Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 1A

Penyakit Jantung
Bawaan (Kongenital)
Atrial Septal Defect,
Ventrikel Septal Defect

DL 1 Modul Keperawatan Anak 2

01
Anggota Kelompok 1A
Anggita Amalia NAYA AISAH
Farah Adillah Febrianti
Syahira FITRIAH M
11211040000001 11211040000002 11211040000003 11211040000004

ASDHI INTAN HERWANDA NOVIANA


NURAINI NURLITA ZAHRA SOLEHATIN
11211040000005 11211040000006 11211040000007

02
Materi Pembahasan
01 Pengertian 05 Komplikasi 09 Web Of Caution

02 Etiologi 06 Patofisiologi 10 Pengkajian

Pemeriksaan
03 Faktor Risiko 07 Diagnostic & 11 Askep 3S
Laboratorium

04 Tanda Gejala 08 Penatalaksanaan

03
Pengertian
Menurut (Ain, 2015) Penyakit jantung bawaan(PJB)
disebut juga defek jantung bawaan, merupakan
istilah umum untuk kelainan pada struktur jantung
dan pembuluh darah besar yang muncul sejak lahir,
dan sulit untuk dideteksi, hanya sekitar 30% bayi
dengan gejala yang timbul pada minggu pertama
dan sekitar 30% pada masa neonatal yang dapat
menyebabkan kematian. (Manopo, 2018)

04
Pengertian
Atrial Septal Defect (ASD) adalah kelainan kongenital pada jantung
disebabkan karena adanya defek pada sekat atrium yang menyebabkan
hubungan langsung antara sekat atrium kiri dengan atrium kanan.
(Indonesian Journal of Physiotherapy,2021)

Ventricular Septal Defect (VSD) adalah penyakit jantung bawaan berupa


satu lubang pada septum interventrikuler atau lebih (Swiss Cheese VSD)
yang terjadi akibat kegagalan fusi septum interventrikuler semasa janin.
(Ivander, 2021)

05
Etiologi
(Adinda, 2018) Kebanyakan penyebab kasus PJB adalah
multifaktorial dan dapat disebabkan dari berbagai stimulus
lingkungan dan kelainan genetik, (VSD) Defek ini muncul
secara kongenital akibat septum interventrikuler tidak
menutup dengan sempurna selama perkembangan embrio.
Defek ini menyebabkan aliran darah dari ventriculus sinistra
akan masuk ke dalam ventriculus dextra. Darah yang kaya
akan oksigen akan dipompa ke paru-paru yang
menyebabkan jantung bekerja lebih berat (Sadler, 2012).

06
Faktor Risiko
Atrial Septal Defect (ASD)
(Kemenkes. 2023)

Riwayat keluarga Kelainan genetik Pengaruh lingkungan

Ventrikel Septal Defect (VSD)


(Kemenkes. 2022)

Riwayat penyakit jantung


Kelainan genetik Pengaruh lingkungan
bawaan dalam keluarga
07
Atrial Septal Defect (ASD)

(Kemenkes. 2023)
Tanda Gejala
Sianosis, yaitu kulit dan bibir berubah
Ventrikel Septal Defect (VSD)
menjadi biru akibat kekurangan oksigen
dalam darah. (Kemenkes. 2022)

Sesak napas
Mudah lelah Berat badan sulit naik

Detak jantung yang cepat


Banyak mengeluarkan Napas cepat dan
keringat terdengar berat
Mudah lelah dan cepat merasa lelah
saat beraktivitas.
Tidak nafsu makan Kulit terlihat pucat
Infeksi paru-paru berulang.

08
Komplikasi
Sindrom Eisenmenger

Serangan Sianotik Abses Otak

09
Pemeriksaan Diagnostik DSA
1. EKG 2. Foto thoraks

Pada DSA sekundum, EKG menunjukkan deviasi Vaskularisasi paru prominen,


sumbu QRS ke kanan dan RBBB inkomplit pembesaran atrium dan ventrikel
DSA primum menunjukkan deviasi sumbu QRS kanan, dan dilatasi arteri pulmonal
ke kiri dan perlambatan konduksi nodus adalah gambaran khas pada DSA
DSA sinus venosus menunjukkan adanya
ectopic atrial pacemaker. (Universitas Sebelas Maret, 2018) 10
Pemeriksaan Diagnostik DSA
3. Ekokardiografi 4. Kateterisasi Jantung

Evaluasi invasif diperlukan apabila hasil


Gambaran ekokardiografi pada DSA,
pemeriksaaan nonivasif tidak mencukupi.
yaitu pembesaran ruang jantung
Dapat ditentukan besarnya pirau /Qp:Qs,
kanan dan overload ventrikel kanan
pengukuran tekanan arteri pulmonalis.

