ASD
A. LATAR BELAKANG
ASD(Atrial Septal Defect) merupakan kelainan jantung bawaan tersering setelah VSD
(ventrikular septal defect).Dalam keadaan normal, pada peredaran darah janin terdapat suatu lubang
diantara atrium kiri dan kanan sehingga darah tidak perlu melewati paru-paru.
Pada saat bayi lahir, lubang ini biasanya menutup.Jika lubang ini tetap terbuka, darah terus
mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt).Maka darah bersih dan darah kotor bercampur.
Kelainan ini disebabkan adanya defek (lubang) pada dinding atrium jantung. Akibatnya darah dari atrium
kiri yang seharusnya pergi ke ventrikel kiri, akan masuk ke dalam ke dalam ventrikel kanan, kemudian ke
ventrikel kanan. Jika lubangnya cukup besar, ASD akan mengakibatkan beban volume di jantung kanan,
di samping itu juga menyebabkan beban volume di jantung kiri. ASD merupakan salah satu penyakit
jantung bawaan non sianotik (kelainan kongenital).
Insidensnya sekitar 6,7% dari seluruh penyakit jantung bawaan pada bayi yang lahir hidup.
Di antara berbagai kelainan bawaan (congenital anomaly) yang ada, penyakit jantung bawaan (PJB)
merupakan kelainan yang sering ditemukan. Di amerika serikat, insidens penyakit jantung bawaan sekitar
8 – 10 dari 1000 kelahiran hidup, dengan sepertiga di antaranya bermanifestasi sebagai kondisi kritis pada
tahun pertama kehidupan dan 50% dari kegawatan pada bulan pertama kehidupan berakhir dengan
kematian penderita.
B. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga apat memahami dan
mengerti tentang ASD.
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan keluarga dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian ASD
b. Penyebab terjadinya ASD
c. Tanda dan gejala ASD
D. METODE
Ceramah
E. MEDIA
Leaflet & lembar balik
F. EVALUASI
1. Ibu maupun keluarga pasien mengetahui pengertian ASD
2. Ibu maupun keluarga pasien mampu menyebutkan penyebab etiologi ASD
3. Ibu maupun keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala ASD
ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
A. PENGERTIAN
ASD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antar
serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi septum interatrial semasa janin. Defek Septum Atrium
(ASD, Atrial Septal Defect) adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian
atas (atrium kiri dan atrium kanan). Kelainan jantung ini mirip seperti VSD, tetapi letak kebocoran di
septum antara serambi kiri dan kanan. Kelainan ini menimbulkan keluhan yang lebih ringan dibanding
VSD. Atrial Septal Defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan
atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukan pembedahan jantung terbuka
adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantung kanan
dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus
venousus di dekat muara vena kavasuperior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan
setelah kelahiran, defek septum sekundum yaitu kegagalan pembentukan septum sekundum dan defek
septum primum adalah kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilik atau
pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus ditutup dengan tindakan bedah sebelum
terjadinya pembalikan aliran darah melalui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tanda timbulnya
sindrome Eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan
dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur
B. PENYEBAB
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai
pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD.
a. Faktor Prenatal
Kelelahan
Mudah lelah dalam beraktivitas
Napas pendek dan kesulitan bernapas
Berkumpulnya darah dan cairan pada paru
Berkumpulnya cairan pada bagian bawah tubuh
D. KOMPLIKASI
Gagal Jantung
Penyakit pembuluh darah paru
Endokarditis
Aritmia
DAFTAR PUSTAKA
Long, B. C.(1996). Perawatan Madikal Bedah. Jilid 2. Bandung :Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan
Soeparma, Sarwono Waspadji. (1991). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta :Balai Penerbit
FKUI
Sylvia A. Price, Lorraine Mc Carty Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses