Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I DENGAN


DIAGNOSA INPARTU DI RUANG BERSALIN
RSAB MUHAMMADIYAN
GRESIK

E M IPERAW A
T
AD
AN
AK
U N IV E R S

AYA
RAB
SU
IT A

S M H
U H A M M A D IY A

Oleh :
Farchatus Aholichah
02.110.021

AKADEMI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2005
A. KONSEP DASAR
I. Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu (obstetri & ginekologi FK UPB, 2000).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Arief Mansyor, 1999).

B. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti,
terdapat beberapa teori antara lain (Rustam Muhtar, 1998)
1. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerendahan otot rahim
2. Teori oxitosyn
Pada akhir kehamilan kadar oksitasnya bertambah, pleh karena itu timbul
kontraksi otot rahim.
3. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hyposife dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena pada anecephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan.

C. Tanda-tanda ti,bulnya persalinan


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki “bulannya” atau “minggnya” atau “harinya” yang disebut kala
pendahuluan (pra paratory stage of labor), ini memberika tanda-tanda sebagai
berikut :
6. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida
7. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
8. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin
9. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah dai uterus, kadang-kadang disebut “False lebar pains”
10. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah (blood show)

D. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan


11. kekuatan mendorong janin keluar (power)
12. janin lahir (passage)
13. janin (passager)
14. penolong
15. psikis ibu

E. Kala persalinan
16. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu :
a. Fase laten (8 jam)
Serviks membuka sampai 3 cm
b. Fase aktif (7 jam)
Serviks membuka dari 4 cm dampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan
lebih sering selama fase aktif
17. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primigravida, dan 1 jam pada multigravida.
18. Kala III
Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
19. Kala IV
Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama past partum
F. ASUHAN KEPERAWATAN
Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam upaya
memperbaiki atau memelihara klien sampai ketahap optimal melalui suatu
pendekatan yang sistematis untuk mengenal klien untuk mematuhi
kebutuhannya.

I. Pengakajian
a. Pengumpulan data
1. Identitas
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku bangsa, alamat
2. Keluhan utama
Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang
menjalar keperut, adanya his yang sering dan teratur, keluarnya
lendir dan darah.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Mulai timbul his, nyeri dan keluarnya darah serta lendir
b. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya penyakit yang dapat menyebabkan resiko tinggi saat
persalinan, seperti penyakit jantung, HT, TB, DM, penyakit
kelamin, dan lain-lain
c. Riwayat penyakit keluarga
Kemungkinan adanya penyakit menurun, seperti DM, dan lain-
lain
4. Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
Meliputi awal haid, siklus, keteraturan, jumlah, hari petama
haid terakhir
b. Riwayat kebidanan
Meliputi riwayat persalinan dahulu pada multigravida
5. Riwayat psikososial spiritual dan budaya
Kx merasa tidak feminim lagi karena perubahan tubuhnya,
ketakutan akan kehilangan bayi dan kecemasan selama persalinan
berlangsung
6. Pola kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi
Adanya his berpengaruh terhadap keinginan atau selera makan
yang menurun
2. Istirahat tidur
Klien dapat tidur terlentang, miring kanan/kiri tergantung pada
letak punggung janin dan kx sulit tidur terutama kala I - IV
3. Aktivitas
Kx dapat melakukan aktivitas seperti biasanya terbatas pada
aktivitas ringan tidak membutuhkan tenaga banyak tidak
membuat kx cepat lelah emosi
4. Eliminasi
Adanya perasaan sering / susah kencing selama kehamilan dan
proses persalinan. Pada akhir trimester III dapat terjadi
konstipasi
5. Personal higiene
Kebersihan tubuh, terutama kebersihan daerah kemaluan dan
daerah payudara
7. Pemeriksaan
* Pemeriksaan umum meliputi
a. Tinggi badan dan berat badan
Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari 145 cm
terlebih pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi
karena kemungkinan besar memiliki panggul sempit.
Berat badan ibu perlu dikontrol secara teratur dengan
peningkatan berat badan selama hamil antara 10 – 12 kg.
b. Tekanan darah
Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak
dilahirkan, biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10
mmhg
c. Suhu, Nadi, pernafasan
Dalam keadaan biasa suhu badan antara 36 – 37 oC. Bila
suhu tubuh lebih dari 375 dianggap ada kelainan kecuali
bagi kx setelah melahirkan suhu badan 355 oC - 378 oC
masih dianggap normal karena perlahan keadaan nadi
biasanya mengikuti keadaan suhu, bila suhu naik, keadaan
nadi akan bertambah pula, dapat disebabkan karena adanya
perdarahan. Pada kx yang dalam persalinan pernafasannya
agak pendek karena kelelahan. Dan akan kembali normal
setelah persalinan dan periksa tiap 4 jam.
* Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan leher
Biasanya terdapat doasma gravidarum, terkadang ada
pembengkakan kelopak mata, pucat pada konjungtiva,
sklera kuning, stomatitis dan lain-lain
2. Dada
Terdapat pembesaran payudara, hiperpigmentasi areora
mamae dan penonjolan pada papila mamae, keluarnya
colostrom
3. Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur,
hyperpigmentasi linea alba / nigra, terdapat strie
gravidarum
Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus
xypoideus. Usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan
prosesus xypoideus, belum atau sudah kepala masuk PAP,
adanya his yang mungkin sering dan kuat.
Auskultasi : Ada tidak DJJ dan frekuensi normalnya 120 –
160 x / menit.
4. Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, terdapat pembukaan
cervix, serta kelenturan pada serviks
5. Ekstremitas
Biasanya terjadi odema pada tungkai dan kadang varices
karena adanya penekanan dan pembesaran vena abdomen
* Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi haemoglobin, faktor Th, dan
kadang dilakukan pemeriksaan serologi untuk sifilis