(Universitas Sebelas Maret, 2018) 11


Tatalaksana DSA
Operasi Jantung Terbuka Amplatzer Septal Occluder

Keuntungan penutupan DSA dengan amplatzer


Ahli bedah menutup secara langsung antara lain jantung tidak diberhentikan/tidak
lubang DSA dengan menjahit lubang menggunakan mesin jantung paru, tidak ada
trauma psikis berkaitan dengan operasi jantung
terbuka, tidak ada jaringan parut operasi
12
(Universitas Sebelas Maret, 2018)
Pemeriksaan Diagnostik DSV
Biasanya normal pada DSV kecil. Pada DSV sedang dan
1. Pemeriksaan Radiologi besar ditemukan pembesaran jantung, konus pulmonal
yang menonjol, peningkatan vaskularisasi paru, serta
pembesaran pembuluh darah di sekitar hilus

DSV kecil biasanya normal. Pada DSV sedang terdapat


hipertrofi ventrikel kiri dan kadang-kadang disertai
hipertrofi atrium kiri. Hipertrofi biventrikular didapatkan
2. Kateterisasi Jantung pada pasien dengan DSV besar dengan atau tanpa
hipertrofi atrium kiri. Hipertrofi ventrikel kanan yang
murni terjadi pada pasien dengan hipertensi pulmonal
sekunder menuju obstruksi vaskular pulmonal yang
diinduksi oleh sindrom Eisenmenger
13
(Wangko & Kaunang, 2012)
Pemeriksaan Diagnostik DSV
Pada DSV kecil, tekanan ruang jantung dan pembuluh
3. Kateterisasi Jantung darah dalam batas normal. Pada DSV sedang, tekanan
arteri pulmonal mungkin masih dalam batas normal
pada masa bayi, tetapi akan meningkat sesuai dengan
pertambahan umur (Wangko & Kaunang, 2012)

4. Transthoracic Dapat mendeteksi hingga 95% VSD, terutama lesi


Echocardiography (TTE) non-apikal yang lebih besar dari 5 mm, dan dapat
memberikan informasi morfologi di antaranya
ukuran, lokasi, dan jumlah defek, serta informasi
terkait hemodinamik (Theola et al., 2023)
14
Tatalaksana DSV
Transkateterisasi Pembedahan

Komplikasi yang dapat terjadi berupa Dilakukan dalam usia 3-6 bulan pertama
embolisasi dari alat, perforasi jantung, pada DSV besar dengan kardiomegali
dan trombosis vaskular. Embolisasi ini disertai gagal tumbuh, toleransi aktivitas
dapat terjadi bila alat dilepaskan buruk, gagal jantung kongestif yang tidak
sebelum waktunya atau berada pada dapat diperbaiki dengan terapi medis
posisi yang salah.
15
(Wangko & Kaunang, 2012)
Web of Caution
Dalam Proses

16
Pengkajian
IDENTITAS PASIEN

(nama, tempat tanggal lahir, agama, BB lahir, bayi


lahir cukup bulan atau tidak, jenis kelamin, anak ke
berapa, jumlah saudara kandung, tanggal masuk,
tanggal pengkajian)
KELUHAN UTAMA

Riwayat kesehatan sekarang


Orang tua mengeluhkan napas anak sesak, lemas, anak cepat berhenti saat menyusu, keringat yang berlebih, BB tidak
bertambah, sianosis, ujung jari tangan dan kaki teraba dingin

Riwayat kesehatan dahulu


Mencakup riwayat kesehatan keluarga atau riwayat kesehatan serangan sianotik, faktor genetik, riwayat keluarga yang memiliki
penyakit jantung bawaan dan tumbuh kembang anak

