Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POST LAPAROTOMI

Pokok Bahasan : Post Laparotomi


Sub Pokok Bahasan : Penjelasan dan tindakan pada Post Laparotomi
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 02 Oktober 2019
Tempat : RSUP Haji Adam Malik
Sasaran : Pada keluarga
Penyuluh : Liza Isra

        
A.    LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta masyarakat yang dinamis, semakin memacu tenaga kesehatan untuk terus
meningkatkan kuantitatif dan pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Walaupun pengetahuan semakin berkembang tapi bisa saja dalam menangani suatu penyakit
tidak begitu efisien, apalagi dengan pasien post operasi harus memerlukan penanganan yang
berkompetent. Pada pasien post operasi laparatomi seorang pasien memerlukan perawatan yang
maksimal demi mempercepat proses kesembuhan luka pasca bedah bahkan penyembuhan fisik
pasien itu sendiri. Pengembalian fungsi fisik pasien post-op laparatomi dilakukan segera setelah
operasi dengan latihan napas dan batuk efektf, latihan mobilisasi dini.
Laparatomi adalah suatu potongan pada dinding abdomen seperti caesarean section
sampai membuka selaput perut. Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan
yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut. Tujuan
perawatan post laparatomi antara lain: Mengurangi komplikasi akibat pembedahan, mempercepat
penyembuhan, mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi,
mempertahankan konsep diri pasien dan mempersiapkan pasien pulang, hal inilah yang membuat
pasien dengan pasca bedah memerlukan perawatan yang maksimal.

B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga apat memahami dan
mengerti tentang laparotomi
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan keluarga dapat menjelaskan kembali :
a.       Pengertian laparotomi
b.      Penyebab terjadinya laparotomi
c.       Tanda dan gejala laparotomi

C.       KEGIATAN PENYULUHAN


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 Menit Pembuka:
a.       Salam Pembukaan Menjawab Salam,
b.      Perkenalan Memperkenalkan diri
2. 10 Menit Proses:
a.       Menyampaikan materi Memperhatikan
b.      Memberikan ulasan Memperhatikan
3. 5 Menit Menyimpulkan, dan Memperhatikan dan Menjawab
Mengucapkan salam salam

D. METODE
Ceramah 

E. MEDIA
Leaflet & lembar balik

F. EVALUASI                                              
1.      Ibu maupun keluarga pasien mengetahui pengertian laparotomi
2.      Ibu maupun keluarga pasien mampu menyebutkan penyebab etiologi laparotomi
3.      Ibu maupun keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala laparotomi

LAPAROTOMI
A.    PENGERTIAN
Laparotomi adalah pembedahan yang dilakukan pada usus akibat terjadinya perlekatan
usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (Arif Mansjoer, 2000) Laparatomi adalah prosedur
tindakan pembedahan dengan membuka cavum abdomen dengan tujuan eksplorasi. Perawatan
post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang
telah menjalani operasi pembedahan perut.

B.     PENYEBAB
1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam).
2. Peritonitis.
3. Perdarahan pada saluran pencernaan.
4. Sumbatan pada usus halus dan usus besar.
5. Masa pada abdomen ( Tumor, cyste dll).

C. TANDA DAN GEJALA


 Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat mioma, besarnya tumor, perubahan dan
komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul diantaranya:
 Perdarahan abnormal, berupa hipermenore, menoragia dan metroragia. Faktor-faktor yang
menyebabkan perdarahan antara lain:
 hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma endometrium karena pengaruh ovarium
 Permukaan endometrium yang lebih luas daripada biasanya
 Atrofi endometrium di atas mioma submukosum
 Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya mioma di antara serabut
miometrium
 Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang
disertai nekrosis setempat dan peradangan. Nyeri terutama saat menstruasi
 Pembesaran perut bagian bawah
 Uterus membesar merata
 Infertilitas
 Perdarahan setelah bersenggama
 Dismenore
 Abortus berulang
 Poliuri, retention urine, konstipasi serta edema tungkai dan nyeri panggul.

D.    KOMPLIKASI
1. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis.
Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 7 - 14 hari setelah operasi. Bahaya besar
tromboplebitis timbul bila darah tersebut lepas dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran
darah sebagai emboli ke paru-paru, hati, dan otak. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki
post operasi, ambulatif dini.
2. Infeksi.
Infeksi luka sering muncul pada 36 - 46 jam setelah operasi. Organisme yang paling
sering menimbulkan infeksi adalah stapilokokus aurens, organisme; gram positif. Stapilokokus
mengakibatkan pernanahan. Untuk menghindari infeksi luka yang paling penting adalah
perawatan luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik.
3. Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.
Dehisensi luka merupakan terbukanya tepi-tepi luka. Eviserasi luka adalah keluarnya organ
organ dalam melalui insisi. Faktor penyebab dehisensi atau eviserasi adalah infeksi luka,
kesalahan menutup waktu pembedahan, ketegangan yang berat pada dinding abdomen sebagai
akibat dari batuk dan muntah.
4.      Ventilasi paru tidak adekuat
5.      Gangguan kardiovaskuler : hipertensi, aritmia jantung
6.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
7.       Gangguan rasa nyaman dan kecelakaan
  
DAFTAR PUSTAKA

Nettina, Sandra M. (1996). Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta :EGC

Long, B. C.(1996). Perawatan Madikal Bedah. Jilid 2. Bandung :Yayasan Ikatan Alumni

Pendidikan Keperawatan

Soeparma, Sarwono Waspadji. (1991). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta :Balai Penerbit

FKUI

Sylvia A. Price, Lorraine Mc Carty Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai