dan
dilakukan otak kecil, terdapat memerlukan koordinasi yang cermat
misalnya kemampuannya.
3. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti perintah
dan berbicara spontan.
4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh dan sikap tubuh.
Beberapa melestone pokok yang harus diketahui dalam mengetahui,
tanpa perkembangan seseorang anak (milestone perkembangan anak
adalah tingkat perkembangan yang harus di capai anak pada umur tertentu.
Misalnya:
a. Umur 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1
dan 2 minggu kemudian
b. Umur 12-16 minggu : menegakkan kepala terungkap sendiri menoleh
ke arah suara, memegang benda yang ditaruh di tangannya
c. Umur 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. Umur 26 minggu : memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain dengan arah ke depan, duduk dengan bantuan kedua
tangannya kedepan, makan biskuit sendiri.
e. Umur 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara “dada……”
f. Umur 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata
tunggu-tunggu.
V. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Anak
Nama, anak keberapa, tanggal lahir, usia, jenis kelamin, dan agama
b. Orang tua (ayah dan ibu)
Nama, usia, pekerjaan, pendidikan, agama, dan alamat
2. Genogram
Data dibuat dalam bentuk kerangka pohon keluarga yang dimulai dari
kakek dan nenek pasien dari ibu maupun ayah, lalu dimuat pula semua
saudara dari ibu dan ayah lalu pasien.
3. Riwayat Anak
a. Perawatan dalam kandungan
Berapa usia kehamilan saat ibu pertama kali memeriksakan diri,
dimana dan kepada siapa ibu pertama kalii memeriksakan
kehamilannya. Bagaimana keteraturan ibu memeriksakan diri
selama kehamilannya. Ada tidaknya kelainan yang tampak pada
janin saat masih dalam kandungan. Pernah tidaknya ibu mengalami
cedera selama kehamilanya. Bagimana kecukupan nutrisi ibu
selama kehamilan. Adanya pantangan makanan yang berkaitan
dengan budaya keluarga.
b. Perawatan pada waktu kelahiran
Berapa usia kehamilan saat kelahiran bayi, bagaimana proses
kelahiran, dimana dan ditolong oleh siapa. Bagaimana keadaan
bayi setelah dilahirkan, berat badan serta panjang badan bayi.
4. Kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual dalam kehidupan sehari-hari
a. Bernafas
Berapa frekuensi napas anak, irama pernapasan, kedalaman napas,
ada tidaknya suara napas tambahan. Ada tidaknya kesulitan
bernafas yang dialami oleh anak, saat kapan kesulitan itu
dirasakan, berapa lama, serta keluhan lain yang dirasakan oleh
anak.
b. Makan dan minum
Bagaiman kepatuhan ibu dalam memberikan ASI eksklusif sampai
bayi berusia 6 bulan, pada usia berapa bayi mulai diberikan
makanan pendamping ASI dan dalam bentuk apa. Bagaimana
kecukupan nutrisi anak setelah diberikan PASI. Makanan apa yang
paling disukai oleh anak. Bagaimana pola dan pemberian PASI
pada anak.
c. Eliminasi
Bagaimana pola BAB dab BAK pada anak. Pada BAB, tinjau
konsistensi, warna, bau, adanya darah atau pus. Pada BAK, tinjau
volume, warna, bau.
d. Aktivitas
Apa permainan yang paling disukai oleh anak, dan kapan waktu
bermainnya.
e. Istirahat tidur
Bagaimana pola tidur anak pada siang dan malam hari, dan berapa
lama. Ada tidaknya kesulitan tidur yang dialami oleh anak
f. Personal hygiene
Berapa kali anak mandi dalam satu hari, ada membantu atauu
tidak. Bagaimana dengan kebersihan kuku serta rambut.
g. Pengaturan suhu tubuh
Suhu anak diukur, apakah normal, hipotermi ataukah mengalami
hipertermi
h. Rasa aman
Kaji lingkungan tempat anak bermain, apakah sudah aman dari
benda-benda tajam dan berbahaya. Bagimana pengawasan orang
tua ketika anak sedang bermain.
i. Rasa nyaman
Kaji kondisi dan keadaan anak saat mengobrol dengan orang lain
j. Komunikasi dan sosialisasi
Bagaimana hubungan anak denga orang tua, keluarga lain serta
teman-temannya. Siapakah orang yang paling dekat dengan anak.
Apakah anak mau mengutarakan keinginannya secara bebas tanpa
takut kepada orang tua.
k. Ibadah
Apa agama yang dianut dan bagaimana pelaksanaan ibadah yang
dilakukan oleh anak.
l. Prestasi
Bagaimana pencapaian kemampuan anak mengenai tingkah laku
sosial, gerakan motorik halus, bahasa, dan perkembangan motorik
kasar.
m. Rekreasi
Kemana saja biasanya anak diajak berekreasi oleh orang tuanya.
n. Belajar
Kaji pengetahuan orang tua dalam merawat dan mendidik anak.
5. Pengawasan kesehatan
Bagaimana sikap orang tua disaat menghadapi anak yang sedang sakit
serta riwayat imunisasi yang telah diperoleh oleh anak mencakup
BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis. Cantumkan pula pada usia
berapa anak mendapatkan imunisasi dan pada tanggal berapa
diberikan.
6. Penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak dan pada usia berapa,
kualitasnya akut atau kronis, menular atau tidak, lamanya sakit serta
pertolongan atau tindakan yang diambil oleh orang tua.
7. Kesehatan Lingkungan / Keluarga
Kaji bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal anak mengenai
ketersediaan air bersih dan sanitasi/ventilasi rumah.
8. Perkembangan anak
a. Buat daftar kemampuan yang seharusnya sudah dicapai oleh anak
sesuai dengan denver II yang didasarkan pada usia anak mengenai
personal sosial, gerakan motorik halus, bahasa dan perkembangan
motorik kasar.
b. Kemudian bandingkan daftar yang dibuat diatas dengan
kemampuan anak setelah diujikan.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum
Kaji kebersihan, pergerakan dan keaktifan anak, dan status gizi
dengan penyesuaian rumus Behrman menggunakan berat badan
dengan usia anak lalu disesuaikan apakah anak mendapatkan gizi
yang cukup atau tidak.
Rumus behrman adalah:
 BB = (umur dalam bulan + 9) : 2
 Status gizi anak = BB anak sekarang : BB anak normal x
100%
b. Warna Kulit, suara waktu menangis pertama kali, tonus utot,
edema
c. Kepala
Kaji mengenai bentuk kepala, ada tidaknya lesi, kebersihan kulit
kepala, jenis rambut, tekstur rambut, kekuatan rambut, penyebaran
rambut, warna rambut.
d. Muka
Kaji adanya lesi, kebersihan, hiperpigmentasi, dan sianosis
e. Mata
Bentuk bola mata, pergerakan, keadaan pupil, konjungtiva,
keadaan kornea, sklera, bulu mata, serta ketajaman penglihatan
serta kepekaan kelopak mata.
f. Hidung
Kaji mengenai kebersihan, adanya sekret, warna mukosa hidung,
dan pergerakan/napas cuping hidung, juga adanya gangguan lain.
g. Telinga
Kaji kebersihan, keadaan alat pendengaran, dan kelainan yang
mungkin adda.
h. Mulut
Kaji kebersihan daerah sekitar mulut, keadaan mukosa bibir,
keadaan gigi (kebersihan dan adanya karies), keadaan lidah,
keadaan tenggorokan, dan kelainan yang mungkin ada.
i. Leher
Kaji adanya pembesaran kelenjar/pembuluh darah, kaku kuduk,
pergerakan leher.
j. Thoraks
Kaji mengenai bentuk dada, irama pernapasan, tarikan otot bantu
pernapasan, serta adanya suara napas tambahan.
k. Jantung
Kaji mengenai bunyi jantung serta ada tidaknya pembesaran
jantung.
l. Persarafan
Kaji tentang refleks fisiologis dan refleks patologis anak.
m. Abdomen
Kaji mengenai bentuk, adanya pembesaran organ, keadaan pusat,
terabanya skibala, adanya massa, nyeri tekan dan nyeri lepas,
distensia, dan gerak peristaltik serta bising usus.