II. Diagnosa keperawatan


Adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
8. Gangguan rasa nyaman (nyeri akit) berhubungan dengan kontraksi
uterus
9. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
pengeluaran / perdarahan yang berlebih
10. Defisit perawatan biri berhubungan dengan mobilitas selama
persalinan
11. Cemas berhubungan dengan proses persalinan
12. Perubahan peran

III. Intervensi
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan
dengan kontraksi uterus
Tujuan : klien menerima dan mampu beradaptasi terhadap nyeri yang
timbul
Kriteria hasil : - Kx dapat mengendalikan diri saat kontraksi dan
diantara his
- Kx mengeti tanda-tanda terjadinya persalinan
Rencana tindakan :
13. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
14. Kaji derajat nyeri melalui isyarat verbal atau non verbal
15. Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi pada klien
16. Bantu klien mendapat posisi yang nyaman
17. Pantau atau observasi tanda-tanda vital
18. Hitung dan catat frekuensi, intensitas dan durasi pola kontruksi
uterus setiap 30 menit
19. Kaji sifat dan jumlah tampilan vagina, dilatasi serviks, penonjolan
lokasi janin dan penurunan janin
20. Kolaborasi dengan tim medis
Rasional
1. Menciptakan suasana saling percaya sehingga pada perawat dan
kooperatif
2. Mengetahui skala, intensitas nyeri kx
3. Otot-otot akan rilex sehingga nyeri berkurang
4. Kx merasa nyaman dengan posisi yang dipilih
5. Mengetahui keadaan kx dan memudahkan untuk tindakan
selanjutnya
6. Memantau kemajuan persalinan
7. Sebagai fungsi interdependent serta ketepatan dalam pemberian
terapi
IV. Implementasi
Pelaksanaan merupakan pengolahan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Dalam
operasionalnya perawat merupakan satu tim yang berkerja sama secara
berkesinambungan dengan berbagai tim. Seluruh kegiatan keperawatan
dalam tahap ini ditulis secara rinci sesuai denagan tindakan keperawatan
atau catatan keperawatan (Nasrul Efendi, 1995)

V. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan
merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan pasien dan sesama tenaga kesehatan (Nasrul Efendi, 1995)
DAFTAR PUSTAKA

Efendi Nasrul, Pengantar Prose Keperawatan, EGC, Jakarta, 1995


Fakultas kedokteran UNPAD 2000, Obstetri Fisiologi, Bandung
Lynda Jual Carpenito, 2000 “Nursing Diagnosis”, EGC, Jakarta
Muhtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Edisi 2, EGC, Jakarta
Mansyoer Arief 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3, FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai