Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEGAWATDARURATAN


KEPERAWATAN GIGI
PEMBEBASAN JALAN NAFAS

DOSEN PENGAMPUH :
Ns Joice Laoh, SPd, S.Kep, M.kes
NIP: 1972011719910320003

Disusun Oleh :
RIFDA NAJLAH BADJUBER
NIM : 711240219054

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


2020
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN : Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas.


B. TUJUAN : Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara
normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase tubuh.
C. PENGKAJIAN
Pertama kali yang harus kita lakukan adalah :Pemeriksaan Jalan Napas dengan metode
(Look, Listen, Feel)
Look: Lihat gerakan nafas ada atau tidak 
Listen: Dengarkan ada atau tidak suara nafas tambahan yang keluar 
Feel: Rasakan adanya aliran udara atau nafas yang keluar melalui mulut atau hidung.Cara
pemeriksaan Look-Listen-Feel.
Cara ini dilakukan untuk memeriksa jalan nafas dan pernafasan.
 JENIS-JENIS SUARA NAFAS TAMBAHAN
 Snoring : Suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan
napas bagian atas oleh benda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah pengece
kan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari,
yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untuk chin lift tadi, ibu jari
mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah). Lihatlah
apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu dll).
Pindahkan benda tersebut Tindakan Cross-Finger 

 Gargling : Suara Seperti Berkumur, Kondisi Ini Terjadi Karena Ada Kebuntuan
Yang disebabkan Oleh Cairan (Eg: Darah), Maka Lakukanlah Cross-
Finger(Seperti Di Atas), Lalu Lakukanlah Finger-Sweep (Sesuai Namanya,
Menggunakan 2 Jari Yang Sudah Dibalut Dengan Kain Untuk “Menyapu”
Rongga Mulut Dari Cairan-Cairan). Tindakan Finger Sweep.
 Crowing : Suara Dengan Nada Tinggi, Biasanya Disebakan Karena
Pembengkakan (Edema) Pada Trakea, Untuk Pertolongan Pertama Tetap
Lakukan Maneuver Head Tilt And Chin Liftatau Jaw Thrust Saja.

 TINDAKAN UNTUK MEMBUKA JALAN NAFAS


A. TANPA ALAT
1) Head tilt (extensi kepala )
Di lakukan bila jalan napas tertutup oleh lidah pasien Untuk melakukan : letak
kan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah,sehingga kepala
menjadi tengadah dan penyangga lidah tegang akhirnya lidah terangkat ke
depan.

Ingat! Tidak boleh dilakukan pada pasien dugaan fraktur servikal.


2) Chin lift ( angkat dagu )
Di lakukan dengan maksut mengangkat otot pangkal lidah ke depan Untuk
melakukannya : gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang
dagu pasien, kemudian angkat dan dorong tulangnya ke depan.

3) Jaw Thrust Maneuver (Manuver Mendorong Mandi bula kedepan).


Teknik ini direkomendasikan sebagai alternatif untuk membuka jalan nafas.
1) Pegang sudut rahang bawah korban dan angkat dengan kedua tangan, satu
tangantiap sisi, mendorong mandibula ke depan sambil ekstensikan kepala ke
belakang.
2) Bila bibir tertutup, buka bibir bawah dengan ibu jari.
3) Bila pernafasan mulut ke mulut diperlukan, tutup lubang hidung dengan
meletakkan pipi menutup hidung.

 MENGATASI SUMBATAN PARSIAL JALAN NAFAS


1. Teknik manual thrust 
a) Abdominal thrust (untuk dewasa) Untuk  penderita sadar dengan sumbatan jalan
nafas parsial boleh dilakukan tindakan“Abdominal thrust” Bantu/tahan penderita
tahap berdiri atau condong kedepan dengan merangkul dari belakang. 
 Lalukan hentakan mendadak dan keras pada titik silang garis antar belikat dan
garis punggung tulang belakang
 Rangkul korban dari belakang dengan kedua lengan dengan mempergunakan
kepalan kedua tangan, hentakan mendadak pada uluhati (abdominal thrust).
Ulangi hingga jalan nafas bebas atau hentikan bila korban jauh tidak sadar
ulangi tindakan tersebut pada penderita terlentang.
 Segera panggil bantuan.

b) Chest thrust (untuk anak, orang gemuk & wanita hamil)


Penderita sadar:
Penderita anak lebih dari satu tahun:Lakukan “chest thrust” 5 kali (tekan ulang
dada dengan jari kedua dan ketiga kira-kirasatu jari di bawah garis imajinasi antar
puting susu).Ulangi tindakan tersebut, hingga sumbatan tergeser atau korban
jatuh tidak sadar.
Penderita tidak sadar :
 Tidurkan terlentang
 Lakukan chest thrust
 Tarik lidah dan lihat adakah benda asing
 Berikan pernafasan buatan
 Bila jalan nafas tersumbat di bagian bawah, lanjutkan dengan
krikotirotomi jarum.

c) Back blow (untuk bayi)


Penderita Sadar :
 Bila penderita dapat batuk keras, observasi ketat
 Bila nafas tidak efektif/berhentiBlack blows 5 kali (hentakan keras mendadak
pada punggung korban di titik silang garisantar belikat dengan
tulang punggung/verterbral)

Penderita tidak sadar:


 Tidurkan penderita terlentang
 Lakukan back blow dan chest thrust
 Tarik lidah dan dorong rahang bawah untuk melihat benda asing1.
 Bila terlihat ambil dengan jari-jari2.
 Bila tak terlihat jangan coba-coba digaet dengan jari
 Usahakan memberikan nafas (meniupkan udara)
 Bila jalan nafas tetap tersumbat, ulangi langkah tersebut di atas
 Segera panggil bantuan setelah pertolongan pertama dilakukan 1 menit.

B. DENGAN ALAT
1) Pemasangan Pipa (Tube)
Dipasang jalan napas buatan (pipa orofaring, pipa nasofaring). Pipa
orofaring digunakan untuk mempertahankan jalan nafas dan menahan pangkal
lidah agar tidak jatuh ke belakang yang dapat menutup jalan napas terutama
pada pasien-pasien tidak sadar.

Bila dengan pemasangan jalan napas tersebut pernapasan belum juga baik,
dilakukan pemasangan pipa endotrakhea (ETT/endotracheal tube).
Pemasangan pipa endotrakheaakan menjamin jalan napas tetap terbuka,
menghindari aspirasi dan memudahkan tindakan bantuan pernapasan.

2) Penghisapan Benda Cair (Suctioning)


Bila terdapat sumbatan jalan napas karena benda cair maka
dilakukan penghisapan (suctioning). Penghisapan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu pengisap (penghisap manual portabel, pengisap
dengan sumber listrik).

Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas: Bila pasien tidak sad
ar dan terdapat sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang tidak
mungkin diambil dengan sapuan jari, maka digunakan alat bantuan berupa
laringoskop, alat penghisap (suction) dan alat penjepit (forceps).

3) Membuka Jalan Nafas Dengan Krikotirotomi


Bila pemasangan pipa endotrakhea tidak mungkin dilakukan, maka dipilih
tindakankrikotirotomi dengan jarum. Untuk petugas medis yang terlatih dan
trampil, dapatdilakukan krikotirotomi dengan pisau .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39842990/PEMBEBASAN_JALAN_NAFAS_DAN_KONTROL
_SERVIKAL20190716_69105_1qqy7ie

Anda mungkin juga menyukai