1.2.1 Uterus
Fungsi: tempat menerima, mempertahankan dan memberi makan
ovum yang telah dibuahi.
Bagian-bagian:
1.2.1.1 Fundus : terletak di atas muara tuba uterine
1.2.1.2 Corpus : terletak dibawah bagian tuba uterine
1.2.1.3 Cervix : bagian bawah korpus yang menyempit
Struktur Uterus:
Semua bagian diliputi oleh peritoneum kecuali pada bagian anterior
dan di bawah ostium histologicum uteri interni. Di tempat ini
peritoneum berjalan ke depan di atas vesica urinaria. Di lateral juga
terdapat ruangan diantara tempat perlekatan lapisan ligamentum
latum
1
2
1.2.2.2 Ampulla
Bagian tuba yang paling luas.
1.2.2.3 Isthmus
Bagian tersempit tuba. Terletak lateral terhadap uterus.
1.2.2.4 Pars Uterina
Segmen tuba yang menembus dinding uterus.
1.2.3 Ovarium
Fungsi Ovarium:
Mengembangkan dan mengeluarkan ovum
Menghasilkan hormon steroid
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin
atau lebih. Kehamilan ganda dapat menghasikan anak kembar dua (gemelli),
kembar tiga (triplet), kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintuplet),
dan kembar enam (sextuplet) (Mellyna, 2001).
2.2 Etiologi
Etiologi kehamilan ganda adalah :
2.2.1 Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata
diantara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970)
mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan
kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1
diantara 80 kehamilan.
2.4 Patofisiologi
Menurut Manuaba (2007:464) kehamilan kembar dibagi menjadi dua.
Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya
adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu
bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu
mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0-72 jam, 4-8
hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi
diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau
rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan 12 kedua, selaput
ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini,
bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada
5
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu
selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup
besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur
menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu
saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah
dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur
waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa
membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya
dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
2.5 Pathway
(Manuaba, 2007:464)
6
2.6 Komplikasi
Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan multipel lebih
mungkin terkait dengan banyak komplikasi kehamilan. Komplikasi obstetrik
yang sering didapatkan pada kehamilan kembar meliputi polihidramnion,
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ketuban pecah dini, presentasi
janin abnormal, dan prolaps tali pusat. Secara umum, komplikasi tersebut
dapat dicegah dengan perawatan antenatal yang baik (Eisenberg, 2004).
2.7 Prognosis
Menurut Zach (2006) komplikasi pada ibu akibat kehamilan kembar lebih
sering daripada kehamilan tunggal. Masalah-masalah yang sering
didapatkan meliputi polihidramnion, hiperemesis gravidarum, preeklampsi,
vasa previa, insersi seperti selaput tali pusat, kelainan presentasi dan
sebagian besar kembar dilahirkan prematur.
3.2.2 Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan
dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau
bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10.
3.4.2 Ansietas
3.4.2.1 Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respon autonom.
3.4.2.2 Batasan karakteristik
Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan
3.4.2.3 Faktor yang berhubungan
Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan ganda
Intervensi :
3.5.1.1 Manajemen gangguan makan
Rasional : mencegah dan menangani pembatasan diet yang
sangat ketat dan aktivitas berlebihan
3.5.1.2 Manajemen elektrolit
Rasional : meningkatkan kseimbangan elektrolit
3.5.1.3 Manajemen nutrisi
Rasional :membantu atau menyediakan aupan makanan
3.5.1.4 Terapi nutrisi
Rasional : Mengumpulkan dan menganalisis data klien
untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
3.5.2 Ansietas
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau
hilang
Kriteria hasil :
Ibu tampak tenang, kooperatif, ibu tampak menerima kondisi yang
dialaminya sekarang
Intervensi Rasional
a Tenangkan pasien dan kaji tingkat a Mengatahui
kecemasan pasien seberapa tingkat
b Jelaskan seluruh prosedur tindakan kecemasan
kepada pasien dan perasaan yang b Membina
mungkin muncul pada saat melakukan hubungan saling
tindakan percaya
c Berusaha memahami keadaan pasien c Empati
d Berikan informasi tentang diagnosa, d Dapat mengurangi
prognosis dan tindakan dengan gelisah
komunikasi yang baik e Sebagai konseling
e Mendampingi pasien untuk mengurangi f Menggugah apa
kecemasan dan meningkatkan yang dirasakan
kenyamanan pasien
f Dorong pasien untuk menyampaikan g Komunikasi
tentang isi perasaannya teraupeutik
g Ciptakan hubungan saling percaya h Sebagai konseling
h Bantu pasien menjelaskan keadaan yang i Kemandirian
bisa menimbulkan kecemasan j Pemenuhan
i Bantu pasien untuk mengungkapkan hal spritual
hal yang membuat cemas dan dengarkan k mengurangi
dengan penuh perhatian kecemasan pasien
j Ajarkan pasien teknik relaksasi l kolaborasi dalam
k Anjurkan pasien untuk meningkatkan pemberian
ibadah dan berdoa medikasi
l Kolaborasi dengan dokter
10
3. Daftar Pustaka