1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
penyakit hidrosefalus
Menjelaskan tentang hal-hal Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit hidrosefalus
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hidrosefalus
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
HIDROSEFALUS
1. Pengertian
Hidrocephalus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak
seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem
ventricular. Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal
terakumulasi di dalam sistem ventricular.
2. Klasifikasi
Hidrosefalus Non Komunikan (tipe tak berhubungan ):
Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem ventrikel sehingga
menghambat aliran bebas dari CSF.
Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus kongenital adalah pada sistem
vertikal sehingga terjadi bentuk hidrosefalus non komunikan.
· Hidrosefalus Komunikan (tipe berhubungan ) :
Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga terdapat
aliran bebas CSF dal;am sistem ventrikel sampai ke tempat sumbatan.
3. Penyebab Hidrosefalus :
· Kelainan bawaan (konginetal)
· Infeksi
· Neoplasma
· Perdarahan.
4. Tanda Dan Gejala Hidrosefalus
v Tanda-tanda awal:
o Mata juling
o Sakit kepala
o Lekas marah
o Lesu
o Menangis jika digendong dan diam bila berbaring
o Mual dan muntah yang proyektil
o Melihat kembar
o Ataksia
o Perkembangan yang berlangsung lambat
o Pupil edema
o Respon pupil terhadap cahaya lambat dan tidak sama
o Biasanya diikuti: perubahan tingkat kesadaran, opistotonus dan spastik pada
ekstremitas bawah
o Kesulitan dalam pemberian makanan dan menelan
o Gangguan cardio pulmoner
v Tanda-tanda selanjutnya:
o Nyeri kepala diikuti dengan muntah-muntah
o Pupil edema
o Strabismus
o Peningkatan tekanan darah
o Denyut nadi lambat
o Gangguan respirasi
o Kejang
o Letargi
o Muntah
o Tanda-tanda ekstrapiramidal/ataksia
o Lekas marah
o Lesu
o Apatis
o Kebingungan
o Sering kali inkoheren
o Kebutaaan
5. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada pemasangan VP Shunt
Komplikasi sering terjadi karena pemasangan VP shunt adalah infeksi dan
malfungsi. Malfungsi disebakan oleh obstruksi mekanik atau perpindahan didalam
ventrikel dari bahan – bahan khusus ( jaringan /eksudat ) atau ujung distal dari
thrombosis sebagai akibat dari pertumbuhan. Obstruksi VP shunt sering menunjukan
kegawatan dengan manifestasi klinis peningkatan TIK yang lebih sering diikuti
dengan status neurologis buruk.
Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi VP shunt. Infeksi umumnya akibat
dari infeksi pada saat pemasangan VP shunt. Infeksi itu meliputi septik, Endokarditis
bacterial, infeksi luka, Nefritis shunt, meningitis, dan ventrikulitis. Komplikasi VP
shunt yang serius lainnya adalah subdural hematoma yang di sebabkan oleh reduksi
yang cepat pada tekanan ntrakranial dan ukurannya. Komplikasi yang dapat terjadi
adalah peritonitis abses abdominal, perforasi organ-organ abdomen oleh kateter atau
trokar (pada saat pemasangan), fistula hernia, dan ilius.
6. Penatalaksanaan Pada Penyakit Hidrosefalus
Hal – hal yang harus dilakukan dalam rangka penatalaksanaan post – operatif dan
penilaian neurologis adalah sebagai berikut :
1) Post – Operatif : Jangan menempatkan klien pada posisi operasi.
2) Pada beberapa pemintasan, harus diingat bahwa terdapat katup (biasanya terletak
pada tulang mastoid) di mana dokter dapat memintanya di pompa.
3) Jaga teknik aseptik yang ketat pada balutan.
4) Amati adanya kebocoran disekeliling balutan.
5) Jika status neurologi klien tidak memperlihatkan kemajuan, patut diduga adanya
adanya kegagalan operasi (malfungsi karena kateter penuh);gejala dan tanda yang
teramati dapat berupa peningkatan ICP.
7. Nutrisi Pada Psien Hidrosefalus
Tidak ada pantangan makanan untuk dikonsumsi pada psien hidrosefalus selama dia
tidak memiliki alergi pada makanan tertentu. Semua makanan dapat dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA