I. Masalah Keperawatan
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan yang lebih
banyak pada uterus.
2. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi
implantasi, perdarahan.
3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba fallopii, perdarahan
intraperitonial.
4. Kelemahan berhubungan dengan banyaknya darah yang keluar saat
perdarahan.
5. Berduka berhubungan dengan kematian janin.
6. Ansietas berhubungan dengan proses akan dilakukannya pembedahan.
7. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman
atau tidak mengenal sumber-sumber informasi.
C. Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
.
1. Perubahan perfusi Setelah diberikan Awasi tanda vital, kaji Memberikan informasi
jaringan asuhan keperawatan pengisian kapiler, warna tentang
berhubungan selama …x jam kulit atau membran derajat/keadekuatan
dengan perdarahan diharapkan pasien mukosa dan dasar kuku. perfusi jaringan dan
yang lebih banyak mampu membantu
pada uterus. mendemonstrasikan menentukan kebutuhan
perfusi yang adekuat intervensi.
secara individual
dengan kriteria hasil: Kaji respon verbal Dapat
kulit hangat dan kering, melambat, mudah mengindikasikan
ada nadi perifer/kuat, terangsang, agitasi, gangguan funsi
tanda vital dalam batas gangguan memori, serebral karena
normal, pasien bingung. hipoksia atau
sadar/berorientasi, defisiensi vitamin B12.
keseimbangan
pemasukan/pengeluaran, Fase konstriksi (organ
tidak ada edema. Catan keluhan rasa vital) menurunkan
dingin. Pertahankan suhu sirkulasi perifer.
lingkungan dan tubuh Kenyamanan pasien
hangat sesuai indikasi. atau kebutuhan rasa
hangat harus seimbang
dengan kebutuhan
untuk menghindari
panas berlebihan
pencetus fasodilatasi
(penurunan perfusi
organ).
Meningkatkan jumlah
Kolaborasi: sel pembawa oksigen;
Berikan SDM yang memperbaiki
lengkap/packed, produk defisiensi untuk
darah sesuai indikasi. menurunkan risiko
Awasi ketat untuk perdarahan.
komplikasi tranfusi. Memaksimalkan
transfer oksigen ke
Berikan oksigen jaringan.
tambahan sesuai indikasi.
2. Defisit volume Setelah diberikan Awasi tekanan darah dan Perubahan dapat
cairan yang asuhan keperawatan frekuensi jantung. menunjukkan efek
berhubungan selama …x jam hipovolemik
dengan ruptur pada diharapkan pasien (perdarahan/dehidrasi).
lokasi implantasi menunjukkan volume
sebagai efek dari cairan yang adekuat Evaluasi turgor kulit, Indikator langsung
tindakan dengan kriteria hasil: pengisian kapiler dan status cairan/hidrasi.
pembedahan. tanda vital stabil, nadi kondisi umum membran
teraba, haluaran urine, mukosa.
berat jenis dan pH
dalam batas normal. Catat respon fisiologis Simtomatologi dapat
individual pasien berguna dalam
terhadap perdarahan mengukur berat/
misalnya: perubahan lamanya episode
mental, kelemahan, perdarahan.
gelisa, ansietas, pucat, Memburuknya gejala
berkeringat, takipnea, dapat menujukkan
peningkatan suhu. berlanjutnya
perdarahan atau tidak
adekuatnya
penggantian cairan.
Kolaborasi: Mempertahankan
Berikan cairan Iv sesuai keseimbangan
indikasi. cairan/elektrolit pada
tak adanya pemasukan
melalui oral;
menurunkan risiko
komplikasi ginjal.
D. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan implementasi keperawatan yang akan diberikan
dilakukan dengan mengacu pada rencana tindakan/intervensi keperawatan
yang telah ditetapkan/dibuat dengan mencantumkan waktu pelaksanaan
dan respon klien (Doenges, 2015).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah pengukuran dari keberhasilan rencana keperawatan
dalam memenuhi kebutuhan klien. Tahap evaluasi merupakan kunci
keberhasilan dalam menggunakan proses keperawatan. Evaluasi
keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagian dengan mengacu pada kriteria
evaluasi (Doenges, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.