Riwayat kehamilan dan kelahiran


Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi virus rubella) saat prenatal care dan adanya riwayat
mengonsumsi obat-obatan, merokok, minum alkohol saat ibu hamil. Saat intra natal riwayat kehamilan biasanya normal dan
diinduksi

Riwayat kesehatan keluarga


Mengkaji keluarga apakah keluarga memiliki riwayat penyakit konginetal, kelainan kromosom, atau penyakit keturunan
17
Pengkajian
KELUHAN UTAMA PX FISIK

Riwayat pertumbuhan dan TTV: nadi umumnya normal namun dapat juga teraba cepat, pernapasan cepat sehingga
perkembangan anak tampak sesak dan sulit beraktivitas, suhu tubuh umumnya normal jika tidak terdapat
Biasanya pertumbuhan fisik anak infeksi
terganggu terutama berat Kepala: biasanya tidak mengalami kelainan dan masalah
badannya sulit untuk bertambah Wajah: tampak lemah, pucat, ikterik
dan perkembangannya Mata: anak mengalami anemis konjungtiva, sklera ikterik, kornea arkus sinilis dan jaundice
mengalami gangguan aspek Hidung: tidak tampak kelainan namun anak akan mengalami napas pendek, bunyi napas
motorik ronki kasar dan cuping hidung
Mulut: tampak pucat atau membiru, lidah berwarna merah hati
Riwayat aktivitas Thorax: ditemukan hipertiroid, distensi vena jugularis, napas pendek, terjadi retraksi dinding
Anak dapat mengalami sianosis dada
apabila melakukan aktivitas berat Jantung: dijumpai takikardia, jantung berdebar, denyut arteri pulmonalis dapat terdengar
sehingga tidak mampu Abdomen: dilakukan teknik bimanual untuk mengetahui adanya hidronefrosis dan
melakukan aktivitas sehari-hari pyelonefrotis, pada daerah supra simisfer saat retensi akan menonjol
secara normal, pada status nutrisi Kulit: tampak kemerahan (rubella), lembab, turgor kulit tidak bagus
dan cairan terkadang mengalami Ekstremitas: teraba dingin hingga terjadi clubbing finger akibat kekurangan oksigen ke
anoreksia, mual, muntah perifer, kuku tampak sianosis, telapak tangan pucat, udem pada tibia punggung kaki
18
Asuhan Keperawatan
SDKI SIKI SLKI

Penurunan curah jantung Perawatan Jantung Curah jantung (L02008)


(D.0008) b.d perubahan (I.020075) meningkat
irama jantung

Gangguan pertukaran gas Terapi oksigen (I.01026) Pertukaran gas


(D.0003) b.d (L.01003) Meningkat
Ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi 19
Asuhan Keperawatan
SDKI SIKI SLKI

Pola napas tidak efektif


Manajemen jalan napas Pola napas (L.01004)
(D.0005) b.d hambatan
upaya napas
(I.01011) membaik

Perfusi perifer tidak efektif Perawatan Jantung Perfusi perifer


(D.0009) b.d penurunan (I.020075) (L. 02011) meningkat
arteri dan vena
20
Asuhan Keperawatan
SDKI SIKI SLKI

Hipervolemia (D.0022) b.d Perawatan sirkulasi Keseimbangan cairan


gangguan aliram balik vena (L.03020) meningkat
(I.14570)

Gangguan tumbuh Perawatan Status perkembangan


kembang (D. 0106) b.d perkembangan membaik (L. 10102)
efek ketidakmampuan fisik (I. 10339)
21
Daftar Pustaka
ADINDA, ET AL. 2018. PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DENGAN KELAINAN SIMPLEKS DAN KELAINAN KOMPLEKS PADA USIA 2-5 TAHUN. JKD, VOL. 7, NO. 2.
HTTPS://EJOURNAL3.UNDIP.AC.ID/INDEX.PHP/MEDICO/ARTICLE/DOWNLOAD/21279/19828. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 16.27 WIB.

AIN NUR. 2015. KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG JANUARI 2010 - MEI 2012. JURNAL KESEHATAN ANDALAS 4(3).
HTTP://JURNAL.FK.UNAND.AC.ID/INDEX.PHP/JKA/ARTICLE/VIEW/388/343. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 16.20 WIB.