n. Ekstremitas
Kaji tentang pergerakan, kelainan bentuk, refleks lutut dan adanya
edema.
o. Alat kelamin
Kaji mengenai kebersihan dan adanya lesi.
p. Anus
Kaji mengenai keadaan dan kebersihan, adanya lesi, adanya
infeksi.
q. Antropometri
Kaji mengenai ukuran pertumbuhan anak. Berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan.
r. Gejala Kardinal
Kaji tanda-tanda vital anak. Suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah,
dan CRT.
10. Hasil Observasi
Tuliskan respon umum anak dengan keluarganya serta hal-hal baru
yang diberikan kepadanya, bentuk interaksi kepada orang lain, cara
anak mengungkapkan keinginannya, serta kontraindikasi prilaku
yang mungkin ditunjukkan oleh anak.

B. Diagnosa Kesejahteraan
Diagnosa kesejahteraan mengacu kepada Denver II mengenai
potensi perkembangan anak tentang kemampuan personal sosial, gerakan
motorik halus, bahasa, dan perkembangan motorik kasar yang mungkin
belum dicapai sesuai kriteria umur anak dan potensial mengenai
kemampuan yang harus dicapai anak sesuai perkembangan umur
selanjutnya. Misalnya pada anak usia 15 bulan sudah hampir mampu
mengucapkan 2 kata dan mulai belajar mencorat-coret dengan pulpen
atau sejenisnya namun pada usia 16 bulan sudah harus mampu berbicara
2 kata dan memegang pulpen serta mencorat-coret. Sehingga diagnosa
kesejahteraan yang akan muncul pada anak usia 15 bulan adalah:
1. Potensial perkembangan motorik halus khususnya mencorat-coret
2. Potensial perkembangan bahasa khususnya berbicara 2 kata.

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Intervensi merupakan suatu perencanaan pelaksanaan pemberian
tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang telah ditentukan.
Pemberian intervensi pada kasus ini disesuaikan dengan denver karena
pada denver II tercantum tahap-tahap perkembangan anak dan
pencapaian kemampuannya sesuai umur.

D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dan tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan dilanjutkan pada nursing orders untuk membantu anak
mencapai tujuan yang diharapkan sesuai tahapan usia. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2001).
Implementasi dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun.

E. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan pada anak,
hendaknya selalu dilakukan evaluasi terhadap pencapaian kemampuan
anak dalam hal ini meliputi kriteria hasil dari masing-masing diagnosa.
Denpasar, 03
Mei 2011
Pembimbing Praktik Mahasiswa

( Made Suparmi ) ( IGA Risma C.


Anggreani )
NIP. 195811071980032003 PO7120009054

Pembimbing Akademik

( Dra. Pt. Susy Natha Astini, M.Kes. )


NIP. 195601021981032001

Anda mungkin juga menyukai