DR. WIDYAN PUTRA ANANTAWIKRAMA, MPH. 2023. ATRIAL SEPTAL DEFECT: PENYEBAB, GEJALA, DAN PENGOBATAN. KEMENTERIAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN. HTTPS://YANKES.KEMKES.GO.ID/VIEW_ARTIKEL/2549/ATRIAL-SEPTAL-DEFECT-PENYEBAB-GEJALA-DAN-
PENGOBATAN#:~:TEXT=KELAINAN%20INI%20DAPAT%20MENYEBABKAN%20GEJALA,DENGAN%20PERAWATAN%20KESEHATAN%20YANG%20TEPAT. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER
2023 PUKUL 16.00 WIB.

IVANDER, A. 2021. PERBANDINGAN PENUTUPAN VENTRICULAR SEPTAL DEFECT SECARA TRANSKATETER DENGAN PEMBEDAHAN PADA ANAK: TELAAH SISTEMATIS DAN META ANALISIS.
SCRIPTA SCORE SCI MED J, 3 (2). HTTPS://TALENTA.USU.AC.ID/SCRIPTA/ARTICLE/DOWNLOAD/5412/4665/28198. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 17.09 WIB.

MANOPO, B.R. 2018. GAMBARAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 2013 - 2017. JURNAL E-CLINIC
(ECL), VOLUME 6, NOMOR 2. HTTPS://EJOURNAL.UNSRAT.AC.ID/V3/INDEX.PHP/ECLINIC/ARTICLE/VIEW/22124/21825. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 16.23 WIB.

SADLER, T.W. 2012. LANGMAN’S MEDICAL EMBRYOLOGY. 12TH ED. PHILADELPHIA. LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS.

SARI. 2021. PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI ATRIAL SEPTAL DEFECT CLOSURE TIPE LL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA: CASE REPORT. INDONESIAN JOURNAL OF
PHYSIOTHERAPY
VOL. 2, NO. 2. HTTPS://EJOURNAL.UPNVJ.AC.ID/INDEX.PHP/IJP/ARTICLE/VIEW/4320/1707. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 16.59 WIB.

THEOLA, J., YAKUB, N. M., YUDIANTO, V. R., & SINAGA, B. C. (2023). DEFEK SEPTUM VENTRIKEL: DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA. CERMIN DUNIA KEDOKTERAN, 50(3), 133–137.
HTTPS://CDKJOURNAL.COM/INDEX.PHP/CDK/ARTICLE/VIEW/656/600.

22
Daftar Pustaka
TIM PROMKES RSST - RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. 2022. VENTRIKULAR SEPTAL DEFEK. KEMENTERIAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET. (2018). SURAKARTA: UNS PRESS. HTTP://PEDIATRICFKUNS.AC.ID/EBOOK/MODUL-KARDIOLOGI.

WANGKO, L. C., & KAUNANG, E. D. (2012). SEPSIS NEONATAL PADA KASUS DEFEK SEPTUM VENTRIKEL. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 4(3), 159–168.
HTTPS://EJOURNAL.UNSRAT.AC.ID/V3/INDEX.PHP/BIOMEDIK/ARTICLE/VIEW/1211.
. DIAKSES PADA SENIN, 4 SEPTEMBER 2023 PUKUL 16.50 WIB.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET. (2018). SURAKARTA: UNS PRESS. HTTP://PEDIATRICFKUNS.AC.ID/EBOOK/MODUL-KARDIOLOGI.

WANGKO, L. C., & KAUNANG, E. D. (2012). SEPSIS NEONATAL PADA KASUS DEFEK SEPTUM VENTRIKEL. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 4(3), 159–168.
HTTPS://EJOURNAL.UNSRAT.AC.ID/V3/INDEX.PHP/BIOMEDIK/ARTICLE/VIEW/1211.

TIM POKJA SDKI DPP PPNI. 2017. STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA. JAKARTA. DEWAN PUSAT PENGURUS

TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2018. STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA. JAKARTA. DEWAN PUSAT PENGURUS

TIM POKJA SLKI DPP PPNI. 2022. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA. JAKARTA. DEWAN PUSAT PENGURUS

23
Thank You

24

Anda mungkin juga menyukai